Anda di halaman 1dari 4

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama-tama Marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan dan kesempatan untuk
menceritakan pengalaman saya selama KKN-DK ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, semoga kita mendapat
syafaatnya diakhirat nanti, Aamiin..

Sebelum melangkah ke ceritanya, ada baiknya saya memperkenalkan diri terlebih


dahulu. Nama saya Ibnah Ikrimah M.Th Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan
Teknologi. Tempat Tanggal Lahir saya yaitu Makassar, 08 Februari 2000. Pada kesempatan
ini saya sedikit menceritakan sepenggal kisah atau pengalaman saya selama ber-KKN di Desa
Panciro. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan salah satu mata kuliah lapangan
yang dimana kita akan tinggal di desa selama 45 hari dan mengabdi pada masyarakat serta
mengaplikasikan dan menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan selama di bangku
perkuliahan. Namun, ada sedikit perbedaan pada KKN angkatan 64 ini. Selama ber KKN
yang seharusnya tinggal bersama teman kelompok di posko karena pandemic covid-19 ini,
kami ber KKN Dari Kampung yang lebih dikenal dengan istilah KKN-DK.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentu sama yang dilakukan pada angkatan 64
ini, namun disini kita mengabdi di kampung kita masing-masing. Untuk saya pribadi karena
letak kampung saya yang sangat jauh yaitu di Flores Timur, maka saya memutuskan untuk
menetap dikota daeng, kota kelahiran saya.

Desa Panciro merupakan desa tempat pengabdian saya. Untuk pembagian kelompok
disini saya beranggotakan 4 orang saja, yaitu Koordinator Desa yang bernama Nadila Putri
Aziza, Bendahara Magfira Ahmad, Sekertaris Ibnah Zakiyah M.Th dan satu-satunya anggota
disini ialah saya sendiri. Namun dengan kelompok yang beranggotakan kaum hawa ini tidak
membuat kami putus semangat dalam mengabdi kepada masyarakat.

Hari pertama tepat pada tanggal 15 Oktober 2020, kami memutuskan untuk bertemu
di Desa Panciro, karena KKN angkatan ini tidak seperti angkatan sebelumnya maka disini
kami tidak mengadakan posko untuk tempat tinggal, kami memutuskan untuk pulang-pergi
saja. Hari pertama ini yang kami lakukan ialah surat menyurat ke Kantor Desa Panciro. Surat
menyurat ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan persetujuan dari
Kepala Desa Panciro.

Setelah mendapat izin dari Kepala Desa, kami turun ke Masyarakat untuk melihat
kondisi di sekitar serta mengambil data-data dari masyarakat. Disini saya sedikit
menyimpulkan bahwa setelah melihat kondisi mereka, dikarenakan kondisi pandemic ini
mereka tidak bersekolah di Sekolah seperti biasanya, namun mereka melakukan
pembelajaran online. Ini merupakan salah satu kesulitan bagi orangtua mereka untuk
mengajari anaknya di era pandemic ini. Maka dari itu kami berempat memutuskan untuk
membuat suatu program kerja yaitu membantu anak-anak sekolah dalam melakukan sekolah
daring. Setelah banyak berdiskusi dengan teman kelompok, kami pun memaparkan berbagai
program kerja kami ke Kepala Desa.

Pada hari berikutnya kami memulai program kerja kami yaitu bimbingan belajar
kepada anak-anak sekolah. Bimbingan belajar ini kami adakan setiap hari sesuai dengan
jadwal sekolah mereka. Program bimbingan belajar ini alhamdulillah berjalan dengan lancar
walaupun kadang sedikit menguras emosi dikarenakan kenakalan mereka. Selain program
kerja Bimbingan Belajar, adapun program lain yang kami lakukan yaitu membersihkan
Masjid yang kami lakukan sekali seminggu di Masjid Nurul Iman.

Pada tanggal 27 November 2020 kami melakukan Senam Sehat. Pada hari itu kami
mengumpulkan ibu-ibu maupun anak-anak untuk ikut Senam Bersama kami. Setelah senam
sehat dilakukan kami menjelaskan sedikit mengenai pentingnya menjaga kesehatan di Era
pandemic ini terutama menggunakan masker ketika keluar dari rumah. Di hari itu pun kami
membagikan masker kepada ibu-ibu dan anak-anak peserta senam tersebut. Kami juga
membagikan masker ke pengendara motor dan mobil yang hendak bepergian.

