Anda di halaman 1dari 5

LIKU CINTA SEPTI

Siang itu aku berdiri sendiri di depan sebuah gang bernama gang musollah sambil
menolehkan kepala kekanan dan kekiri, memperhatikan setiap kendaraan yang lewat.
Senyumku merekah saat seorang remaja laki-laki berjaket merah yang mengendarai motor
hitam menghampiri ku dan dialah Adi kekasihku, dengan senyum manis itu tercetak di
wajahnya yang sangat tampan itu, dia pun menyapa ku.

kamu udah lama nunggu aku?

ya lumayan lama, tapi gapapa ko

yaudah ayo kita pulang

Selama di perjalanan kami selalu berbincang bincang tentang apa yang telah terjadi selama
hari ini disekolah, kebetulan besok hari jadian kami dan besok kami merencanakan jalan-jalan
ke suatu taman. Keesokan harinya kami ketemuan di depan komplek rumah ku, kami mulai
menuju ketaman itu, sesampainya disana kita duduk di bawah rindang pepohonan, dengan
sapuan angin sepoi-sepoi kami memadu kasih, dengan segala kemesraan serasa dunia milik
berdua dengan tidak memperdulikan orang berlalu lalang yang melintas di dekat kami, kami
bak ratu dan raja yang sedang diliputi cinta. Adi pun berkata

gak terasa ya yank kita pacaran udah 2tahun?

iya yank gak terasa ya? Mudah-mudahan kita bisa langgeng ya yank ga berantem-berantem
lagi, ga terasa juga aku udah mau SMA

iya yank amin..... Gimana kamu udah siap belum masuk SMA

siap ga siap harus siap yank

oh bagus yank kamu harus siap ya?

iya yank

Kami terus berbicang-bincang sampai hari mulai petang, kami membahas mulai dari pertama
kenal sampai saat ini banyak lika liku dalam hubungan kami mulai dari saat-saat yang
menyebalkan hingga waktu yang membuat kami merasa sangat bahagia.

***
Hari demi hari tak terasa waktu lulus-lulusan sekolah pun tiba, dimana aku mendapatkan hasil
yang aku inginkan, dalam hal memilih tempat sekolah aku sempat ditentang oleh pacarku
untuk sekolah di salah satu sekolah kejuruan swasta yang cukup terkenal ditempat ku, tapi aku
tidak tau mengapa pacarku yang aku pikir mendukung ku malah menentang keputusan ku,
tapi dengan dorongan serta semngat dari orang-orang yang aku sayang, akhirnya aku masuk
pada sekolah kejuruan tersebut, yang memang kemauan utama ku untuk masuk kesekolah
kejuruan itu karena mengikuti teman, dengan mengikuti teman sekolahku dulu berarti dalam
hal penyesuaian diri tidak terlalu sulit, itu pemikiran awal ku, tapi dengan suasana baru,
teman-teman yang tergolong baru juga, aku coba mengadaptasi diriku dengan lingkungan
sekolah, dengan sedikit kesulitan beradaptasi di tempat baru karena aku tergolong orang yang
pemalu, lambat laun akhirnya aku menjalani hari-hari di sekolah dengan biasa dan cenderung
sudah terbiasa karena sudah mulai kenal antara satu sama lain.

hingga pada saatnya Adi berjanji akan menjemputku sepulang sekolahku nanti, akhirnya bel
sekolah pun berbunyi pertanda jam belajar telah usai, aku pun bergegas keluar dari kelas
karena ingin cepat-cepat bertemu dengan pacarku karena sudah lama tidak bertemu, rindu
dihati ini terasa pada puncaknya, kamipun sepakat untuk bertemu di dekat tukang es kelapa
muda, memang tergolong cukup jauh sih tapi aku juga tidak tahu alasannya mengapa pacarku
mengajak bertemu disitu, menit pertama aku masih menunggu, 5 menit berikutnya Adi belum
terlihat juga, dengan beranggapan macet aku mencoba menenangkan hatiku, tak terasa 15
menit sudah berlalu dia belum terlihat juga, hampir 25 menit dia terlihat di ujung jalan dengan
mengendarai motor hitam kesayangannya, hati dan fisik yang sudah letih mendadak menjadi
semangat ketika melihat senyum di atas bibir manisnya.

sayang maaf ia tadi ban motor aku bocor, dan HP aku juga mati jadi ga bisa kabarin kamu,
udah lama ia nunggunya?

oh... ga apa-apa ko yank, terus sekarang bannya udah bener?

udah ko yank, yaudah naik yuk kita jalan

ok deh yank,

Motorpun berjalan meninggalkan lokasi ku menunggu, dengan senyum serta hati yang
senang, terjadi percakapan yang sangat menarik antara aku dan dia, dengan tidak
menghiraukan orang yang melihat kami di pinggir jalan, kami tak canggung saling memuji
satu sama lain dan mengucapkan rindu atara aku dan dia, hingga sampailah aku dibawanya ke
tempat makan kesukaan kami, disitu dengan mesranya pacarku mengusap keringat yang ada
di dahi ku, dia pun memesan makanan serta minuman yang biasa kami pesan di rumah makan
tersebut, sambil menunggu pesanan yang kami pesan kami pun terlibat satu obrolan ringan.
Hingga pesanan pun sudah tersedia kami menikmati hidangan tersebut, tak terasa makanan
sudah habis, dan hari pun sudah beranjak sore, akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

***

Beberapa bulan selanjutnya saat itu aku mendengaar kabar dari salah satu temanku yang
mungkin tahu kabar ini dari kakak kelas yang menceritakan bahwa pacarku itu adalah
mantannya, yang sudah beberapa tahun ini tidak bertemu lagi, mendengar kabar tersebut,
jantung rasanya berhenti, hati rasanya sakit untuk mendengar kabar itu, Eka adalah nama
kakak kelas ku yang katanya mantan pacar Adi, dimana jika dilihat dari fisik dia memang
lebih segalanya dari pada aku, mulai dari situ saya mencoba untuk mencari informasi
mengenai kakak kelas ku tersebut, dan lambat laun mulai ku ketahui, sengaja aku tidak
langsung bertanya dengan pacar ku, dengan cara memendam rapat-rapat rasa penasaran ini,
namun akhirnya aku mencoba menanyakan kakak kelas ku tersebut pada pacar ku:

aku mau tanya dong

tanya apa sayang?

kamu kenal gak sama yang namanya Eka?

Eee ka, kenal emang kenapa?

itu mantan kamu ia?

kata siapa ?

udah jawab saja ia apa gak?

Iiiiia sih yank, tapi itu udah lama ko, jauh dari sebelum aku kenal kamu, bener deh

owh,,,, apa ini yang bikin kamu selalu ga pernah mau jemput aku didepan gerabang, takut
ketemu atau bahkan takut ketahuan bahwa kamu pacaran sama aku yang ade kelas dia?

eeeengak ko yank

udah gak usah bohong


bener deh

Kami pun terlibat pertengakaran akibat membahas mantannya itu, aku disitu menangis,
bahkan terlontar kata putus dari bibir dia untuk mengakhiri hubungan kami, hingga membuat
aku sakit sekali, dengan keadaan sedih dan mata pun sembab aku dipulangkan kerumah,
mungkin karena insting seorang ibu itu kuat, ibu aku pun mengetahuinya kalau aku habis
bertengkar dengan pacar ku, hingga akhirnya aku ceritakan semua masalah pada ibuku, terasa
lega hati aku setelah bercerita pada ibuku.

***

1 bulan 2 bulan hingga hampir 3 bulan saya tidak mampu bangkit pasca diputuskan oleh pacar
ku, hingga pada suatu siang yang panas di kelas. Aku mendengar bahwa pacarku yang
sekarang telah menjadi mantanku kembali bertemu hingga jalan berdua dengan kakak kelas
ku dan mereka berpacaran kembali (CLBK), sakit hatiku mendengar semua itu, makin
terpuruk lah aku dengan keadaan seperti ini, menjalani hari-hari ku tanpa semangat, hingga
pada suatu saat teman sekolah ku yang berbeda jurusan menyatakan cinta padaku, dengan
pertimbangan agar dapat melupakan mantanku aku menerimanya, tapi keadaan ini tidak
berlangsung lama, mungkin karena dari diri aku yang tidak benar-benar mencintainya, hingga
aku putus dari dia.

Hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang benar-benar membuat ku jatuh cinta
kembali, entah mengapa hati ini merasa yakin padanya, pada pertama bertemu aku nyaman
bila dekat dengannya, Arifin itulah kata yang pertama kali dia ucap sambil berjabat tangan
pada saat bertemu, dengan segala rasa sayang yang kami punya akhirnya hingga sekarang
kami masih menjalani hubungan ini dengan baik, sudah lebih dari 3 tahun kami menjalani
hubungan ini, dan dengan cita-cita dari kebanyakan pasangan adalah untuk meresmikan
hubungan ini di kemudian hari.
Tentang Penulis
Siska Septiani dilahirkan di jakarta, 21 september 1994. Anak
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sukisno dan Winarsi.
Bertempat tinggal di Jalan Rawa Bola Rt002/07 nomor 52, kel.
Kelapa Dua Wetan kec. Ciracas Jakarta Timur.

Pendidikan dasar di tempuh di Sekolah Dasar Negri 02 pagi di


Jakarta, pendidikan menengah pertama di tempuh di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 22 di tanah kelahirannya, dan pendidikan
menengah atas di tempuh di Sekolah Menengah Kejuruan Budhi
Warman II di Jakarta.

Sampai sekarang, tengah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Indraprasta PGRI


bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, memiliki kegemaran meulis cerita pendek, dan bercita
cita sebagai guru Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai