Anda di halaman 1dari 4

Palembang, 27 Agustus 2023

Kepada Yth. Tn. Muhammad Rizki Fajriansyah


Di tempat

Dear Fajri,
It’s been more than a month we have brake up. How was your day?
Sejujurnya aku agak takut ngetik ini. Tapi ini harus. Kita nggak bisa kayak gini terus kan?
Baiklah mari kita mulai. Pertama dan yang utama, aku pengen ngucapin terima kasih banyak dan
terima kasih yang sebesar besarnya untuk semuanya. Wah kalo ada guru b.indo aku pas SMP dah
dimaki ini karna kalimat pertama dan yang utama sama terima kasih sebesar besarnya itu
termasuk kalimat yang tidak efektif dan tak sesuai aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tapi tak apa, ini bukan forum formal dan juga aku dengar ibu yang mengajar b.indo itu sudah
meninggal, semoga ibunya husnul khatimah karna alhamdulillah ilmunya masih berkah sampe
sekarang. Baik langsung saja, untuk mempersingkat waktu mari kita langsung ke topic utama
kita. Kita selesai ya.

Sepertinya kalimat itu terlalu to the point ya, baik mari kita jabarkan semuanya dulu. Sejujurnya
bapak fajri, aku merasa sangat beruntung bisa mengenal orang sepertimu. Meskipun aku tak tahu
apakah semua yang bapak lakukan selama ini memang tulus dari hati bapak yang paling dalam
atau memang ada udang dibalik bakwan. Kamu baik. Iya itu yang aku dapat dari semuanya.
Bapak fajri yang terhormat, aku ucapkan terima kasih karna telah melepaskan rasa trauma yang
mendalam terhadap laki-laki dan mengubah pandanganku tentang “semua lelaki sama saja”,
ternyata ada yang berbeda dan bapak adalah bagian dari sebagian kecil yang berbeda itu. Boleh
cerita sedikit, sejujurnya sebelum dengan bapak, rasa sakit yang mendalam masih sangat terasa
dihatiku akibat lelaki yang mungkin bapak tau dengan jelas siapa orangnya. Tapi mohon maaf
bapak jika bapak berfikir bahwa saya masih mencintainya, bapak salah besar. Meskipun
terkadang hati kecilku merindukan kenangannya, namun aku masih bisa berfikir untuk tak akan
pernah kembali ke sumber sakitnya.
Bapak fajri yang terhormat, aku mohon maaf sebesar-besarnya atas senua perlakuan tidak baik
yang pernah aku lakukan. Semuanya bapak, saya mohon maaf. Dan aku juga mohon maaf karena
tidak bisa membalas semua perlakuan baik bapak kepadaku selama ini. Dan mohon maaf lebih
besar lagi karena belum bisa membalas perasaan bapak yang sangat besar dan tulus itu.
Sebelumnya kita perlu memperjelas mengapa hubungan ini tidak bisa dipertahankan lagi. Karena
tentunya kita adalah makhluk sosial yang hidup di masyarakat super kepo, yang tidak menutup
kemungkinan mereka akan bertanya “mengapa kalian selesai” dan akan sangat menjanggalkan
jika kita tidak tau alasannya. Baiklah bapak, saya izin menjabarkan beberapa alasan mengapa
kita selesai dan mengapa hubungan ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi, berikut
penjelasannya.
Pertama, seperti yang kita ketahui, yang namanya hubungan kita memerlukan dua orang, dua
orang yang sama-sama ingin bersama di dalam hubungan itu. Jika hanya satu orang itu tentunya
bukan hubungan namanya, itu mungkin bisa kita sebut dengan solo player. Seperti halnya sebuah
motor, jika hanya ada satu roda mungkin motor itu bisa tetap hidup namun tidak bisa berjalan.
Seperti itu juga hubungan kita, jika hanya bapak yang ingin mempertahankannya maka itu tidak
akan berjalan. Kemudian, seperti yang pernah saya katakan sebelumnya bahwa dalam suatu
