Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DEIKSIS TOKOH GURU ISA DALAM NOVEL “JALAN TAK ADA

UJUNG” KARYA MOCHTAR LUBIS

1. Getsby Lewi Debora Pandiangan, 2. Juan Markus Perangin Angin, dan 3. Wisnu
Wardana Akbar

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: Mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis persona, tempat


dan waktu dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah novel Jalan Tak
Ada Ujung karya Mochtar Lubis, diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1952. Data
dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yang menghasilkan sajian data deskriptif
berupa kalimat atau kata yang terdapat dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar
Lubis. Cara pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat. Teknik
keabsahan data yang digunakan yaitu dengan ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan makna deiksis persona yang digunakan
meliputi: bentuk deiksis persona pertama tunggal berupa kata aku, kita. Deiksis persona
kedua melipyui engkau, mu, kita , kami. Deiksis persona ketiga dia, nya. Deiksis tempat
yaitu, di sini, di dalam. Deiksis waktu yaitu sejam yang lalu, tadi. Deiksis petunjuk yaitu itu
dan ini.

Kata kunci: bentuk-bentuk deiksis, novel, Pragmatik.


PENDAHULUAN terutama saat bertutur, juga dapat ditemui
dalam karya sastra berupa novel yang
Latar Belakang Masalah
berjudul Jalan Tak Ada Ujung karya
Setiap anggota masyarakat dalam Mochtar Lubis. Karena novel adalah
kehidupannya sehari-hari selalu salah satu media komunikasi secara
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam tertulis. Yang akan diteliti adalah deiksis
berkomunikasi tersebut, mereka persona, tempatdan waktu karena
menggunakan bahasa, baik secara lisan menurut peneliti dalam bertutur kita
maupun tulisan. Penggunaan bahasa sangat terkenal dengan kesopananya. Ada
tersebut dapat berupa wacana atau pepatah Ajining Diri Ing Lathi, bahwa
percakapan yang diwujudkan pembawaan seseorang dinilai dari
menggunakan satu, beberapa, atau banyak bertuturnya.
tuturan.
Jadi peneliti ingin mengetahui
Penelitian ini membahas lebih dalam deiksis seperti apa yang
mengenai cabang ilmu bahasa yaitu dituturkan dengan meneliti nya secara
pragmatik. Pragmatik antara lain ilmiah. Dengan dipahaminya deiksis
mengkaji mengenai deiksis, implikatur, tempat, persona, waktu, dan petunjuk
presuposis, tindak tutur, dan aspekaspek dapat memperlancar komunikasi, dan
wacana. Jelas bahwa deiksis adalah kajian dapat memperjelas ketepatan pesan yang
pragmatik. Deiksis adalah adalah kata, disampaikan dalam berkomunikasi.
frasa atau ungkapan yang rujukannya bisa Dengan demikian jelas bahwa novel yang
berpindah-pindah tergantung siapa yang terdiri dari percakapan dapat dianalisis
menjadi pembicara, waktu, tempat maknanya secara pragmatik. Hasil dari
dimana dituturkannya satuan bahasa penelitian pada novel Jalan Tak Ada
tersebut. Peneliti akan meneliti Deiksis Ujung karya Mochtar Lubis.
Tokoh Guru Isa dlam novel “Jalan Tak
KAJIAN TEORI
Ada Ujung” karya Mochtar Lubis.
Deiksis yang dibahas adalah deiksis 1. Pengertian Pragmatik
persona, tempat, dan waktu dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Kasher (dalam Putrayasa 2014:1) menginterpretasi ungkapan tersebut
mengidentifikasikan pragmatik tergantung pada kondisi-kondisi
sebagai ilmu yang mempelajari khusus penggunaan ungkapan
bagaimana bahasa digunakan dan tersebut dalam konteks. Pengertian
bagaimana bahasa tersebut sebuah tuturan tidak selalu dapat
diintegrasikan ke dalam konteks. ditarik dari tuturan itu saja. Ada
Sedangkan Levinson (dalam kalanya sebuah pernyataan
Putrayasa 2014:1) memberikan dua mempunyai lebih dari satu maksud.
pengertian yang dikaitkan dengan Dalam hal ini pengertian
konteks, yang pertama pragmatik pembicaralah yang dianggap benar
adalah kajian ihwal hubungan antara dan yang harus diikuti karena dia
bahasa dan konteks yang yang berbicara. Untuk memahami
digramatikalisasikan dan dikodekan tuturan pembicara dengan betul
dalam struktur bahasa. Yang kedua pendengar harus memahami konteks
pragmatik adalah kajian ihwal kajian yang menghubungkan antara
kemampuan penggunaan bahasa ujaran dengan konteksnya disebut
untuk menyesuaikan kalimat dengan pragmatik. Berdasarkan uraian dari
konteks sehingga kalimat itu patut beberapa pendapat diatas dapat
atau tepat diujarkan. Pragmatik adalah dinyatakan bahwa pragmatik merujuk
studi tentang makna yang pada dua hal, yaitu pragmatik sebagai
disampaikan oleh penutur (atau ilmu dan pragmatik sebagai suatu
penulis) dan ditafsirkan oleh keterampilan menggunakan bahasa.
pendengar (atau pembaca). Jadi Sebagai suatu ilmu karena pragmatik
pragmatik adalah studi tentang makna merupakan cabang linguistik yang
yang disampaikan oleh penutur mempelajari bahasa yang dikaitkan
(George, 2014:3). Selain itu Searle dengan aspek pemakainya. Pragmatik
(Dalam Nadar, 2009:4) Pragmatik sebagai suatu keterampilan
berkaitan dengan interpretasi suatu merupakan konteks dan situasi
ungkapan yang dibuat mengikuti berbahasanya (hubungan antara unsur
aturan sintaksis tertentu dan cara bahasa dengan konteks dan situasi).
Dengan kata lain, keterampilan berganti-ganti, tergantung pada saat
pragmatik merupakan keterampilan tempat dituturkannya kata itu. Dari
menggunakan bahasa secara definisi deiksis di atas dapat
komunikatif. disimpulkan bahwa deiksis adalah
bentuk bahasa berupa kata, frasa dan
2. Deiksis
klausa yang berfungsi sebagai
KBBI (dalam Putrayasa 2014:38) penunjuk hal atau fungsi tertentu di
deiksis diartikan hal atau fungsi luar bahasa.
menunjuki sesuatu di luar bahasa;
Dengan kata lain sebuah bentuk
kata yang mengacu kepada persona,
bahasa bisa dikatakan bersifat deiksis
waktu dan tempat suatu tuturan.
apabila acuan, rujukan atau
Dalam kegiatan berbahasa, kata-kata
referennya berpindah-pindah atau
atau frasa-frasa yang mengacu kepada
berganti-ganti tergantung siapa yang
beberapa hal tersebut penunjukannya
menjadi pembicara, bergantung pula
berpindah-pindah atau berganti-ganti,
pada saat dimana dan tempat
tergantung pada siapa yang menjadi
dituturkannya kata satuan bahasa
pembicara, saat dan tempat
tersebut. Jadi deiksis merupakan kata
dituturkannya kata-kata itu.
yang tidak memiliki referen yang
Kata-kata seperti saya, dia, kamu tetap.
merupakan kata-kata yang
3. Jenis-Jenis Deiksis
penunjukkannya berganti-ganti.
Rujukan kata-kata tersebut barulah Menurut Nababan (dalam
dapat diketahui jika diketahui siapa, Putrayasa 2014:43) bahwa jenis-jenis
di mana dan pada waktu kapan deiksis ada lima, yaitu deiksis
katakata itu diucapkan. persona, deiksis tempat, deiksis
waktu, deiksis sosial dan deiksis
Purwo (dalam Nadar 2004:54)
wacana. Deiksis orang persona
mengatakan bahwa sebuah kata
ditentukan menurut peran peserta
dikatakan bersifat deiksis apabila
dalam peristiwa bahasa, peran
referennya berpindahpindah atau
peristiwa itu dibagi menjadi tiga.
Pertama ialah orang pertama atau Daerahnya adalah suatu kejadian yang
persona pertama. Kedua ialah orang luar biasa dari kehidupan orangorang
kedua persona kedua. Ketiga ialah luar biasa karena kejadian ini terlahir
orang ketiga persona ketiga.Deiksis suatu konflik, suatu pertikaian, yang
tempat adalah pronominal penunjuk mengalihkan jurusan nasib mereka.
tempat, deiksis waktu pronominal
Novel adalah karangan yang
penunjuk waktu.
panjang dan berbentuk prosa dan
4. Bentuk Deiksis mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang
Sumarsono (dalam Putrayasa
lain di sekelilingnya dengan
2014:57) mengemukakan bahwa
menonjolkan watak dan sifat setiap
bentuk deiksis biasanya dihubungkan
pelaku. Novel adalah bentuk karya
dengan jumlah kata pendukungnya.
sastra yang di dalamnya terdapat
Berdasarkan hal tersebut, bentuk
nilai-nilai budaya, sosial, moral dan
deiksis dapat digolongkan menjadi
pendidikan. Novel adalah media
tiga, yaitu: deiksis morfem, deiksis
penuangan pikiran, perasaan, dan
kata, deiksis frasa.
gagasan penulis dalam merespon
5. Pengertian Novel kehidupan di sekitarnya.

