Anda di halaman 1dari 2

Aku yang diam-diam terus mengamatimu dari kejauhan.

Aku tak berani bertegur sapa


denganmu. Aku hanya bisa diam sembari mempelajari keadaan. Aku tak bisa berbuat seperti
kebanyakan yang dilakukan orang-orang ketika jatuh cinta. Mengkode? Aku takut bukannya kau
tersipu malah kamu terganggu. Menyatakan cinta sesungguhnya? Aku perempuan yang
kodratnya hanya untuk bersabar. Aku hanya dapat menunggu hingga jarak dan waktu bersedia
mendekatkan.

Baiklah, mungkin ini bukan soal cinta. Ini hanya rasa suka, rasa penasaran mungkin, atau
rasa nyaman, sebuah ketertarikan yang membuat pikiranku tak bisa lepas dari dirinya. Aku yakin
kamu yang sedang mengalaminya pun setuju, bahwa hal-hal kecil yang telah dia lakukan
sanggup membuatmu terbawa perasaan, itulah perempuan. Tetap saja, apapun bentuknya, hati
nggak bisa berbohong tentang apa yang dirasakannya. Berulang kali aku menyangkal, bahkan
sedikit menjauh darinya, semakin sulit untuk diabaikan, rasanya sangat melelahkan.

Aku pernah mengutip sebuah tulisan bahwa orang yang mahir menyembunyikan perasaan
adalah orang yang sangat perhatian. Entah, aku hanya ingin tetap berada di posisiku yang
sekarang. Di balik sikapku yang tenang selama ini di depannya, tentu ada rasa yang bergejolak,
ingin berada di sisinya sedekat-dekatnya, menjadi orang terpenting dalam hidupnya, menjadi
perempuan yang setiap hari dia sapa. Tapi, aku tahu di sinilah seharusnya aku berdiri, dengan
jarak yang berusaha aku jaga, karena ku tahu belum saat nya masih ada yang harus ku
prioritaskan yaitu persoalan kehidupan kita yang sama-sama ambisi untuk terus belajar meraih
kesuksesan, yang dimana sekarang kita berada di semester akhir bangku kuliah, doakan aku ya
semoga dilancarkan hingga akhir nanti. Dan tak lupa dengan sang pemberi napas dan rasa cinta
ini. Bersabarlah sebentar jikalau sudah waktunya tuhan kan berikan waktu yang tepat untuk kita
bersama atas kehendaknya.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada orang-orang yang memilih jalannya sendiri untuk
menikmati dan terus mensyukuri apa yang diterima selama ini. Untuk mereka yang diam-diam
menyukai teman lama dan sudah lama tidak bersua namun cintanya berbahan sutra, yang kutahu
sutra itu terkenal awet dan tahan lama, karena proses pembuatannya yang kompleks tentu tidak
akan memberikan hasil yang mengecewakan yang dihasilkan sangatlah kuat dan tidak mudah
rusak dan memudar hingga akhir hayat. Untuk mereka yang memendam perasaan kepada teman
baru, atau mereka yang menyukai seseorang yang nyatanya sahabat sendiri. Untuk mereka yang
ingin bersatu namun terhalang perbedaan agama, suku, status sosial, usia, dan semua yang
membuat harapan-harapan indah itu lenyap begitu saja.

Hal yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah berdoa kepada sang rabb-ku untuk terus
diberkahi dan diberikan jalan terbaik yang telah tuhan takdir kan, dengan terus memperbaiki diri
dan mendekat padanya. Dan untuk kamu mas, sebagai teman, sahabat, atau orang yang hanya
bisa memandangmu dari kejauhan sampai waktu berpihak pada kita.Terlintas bayangan harapan
ku sama persis dengan harapan menggali cintanya aku harus melibatkan yang diatas maha
pengatur segalanya.
***

Anda mungkin juga menyukai