Oleh :
Sucila Nurratih
Di Desa Batang Tajongkek ini kami diterima dengan baik oleh perangkat desa
dan kalangan masyarakat yang ramah tamah saat berjumpa dengan mahasiswa, disana
kami juga dibantu untuk mencari tempat tinggal mahasiswa KKN, bergurau bersama,
menyelesaikan program kerja yang dibantu oleh masyarakat sekitar, hingga akhir
terjadinya perpisahan namun tidak untuk memutus tali silaturrahmi.
Selama 34 hari yang akan terasa begitu lama diawal, akan terasa cepat berlalu
jika “dijalani aja dulu” bahkan rasanya masih tidak ingin usai bersama mereka yang
sudah menemukan titik nyaman. Sebelas orang teman di rumah “Bu Ida” ini memiliki
karakter yang berbeda namun bisa memahami antara satu dan yang lainnya serta
saling melengkapi. Setiap hari dilalui dengan candaan, kehebohan rumah, hingga
pergi main bersama dengan slogan “pergi satu pergi semua, ga pergi satu ga pergi
semua”.
Pernah suatu malam dimana aku menangis kecil lagi saat teman-teman yang
baru kenal satu bulan terakhir ini memberi nasihat, masukan, serta pertimbangan
terhadap my love story yang tidak seberuntung orang-orang lain untuk diperjuangkan.
Tidak menyangka rasanya jika sebelas orang tersebut akan sepeduli itu tentang hal
yang membuat aku sedih belakangan ini, bahkan mereka tahu persis ceritaku dan
nama sosok salah satu teman laki-laki tersebut yang berbeda jurusan dengan mereka
semua.
Oh iya, tidak lupa juga saat di Kota Pariaman aku juga dijak Vira untuk
melihat salah satu tradisi adat di Kota Pariaman yang tidak akan aku ulangi lagi yaitu
“Hoyak Tabuik”. Berbondong-bondong memasuki kawasan Pantai Gandoriah
bersama ribuan orang, hal ini yang mendasarkan aku tidak akan mengulanginya lagi.
Jika terlengah sedikit maka kita akan kehilangan rombongan. Sedihnya saat itu
banyak terdapat anak kecil yang terpisah dari orang tuanya, istri yang terpisah dari
suaminya, bahkan juga ada terpisahnya pasangan tua kakek dan nenek yang saking
semangatnya untuk menyaksikan acara tersebut.
Tak terasa 34 hari sudah kami lalui bersama dengan berinteraksi dengan
sejumlah tokoh terlibat dalam menjalankan hidup di Desa Batang Tajongkek. Banyak
kenangan yang terukir dan tak mampu dituangkan dalam tulisan ini. Terima kasih
kepada rekan-rekan seperjuangan yang mampu bekerja sama dan menurunkan ego
nya masing-masing serta mengajari banyak hal baru dalam hidup ini, terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM Desa Batang Tajongkek yang baik
hatinya dalam membimbing mahasiwa, terima kasih kepada perangkat desa, dan
terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Batang Tajongkek yang menerima
kami dengan lapang dada.