A. Landasan Teori
1. Hakikat Deiksis
a. Pengertian Deiksis
lebih luas dari suatu ujaran. Pembahasan yang luas mengenai istilah
bahasa Yunani) untuk satu hal mendasar yang kita lakukan dengan
9
10
seorang penutur.
b. Jenis Deiksis
1. Deiksis Persona
penutur dan lawan tutur. Penutur yang lebih tinggi, lebih tua atau
lawan tutur yang diajak bicara dengan status lebih rendah, lebih
muda, dan lebih tidak berkuasa, dan akan disapa dengan sebutan
standar.
2. Deiksis Tempat
memakai dua kata keterangan ‘di sini’ dan ‘di sana’, tetapi dalam
maupun fisik. Penutur yang jauh dari rumah mereka, akan sering
itu’). Dalam analisis ini, sepatah kata seperti ‘itu’ tidak memiliki
seorang penutur.
3. Deiksi Waktu
sekarang.
kita. Dalam waktu yang dekat atau waktu yang hampir tiba
deiksis maksimal “ini”, seperti dalam akhir pekan ini’ atau ‘hari
uang banyak.
15
sekarang, seperti:
disajikan
ini).
5. Contoh Deiksis
Deiksis persona:
Deiksis tempat:
Deiksis waktu:
2. Hakikat Pragmatik
a) Pengertian Pragmatik
sistem yang disebut tanda. Tanda inilah yang akan disusun sebagai
ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini walaupun
pada kira-kira dua dasawarsa silam ilmu ini jarang atau hampir tidak
pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi oleh sadarnya
untuk memahami orang lain dan apa yang ada dalam pikiran mereka.
konteks adalah hal-hal yang secara fisik dan sosial sebuah tuturan
dan sosial.
letter.
suatu ide atau gagasan dan bahkan suatu kepentingan atau citra ia
khalayak, harus benar tetapi harus jelas dan akurat, melainkan juga
disimpulkan bahwa dalam media massa ada dua faktor verbal dan
media atau sarana jurnalistik yang kini dikenal terdiri atas media
keberadaan media massa dan tiada hari tanpa berita karena media
ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers,
1. Publisitas
khalayak.
kriteria tersebut.
2. Periodisasi
surat kabar, selama ada dana dan tenaga yang terampil, tidaklah
kita banyak sekali fakta serta peristiwa yang dapat dijadikan berita
dalam surat kabar. Selagi ada kehidupan, selama itu pula surat
kabar terbit.
3. Keuniversalan
beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian, isi surat
hanya memuat atau berisi salah satu aspek saja, maka penerbitan
4. Keaktualan
hangat. Fakta dan peristiwa peting atau menarik tiap hari berganti
informasi yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar,
5. Terdokumentasi
Khalayak radio dan siaran televisi tidak terbatas, yang buta huruf
tidak semuanya.
30
lokal, regional, dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, ada bentuk surat
kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat
antaranya Pikiran Rakyat (Jawa Barat), Jawa Pos dan Surabaya Pos
Utara), Bali Pos (Bali). Surat kabar lokal, di antaranya adalah Tribun
NPM : 201021500154
31
NPM : 200921500424
Muhtadin Depok
C. Kerangka Berpikir
dan dapat menyampaikan ide atau gagasan. Oleh karena itu, manusia harus
pribadi maupun sosial, serta sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial antar
cara yang lebih menyeluruh. Di dalam konteks yang lebih luas ini, istilah
deiksis yaitu semantik yang berakar pada identitas penutur. Semantik itu
deiksis sebagian besar dari unsur yang mengandung arti adalah bukan
dunia, hubungan antara pembicara dengan pendengar atau orang ketiga dan
budaya.
pada masa lampau. Media massa telah membawa masyarakat masuk pada
budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku
masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek
gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda.