Anda di halaman 1dari 1

Marveliyyo, you’re gonna live forever in me.

Tanggal 22 Bulan Mei, hampir 7 bulan saya kenal kamu. Kamu perlu tau gimana dulu saya
begitu menginginkan kamu. Sulit untuk saya jelaskan secara rinci betapa saya menyayangi
kamu. Kamu pun perlu tau, rasa kecewa saya saat saya anggap kamu rumah tapi kamu malah
tangisi laki-laki yang jelas sudah gores luka di hati seseorang yang justru hatinya sangat saya
jaga. Dan kamu perlu tau euphoria yang saya rasakan saat kamu dan saya berpacaran.
Marveliyyo, pernah saya berpikir untuk tinggalkan kamu karena lagi-lagi saya didului oleh
orang lain. Tapi ternyata kamu pun punya perasaan sama seperti yang saya rasa. Terima kasih
dan juga maaf karena saya begitu lambat bergerak.
Marveliyyo, malam itu saya pernah larut dibawa alur dan irama lagu milik Sheila On7.
Seberapa Pantas judul lagu itu. Beberapa malam setelah kamu putus dengan dia, lagu ini
selalu saya putar. Dan lagi-lagi saya dibuat larut oleh lagu ini. Sempat saya berpikir kalau
saya bukan rumah yang selama ini kamu nanti. Saya pun mau jadi bagian kecil yang akan
kamu rindukan bila sewaktu nanti saya hilang.
Marveliyyo, langit senja di luar benar-benar buat saya kagum. Kamu pun sama indahnya
seperti langit senja di Kota Bandung. Saya pernah menikmati dua batang sigaret sambil terus
menerus memikirkan kamu. Mau sekali saya ajak kamu untuk nikmati barang candu ini
berdua.
Marveliyyo, pasti matamu itu indah ya? Saya akan dibuat jatuh berkali-kali hanya dengan
menatap kedua mata kamu. Ingin sekali saya kecup lembut mata kamu. Menyalurkan segala
afeksi nyata yang selama ini hanya bisa saya berikan lewat sosial media. Tapi kamu jangan
berpikir omongan manis saya selama ini omong kosong
Marveliyyo, senyummu itu pasti disukai banyak orang ya? Saya ngga akan pernah lelah
untuk ucap beribu kata cinta berbagai bahasa hanya untuk melihat senyum manisnya kamu.
Saya ngga berbohong saat mengatakan kalau kamu mirip sekali dengan mama saya, cara
kamu memarahi saya, menegur saya, menasehati saya. Kamu mirip sekali dengan wanita
yang saya cintai paling utama di dunia.
Sayang, saya pun kadang masih suka tersesat dalam memahami apa yang kamu mau. Tolong
ajak saya jelajahi hati kamu lebih jauh lagi, lebih lama lagi. Saya ingin jadi satu-satunya
seseorang yang kuasai luasnya hati kamu.
Sayang, kamu mau temani saya nikmati waktu yang kita punya tanpa memikirkan apa yang
akan terjadi besok?

Diketik dini hari sekitar pukul 2 pagi,

Anda mungkin juga menyukai