hubungan kita harus saling membutuhkan atau minimal merasa bahwa kita membutuhkan satu
sama lainnya. Namun dihubungan kita rasa itu benar-benar tidak ada pada diriku. Mohon maaf
bapak jika kata-kata aku ini menyakiti hati bapak, namun itulah faktanya pak. Saya merasa bisa
menjalani hari-hari saya dengan baik tanpa kehadiran bapak dan mohon maaf pak, bahkan
sekekali saya merasa agak risih dengan adanya bapak, mungkin mood saya sedang tidak baik
saja saat itu. Selain itu juga menurut saya, kepribadian diri saya yang sangat amat tidak
mendukung untuk tetap mempertahankan hubungan ini. Bapak seharusnya bapak membuka mata
bapak lebar-lebar dan melihat bahwa saya dan seluruh sikap saya ini sudah amat tidak dapat
ditoleransi lagi. Karena jika semakin bapak tolesansi, saya akan terus menjadi jadi. Sepertinya
karena rasa yang teramat besar sehingga menutup mulut bapak untuk berkata bahwa yang saya
lakukan itu tidak pantas. Mulai dari bersikap semaunya, tak ada bapak disuatu hubungan yang
ingin hubungan tanpa komunikasi, namun tetap bapak lakukan, kemudian VC, telpon dan chat
seperti orang yang punya hubungan pun tak ada, dan bapak juga memakluminya, serta tetap
mengabulkan semua hal yang diinginkan meskipun dengan tingkah seperti itu, sudah
membuktikan bahwa dihubungan ini bapak yang aku kendalikan. Nah dari kata itu saja sudah
dapat disimpulkan bahwa hubungan kita sangat amat tidak sehat. Dan yang terakhir, mengapa
hubungan ini harus berakhir, karena mohon maaf sekali saya sudah tidak ada rasa cinta lagi
didalam hubungan ini. Sejujurnya sejak awal saya memang salah membedakan rasa sayang
untuk seorang teman dan rasa cinta untuk seorang kekasih. Dan saya merasa bisa menumbuhkan
rasa cinta itu seiring berjalannya waktu, namun saya salah besar. Hari demi hari rasa itu
bukannya bertambah namun malah berkurang. Bukan kesalahan dari bapak, atau karena bapak
melakukan suatu hal yang membuat perasaan saya terus berkuran Bukannnn. Ini murni karena
hati saya yang terus mengurangi rasanya tanpa saya sadari. Dan per hari ini, rasa itu bahkan
sudah benar-benar tidak ada. Sudah saya coba untuk terusss menjalaninya meskipun sudah
berkurang rasanya namun, yang ada bukan bahagia yang saya dapat malah rasa lelah dan merasa
terkekang. Bapak tau dengan jelas bukan, melakukan hal yang kita tak sukai adalah hal yang
amat sangat berat, bapak saya melakukannya setiap hari, bayangkan betapa beratnya hari-hari
saya. Saya ingin bebas pak, benar benar bebas. Biarkan saya lepas dari hubungan yang hanya
mengikat pikiran dan membebani hati saya ini pak. Saya mohon ikhlaskan saya. Sungguh saya
berkata jujur bahwa saya tidak menginginkan orang lama ataupun baru sekarang, saya hanya
ingin sendiri dulu. Menikmati hidup saya sesuai dengan yang saya inginkan. Saya harap bapak
bisa mendapatkan keinginan dan mencapai semua impian bapak kedepannya. Saya tidak
memaksa bapak untuk tetap memilihi hubungan silaturahmi yang baik dengan saya, saya
mengerti bahwa mungkin perlu waktu lama untuk melupakan semuanya. Semoga pada akhirnya
bapak bisa melepaskan semuanya dengan ikhlas ya.
Bapak fajri yang terhormat, saya mohon maaf sekali harus mengakhiri hubungan ini secara
sepihak, per waktu bapak membaca surat saya ini, saya anggap hubungan kita telah selesai.
Terimakasih atas semuanya ya fajri.

Salam sejahtera

urcutexgirl

Anda mungkin juga menyukai