Novel berasal dari bahasa novella, Ketika di dalam kehidupan sekitar


yang dalam bahasa jerman disebut muncul permasalahan baru, nurani
novelle dan novel dalam bahasa penulis novel akan terpanggil untuk
inggris, dan inilah yang kemudian segera menciptakan sebuah cerita.
masuk ke Indonesia. Secara harfiah Sebagai bentuk karya sastra tengah
novella berarti sebuah barang baru (bukan cerpen atau roman) novel
yang kecil, yang kemudian diartikan sangat ideal untuk mengangkat
sebagai cerita pendek yang berbentuk peristiwa-peristiwa penting dalam
prosa. kehidupan manusia dalam suatu
kondisi kritis yang menentukan.
Novel menurut H. B. Jassin
Berbagai ketegangan muncul dengan
dalam bukuny Tifa Penyair dan
bermacam persoalan yang menuntut menggunakan teori pragmatik yang
pemecahan. dikhususkan pada deiksis
(Levinson,1983). Pengecekan data
METODE PENELITIAN
dilakukan untuk mengetahui keabsahan
Penelitian ini merupakan data yang diuji melalui teknik ketekunan
penelitian kualitatif dengan menggunakan pengamatan dan triangulasi. Ketekunan
metode deskriptif. Metode deskriptif pengamatan berupa kegiatan pengamatan
adalah metode yang dilakukan secara rinci, berkesinambungan, dan
berdasarkan fakta yang ada atau berulang-ulang.
fenomena yang memang secara empiris
HASIL DAN PEMBAHASAN
hidup pada penutur-penuturnya. Data
penelitian ini berupa deiksis persona, Dari hasil analisis data yang
tempat, dan waktu. Sumber data adalah dilakukan, ditemukan tuturan-tuturan
Novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya tokoh Guru Isa yang merupakan bentuk
Mochtar Lubis. Di dalam novel terdapat deiksis persona, tempat, dan waktu.
dialog tokoh seorang Guru Isa sehingga Ketiga bentuk deiksis yang terdapat
memungkinkan adanya deiksis. Jenis- dalam Novel “Jalan Tak Ada Ujung”
jenis deiksis dalam novel ini tidak dapat diuraikan berikut ini :
diketahui tanpa melihat konteksnya.
1. Deiksis Persona
Pengumpulan data dilakukan dengan
metode dokumentasi dengan cara Deiksis persona merupakan

membaca, mencatat, mereduksi, pemberian rujukan kepada orang atau

mengklasifikasi, dan menginterpretasi. pemeran serta dalam perististiwa

Selanjutnya, data tersebut dianalisis berbahasa. Deiksis persona yang


ditemukan dalam penelitian ini, yaitu :

1.1 Deiksis Persona Pertama

Tabel Data Deiksis Persona Pertama


No. Halaman Kutipan Dialog Deiksis Keterangan

1. 11 “Nama saya Isa, guru sekolah di Tanah saya Guru Isa


Abang.”

2. 12 Isa berpaling kepada tuan rumah di saya Guru Isa


sebelahnya, dan dia berkata, “Saya rasa
sudah aman. Terima kasih banyak atas
kebaikan Bung. Saya harus ke sekolah
lagi.”

3. 24 “Sampai bisa niat mencuri masuk ke -ku Guru Isa


dalam kepalaku,” pikirnya, malu pada
dirinya sendiri.

4. 31 “Aku juga terlambat! Aku tiba sekolah aku Guru Isa


sudah kosong. Barankali karena
pertempuran di jalan Asam Lama,”
jawab Guru Isa.

5. 31 “Tempat aku tinggal digeledah. Baru aku Guru Isa


sejam yang lalu selesasi!”

6. 32 “Ah, aku tadi melihat orang ketembak aku Guru Isa


sama ubel-ubel,” Guru Isa
menceritakan pengalamannya tadi pagi.

7. 33 “Chopin. Aku bisa melagukan aku Guru Isa


sebagaimana semestinya.”

8. 33 “Ah, jiwa dalam musik ini… jiwa yang aku, -ku Guru Isa
dimasukkan chopin ke dalamnya… api
yang membakar cinta pada tanah
airnya, hebat seperti hembusan
taufan… itu aku tidak bisa bangunkan
dalam gesekan biolaku.”

9. 39 “Aku takut sebenarnya, Fat,” katanya. aku Guru Isa

10. 39 “Tidak pernah aku berorganisasi aku Guru Isa


seperti ini. Main senjata lagi. Memakai
pistol saja aku tidak tahu. Tetapi kalau
tidak ikut, engkau tahu apa akan kata
orang.”

11. 39 Guru Isa menggelengkan kepalanya, aku Guru Isa


“Aku guru,” katanya, “bukan tukang
berkelahi.”

12. 45 “Ada, semuanya ada di dalamnya, aku Guru Isa


jangan engkau khawatir… aku rasa,
aku rasa semuanya, semuanya.”

13. 61 “Apa yang tinggal dari perkawinan kita kita Guru Isa dan
kalau demikian?” Guru Isa bertanya Fatimah
malam itu.

1.2 Deiksis Persona Kedua

Tabel Data Deiksis Persona Kedua

No. Halaman Kutipan Dialog Deiksis Keterangan

1. 37 “Gesekan biolamu, meskipun belum -mu Hazil


lancar dan mahir, mengandung
tenaga,” kata Guru Isa kepada Hazil
memuji.
2. 37 “Engkau coba sekali lagi. Biarkan engkau, Hazil
perasaanmu membawamu hanyut -mu
membumbung dengan musik itu.
Jangan engkau berpikir.
Tenggelamkanlah ke dalam jiwa musik
itu. Engkau bisa…!”

3. 39 “Tidak pernah aku berorganisasi engkau Fatimah


seperti ini. Main senjata lagi. Memakai
pistol saja aku tidak tahu. Tetapi kalau
tidak ikut, engkau tahu apa akan kata
orang.”

4. 40 “Engkau mesti keluarkan. Engkau engkau Hazil


mesti keluarkan,” beberapa kali dia
mendesak dan berkata kepada Hazil.

5. 45 Dia berdiri di depan Hazil, dan engkau Hazil


bertanya, “Apabila engkau ciptakan?
Engkau tidak pernah bercerita…!”
seakan menyesali, dia tidak diberi tahu.

6. 45 “Ada, semuanya ada di dalamnya, engkau Hazil


jangan engkau khawatir… aku rasa,
aku rasa semuanya, semuanya.”

7. 63 “Fat ....!” bisiknya, .... Fat Fatimah

8. 65 “dan engkau masuk kembali ke dalam 1 engkau 1 Salim


rumah. Jangan main dalam hujan
2 kita 2 Salim dan Guru
gerimis. Nanti masuk angin. Kita
Isa
mandi sama-sama.”
9. 66 “Akan aku usahakan minta persekot di aku Guru Isa
sekolah, Fat” katanya,.....

10. 67 “Kita bermaksud mau pinjam truk kita Guru Isa dan Hazil
Tuan Hamdy sebentar sore,” kata Guru
Isa.

11. 67 Terimakasih, nanti kira-kira pukul tiga kami Guru Isa dan Hazil
kami perlu.” Kata Guru Isa.

12. 69 “Aku juga telah jatuh begini rendah, 1 aku Kedua-duanya


mencuri dari sekolahku sendiri,” pikir merujuk pada Guru
2 -ku
Guru Isa amat pahit, .... Isa

13. 75 “Terimakasih. Kami bergegeas. kami Guru Isa dan Hazil


Merdeka!”

14. 83 “Tidak, kita bertiga dibelakang,” kita Guru Isa, Hazil, dan
jawab Guru Isa, dan mereka naik ke Rakhmat
atas.

15. 94 “Engkau berhenti?” Engkau Guru Saleh

1.3 Deiksis Persona Ketiga

Tabel Data Deiksis Persona Ketiga

No. Halaman Kutipan Dialog Deiksis Keterangan

1. 71 “Dapat. Bangsat dia! Pura-pura 1 Dia Dua-duanya meujuk


membantu perjuangan. .... . dan Dia pada Tuan Hamdy.
2 –nya
bakal kasih sekarung atau dua karung
katanya. Omong kosong.”
2. 76 “Merdeka! Katakanlah kepadanya ke -nya Supir truk Tuan
mana kita akan pergi,” kata Guru Isa. Hamdy, yaitu
Abdullah

2. Deiksis Tempat
Deiksis tempat adalah pemerian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam
peristiwa bahasa. Semua bahasa termasuk bahasa Indonesia membedakan antara
“yang dekat kepada pembicara (di sini)” dan “yang bukan dekat kepada pembicara”
(Nababan,1987:41).

Tabel Data Deiksis Tempat

No. Halaman Kutipan Dialog Deiksis Keterangan

1. 65 “Dan engkau masuk kembali ke dalam 1 Ke 1 masuk rumah


rumah. Jangan main dalam hujan dalam
2 ketika hujan
gerimis. Nanti masuk angin. Kita
2 dalam
mandi sama-sama

2. 75 “Engkau tunggu di sini. Aku tanya di Di sini Tempat Guru Isa


mana truk itu menunggu.” dan Hazil berada

3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu adalah pemerian bentuk rentang waktu seperti yang
dimaksudkan seperti yang dimaksudkan penutur, dalam artian deiksis waktu
diungkapkan dalam bentuk “kala” (Nababan,1987:41).

Tabel Data Deiksis Waktu

No. Halaman Kutipan Dialog Deiksis Keterangan

1. 31 “Tempat aku tinggal digeledah. Baru sejam Satu jam sebelum


sejam yang lalu selesai!” yang lalu percakapan Guru
Isa dan Hazil
terjadi.

2. 32 “Ah, aku tadi melihat orang ketembak Tadi Tadi pagi


sama ubel-ubel,” Guru Isa
menceritakan pengalamannya tadi
pagi.

4. Deiksis Petunjuk

No Halaman Kutipan Dialog Deiksi Keterangan1.

1. 85 “Kejam. Itu tidak boleh,” katanya. Itu Merujuk pada


pembunuhan yang
dilakukan oleh
teman Hazil
terhadap 2 orang
wanita Tionghoa.

2. 95 “Orang hanya bisa melakukan Ini Merujuk pada


kewajibannya dalam hal seperti ini,” keadaan
katanya sederhana. pemberontakan saat
itu.

dalam dialog Guru Isa pada Novel “Jalan


Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis
SIMPULAN
adalah sebagai berikut :
Dari hasil analisis yang telah
1. Deiksis persona yang ditemukan
diuraikan di atas, dapat disimpulkan
berupa deiksis persona pertama,
bahwa bentuk-bentuk deiksis persona,
kedua, dan ketiga. Deiksis persona
tempat, waktu dan petunjuk yang terdapat
pertama pada halaman
11,12,24,31,32,33,39,45, dan 61. F.X, Nadar. 2008. Pragmatik dan
Deiksis persona kedua ditemukan Penelitian Pragmatik.
pada halaman 37, 39, 40,45,63, Yogyakarta: Graha Ilmu.
65, 67, 75, 83, dan 94. Sedangan
Harimurti Kridalaksana. 2008. Kamus
persona ketiga dapat ditemukan
Linguistik. Jakarta: Gramedia
ada halaman 71 dan 76.
Pustaka Utama.
2. Deiksis tempat yang ditemukan
dalam penelitian terdapat pada Ida Bagus Putrayasa. Pragmatik.

halaman 65 dan 75. Yogyakarta: Graha Ilmu.

3. Deiksis waktu yang ditemukan I Dewa Putu Wijana. 2010. Pengantar


dalam penelitian terdapat pada Semantik Bahasa Indonesia.
halaman 31 dan 32 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
4. Deiksis petunjuk dapat dilihat
Mochtar, Lubis. 1957. Jalan Tak Ada
pada halaman 85 dan 94.
Ujung. Balai Pustaka.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi


DAFTAR PUSTAKA
Penelitian Kualitatif. Bandung :
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. 2010. PT Remaja Rosdakarya.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Novilita Kusuma Atuti. 2015. “Bentuk
Jakarta : Rineka Cipta
dan Fungsi Deiksis Sosial Pada
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik. Novel Kriti Djunjung Drajat
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Karya R. TG Jasa Widagda”.
Cummings, Louise. 2010. Pragmatik Skripsi. Semarang: UNNES,
Klinis. Yogyakarta: Pustaka (Online),
Pelajar (http://lib.unnes.ac.id/22125/1/26

Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2012. 1411103-S.pdf)

Metodologi Penelitian Kualitatif. Rifa Nisa Nurul Fitria. 2010. Deiksis


Bandung: Alfabeta. Dalam Bahasa Indonesia Seorang
Anak Berusia 45 Bulan: Sebuah
Studi Kasus”. Skripsi. UI.

Silvia Haryati Merentek. 2016. “Deiksis


Dalam Film Cinderella: Analisis
Pragmatik”. Skripsi. Manado.
Universitas Sam Ratulangi,

Yeti Martianingrum. “Deiksis Persona


Dalam Novel Tunggak-Tunggak
Jati Karya Esmiet Sebuah Kajian
Pragmatik”. Skripsi. Yogyakarta.
UNY.

Yule, George. 2006. Pragmatik.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai