Anda di halaman 1dari 3

Thirty Days of KKN Life

Oleh : Ayu Juniar Ningsih

Manajemen

Haloo semua, sebelum saya menceritakan suka duka dan pengalaman yang saya dapat
saat KKN, mungkin perkenalan terlebih dahulu, saya Ayu Juniar Ningsih Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dari program studi Manajemen. Pada bulan Juni 2023 akhirnya
semester 6 sudah berhasil dilalui, tapi tidak ada jatah liburan untuk semester ini, karena saya
akan melaksanakan program wajib dari kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa kita
kenal dengan sebutan KKN. KKN merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Saya memilih untuk mengikuti program KKN-Reguler yang dimana untuk


penempatan anggota kelompok dan penempatan tempat KKN sudah dipilihkan oleh pihak
PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jadi, ya tinggal nunggu nasib aja akan dikelompokkan
dengan siapa dan ditempatkan di desa yang mana. Jujur dari saya pribadi cukup penasaran
dengan siapa saja saya akan mengalami kehidupan tiga puluh hari nanti. Hari yang ditunggu-
tunggu tiba yaitu hari pengumuman pembagian kelompok, dengan rasa penasaran saya
membuka file pdf-nya kemudian saya mencari nama saya berada di kelompok berapa.
Ternyata saya berada di kelompok 13, kemudian saya membaca nama-nama anggota
kelompok 13 apakah ada yang saya kenal atau tidak 'ternyata tidak' walaupun ada yang satu
program studi dengan saya. Mulailah terbesit dipikiran saya 'apakah bisa saya hidup selama
tiga puluh hari dengan suasana tempat yang baru dan dengan orang yang baru (langsung 23
orang pula)'. Akan tetapi saya akan tetap berusaha untuk beradaptasi dengan cepat, karena
memang itu yang harus dijalani.

Semua anggota sudah terkumpul, dimulailah pertemuan online untuk penentuan ketua
dan wakil dari kelompok KKN 13. Beberapa hari kemudian diadakan pertemuan perdana
secara offline, dimana kita mulai pembentukan divisi-divisi beserta jobdesknya dan mulai
memikirkan serta menyusun proker-proker yang akan dilaksanakan di sana nanti.

Persiapan Pra-KKN dimulai, mulai dari penyusunan proposal yang harus dibuat,
melakukan survei ke desa, masalah perduitan, dan masih banyak lagi sih sebenarnya. Selain
iuran dari tiap anggota, kami juga melakukan danusan seperti menjual air minum di Sudirman
dan thrifting (menjual baju bekas) untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah yang nantinya
berguna untuk kehidupan tiga puluh hari disana nanti, yahhh walaupun hasil dari danusan
tersebut tidak banyak, tapi patut untuk disyukuri (karena cari uang itu susah guys).

Tibalah tanggal 24 Juni 2023 yaitu dimana hari keberangkatan kelompok KKN 13 dan
menjadi start atau awal untuk kehidupan tiga puluh hari mendatang. Kami berangkat
menggunakan tronton dan 6 motor. Pada Minggu pertama, belum ada proker yang kami
kerjakan, yang kami lakukan yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
mensosialisasikan proker kami kepada ketua RT. Selain itu kami juga berkunjung ke SD
untuk mengurus perizinan dengan pihak sekolah dan sedikit bertemu sapa dengan para murid
disana. Senang rasanya melihat antusiasme murid ketika kami akan menjalani program
mengajar disana. For your information, proker kami akan dilaksanakan di wilayah RT/RW
yang tempatnya memang lumayan jauh dari tempat posko kita berada, sehingga dengan
membawa 6 motor bisa mempermudah mobilisasi kami di desa, yahh walaupun harus bolak-
balik karena anggotanya banyak.

Baru beberapa hari di desa, muncullah berbagai macam masalah yang membuat kami
tidak betah dan ingin pulang secepatnya. Sulitnya mendapatkan air, membuat kami harus
pergi ke toilet umum untuk mandi ataupun cuci baju dan jujur itu sangat merepotkan. Proker
yang sudah disusun harus dirombak ataupun menambahkan proker sesuai apa yang
dibutuhkan masyarakat. Yahh begitulah kehidupan KKN yang harus kita lewati selama tiga
puluh hari kedepannya dengan legowo.

"Abis ini siapa yang mandi, abis lu mandi gua ya" penggalan kalimat tersebut yang
mungkin nantinya sering saya dengar khususnya di kamar perempuan, hal tersebut
menggambarkan betapa hectic nya di pagi hari untuk antrian mandi jika terdapat jadwal
proker di pagi hari. Pada minggu kedua, kami sudah mulai menjalankan proker mengajar,
pagi sampai siang hari di SD dan sore sampai malam hari di TPA. Proker mengajar membuat
saya tidak percaya diri, karena saya tidak memiliki pengalaman dan basic untuk mengajar.
Akan tetapi setelah dilakukan, mengajar ternyata menyenangkan walaupun terkadang kesal
dan cape karena anak-anak suka bercanda. Walaupun begitu, rasa cape terbayarkan ketika
melihat mereka cukup antusias dan aktif dikelas disaat kami menyampaikan materi.

Pada 20 Agustus 2023 kami mengerjakan 2 proker besar kami yaitu medical checkup
dan 17-an. Menurut saya hari ini merupakan hari yang cukup melelahkan karena harus
melaksanakan dua proker besar dalam satu waktu dan satu tempat. Banyak hal yang perlu
dipersiapkan untuk proker tersebut, mulai dari perizinan tempat untuk medical checkup (yang
mana kami sempat terkendala perizinan tempatnya), melakukan konfirmasi dengan pihak
Yayasan Yatim Mandiri yang akan membantu kami dalam menjalankan proker medical
checkup, membagikan kupon medical checkup, dan untuk proker 17-an kami melakukan
persiapan lomba-lomba dan membungkus hadiah perlombaan. Pada akhirnya proker tersebut
berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang sangat baik dari para warga. Hari demi
hari pun telah dilewati, tak terasa kami sudah berada di minggu terakhir KKN. Sudah banyak
hal yang kami lakukan bersama-sama menciptakan cerita dan pengalaman yang beragam.

Banyak hal yang saya dapat dari kegiatan KKN ini, seperti belajar lebih mandiri,
kebagian piket masak jadi sekalian dikit-dikit belajar masak (sekalinya belajar masak, masak
untuk 24 orang hehehe), belajar untuk lebih sering bersosialisasi dengan banyak orang, dan
dengan mengikuti KKN ini bisa membuat saya memperluas relasi dengan berbagai orang dari
bermacam-macam program studi yang berbeda.

Mungkin hanya itu cerita singkat saya mengenai “Thirty Days of KKN Life” yang
saya alami. Terimakasih atas pengalaman dan suka dukanya yang telah diukir bersama
selama KKN ini, terimakasih telah membuat kisah KKN ini menjadi lebih menyenangkan,
terimakasih telah hadir dan menjadi bagian dari kisah di penghujung kehidupan perkuliahan
saya. Terimakasih KKN ASKAR KARTALA!!!.

Anda mungkin juga menyukai