Anda di halaman 1dari 8

Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah Andragogi

1. Dra. Dyah Kusmarini, Psych.


2. Umniyah Saleh, S.Psi., M.Psi., Psikolog
3. Grestin Sandy R, S.Psi., M.Psi., Psikolog
4. Dwiana Fajriati Dewi, S.Psi., M.Sc
5. Sitti Muthia Magfirah M, S.Psi., M.Psi., Psikolog

REFLEKSI ANDRAGOGI (PERTEMUAN XII)

Nurul Inayah
C021231079
Psikologi B 2023
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2023
Nama : Nurul Inayah
NIM : C021231079
Kelas : Psikologi B 2023

Refleksi Andragogi (Pertemuan XII)

What Happened ?
Pertemuan keduabelas refleksi Andragogi dimulai pada tanggal 07 November
2023 pada pukul 10.40 Wita. Jadwal kelas A dan B kembali digabung dalam kelas
PB 146-147. Kelas dibawakan oleh Ibu Umniyah. Dan tema utama pertemuan kali
ini yaitu Mindset Belajar. Kegiatan dimulai dengan sesi reflexion, Ibu
menyebutkan nama mahasiswa yang Ia ingat lalu ditanya distraksi apa yang sering
mengganggu mahasiswa sesuai dengan pembahasan yang pertemuan lalu. Lalu
teman kelas A disebut Namanya dan menyampaikan bahwa distraksinya berupa
notifikasi dari HandPhone, dan cara penanganannya yaitu mengaktifkan do not
disturb HP, ia juga berkata kalau kerja kelompok Ia sering terdistraksi dengan
suara dari teman. Dan tanggapan dari Ibu yaitu bahwa kitalah yang memegang
kendali atas apa yang dilakukan, dan dalam situasi berkelompok tidak memang
tidak bisa melakukan sesuatu dengan maksimal, kita hanya dapat melakukan
sesuatu secara optimal. Lalu teman kelas kami juga berkata bermain game
merupakan suatu distraksi. Dan ada kejadian dimana teman kami yang disebut
Namanya ditegur oleh Ibu karena kurang mindsetting, yaitu mendengarkan
sesuatu melalui headset, lalu makan permen sehingga Ibu menanggapi bahwa
dengan begini kita membiarkan diri terdistraksi sehingga respek diri berkurang.
Lalu teman kami juga menjawab bahwa terdistraksi jika diajak berbicara atau
ngobrol dengan teman, dan budaya orang Indonesia yang tidak enakan sehingga
meladeni orang itu berbicara. Dan setelah sesi reflexion maka Ibu mendengarkan
kepada kami sebuah lagu sebagai Upaya untuk menghadirkan diri, yang berjudul
Greatest Love of All oleh Withney Houston. Ibu menyuruh kami untuk
menghayati liriknya. Lalu sesi pembagian penghayatan dan teman kami
menjelaskan bahwa the greatest love of all adalah dengan mencintai diri sendiri.
Dan teman kami berkata bahwa kita tidak perlu bergantung pada orang lain, hanya
perlu bergantung pada diri sendiri dilihat dari lirik If I fall, I succeed, I live as I
believe. Lalu tanggapan dari Ibu yaitu mencari greatest love of all namun hal itu
dilakukan dengan mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Dan masuk kepada materi
dan pertanyaan pertama, apa itu Mind Set? Dan teman-teman menjawab pola
pikir, sesuatu yang diatur, dan lainnya. Sasaran pembelajaran kali ini adalah
mahasiswa dapat memahami bahwa perilaku manusia ditentukann oleh mindset
dan dapat dimutakhirkan, mengetahui proses terbentuknya mindset. Dimulai
dengan pendahuluan, Mindset adalah kebiasaan atau mental attitude, yang
mengarahkan kita terhadap bagaimana kita menginterpretasi dan merespon hal
yang kita hadapi. Lalu mindset belajar adalah sikap yang kita miliki dalam
merespon hal-hal atau informasi sebagai ajang pembelajaran. Lalu Ibu berkata
bahwa mindset memengaruhi perilaku, proses mindsetting adalah proses menyetel
pikiran sebelum dan sesudah melakukan sebuah kegiatan. Itulah mengapa Ibu
selalu menyuruh kami untuk mindsetting, karena akan berbeda proses mindsetting
kita jika masih memikirkan hal-hal lainnya. Selanjutnya masuk di materi Persepsi,
Ibu meminta kami mengeluarkan pulpen dan kertas, lalu kami diperlihatkan suatu
gambar pemandangan laut, pepohonan dan dua orang manusia, dan diminta
menuliskan rencana selanjutnya setelah melihat gambar itu. Ibu memberikan
beberapa menit untuk menjawab, dan saya menulis bahwa saya akan membawa
buku dan membaca buku sembari berpiknik sendirian di tempat itu. Lalu kertas
kami pin dikumpul dan Ibu Umniyah menyebutkan hasil jawaban yang cukup
unik ataupun yang banyak disebutkan oleh mahasiswa, dari hasil berbagi persepsi
ternyaata banyak teman yang melihat gambar bayi atau janin, dimana saya tidak
melihatnya. Dan teman kami berbagi bahwa setelah meilhat gambar bayi Ia
merencanakan untuk mencari pasangan dan menginginkan bayi, lalu ada juga
teman kami yang melihat pohon-pohon yang kering sehingga rencana yang Ia
lakukan adalah menanam pohon di daerah itu. Dan dari berbagi tadi dapat
disimpulkkan jika perbedaan persepsi akan melahirkan perbedaan respon. Setiap
mindset yang terbentuk akan merencanakan hal yang sesuai dengan concern
masing-masing, sehingga dari sini juga kita perlu terbuka untuk melihat atau
mendengarkan perspektif orang lain. Lalu Ibu membahas terkait reaksi dan
respon, dimana keduanya ini berbeda, reaksi yaitu Ketika kita tidak memikirkan
terlebih dahulu apa yang dilakukan (spontan) sedangkan respon adalah Ketika kita
mempertimbangkan alternatif lain mengenai apa yang akan dilakukan. Sehingga
seyogianya kita dapat berlatih untuk bisa merespon daripada mereaksi.
Selanjutnya mengenai bagaimana terbentuknya mindet, ada peran sosialisasi yang
dijelaskan di pertemuan sebelumnya, lalu menulis naskah hidup. Diperlukan juga
Growth Mindset dan perlu dapat lebih fleksibel, karena mindset dapat
dimutakhirkan. Selanjutnya dijelaskan perbedaan fixed mindset dan growth
mindset. Jika fix mindset senang untuk menghindari tantangan, maka growth
mindset itu senang menghadapi tantangan, lalu fix mindset adalah seseorang yang
bila ada hambatan maka Ia akan defense sedangkan growth mindset adalah
seseorang yang mencari cara mengatasi hambatan. Lalu orang yang fixed mindset
cenderung membutuhkan validasi orang lain, sedangkan growth mindset itu tidak
butuh validasi. Lalu orang yang fixed mindset akan terancam oleh kesuksesan
orang lain, sedangkan orang yang growth mindset akan merasa terinspirasi dari
kesuksesan orang lain. Ibu menyampaikan agar bisa melakukan re-write yaitu
belajar untuk melihat diri sesuai dengan apa yang dilihat (seperti cermin). Dan
butuh untuk selalu mindsetting apalagi jika mengikuti beberapa kegiatan seperti
UKM, Komunitas dan kegiatan lainnya. Selanjutnya kewaspadaan terhadap
mindsetting, Ibu berkata jika terlalu banyak informasi yang kita ambil maka
menjadikan kita sulit untuk mindsetting, sehingga diperlukang penyaring
informasi dalam diri, untuk mencegah overburden. Selanjutnya Ibu mengingatkan
kita untuk mengambil aksi yang perlu diambil, dan pilihannya hanya dua, yaitu
menetap pada status quo, closeminded dan berakhir dikucilkan di Masyarakat atau
kita ingin bergeser melakukan transformasi dan menjadi openminded. Selanjutnya
mengenai mindset belajar di perguruan tinggi. Ibu optimis kepada kami bahwa
dapat sukses di semua bidang kehidupan asalkan dapat mindsetting dengan
kegiatan yang dijalaninya. Mengenai relasi sosial, banyak yang gagal pada relasi
sosial ini karena tidak mampu mindsetting, karena hanya keinginannya yang ingin
dipenuhi, padahal seharusnya ada ke-kita-an. Dalam powerpoint itu dikatakan
bersama kita asalkan aku mau dam mampu meng-aku, mengk-kami dan meng-
kita. Intinya mampu memposisikan diri dalam kebersamaan dan kebersesamaan
dan hal ini dapat dicapai dengan keterampilan bergaul. Lalu Ibu membagikan
kuadran yang berisi kondisi belajar dan fokusnya. Rangkuman yang dapat
diberikan Ibu yaitu Tentukan tujuan hidup, lalu lakukan perencanaan dan be
openminded. Dan kelas berakhir pada pertemuan ini.

