Anda di halaman 1dari 17

INBREEDING

Kelompok 3:

1. Sucila Nurratih (1910612024)


2. Rahmat Imam Sholikin (1910612050)
3. Suci Andini (1910612061)
4. Suci Rahmadhani (1910613022)
5. Vira Lharse Sulaiman (1910613023)
PENGERTIAN
Inbreeding (silang dalam) adalah perkawinan antara dua
atau lebih individu yang masih memiliki kedekatan hubungan
kekerabatan.
Inbreeding mengakibatkan peningkatan persentase
pasangan gen homozigot dan turunnya jumlah pasangan gen
heterozigot, baik gen yang dikehendaki maupun yang tidak
dikehendaki.
1. Close Breeding
Inbreeding (biak dalam) :
2. Line Breeding
TEORI HUBUNGAN KEKERABATAN DAN
INBREEDING
Adalah Hubungan Aditif : kemungkinan dua individu
atau lebih mempunyai gen yang
sama dari tetuanya.

Derajat kekuatannya diukur dengan Koefisien Inbreeding


yang mempunyai arti kemungkinan atau suatu individu
menerima gen yang identik dari tetuanya. Individu hasil
inbreeding disebut inbreed.
AKIBAT GENETIK INBREEDING

1. meningkatnya
homozigositas keseluruhan 2. terhadap populasi secara
sehingga peluang bahwa keseluruhan adalah
gen resesif akan dapat meningkatnya keragaman
berpasangan secara genetik secara keseluruhan,
homozigus dan dapat akan tetapi menurunnya
menampakkan keragaman genetik atau
pengaruhnya pada fenotipe meningkatnya keseragaman
hewan. Gen resesif yang dalam galur yang terbentuk,
berpengaruh buruk akan sedangkan keragaman antar
mengakibatkan penurunan galur juga meningkat.
produktivitas ternak.
AKIBAT FENOTIPIK INBREEDING

Pada sifat yang banyak dipengaruhi oleh pengaruh gen


yang beraksi secara overdominan seperti sifat reproduksi
maka inbreeding mengakibatkan memburuknya
kemampuan reproduksi dan produksi
MANFAAT INBREEDING

1. Meningkatkan homozigositas sehingga keturunannya


lebih seragam. Hal ini merupakan salah satu kriteria
ternak bibit.

2. Bila gen-gen dominant banyak, maka prepotensi


ternak inbred dapat ditingkatkan karena tergantung
pada hohozigositas gen yang dominan

3. Memungkinkan kombinasi gen-gen yang baik dari


breed tertentu
4. Dapat dipakai menentukan genotype suatu individu
dengan suatu uji.

5. Dapat dipakai untuk seleksi terhadap suatu gen resesif


yang mempunyai nilai ekonomis penting.

6. Dapat dipakai untuk membuat line/inbreed line tertentu

7. Penting untuk menentukan tipe aksi gen yang


berpengaruh terhadap sifat ekonomis ternak.
KERUGIAN INBREEDING

1. Menurunnya jumlah pasangan gen yang heterozigot,


dan meningkatnya jumlah pasangan gen yang
homozigot.

2. Meningkatkan frekuensi ternak yang bergenotipe


homozigot resesif atau mengumpulkan gen-gen yang
kurang baik.

3. Beberapa gen resesif bersifat letal yang ekspresinya


akan muncul bila dalam kondisi homosigot resesif.
4. Tingkat inbreeding yang tinggi menyebabkan
terjadinya “tekanan inbreeding” inbreeding
depression) yang ditandai dengan munculnya
ketidaknormalan fisik seperti tubuh kerdil,
rahang tidak normal, dan lain-lain.

5. Menurunnya penampilan/ performa ternak.


CONTOH KERUGIAN INBREEDING

1. Pada ayam : dapat membuat produksi telur menurun serta


mortalitas meningkat.

2. Pada sapi : akan menyebabkan menurunya berat lahir, daya


hidup, berat dan ukuran serta dapat menurunkan
produksi susu dan lemak susu.

3. Pada domba : dapat menyebabkan produksi wool (kualitas dan


kuantitas) menurun.
CARA MENGHINDARI INBREEDING

1. Jangan gunakan pejantan yang sama dalam suatu


populasi jikan anak-anaknya yang betina mencapai
umur kawin

2. Jangan ganti pejantan di dalam suatu populasi


dengan anak-anaknya

3. Jika inbreeding telah terjadi, usahakan untuk


mengawinkan ternak-ternak tersebut dengan ternak
lain yang tidak berhubungan
KOEFISIEN INBREEDING
Merupakan suatu ukuran berkurangnya gen heterozigot atau
bertambahnya gen homozigot yang terdapat dalam suatu
populasi sebelum dilaksanakannya inbreeding.
Koefisien inbreeding untuk individu dapat dihitung dengan rumus
tertentu yang memerlukan adanya silsilah jelas untuk individu.

Rumus : Fx = ∑[(1/2)n1+n2+1(1 + Fa)]

Ket : Fx = koefisien inbreeding individu X


n = jumlah generasi dari ancestor yang sama ke parent
atau individu X
Fa = koefisien inbreeding daripada common ancestor, bila
common ancestor (CA) adalah ternak inbreed
KOEFISIEN RELATIONSHIP (R)
Hubungan antara dua individu adalah suatu ekspresi
kemungkinan individuindividu mempunyai gen yang sama,
karena individu tersebut mempunyai pedigree/line yang
sama. Relationship ini penting dalam menduga nilai
pemuliaan.

Rumus : Rxy = ∑(1/2)n1+n2


1. Line Breeding (Biak garis, Penggaluran)
Merupakan suatu program breeding yang bertujuan
untuk mempertahankan hubungan (relationship) dalam
suatu kelompok ternak dengan ancestor tertentu (biasanya
terhadap pejantan superior atau sesuai dengan peternak
pembibit).
Dilakukan dalam rangka pembentukan suatu bangsa
ternak baru dengan cara mengawinkan sebanyak mungkin
betina dengan pejantan. Bila pejantan telah tua, digantikan
dengan anak jantan paling mirip dengan pejantan.
2. Inbreed Line
Merupakan generasi pertama dari suatu ternak yang
mempunyai koefisien inbreeding maksimal 25 persen. Untuk
membuat inbred line, pertama dilakukan inbreeding
secepatnya untuk mengetahui adanya gen letal atau cacat
pada ternak bibit.
Untuk mendapatkan inbreeding yang maksimal pada
generasi pertama, ada dua cara yaitu:
• Perkawinan antara tetua dengan anak (sire x doughter atau
son).
• Perkawinan ful-sibs
• Inbreeding dilakukan sesuai dg tujuan, efek dr
inbreeding bnyk. Sebaiknya inbreeding ini
dikurangi.
• Tujuan inbreeding untuk pelestarian
• Keuntungan dan kerugian dr masing2 perkawinan.
• Untuk nilai ekonomis: close breeding
• Macam2 inbreeding
• Koefisien inbreeding? Apa kegunaan
menghitungnya?$$

Anda mungkin juga menyukai