Anda di halaman 1dari 8

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu

ANALISIS DEIKSIS PADA PERCAKAPAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


UNIVERSITAS BENGKULU

Dwiyan Sebastian, Irma Diani, dan Ngudining Rahayu

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia


Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FKIP Universitas Bengkulu
sebastiandwiyan13@gmail.com

Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis deiksis serta referennya pada
percakapan mahasiswa bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah deiksis pada percakapan
mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia, yaitu deiksis persona, deiksis tempat, deiksis
waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Sumber data dalam peneltian ini adalah
percakapan mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia dalam kegiatan formal dan juga
nonformal. Kegiatan formal meliputi diskusi mahasiswa pada saat perkuliahan,
kegiatan informal meliputi, latihan teater, percakapan saat menunggu dosen,
percakapan santai (di kantin, di kos-kosan, warung nasi, rental game). Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik sadap dan teknik rekam. Langkah-langkah
analisis data pada penelitian ini dengan cara analisis deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu
deiksis yang ditemukan meliputi, deiksis persona (persona pertama tunggal, persona
pertama jamak, persona kedua tunggal, persona kedua jamak, persona ketiga tunggal),
deiksis ruang/tempat, deiksis waktu (lampau, sekarang, medatang, deiksis wacana
(anafora, katafora), deiksis sosial. Pada setiap deiksis yang ditemukan tentunya
mempunyai titik pusat yang berbeda dan juga bisa berganti atau berubah, jika berada
pada konteks yang lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ditemukan
adanya deiksis pada percakapan mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia edisi bulan
Maret-April 2019.

Kata kunci : Analisis, deiksis, Percakapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstract
The purpose of this research was to describe the types of deiksis as well as referennya
Indonesia language students on the conversation. The methods used in this research is
descriptive method. The data in this study was deiksis on conversations students
language education Indonesia, namely deiksis persona, deiksis place, deiksis time,
deiksis, and deiksis of the social discourse. The source of the data in the peneltian this is
a conversation the student language education Indonesia activities in formal and non-
formal as well. Formal activities include discussion of college students at the time of
lectures, informal activities include theater, exercises, conversation while waiting for
the lecturer, casual conversation (in the cafeteria, in the kos-kosan, the rice stalls,
157
158

game rentals). Engineering data collection using the technique of recording techniques
and sadap. Data analysis steps on this research by means of the descriptive analysis.
The results of this research, namely deiksis found include, deiksis persona (persona first
single, first person plural, second person singular, second person plural, the third
person singular), deiksis spaces/places, deiksis time (past, present, medatang, the
deiksis discourse (the anaphora, katafora), deiksis. Deiksis found on every course has a
different center point and also can be changed or altered, if it is in the context of the
other. Based on the results of the research can be concluded on the existence of deiksis
found the conversation the student language education Indonesia Edition March-April
2019.

Key words: Analisys, Deiksis, Indonesian Language Education Student Conversation

PENDAHULUAN ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca).


Bahasa adalah suatu alat yang Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak
digunakan manusia untuk berkomunikasi berhubungan dengan analisis tentang apa
serta berinteraksi satu sama lain, antara yang dimaksudkan orang dengan tuturan-
individu dengan individu, individu dengan tuturannya daripada dengan makna terpisah
kelompok, maupun kelompok dengan dari kata atau frasa yang digunakan dalam
kelompok. Teori tentang bahasa telah banyak tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah studi
dibicarakan, dituliskan, dibahas, serta tentang maksud penutur. Dengan kata lain
dikembangkan oleh ahli-ahli bahasa, hal itu pragmatik merupakan ilmu kebahasaan yang
dikarenakan bahasa telah menjadi disiplin mengkaji maksud dari penutur, tujuan dari
ilmu yang banyak diminati, dan juga bahasa apa yang disampaikan oleh penutur. Dalam
telah menjadi bagian terpenting dalam ranah penelitian ini penulis mencoba meneliti salah
pendidikan. Bahasa tidak hanya digunakan satu bidang kajian pragmatik yaitu deiksis
dalam konteks formal, tetapi juga pada pada percakapan mahasiswa bahasa
konteks nonformal. Indonesia.
Dalam ilmu pengetahuan bahasa Menurut bahasa definisi deiksis
dikenal dengan istilah linguistik. Dalam hal adalah penunjukan, penunjukan yang sering
linguistik mempunyai disiplin ilmu yang kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
beragam, baik istilah maupun kajian. Seperti baik dalam dialog, buku, koran ataupun
halnya morfologi, fonologi, sintaksis, bacaan lainnya, sedangkan menurut isitilah
semantik dan juga pragmatik, semua itu deiksis merupakan kata yang tidak memiliki
mempunyai definisi, makna serta kajian yang rujukan yang tetap. Kata deiksis dapat
berbeda antar satu disiplin ilmu dengan diketahui rujukannya apabila mengetahui
disiplin ilmu lainnya. konteks tuturan.
Seperti halnya pada disiplin ilmu Sebuah kata yang dikatakan bersifat
pragmatik, jelas sekali pada disiplin ilmu ini deiksis apabila rujukannya berpindah atau
terdapat perbedaan dengan disiplin ilmu berganti, tergantung siapa yang menjadi
linguistik lainnya baik dari segi istilah pembicara, saat dan tempat dituturkannya
maupun kajian. Menurut Yule (2006:5) kata-kata itu. (Purwo 1984:1). Hal itu dapat
Pragmatik adalah studi tentang makna yang disimpulkan jika sebuah kata disebut deiksis
disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan apabila memiliki referen yang berubah,

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2019


159

tergantung dengan konteksnya. Dalam berubah-ubah atau tidak tetap, kembali pada
kenyataannya hampir semua tuturan konteksnya. Siapa yang berbicara, dimana
mengandung deiksis, baik tuturan lisan peristiwa itu terjadi, serta kapan tuturan itu
maupun tulisan, apalagi dalam diucapkan. Lebih jelasnya di bawah ini ada
berkomunikasi ataupun bertindak tutur. contoh deiksis dari peristiwa bahasa yang
Tindak tutur merupakan suatu penulis temukan pada realita sesungguhnya,
kegiatan berbahasa yang dilakukan oleh saat menunggu dosen.
penutur untuk mengomunikasikan makna
serta maksud tuturan kepada lawan tutur. Febri : (baru datang) Ndri lihat Pak Didi?
Makna serta maksud suatu tuturan dapat Andri : (sedang duduk) Di atas Feb (Jarinya
dipahami oleh lawan tutur berdasarkan menunjuk ke atas)
konteks tuturan. Sudaryat (2009:21) Febri : (segera pergi).
mengemukakan bahwa konteks merupakan
situasi atau latar terjadinya suatu Dalam dialog di atas penulis
komunikasi. Kajian tindak merupakan suatu menemukan salah satu kata yang
kajian yang penting dalam pragmatik. Hal ini mengandung deiksis, yaitu pada kata di atas.
merujuk pada pemaparan Rustono (1999:33) Adapun deiksis yang ditemukan adalah
bahwa “tindak tutur merupakan entitas yang deiksis tempat, sebab pada kata di atas
bersifat sentral dalam pragmatik sehingga merujuk kemana Andri menunjuk jarinya,
tindak tutur menjadi dasar bagi analisis pada kejadian yang sesungguhnya Andri
topik-topik pragmatik yang lain, seperti menunjuk ke atas, lantai tiga dekanat fkip.
praanggapan, implikatur percakapan, prinsip Percakapan tersebut terjadi saat siang hari
kerja sama, dan prinsip kesantunan. tanggal 25 Maret 2019, jam setengah 2.
Dalam kehidupan sehari-sehari, Referennya bisa saja berubah jika hal ini
seringkali terjadi penggunaan bahasa terjadi dilain tempat atau dimana tuturan itu
ataupun komunikasi, seperti halnya dalam di lakukan.
pergaulan mahasiswa seringkali dijumpai Ada tiga penelitian sejenis, antara
peristiwa bahasa, yaitu penggunaan bahasa lain penelitian yang dilakukan Rully (2016)
dalam berkomunikasi baik kegiatan formal dengan judul Bentuk dan Fungsi Deiksis
maupun informal. Peristiwa bahasa tersebut Dalam Film Comme Un Chef Karya Daniel
seringkali dijumpai, yaitu pada saat kegiatan Cohen, dalam penelitian ini Rully
santai, mengobrol, menunggu dosen, menggambarkan deiksis yang ada pada film
ataupun sedang diskusi dalam perkuliahan. tersebut beserta fungsinya. Adapun deiksis
Komunikasi atau interaksi yang dilakukan yang ditemukan adalah, deiksis kinesik,
mahasiswa tersebut secara tidak langsung deiksis simbolik, dan deiksis anaforik.
terdapat penggunaan deiksis. Misal seperti Selanjutnya Rahma (2018) dengan judul
seseorang yang menyebut dirinya, ataupun Deiksis dalam Novel Ayah Karya Andrea
seseorang menunjukkan suatu tempat Hirata Serta Pemanfaatannnya Sebagai
dengan hanya menunjuk, atau hanya Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa dan Sastra
mengatakan di sana, selain itu saat Indonesia. Dalam penelitian ini Rahma
seseorang berkata besok atau kemarin. menggambarkan deikis yang ada dalam novel
Semua kata yang digunakan dalam peristiwa Ayah karya Andrea Hirata. Adapun deiksis
bahasa itu dapat disebut sebagai deiksis. yang di temukan adalah deiksis persona,
Sebab rujukan dari kata-kata itu bisa saja deiksis ruang, deiksis waktu. Desi (2013) yang

Analisis Deiksis pada Percakapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu
160

berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta, percakapan mahasiswa pendidikan bahasa


dengan judul Bentuk dan Fungsi Deiksis Indonesia. Sebab dalam bahasa lisan banyak
dalam Komik Titin : Le Sceptre d’ottokar. ditemukan deiksis, dan juga apa yang
Dalam penelitian ini Desi menggambarkan dituturkan dapat diketahui maknanya apabila
deiksis yang ada dalam komik Titin. Adapun dikaitkan dengan konteks yang ada.
deiksis yang ditemukan adalah deiksis kinesik Rumusan masalah pada penelitian ini
pointage dan deiksis kinesik du regard. Dari adalah bagaimana bentuk deiksis pada
ketiga penelitian relevan yang telah percakapan mahasiswa pendidikan bahasa
didapatkan penulis, secara keseluruhannya Indonesia, yaitu deiksis persona, deiksis
mempunyai persamaan serta perbedaan waktu, deiksis tempat, deiksis wacana dan
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh deiksis sosial. Tujuan pada penelitian ini
penulis, adapun kesamaannya yaitu sama adalah mendeskripsikan deiksis persona,
dalam mengkaji atau menganalisis bidang deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana
kajian deiksis. Perbedaan dari ketiga dan deiksis sosial pada percakapan
penelitian yang telah ditemukan dengan mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia.
penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu, Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai
berbeda dalam menganalisis jenis deiksis dan acuan untuk penlitian selanjutnya yang
berbeda objek kajiannya. Selain itu dari sejenis dan juga sebagai bahan pembelajaran
penelitian yang telah dilakukan, penulis bagi mahasiswa agar lebih mengetahui
hanya menemukan penelitian deiksis pada bidang kajian deiksis.
karya sastra, seperti novel, cerpen ataupun Hal itulah yang menjadi alasan penulis
film, tidak ditemukannya penelitian deiksis tertarik untuk melakukan penelitian deiksis
pada realitas sosial. pada percakapan mahasiswa bahasa
Pemilihan deiksis dalam penelitian ini Indonesia. Dengan judul Analisis Deiksis Pada
dianggap menarik oleh penulis karena ingin Percakapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa
lebih dalam lagi mempelajari makna yang Indonesia.
terkandung dalam suatu kalimat. Selain itu
penulis juga ingin mengungkapkan jika METODE
sebuah deiksis dapat diketahui maknanya Metode Penelitian ini termasuk
apabila mengetahui rujukan dari kata yang metode penelitian deskriptif. Tujuan
mengandung deiksis tersebut, berdasarkan penelitian deskriptif adalah untuk membuat
konteks penggunaannya. Sebelum penjelasan secara sistematis, faktual, dan
melakukan penelitian penulis melihat akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
fenomena yang terjadi, yaitu pada setiap paparan atau potret seperti apa adanya.
perkumpulan mahasiswa pendidikan bahasa Sumber data dalam penelitian ini
Indonesia pasti terjadi percakapan, baik di adalah Percakapan Mahasiswa Pendidikan
dalam ruangan maupun di luar ruangan, Bahasa Indonesia dalam kegiatan formal dan
setelah melihat fenomena tersebut, penulis informal. Kegiatan formal meliputi diskusi
mulai melakukan obsevasi dengan ikut serta mahasiswa pada saat perkuliahan, kegiatan
dalam percakapan, dan mulai memikirkan informal meliputi, latihan teater, percakapan
penelitian bidang linguistik apa yang sesuai saat menunggu dosen, percakapan santai (di
untuk meneliti karakter bahasa lisan, dan kantin, di kos-kosan, warung nasi, rental
ternyata penelitian deiksis yang tepat untuk game). Datanya adalah deiksis dalam
meneliti karakter bahasa lisan pada percakapan mahasiswa Pendidikan Bahasa

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2019


161

Indonesia. Yaitu deiksis persona, deiksis Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan jumlah deiksis yang paling banyak
deiksis sosial. Teknik analisis data pemakaiannya, yaitu deiksis persona dengan
menggunakan teknik sadap dan teknik jumlah 106, posisi kedua yaitu deiksis sosial
rekam. dengan jumlah 53, posisi ketiga yaitu deiksis
waktu dengan jumlah 29, posisi keempat
HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu deiksis wacana dengan jumlah 19, dan
Data yang disajikan pada penelitian posisi kelima yaitu deiksis tempat dengan
ini berupa data tertulis. Sumber data jumlah 7. Berdasarkan hal tersebut, kata
penelitian ini adalah percakapan mahasiswa ganti persona sangat banyak ditemukan
pendidikan bahasa Indonesia yang dalam percakapan mahasiswa bahasa
mengandung deiksis dalam berbagai macam Indonesia.
kegiatan, yaitu kegiatan formal dan informal.
Kegiatan formal meliputi diskusi mahasiswa 1. Deiksis Persona
pada saat perkuliahan, dan kegiatan informal Kategori deiksis persona/orang yang
meliputi percakapan menunggu dosen, menjadi kriteria ialah pemeran/peserta
percakapan santai (di warung nasi, di kos- dalam peristiwa bahasa itu. Dibedakan tiga
kosan, di kampus, di dekanat). Pada macam peran dalam kegiatan berbahasa,
penelitian ini, deiksis yang ditemukan yakni kategori orang pertama, orang kedua,
selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan dan orang ketiga. Dalam bidang kajian ini,
bagian-bagiannya, deiksis persona, deiksis orang pertama ialah kategori rujukan
tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan penutur kepada dirinya sendiri, orang kedua
deiksis sosial. Deiksis persona yang ialah ketegori rujukan penutur kepada
ditemukan 106 data, deiksis tempat yang seorang atau lawan tutur, dan orang ketiga
ditemukan 7 data, deiksis waktu yang ialah kategori rujukan kepada orang atau
ditemukan 29 data, deiksis wacana yang benda yang bukan pembicara dan bukan
ditemukan 19 data, deiksis sosial yang pendengar ungkapan itu, dalam deiksis
ditemukan 53 data. persona terdapat istilah proksimal (dekat
Jumlah data temuan deiksis yang dengan penutur), distal (jauh dari penutur)
terdapat dari kalimat-kalimat dalam yang akan menjadi titik pusat deiksis
percakapan mahasiswa bahasa Indonesia nantinya.
dalam berbagai kegiatan akan dianalisis dan
dibahas pada penelitian ini. Contoh deiksis persona pertama adalah
sebagai berikut:
Tabel Data Deiksis Berdasarkan Jenisnya (1)(III/4) Yoga : Aku suko pertamo kali masuk
No. Jenis Deiksis Jumlah bahtra tu, aku suko
nengok mato jejes.
1 deiksis persona 106
(Saya suka pertama kali
2 deiksis tempat 7
masuk bahtra tu, saya
3 deiksis waktu 29
suka melihat mata jejes).
4 deiksis wacana 19
Monika : Jejes.. Jejes.. Jejes galo
5 deiksis sosial 53 ko.
(Jejes..jejess..jejes (nama
orang) semua ini).

Analisis Deiksis pada Percakapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu
162

Okti : Intinyo pertamo kali orang. Orang dakdo utang.


yang berkesan tu mato Haha
Jejes. (Dia mau nagih hutang
(Intinya pertama kali dengan semua orang.
yang berkesan itu mata Padahal orang tidak
Jejes) mempunyai hutang).

Dari data (1) terdapat kata aku merujuk pada Dari data (2) terdapat kata –nyo (dia)
diri Yoga, kata ini merupakan deiksis persona merujuk pada Andri, yang sedang bertanya
orang pertama karena merujuk kepada si kepada Echa, termasuk deiksis persona
penutur, pada data di atas Yoga menjadi titik ketiga, pada data di atas, Andri menjadi titik
pusat deiksis selaku penutur. Berdasarkan pusat deiksis, yaitu termasuk ke dalam distal
konteks yang ada, tuturan terjadi di halaman (deiksis yang jauh dari penutur). Berdasarkan
kostan Neti, pada saat acara malam konteks yang ada, tuturan terjadi saat
keakraban, yang dimulai tepat jam 8 malam, menunggu dosen, di lantai dasar gedung
tanggal 27 April 2019. Saat giliran Yoga untuk dekanat FKIP. Tanggal 26 April 2019. Hari
bercerita perihal siapa orang pertama yang selasa, jam 10 pagi antara Andri, Echa, Tya
berkesan pada saat awal masuk kuliah. dan teman-teman lainnya.

Contoh deiksis persona kedua sebagai 2. Deiksis Ruang/Tempat


berikut. Deiksis ruang merupakan kategori
(1)(III/29) Saritya : Feb kau kapan penelitian deiksis yang merujuk tempat lokasi objek
Feb? atau referen berada, untuk menentukan
Febri : Nunggu surat dulu. lokasi sebuah objek diperlukan titik pusat
orientasi ruang/titik pusat deiksis di tempat
Dari data (1) terdapat kata kau lokasi penutur berada. Lokasi sebuah objek
merujuk pada Febri selaku lawan tutur yang ditunjukan oleh sebuah kata deiksis
Saritya, termasuk deiksis persona kedua, ditentukan berdasarkan lokasi si penutur
pada data di atas Febri menjadi titik pusat yang mengujarkan kata yang mengandung
deiksis selaku lawan tutur. Berdasarkan deiksis tersebut. Dalam penelitian ini deiksis
konteks yang ada, tuturan terjadi di lantai ruang yang ditemukan dalam percakapan
dasar dekanat, pada saat selesai bimbingan, mahasiswa bahasa Indonesia.
pada jam 11 siang, tanggal 21 April 2019.
Saat Saritya sedang melakukan percakapan Contoh deiksis ruang sebagai berikut.
dengan Febri. (1)(III/7) Novita : Mano Yoga yo?
Contoh deiksis persona ketiga sebagai (Yoga dimana ya?)
berikut. Nopi : Daktau ambo.
(2)(III/5) Andri : Berapo mak gajian mak? (Saya tidak tahu).
(Berapa mak gajian mak?) Novita : Pik.. Upik hoy pik, mano
Echa : Kok kau nanyo gaji aku? Yoga?
(Kenapa kamu bertanya gaji (Pik.. Upik, mana Yoga)
saya?) Njoy : Yoga di ate (di atas) dak? Eh
Tya : Nyo ko ndak nagih utang, idak, nyo balik tadi.
nagih utang kek segalo

