Anda di halaman 1dari 2

SINGKAT

“Tunggu 1 bulan lagi, aku akan pulang menemuimu” ucap seorang pria yang tak lain ialan
teman lamaku, orang-orang menyebutmu malaikat dan tanpa ragu saya terlampau sepakat.
Mereka yang mengenal dan pernah terhubung denganmu, saya anggap salah satu orang
paling beruntung di bumi yang berhasil membuat saya iri sepenuh hati. Merasakan hangat dan
tulus seorang manusia yang bahkan saya rasa tidak akan tega menepuk nyamuk yang

mendarat di pipinya .
Awalnya saya pikir, saya tidak akan jatuh hati padamu. Saya telah sesumbar. Nyatanya jatuh
hati padamu menjadi satu peristiwa yang tidak bosan-bosannya saya ulang ceritakan pada
mereka yang bertanya: apa istimewanya dia? Saya akan berkata tidak tahu apa yang istimewa
darimu, tapi magisnya kamu bisa membuat saya menangis dan merasakan getar tidak biasa di
dada ketika namamu seketika muncul di kepala. Sampai hari ini saya betulan tidak tahu
alasannya saat air mata itu tidak lagi terbendung, ada perasaan aneh yang muncul. Perasaan
bahwa saya telah mengenal dan merindukanmu dalam waktu yang lama. Malam itu saya
merasa telah menemukan keping jiwa saya yang hilang. Kamu membuat saya utuh meski
dengan cara terjatuh.
Semua yang telah jatuh hati padamu, dengan senyuman lebar yang membuat matamu menipis
hingga segaris, ada puluhan kupu-kupu datang mengitari perut yang membuat kesadaranku
perlahan terkikis. Dan dengan senyum yang sama, magisnya banyak luka yang perlahan
memulih hingga dunia terasa lebih ramah.

Tetapi kebahagiaan itu hanya sesaat kemudian kamu pergi bersama pilihanmu, ternyata kamu
menemuiku hanya untuk mengenalkan dirinya. Luka yang telah sembuh kembali menghantam
diriku terasa sakit tetapi memang seharusnya seperti itu dan aku harus bangun kembali
mencoba melupakan masa dimana kamu lebih memilih perempuan itu. Disaat kamu lebih
memilih dia, sempat – sempatnya kamu berbicara kepadaku mengatakan “aku akan kembali
tunggulah aku selesai dengan perempuan ini, aku berjanji” dengan bodohnya aku terus
menunggumu hingga saat ini.

“Aku berjanji akan kembali kepadamu secepatnya, tapi untuk saat ini aku melepasmu terlebih
dahulu dan harus bersama dengan perempuan ini, ingat ini bukan akhir dari cerita kita aku
akan melanjutkan cerita kita dan aku berjanji bahwa kepergianku bukanlah ending dari semua”
ucapnya lagi dan disitulah saya berkata “aku akan menunggumu kembali, aku tidak peduli
berapa lama tetapi aku pasti akan menunggumu” perasaan sedih dan air mata yang perlahan
membasahi pipi lalu saya bergegas untuk masuk kedalam rumah dan menangis sesenggukan.

2 bulan berlalu saya tetap menunggu kedatanganmu, tetapi hasilnya nihil. “Memang sudah
seharusnya aku melepaskanmu” ucapku kepada diri sendiri dengan yakin saya berjanji dan
berkata lagi “tepat di tanggal kelahiranmu tepatnya bulan September ini saya akan menutup
semua tentangmu”.Memang sudah seharusnya ini menjadi akhir dari sebuah cerita singkat
yang pernah kita buat.

Anda mungkin juga menyukai