1. Getsby Lewi Debora Pandiangan, 2. Juan Markus Perangin Angin, dan 3. Wisnu
Wardana Akbar
ABSTRAK
8. 33 “Ah, jiwa dalam musik ini… jiwa yang aku, -ku Guru Isa
dimasukkan chopin ke dalamnya… api
yang membakar cinta pada tanah
airnya, hebat seperti hembusan
taufan… itu aku tidak bisa bangunkan
dalam gesekan biolaku.”
13. 61 “Apa yang tinggal dari perkawinan kita kita Guru Isa dan
kalau demikian?” Guru Isa bertanya Fatimah
malam itu.
10. 67 “Kita bermaksud mau pinjam truk kita Guru Isa dan Hazil
Tuan Hamdy sebentar sore,” kata Guru
Isa.
11. 67 Terimakasih, nanti kira-kira pukul tiga kami Guru Isa dan Hazil
kami perlu.” Kata Guru Isa.
14. 83 “Tidak, kita bertiga dibelakang,” kita Guru Isa, Hazil, dan
jawab Guru Isa, dan mereka naik ke Rakhmat
atas.
2. Deiksis Tempat
Deiksis tempat adalah pemerian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam
peristiwa bahasa. Semua bahasa termasuk bahasa Indonesia membedakan antara
“yang dekat kepada pembicara (di sini)” dan “yang bukan dekat kepada pembicara”
(Nababan,1987:41).
3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu adalah pemerian bentuk rentang waktu seperti yang
dimaksudkan seperti yang dimaksudkan penutur, dalam artian deiksis waktu
diungkapkan dalam bentuk “kala” (Nababan,1987:41).
4. Deiksis Petunjuk