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2019


163

(Yoga bukannya di atas? dekanat FKIP. Tanggal 26 April 2019. Hari


Eh tidak, dia sudah selasa, jam 10 pagi antara Jeko, Echa, Andri
pulang tadi). dan teman-teman lainnya.

Dari data (1) terdapat kata di ate (di 4. Deiksis Wacana


atas) merujuk ke arah dimana tempat yang Deiksis wacana merupakan kategori
ditunjukan oleh penutur, yaitu di lantai atas deiksis yang merujuk pada bagian-bagian
dekanat FKIP, termasuk deiksis ruang, pada tertentu dalam wacana yang telah diberikan
data di atas, rujukan dari kata di ate (di atas) dan/atau yang sudah dikembangkan, atau
yaitu di lantai 2 atau lantai 3 dekanat FKIP bisa dikatakan dalam deiksis wacana merujuk
menjadi titik pusat deiksis. Berdasarkan pada kalimat yang telah diucapkan atau
konteks yang ada, tuturan terjadi di lantai kalimat yang akan diucapkan.
dasar dekanat, pada saat selesai bimbingan, (1)(III/1) Okti : Yog, iko ado pertanyaan
pada jam 11 siang, tanggal 21 April 2019. yang harus kau antisipasi
Saat Novita bertanya dimana keberadaan Yog. Kapan kau putih?
Yoga. (Yog, ini ada pertanyaan
yang harus kamu antisipasi
3. Deiksis Waktu Yog. Kapan kamu putih?)
Deiksis waktu merupakan kategori Yoga : Kurang ajar yang nanyo cak
deiksis yang merujuk pada waktu yang itu tu.
dimaksudkan dalam tuturan, untuk (Kurang ajar bertanya
menentukan waktu yang dimaksud seperti itu).
dibutuhkan titik pusat deiksis dalam
menentukan rujukan pada waktu yang Dari data (1) terdapat kata iko
dimaksud. merujuk pada kalimat atau ujaran yang akan
(2)(III/16) Echa : Ado dak ibuk Ria yo? Kan diucapkan Okti selanjutnya, pada data di
blum adzan kan? atas, kata iko merujuk pada kalimat atau
(Ada tidak ibuk Ria ya? Blum ujaran yang akan diucapkan okti yaitu, ‘kapan
adzan kan?) kau putih?’ menjadi titik pusat deiksis.
Andri : Jam berapo kini? Berdasarkan konteks yang ada, tuturan
(Jam berapa sekarang?) terjadi di halaman kostan Neti, pada saat
Jeko : Ntah acara malam keakraban, yang dimulai tepat
(Tidak tahu) jam 8 malam, tanggal 27 April 2019.
Andri : Way, lah jam 12.
(Udah jam 12). 5. Deiksis Sosial
Dari data (2) terdapat kata kini Deiksis sosial ialah deiksis yang
merujuk pada waktu saat terjadinya tuturan, menunjukkan atau mengungkapnkan
merujuk pada waktu sekarang, waktu saat perbedaan-perbedaan kemasyarakatan antar
tuturan terjadi yaitu saat Echa berbicara, peran peserta, atau antar penutur dan mitra
pada data di atas, rujukan kata kini yaitu saat tutur. Dalam deiksis sosial ini, rujukannya
Echa berbicara, jam 12 siang, tanggal 26 April adalah perbedaan yang ada dalam
2019 menjadi titik pusat deiksis. Berdasarkan lingkungan sosial masyarakat, bisa karena
konteks yang ada, tuturan yang terjadi saat umur, jabatan, kedudukan. Bisa pula karena
menunggu dosen, di lantai dasar gedung kesopan santunan dalam berbahasa.

