Anda di halaman 1dari 2

Cerita pengalaman KKN

Perkenalkan nama saya Diah Nadila mahasiswi UIN Alauddin Makassar jurusan Pendidikan
Matematika fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Saya angkatan 2018. Kali ini saya akan membagikan
pengalaman selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN pada angkatan saya alhamdulillah
sudah normal kembali, karena pada tahun lalu, KKN cuma di lakukan di kampung masing-masing
dikarenakan jumlah pasien covid yang makin melunjak, dan alhamdulillah KKN tahun ini sudah
normal kembali yang dilaksanakan di luar kampung masing-masing dan jumlah pasien covidpun
sudah sangat menurun. Pada saat pembagian lokasi KKN, saya di tempatkan di kecamatan Sinjai
Timur, kabupaten Sinjai, desa Patalassang. Kelompok KKN ini terdiri dari 8 mahasiswa, 2 laki-laki dan
6 perempuan, dan ada beberapa kelompok yang memiliki 1 laki-laki dan 7 perempuan. Dalam 1
kelompok terdiri dari beberapa fakultas yang berbeda. di sana kita akan bertemu dengan orang-
orang baru bahkan tidak pernah kita kenal sebelumnya. Tapi itulah bagian terserunya.

Sebelum melaksanakan KKN kami tidak di lepas begitu saja, ada yang namanya pembekalan KKN dan
tes swab. Sebelum melaksanakan pembekalan biasanya dari lembaga sudah di bagi kelompok KKN
dan Desa yang akan menjadi tempat KKN. Jadi jauh-jauh hari sebelum pembekalan sudah saling
memperkenalkan diri via sosmed. Dan kami memiliki grubwhatsupp untuk berkomunikasi, bertukar
fikiran, membagi struktur kelompok KKN, itu juga sebagai upaya pendekatan diri satu sama lain
supaya saat sudah di lokasi KKN nanti atau d posko tidak terlalu kaku dengan teman-teman yang lain.

Ada beberapa hal yang harus di persiapkan sebelum melaksanakan KKN yaitu mempersiapkan
perlengkapan apa saja yang perlu di bawa selama KKN. Perlengkapan yang bawa di antaranya
peralatan mandi, jas almamater, pakaian bepergian, pakaian tidur, tas, ransel, sepatu, sendal, obat-
obatan dll.

Dalam melaksanakan KKN kita tentu saja sudah merancang program kerja apa saja yang akan
dilaksanakan. Sebelum berangkat KKN kita sudah memiliki beberapa program kerja dari kampus,
seperti baksos, mengajar santri TPA, mengajar tingkat sekolah Dasar, dll. Program kerja ini nantinya
akan bertambah karena kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa tentang hal-hal apa saja
yang kurang pada desa tersebut, sehingga itulah nanti yang akan menjadi tambahan program kerja
kita.

Dalam melaksanakan kegiatan KKN banyak hal yang terjadi, mulai dari selisih paham dengan sesama
anggota,anggota tidak sepemikiran, dll. Hal-hal tersebut dapat kami atasi dengan sering berdiskusi
pada malam harinya setelah briefing kegiatan untuk besok.

Ohiyaa, bahas persoalan yang serius sudah, sekarang bahas soal teman-teman posko saya yang
tingkahnya kocak-kocak, tapi sebelumnya saya ingin memperkenalkan teman-teman saya terlebih
dahulu, 2 Laki-laki di posko saya bernama Fathan dan Jaya, dan 6 perempuan termasuk saya
bernama Diah, Irah, Dila, Ummul, Fatimah dan Uchi, mereka semua memiliki tingkah lucunya
masing-masing sehingga di posko kita tidak pernah merasa bosan, malah kita selalu tertawa bersama
ketika berkumpul, hal sekecil apapun pasti akan menjadi bahan tertawaan bagi kita.

Di posko kita memiliki tugas masing-masing, Dila, Ummul dan Uchi memiliki tugas memasak. Diah,
Irah, dan Fatimah memiliki tugas mencuci piring, dan Fathan dan Jaya memiliki tugas menyapu dan
membersihkan halaman posko.

45 hari bukan waktu yang cukup bagi kita. Ada pelajaran berharga yang dapat saya ambil selama KKN
yaitu KKN mengajarkan kita untuk hidup bermasyarakat yang tidak kita dapatkan selama duduk di
bangku kuliah, dan orang-orang baru yang kita kenal akan tampak sifat aslinya setelah seminggu-dua
minggu kenal.

Ada pertemuan dan ada perpisahan, tak terasa 45 hari berlalu saya dan teman-teman yang lain
merasa sangat bersedih karena harus berpisah dengan orang-orang baik yang berada di posko saya,
termasuk ibu posko, pak dusun, aparat desa, dll semua memiliki sifat bagaikan malaikat yang sangat
baik, sehingga sangat berat bagi kita untuk meninggalkan mereka semua, air matapun sangat deras
mengalir ke pipih.

Sekian cerita pengalaman KKN saya selama 45 hari.

Salam hangat.

Anda mungkin juga menyukai