Oleh :
SGD 1
Rai Rahayu Wiraningsih
1202105001
1202105005
1202105010
1202105015
1202105008
I Gede Subagia
1202105039
1202105083
1202105085
Putu Venessa
1202105086
1202105088
1202105090
Learning Task
1. Dalam berkomunikasi keterampilan mendengar aktif sangat diperlukan, apa saja
komponen perilaku mendengar aktif ?
2. Apa perbedaan empati dan simpati? Jelaskan!
3. Situasi:
a. Seorang teman Anda baru saja pulang dari wawancara kerja di sebuah
perusahaan dan dia tidak diterima oleh perusahaan tersebut. Padahal
pekerjaan tersebut sangat berarti bagi teman Anda karena gaji yang
ditawarkan besar dan kesempatan untuk dipromosikan dalam waktu yang
singkat. Teman Anda tersebut terlihat sangat sedih hingga menangis.
b. Seorang klien sudah menunggu selama lebih dari satu jam untuk bertemu
dengan dokter di sebuah rawat jalan, tetapi dokter sedang menangani kasus
kegawatan. Sebagai perawat Anda harus membuat jadwal ulang untuk klien
ini. Ketika Anda mendekati klien terlihat tangannya terlipat di dada dan
terlihat sangat sangat marah.
Tugas:
Untuk kedua situasi:
-
Jawaban:
1. Komponen perilaku mendengarkan aktif adalah:
Mendengar
Proses mendengar merupakan aspek fisik (physiological aspect) dar
mendengarkan. Mendengar merupakan komponen dasar dari hampir seluruh
proses mendengarkan. Pada proses iini suara secara fisik menerpa gendang
telinga.
Memberikan perhatian
Proses memberi perhatian termasuk pada aspek psikologis. Memeberikan
perahatian merupakan proses penyaringan informasi yang kita dengar
dengan informasi yang kita butuhkan untuk diolah lebih lanjut.
Kemungkinan pada saat yang bersamaan kita mendengarkan berbagai
macam suara yang masuk ke telinga, naun hanya informasi yang diperlukan
saja yang mendapatkan perhatian lebih atau menjadi perhatian kita.
Memahami
Mendengar dan memberi perhatian belum berarti kita memahami/mengerti
apa pesan atau informasi yang disampaikan. Banyak faktor yang dapat
memepengaru seseorang untuk dapat mengerti pesan yang didengarnya,
namun yang paling utama adalah kesamaan bahasa anatara pengirim pesan
dan penerima pesannya. Faktor selanjutnya adalah pengetahuan yang
memadai mengenai subjekpesan, latar belakang budaya penerima dan
pengirim pesan, isi pesan, kemampuan intelektual penerima pesan.
Mengingat
Mengigat adalah kemampuan untuk mendapatkan kembali informasi yang
telah diterima dan telah dipahami. Kemampuan ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya berapa banyak informasi diulang, berapa
banyak informasi disimpan di otak, serta berapa lama informasi teresebut
telah disimpan di otak.
serta apakah seseorang itu mendengarkan dengan baik atau tidak. Adanya
komponen respon menjadikan proses mendengarkan bukanlah proses yang
bersifat pasif.
2. Pengertian Simpati : ekspresi perasaan seseorang mengenai keadaan sulit yang
lain dan merupakan perasaan perhatian, kesedihan atau rasa kasihan yang
ditunjukkan oleh perawat kepada klien dimana kebutuhan klien dilihat dari
kebutuhan perawat.
Pengertian Empati: kemampuan untuk mencoba memahami dan memasuki
kerangka referensi klien dan merupakan kemampuan merasakan, memahami,
dan membagi kerangka referensi klien dimulai dengan masalah yang dihadapi
klien.
Perbedaannya:
Empati memberi perhatian yang sama terhadap suka dan duka sedangkan
simpati memberi perhatian terhadap perasaan sedih. Secara umum sikap
simpati akan muncul saat melihat atau merasakan keadaan yang
menyedihkan, mengharukan, ataupun kekejaman. Maka dari itu sikap
simpati terkait dengan keadaan duka. Berbeda dengan empati yang dapat
muncul saat berada dalam keadaan suka maupun duka.
Empati merupakan sikap perawat yang tidak larut dalam perasaan pasien
sedangkan simpati adalah sikap dimana perawat ikut merasakan dan larut
dalam berbagai perasaan duka si pasien.
3. Kondisi A
Sikap simpati:
Saya
Teman
Saya
Teman
: tidak tahu
Sikap empati:
Saya
Teman
Saya
Teman
Kondisi B
Sikap simpati:
Pasien
Saya
Pasien
Sikap empati:
Pasien
Saya
verbal
lebih
akkurat
dan
tepat
waktu,
keuntungannya
Klien
Perawat
Klien
: Baik suster
Perawat
Klien
: oh ia silahkan
Klien
Perawat
Klien
: Terimakasih
Perawat
Klien
: Baik suster
Orang barat tidak keberatan jika menggunakan tangan kiri saat memberikan
sebuah barang untuk temannya.
Orang muslim sebagian ada yang tidak boleh bersentuhan dengan lawan
jenisnya.
2. Mendengarkan/Listening
Mendengarkan adalah salah satu proses komunikasi yang termasuk
kedalam bagian menerima pesan. Mendengarkan dalam komunikasi
terapeutik disamakan dengan listening bukan hearing. Artinya proses
mendengarkan tidak hanya mendengar suara secara fisik saja tetapi
memberikan perhatian terhadap sesuatu.
3. Mengulang/Restating
Restating adalah respon yang berupa pengulangan kembali pikiran utama
yang telah diekspresikan atau disampaikan oleh klien. Restating
merupakan strategi pendukung listening.
4. Klarifikasi/Clarification
Clarification merupakan teknik komunikasi terapeutik dengan meminta
klien untuk menjelaskan kembali pikiran klien yang tidak jelas atau
meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya.
5. Refleksi/Reflection
Refleksi adalah teknik untuk mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan, dan isi pembicaraan kepada klien.
6. Memfokuskan/Focusing
Teknik memfokuskan dapat memberikan kesempatan pada klien untuk
membahas masalah intinya dan mengarahkan komunikasi klien pada
pencapaian tujuan yang diharapkan. Focusing dilakukan juga untuk
menghindari pembicaraan yang sudah diluar masalah inti atau sudah tanpa
arah dan dapat juga digunakan untuk penggantian topik.
7. Diam/Silence
Diam
dalam
komunikasi
terapeutik
bukan
karena
tidak
mau
merupakan
tindakan
penyuluhan
dari
perawat
untuk
9. Menyimpulkan/Zummerising
Menyimpulkan dalam hal ini bukan menarik sebuah pernyataan tentang
keadaan klien namun lebih untuk membantu klien untuk mengeksplorasi
poin penting dari interaksi perawat dan klien.
10. Mengubah Cara Pandang/Reframing
Reframing artinya memberikan cara pandang lain sehingga klien tidak
melihat sesuatu dari aspek negatifnya saja.
11. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan teknik untuk mencari dan menggali lebih jauh lagi
tentang masalah klien sehingga dapat diatasi.
12. Membagi Persepsi/Sharing Perception
Sharing perception adalah teknik yang dilakukan untuk mengetahui
pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan atau pikirkan.
13. Mengidentifikasi Tema
Mengidentifikasi tema artinya perawat dapat tanggap terhadap cerita klien
dan mampu menangkap tema dari pembicaraan perawat dan klien.
14. Humor
Humor dapat digunakan untuk menangani pengalaman sebelumnya yang
pahit. Namun untuk menyelipkan humor perawat harus melihat faktorfaktor tertentu antara lain, Ketika klien dalam keadaan cemas ringan dan
cemas sedang, Harus relevandan konsisten dengan sosial budaya klien.
15. Memberikan Pujian/Reinforcement
Dengan memberikan pujian maka akan menguatkan perilaku klien untuk
proses kesembuhannya.
16. Sentuhan
Sentuhan adalah kontak fisik yang dapat menunjukan perhatian dan
kepedulian perawat terhadap klien. Dalam memberikan sentuhan pada
klien haruslah sewajarnya saja agar klien tidak merasa terganggu dan
disesuaikan dengan sosial budaya klien.
17. Menawarkan Diri
Menawarkan diri disini artinya perawta menawarkan kehadirannya,
perhatian, dan pemahaman tentang sesuatu.
7. Seorang lansia di Panti Werdha menolak untuk makan sejak 2 hari yang lalu
karena sudah seminggu keluarganya tidak mengunjunginya ke panti dan lansia
ini juga sering uring uringan serta tidak bersemangat.
Nenek Dian sedang termenung di taman sendirian kemudian datang seorang
perawat Desak
Perawat
Nenek
: ah?
Perawat
: Selamat pagi?
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
Nenek`
Perawat
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
: nah itu tau penyebabnya. Kalau nenek mau sehat kan harus
makan kan ya ? biar hilang tidak enak badan dan lemasnya
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
: Wah kebetulan tadi saya lihat ada yang masak makanan itu tadi
di dapur. Saya ambilkan sayur toge, tempe penyet dan nasi ya
nek?
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
Nenek
: iya
Nenek
Perawat pergi ke dapur panti dan mengambilkan makanan serta minuman yang
disukai oleh nenek. Kemudian kembali lagi ke taman tempat nenek duduk
Perawat
Nenek
Perawat
: Iya nek ini teh anget, coba dulu satu sendok ya nek
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
: Oh begitu ya nek. Tapi saya ini buat khusus untuk nenek, cobain
sedikit aja. Saya hanya mau tau masakan saya enak atau tidak.
Nenek
Perawat
Nenek
Perawat
: Coba juga dengan nasinya nek. Nenek bisa sendiri atau saya
bantu ?
Nenek
Nenek pun memakan makanan yang disediakan perawat karena makanan yang
disajikan adalah makanan kesukaan nenek
Perawat
: Nah kalau nenek makannya lahap seperti ini setiap hari pasti
nenek tidak akan lemas lagi. Nanti nenek kan bisa melakukan
aktivitas lain yang lebih menyenangkan dengan teman teman
nenek yang lain
Nenek
Perawat
Nenek
Simpulan :
Di dalam berkomunikasi dengan klien, kita sebagai perawat harus dapat menerapkan
proses mendengarkan aktif dan mengetahui komponen komponen mendengarkan aktif.
Selain itu perawat juga menunjukkan sikap empati kepada klien bukan malah sikap
simpati. Karena pada intinya sikap empatilah yang akan memudahkan perawat untuk
mengatasi permasalah klien, berbeda dengan sikap simpati yang tidak akan memberi
solusi terhadap sebuah permasalahan. Komunikasi yang perawat lakukan dengan klien
terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal atau paraverbal. Komunikasi
verbal adalah komunikasi yang berwujud kata kata baik secara lisan mau[un tulisan.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa menggunakan kata kata
tetapi dapat berupa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, metakomunikasi, penampikan
personal, intonasi, postur dan gaya berjalan, dan sentuhan. Didalam proses keperawatan
yang dilakukan oleh perawat maka komunikasi yang tepat diguanakan adalah
komunikasi terapeutik yaitu komunikasi yang pelaksanaannya berfokus pada
kesembuhan klien. Oleh karena itu adanya teknik - teknik tertentu dalam komunikasi
terapeutik agar dapat memperoleh informasi yang nantinya akan dapat digunakan dalam
proses keperawatan dan penyembuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA
R. Bramantyo, S.E., M.M..2007.Interpersonal Skill.Bogor:Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan BPKP
Fundamental Keperawatan