Analisis Deiksis pada Percakapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu
164

(3)(III/3) Echa : Dang gek kau rekam suaro dengan objek yang sama. Disarankan untuk
kau yo. melakukan peneltian yang lebih mendalam,
(Dang, nanti kamu rekam lebih rinci, lebih teliti mengenai bentuk
suara kamu ya). deiksis yang ada pada percakapan mahasiswa
Jeko : Iyo cak, untuk penelitian pendidikan bahasa Indonesia, yaitu deiksis
kan? persona, deiksis tempat, deiksis waktu, dan
(Iya cak, untuk penelitian deiksis sosial, sebab peneltian ini masih
kan?) memiliki keterbatasan, sehingga peneltian
Echa : Iyo dang. berikutnya diharapkan dapat melengkapi
(Iya dang). penelitian ini.

Pada data (1) terdapat kata dang, merujuk DAFTAR PUSTAKA


pada perbedaan umur antara penutur dan Mustika, R. R. 2018. Deiksis Dalam Novel
lawan tutur, karena dang mempunyai arti Ayah Karya Andrea Hirata Serta
kakak, dalam bahasa Bengkulu, pada Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar
percakapan di atas, kata dang diberikan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
untuk Jeko, selaku teman yang memupunyai Indonesia Di Sma. Uin Syarif
umur paling tua diantara teman-teman yang Hidayatullah.
lain, pada data di atas rujukan dari kata dang Pratama, R. 2016. Bentuk Dan Fungsi Deiksis
adalah Jeko menjadi titik pusat deiksis. Dalam Film COMME UN CHEF Karya
Berdasarkan konteks yang ada, tuturan Daniel Cohen. Universitas Negeri
terjadi di lantai dasar dekanat FKIP, saat Yogyakarta
menunggu dosen, tanggal 26 April 2019, Purwo, B. K. 1984. Deiksis Dalam Bahasa
pada hari selasa jam 10 pagi. Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmawati, D. 2013. Bentuk Dan Fungsi
PENUTUP Deiksis Dalam Komik Tintin : Le
Kesimpulan Sceptre D'ottokar. Universitas Negeri
Hasil penelitian dan pembahasan Yogyakarta
mengenai analisis deiksis pada percakapan Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik.
mahasiswa bahasa Indonesia, dapat Semarang: CV IKIP Semarang Press.
disimpulan bahwa, jenis deiksis pada Sudaryanto. 1990. Metode dan Aneka Teknik
percakapan mahasiswa pendidikan bahasa Analisis Data. Yogyakarta: Wacana
Indonesia adalah deiksis persona (persona University Press.
pertama tunggal, persona pertama jamak, Sudaryat, Y. 2009. Makna dalam
persona kedua tunggal, persona kedua wacana(prinsip-prinsip semantik dan
jamak, persona ketiga tunggal), deiksis pragmatik). Bandung: Yrama Widya.
ruang/tempat, deiksis waktu (lampau, Yule, G. 2006. PRAGMATIK. Yogyakarta:
sekarang, medatang, deiksis wacana Pustaka Pelajar.
(anafora, katafora), deiksis sosial.

Saran
Bagi calon peneliti lainnya yang ingin
melakukan penelitian deiksis yang sejenis

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai