Anda di halaman 1dari 1

Contoh jurnal

Jurnal Reflektif

Saya adalah Mahasiswa Universitas Trisakti dan masih menjadi maba, sudah tiga minggu say
a lalui di Universitas tercinta ini. Selama tiga minggu ini banyak pengalaman yang sudah saya alami, s
alah satunya tentang dosen saat mengajar yaitu Dr.dr. Rudy Hartanto, M.Fils menjelaskan materi TE
MA-TEMA ETIKA : Kebebasan, suara hati, dan tanggung jawab. Yang pertama kebebasan, hubungan
kebebasan dengan dokter yaitu dokter bebas menentukan dan memilih obat yang menurutnya terba
ik bagi pasiennya. Hubungan kebebasan dengan pasien ada dua yaitu dengan pasien sadar dan pasie
n tidak sadar (koma). Hubungan kebebasan pasien sadar yaitu pasien bebas memilih dokter yang aka
n menangani masalah penyakitnya, pasien bebas pindah ke dokter lain, pasien bebas menerima atau
menolak nasihat atau pengobatan yang disarankan oleh dokter. Sedangkan hubungan kebebasan pa
sien tidak sadar yaitu kebebasan pasien diwakili oleh orang lain (wali pasien) dan jika dalam kondisi d
arurat, dokter harus berpihak pada penyelamatan pasien. Lalu ada pembatasan kebebasan namun b
oleh dilakukan hanya apabila kebebasan itu melanggar kebebasan orang lain. Yang kedua suara hati
(hati nurani) yaitu kesadaran moral yang muncul saat berhadapan dengan situasi tertentu, suara hati
juga merupakan acuan utama untuk bertindak, agar secara moral dapat dibenarkan. Yang ketiga tan
ggung jawab, pada waktu Dr.dr. Rudy Hartanto, M.Fils menerangkan materi tanggung jawab saya tid
ak fokus mendengarkan apa yang disampaikannya, karena saya sudah mulai mengantuk karena mala
mnya begadang ngerjakan tugas dan main hp. Dan waktu saya tidak fokus tiba-tiba saya ditunjuk unt
uk menjawab pertanyaan yang diajukan dari Dr.dr. Rudy Hartanto, M.Fils saya pun diam saja karena
kebingungan, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena saya tidak menangkap apa yang disa
mpaikan Dr.dr. Rudy Hartanto, M.Fils mengenai tanggung jawab. Dan perasaan saya waktu itu agak t
akut karena itu merupakan teguran dari dosen supaya saya lebih fokus lagi, tidak mengantuk. Disisi l
ain teguran itu memberikan manfaat buat saya karena saya bisa menyadari kesalahan saya agar lebi
h fokus lagi dan tidak mengantuk, karena saya sadar biaya kuliah di FK trisakti itu mahal, saya tidak m
au menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan untuk belajar di Trisakti untuk menjadi dokter.

Sebelumnya di SMA dulu sudah menjadi kebiasaan saya terkadang tidak fokus dan mengant
uk dikelas karena malamnya begadangan, dan pada saat tidak fokus saya santai-santai aja tidak dite
gur sama guru saya, namun materi tetap tidak ada yang masuk otak, sehingga saya harus belajar me
ngulanginya dirumah lebih lama lagi. Hal ini berdampak pada perkuliahan saya, terkadang saya tidak
fokus dan mengantuk saat dosen memberikan materi, sehingga saya tidak paham materi yang disam
paikan dosen. Dari teguran itu juga saya senang karena menyadarkan saya untuk berubah menjadi le
bih baik lagi, saya tidak ingin nilai UAM besok hancur, karena belajar diperkuliahan beda sudah berb
eda dengan SMA dulu. Dan saya akan mengerjakan tugas secepatnya tidak berlarut-larut malam da
n tidak main hp kalau sudah waktunya istirahat agar saya bisa fokus dan tidak mengantuk saat dosen
menyampaikan materinya sehingga masuk ke dalam otak. Lalu pada keesokan harinya saya menerap
kan apa yang saya rencanakan ke semua dosen saat menyampaikan materi, dan saya senang banget
saya bisa fokus tidak mengantuk saat dosen memberikan materi. Saya pun bisa memahami apa yang
disampaikan oleh semua dosen, dan saat saya ditanya saya bisa menjawab pertanyaan itu. Dari peng
alaman ini saya sadar juga bahwa semua teguran dari dosen itu merupakan tanda berarti dosen me
mperhatian kepada kita agar tidak salah dalam belajar. Ini adalah pengalaman yang berkesan dan be
rmanfaat banget buat saya.

Anda mungkin juga menyukai