Program Kerja terbesar kami ialah Festival Anak Sholeh yang diadakan selama tiga
hari. Festival ini diadakan se-Kecamatan Bajeng. Untuk peserta festival ini kami
mengumpulkan anak-anak yang ingin mengikuti lomba dari masing-masing desa yang
memiliki potensi disetiap bidangnya seperti Adzan, tadarus, hafalan surah pendek, hafalan
doa harian, praktek sholat, kultum, serta kaligrafi. Disini lah mereka mendapat pengalaman
yang sekaligus menunjukkan bakat mereka masing-masing.

Tiba di hari akhir, kami se-Kabupaten mengadakan ramah tama yang diadakan dalam
bentuk Camping di Parangloe. Disana kami bersilaturahmi dengan teman KKN se-Kabupaten
Gowa. Kami juga menunjukkan bakat kami dari masing-masing kecamatan. Untuk
kecamatan Bajeng, Magfira Ahmad yang mewakili untuk tampil menunjukkan bakatnya. Di
sana ia bernyanyi layaknya seorang Artis Raisa yang memiliki suara sangat bagus.
Dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, Camping kita dilakukan hanya semalam saja,
keesokan harinya kami langsung pulang ke rumah masing-masing.

Dari berbagai pengalaman, kegiatan yang kami lakukan, disini saya bisa menilai
kepribadian dari masing-masing orang yang ada di kelompok saya, seperti :

Nadila Putri Aziza (Korder) : Nadila adalah panggilan saya untuk dia. Orangnya sangat
murah senyum. Untuk menjadi Koordinator saya merasa tidak salah pilih, sifatnya yang lebih
dewasa diantara kami membuat nadila ini sangat bertanggungjawab untuk menjadi seorang
Koordinator. Awal bertemu dia, dari wajah sekilas saya menilai dia orangnya sangat cuek,
tapi setelah mengenalnya ternyata dia cuek karena sedikit pemalu. Menurut saya nadila ini
salah satu teman di kelompok kami yang paling penyabar. Dia tidak pernah menunjukkan
rasa kekesalannya di depan kami. Ya jujur saja, walaupun saya paling sering terlambat untuk
berkumpul diantara anggota lain, nadila orangnya tidak pernah marah walaupun sebenarnya
ada rasa kekesalan yang tersimpan dihatinya :D. Nadila ini sudah mempunyai suami halu
yang bernama Felix Irwan, penyanyi yang mempunyai suara yang sangat maco menurutnya
wkwkwk. Pokoknya Nadila ini adalah teman yang pertama kali kenal tapi sangat berkesan.

Magfira Ahmad (Bendahara) : Mage adalah panggilan saya untuk dia. Menurut saya mage
ini memiliki sifat yang friendly, mudah bergaul. Saya sudah mengenal dia selama bertahun-
tahun. Pertama kali kenal dia di Semester 2 karena kami se-Jurusan Teknik Informatika. Dia
memiliki sifat yang mood2an, kadang hatinya baik dan kadang juga tak karuan wkwkwk.
Tapi dibalik sifatnya yang mood2an, tanpa dia di kelompok kami terasa sunyi, hening.
Karena mage ini memiliki banyak bahan untuk diperbincangkan jadi setiap pertemuan kita
tidak lepas dari bicara. Dia juga memiliki suami halu yang bernama KyungSoo (D.O) yang
merupakan anggota dari EXO boyband Korea :D. Dia memiliki hobi yang selalu mengajak
kita semua untuk bermain tiktok sebagai hiburan. Untuk menjadi seorang Bendahara di
kelompok kami, dia sangat dipercaya untuk memegang uang maka dari itu saya juga merasa
tidak salah pilih untuk menjadikannya seorang Bendahara.

Ibnah Zakiyah M.Th (Sekertaris) : Kakiy adalah panggilan saya untuk dia kalau dirumah
namun kalau diluar rumah saya memanggilnya kiyah. Untuk mendeskripsikan kakiy ini
mungkin sedikit sulit :D karena sedikit kepribadiannya hampir sama dengan saya. Dia adalah
saudara kembar saya yang juga merupakan teman seperjuangan saya di Jurusan Teknik
Informatika. Dan lagi-lagi kami dikelompokkan pada kelompok yang sama juga. Orangnya
sangat pemalu dan tidak mudah akrab dengan orang yang dikenal. Mungkin akan sedikit
cerewet ketika lawan bicaranya mulai mengajaknya cerita terlebih dahulu. Dalam hal ngaret
mungkin mungkin kami berdua paling sering terlambat ke lokasi karena jarak dari rumah ke
tempat KKN memakan waktu selama 30 menit. Untuk sebagai seorang sekertaris, dia juga
bertanggungjawab dengan posisi yang diberikannya.

Anda mungkin juga menyukai