What Happened to Me?


Pada pertemuan keduabelas ini, karena kelas digabung sehingga saya mendapat
posisi duduk dibelakang namun karena posisi tempat duduk teratur sehingga saya
lega dapat melihat Ibu yang menjelaskan, walaupun sudah buram saat melihat
layar projector. Walaupun hanya Ibu Umniyah yang membersamai, namun senang
Karena Ibu mampu menjelaskan dan dimengerti hingga yang berada di posisi
belakang. Saya mencoba lebih mindsetting karena sadar bahwa posisi saya rentan
untuk terdistraksi. Saat sesi reflexion saya berharap dapat dipanggil oleh Ibu,
namun sayangnya tidak sehingga saya tidak dapat membagikan hasil penghayatan
saya dipertemuan kemarin. Namun senang karena teman-teman sudah mewakili
apa yang saya rasakan terkait distraksi yang sering didapati yaitu notifikasi HP.
Namun ada kejadian yaitu teman saya didapati oleh Ibu sedang tidak mindsetting
dengan mendengarkan sesuatu melalui headset dan memakan permen, sehingga
mengingatkan saya untuk bisa lebih fokus lagi. Selanjutnya saat kami
diperdengarkan lagu Whitney Houston, saya mendengarnya dengan baik dan juga
membaca liriknya lewat tablet saya dan saya terkesan dengan suaranya yang
lantang dan liriknya yang menurut saya berbeda dengan lirik lagu biasanya. Bagi
saya Learning to love yourself It is the greatest love of all adalah lirik yang
menggambarkan isi dari lagunya, yaitu bahwa berusaha untuk mencintai diri
sendiri adalah cinta yang terhebat yang dapat kita lakukan. Lalu saat pemaparan
materi mengenai mindset, saya berpikir bahwa mindset adalah pola pikir
seseorang. Dan cukup menarik bahwa pengertian mindset yaitu kebiasaan ataupun
mental attitude yang mengarahkan kita terhadap bagaimana menginterpretasikan
sesuatu. Saya senang dapat mempelajari mengenai mindset, walaupun sadar
belum dapat sepenuhnya melakukan. Dan akhirnya menyadari bahwa mindsetting
itu perlu saat Ibu yang mengingatkan bahwa akan berbeda outputnya jika kita
mindsetting terhadap suatu mata kuliah dibanding kita mengikuti mata kuliah
namun pikiran kita masih memikirkan hal lain. Lalu saat sesi menuliskan rencana
dari gambar yang dilihat, saya awalnya hanya melihat danau dan pohon, namun
saat selesai menuliskan, teman-teman saya berkata bahwa Mereka melihat bentuk
bayi, dan akhirnya saya pun melihatnya, dan terkejut sekaligus terkesan dengan
persepsi yang ditimbulkan dari perkataan orang lain. Dan saat mendengar teman
berbagi persepsinya, saya terkagum lagi bahwa pikiran manusia itu sangat
kompleks yang sulit untuk dipahami. Sehingga membuat diri perlu untuk lebih
terbuka untuk menerima perspektif orang lain. Saya juga terkesan dengan
perbedaan reaksi dan respon, sehingga saya bertekad untuk bisa lebih banyak
merespon daripada mereaksi. Lalu saya juga kagum dengan orang-orang yang
sudah mampu mengembangkan growth mindset, namun saya akan mencoba untuk
dapat bergeser dari fixed mindset menjadi seseorang yang memiliki growth
mindset. Kunci utama agar dapat berguna dalam Masyarakat adalah dengan
tebuka atau openminded namun tetap menyaring segala hal yang masuk agar tidak
overburden. Saya menyadari bahwa social skill saya masih rendah, dan mencoba
untuk dapat sukses dalam relasi sosial. Saya senang karena apa yang disampaikan
oleh Ibu dapat mengubah pandangan saya bagaimana memaknai kata mindsetting
itu, bukan sekadar kata namun sebuah proses untuk dapat menjadi manusia.

Insight
Dari pertemuan keduabelas ini saya mendapatkan insight bahwa perlunya mindset
belajar untuk dapat mencapai kesuksesan, mindset belajar seperi cara mensikapi
pembelajaran. Saya mendapat insight saat teman berbagi penghayatan bahwa
distaksi eperti notifikasi dari handphone, suara teman, dan bermain game menjadi
hal yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam mencoba melakukan
mindsetting. Saya mendapat insight dari teman saya yang ditergur, bahwa kita
tidak boleh membiarkan diri terdistraksi dan mencoba untuk menahan hal-hal
yang dapat membuat terdistraksi. Lalu saat diperdengarkan lagu Greatest Love of
All, mencintai diri sendiri merupakan hal yang perlu dilakukan sebelum mencintai
orang lain, mencapai kesuksesan kita perlu memiliki kecintaan dan penghargaan
terhadap diri sendiri. Saya mengetahui bahwa mindsetting adalah sebuah
kebiasaan diri yang mengarahkan bagaimna kita merespon hal di kehidupan kita.
Lalu saya belajar mengenai persepsi, dengan aktivitas melihat gambar dan
merencanakan tindakan selanjutnya menggambarkan peran persepsi dalam
membentuk rencana. Perbedaan persepsi dapat memunculkan beragam respon,
membuat saya memaham bahwa penting untuk terbuka terhadap perspektif orang
lain. Saya mengetahui perbedaan reaksi dan respon, jika reaksi bersifat spontan
maka respon bersifat matang yang dipertimbangkan terlebih dahulu. Dan
mengenai fix mindset dan growth mindset menyadarkan saya bahwa diri masih
berada di fix mindset, dan mencoba untuk bisa berproses untuk menjadi seseorang
yang growth mindset. Saya belajar bahwa sosialisasi itu penting, kita perlu
terbuka atau openminded di Masyarakat untuk bisa diterima. Dan perlunya relasi
sosial yang baik dengan cara mindsetting, menekankan ke-kita-an. Maka
rangkuman yang diberikan yaitu putuskan tujuan hidup, lalu rencanakan dan
selalu untuk openminded.

What Next ?
Dari pertemuan keduabelas ini saya akan mencoba untuk datang lebih awal agar
mendapat posisi duduk didepan, sehingga dapat lebih mindsetting mengikuti
pembelajaran. Saya akan menjadi aware akan mindset saya dan bagaimana
mindset saya memengaruhi respon yang saya keluarkan. Saya akan mencoba
menangani distraksi mulai dari menghindari penggunaan HP selama
pembelajaran, tidak terdistraksi oleh teman-teman dan lainnya. Saya akan
mencoba untuk menyayangi diri dengan cara merawat tubuh ini seperti makan
makanan yang sehat, tidur yang cukup dan menyadari potensi dari diri. Saya akan
menerapkan pemahaman mengenai persepsi dan pentingnya menjadi terbuka
terhadap perspektif orang lain dalam situasi sehari-hari. kemampuan untuk
merespon daripada hanya bereaksi secara spontan, dimulai dari tidak berbicara
mengenai hal yang tidak saya ketahui secara utuh, mempertimbangkan Tindakan
yang akan saya lakukan. Saya akan mengembangkan growth mindset dengan
menerima tantangan sebagai peluang untuk belajar. Dan saya akan
mengembangkan social skill dan relasi sosual untuk dapat lebih terbuka dengan
Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai