Anda di halaman 1dari 4

Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.

Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan


keperawatan pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC.
Ganong, W.F. 1999. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi 4.
Jakarta : EGC.
KOMPLIKASI
Pada anak-anak yang menderita penyakit rachitis, jikalau penyakit ini tidak segera diobati, maka
pertumbuhannya akan terhalang, anak itu menjadi lambat untuk duduk, merangkak, dan berjalan.
Berat tubuhnya mungkin akan membengkokkan lutut, tulang, serta persendian lainnya sehingga
menyebabkan kaki-O (Genu Varum), dada busung (Pigeon Chest), dan lutut bengkok kedalam
atau kaki-X (Genu Valgum)
Pada orang dewasa, kelemahan tulang akan menimbulkan risiko fraktur. Os vertebra yang
melunak akan tertekan menjadi pendek sehingga orang itu akan berkurang tingginya atau cebol.
Trunkus klien yang memendek sehingga mengubah bentuk toraks disebut kifosis, dimana klien
terlihat seperti bungkuk, dan skoliosis.
PENCEGAHAN
Pencegahan patah tulang dan perbaikan dalam penyembuhan tulang mencakup langkah-langkah
untuk

mencegah

osteomalacia,osteoporosis

atau

keropos

tulang.

Berhenti merokok: Perokok kehilangan tulang lebih cepat daripada bukan perokok. Di antara 80
tahun usia, perokok memiliki hingga kepadatan mineral tulang 10% lebih rendah, yang
diterjemahkan ke dalam dua kali risiko patah tulang belakang dan peningkatan 50% dalam risiko
patah tulang pinggul.Fraktur menyembuhkan lambat pada perokok, dan lebih cenderung untuk
menyembuhkan benar.Menghentikan merokok dapat membantu untuk membalikkan sebagian
banyak

efek

berbahaya

dari

perokok.

Alkohol di moderasi: alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan osteoporosis akibat efek
metabolik degeneratif alkoholAlkohol berlebihan dapat menghambat penyerapan kalsium dan
pembentukan

tulang.

Berat badan yang sehat: Menjadi berat badan adalah faktor risiko untuk osteoporosis. Tinggal
dalam berat badan yang sehat bagi seorang individu adalah penting.. Kurus ekstrim merupakan
faktor risiko untuk osteoporosis. Dampak potensial dari ketipisan terhadap risiko pengembangan
osteoporosis adalah kepentingan tertentu di negara berkembang, karena tingginya insiden
kelaparan, dan di negara-negara industri di mana kelangsingan dipromosikan sebagai ideal dan
diet telah terbukti menjadi faktor risiko yang paling penting bagi pengembangan anoreksia, yang
mengarah ke gizi buruk. Onset anoreksia nervosa sering terjadi selama pubertas, waktu hidup
ketika tulang maksimal akrual massa terjadi, sehingga menempatkan remaja perempuan dengan
anoreksia nervosa beresiko tinggi massa tulang puncak berkurang. Berat badan terlalu banyak
juga

dapat

menyebabkan

peningkatan

patah

tulang.

Sinar matahari: profesional kesehatan merekomendasikan paparan sinar matahari dari 15 menit
sehari untuk tangan dan wajah untuk membantu tubuh membuat vitamin D. Vitamin D
membantu kalsium dapat diserap dan digunakan oleh tubuh. Hindari overexposure ke matahari,
karena dapat menyebabkan melanoma pada individu yang sensitif, terutama mereka dengan kulit
yang

adil.

Diet: Diet protein tinggi atau konsumsi kopi tinggi meningkatkan kehilangan kalsium. Serat,
oksalat (dalam rhubarb, bayam, bit, seledri, sayuran, buah, kacang, teh, kakao), dan makanan
seng tinggi (seperti tiram dan daging merah) mengurangi penyerapan kalsium. Estrogen tanaman
yang ditemukan dalam kedelai membantu mempertahankan kepadatan tulang dan dapat
mengurangi risiko patah tulang, terutama dalam 10 tahun pertama setelah menopause.
Latihan: Jumlah dan jenis latihan akan bervariasi tergantung pada usia dan kesehatan tulang.
Program latihan harus individual disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kemampuan.
Secara keseluruhan, sebagian besar individu harus bertujuan untuk latihan selama 30-40 menit 34 kali setiap minggu, dengan beberapa bantalan berat-dan latihan resistensi dalam program ini.
Seorang dokter dapat membantu seorang individu dengan keputusan tentang olahraga dan
kesehatan

tulang.

Menghilangkan bahaya jatuh: Jika seseorang menderita osteoporosis ataupun osteomalacia,


penting tidak hanya untuk membantu mencegah kehilangan tulang lebih lanjut, tetapi juga untuk
mencegah fraktur. Menghilangkan bahaya di rumah yang dapat meningkatkan risiko jatuh adalah
penting.

Berikut penanganan yang biasanya dilakukan pada penderita osteomalasia berdasarkan


penyebabnya : Jika kekurangan kalsium. Jalan satu-satunya memperbanyak konsumsi unsur
kalsium sehingga memperkuat kerja sel osteoblas (pembentuk tulang). Oleh sebab itu, makanan
seperti sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging, yogurt, sangatlah disarankan.
Suplemen kalsium dapat ditambahkan baik yang berbentuk sirup atau tablet dengan konsumsi
1,5 gram per hari. Kekurangan kalsium juga menyebabkan mudah mengalami kram pada otot
tangan dan kaki serta terganggunya tekanan darah. Jika kekurangan vitamin D. Perbanyak
mengonsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu. Bisa juga
dengan sering berjemur di bawah sinar matahari karena akan membantu pembentukan vitamin D
dalam tubuh. Waktu yang tepat untuk berjemur sekitar pukul 7 - 9 pagi dan sore pada pukul 16 17. Berjemur di luar waktu tersebut justru berbahaya karena matahari banyak mengeluarkan
sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit dan katarak. Jika karena gangguan ginjal
atau hati Langkah pertama adalah menyembuhkan dulu gangguan/penyakit tersebut. Biasanya
terapi yang dilakukan lebih lama karena gangguan ginjal maupun hati mengganggu metabolisme
penyerapan kalsium. Jika karena pengaruh atau efek samping dari obat-obatan seperti steroid
Maka konsumsi obat itu harus segera dikurangi atau kalau bisa diganti dengan obat yang bisa
menyerap kalsium. Jika sudah telanjur mengalami patah tulang. Mau tak mau harus dilakukan
tindakan seperti gips untuk patah tulang di bagian lengan. Kalau patah tulang di bagian tungkai
atau tulang paha dilakukan dengan biopsi. Berbeda patah tulang pada anak-anak relatif mudah
tersambung kembali, yakni sekitar tiga bulanan. Tindakan selanjutnya upaya rehabilitasi atau
fisioterapi untuk melatih kemampuan atau keterampilan gerak. Misalnya, melatih keseimbangan
duduk, berdiri, dan berjalan. Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt Copy and WIN :
http://ow.ly/KfYkt
Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt

Baik rachitis maupun osteomalasia dapat disembuhkan atau sekurang-kurangnya dapat


diatasi dengan makan cukup banyak makanan yang mengandung kalsium, fosfor dan vitamin D.

Sumber yang terbaik untuk kalsium ialah susu dan sejenisnya, sayur-sayuran yang hijau, ercis,
buncis, kedelai, ikan, telur, dan kentang. Untuk bayi dan anak kecil sangat baik bila kita berikan
resep minyak ikan secukupnya serta zat-zat serupa sebab inilah sumber terbaik untuk vitamin D
dan juga sangat berguna untuk pencegahan dini.
Untuk pemberian suplemen vitamin D harus diresepkan dan sesuai indikasi sebab
konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksik dan meningkatkan resiko
hiperkalsemia. Vitamin D akan meningkatkan konsentrasi kalsium dan fosfor dalam cairan
ekstrasel sehingga akan tersedia ion kalsium dan fosfor untuk mineralisasi tulang Sangat penting
juga untuk selalu memeriksa kadar kalsium serum klien. Klien juga perlu dianjurkan untuk
melakukan aktivitas diluar rumah untuk memajankan kulit pada sinar matahari. Pemajanan sinar
matahari sebagai radiasi ultraviolet dapat mentransformasi bahan kolesterol (7-dehidrokolesterol)
yang tersedia dikulit menjadi vitamin D.
Berbagai masalah skelet yang berhubungan dengan osteomalasia sembuh sendiri bila
kekurangan nutrisi atau proses patologis yang mendasarinya telah ditangani secara adekuat.
Pemantauan jangka panjang pasien diperlukan untuk meyakinkan stabilisasi atau kekambuhan
osteomalasia. Berbagai deformitas ortopedik persisten mungkin perlu ditangani dengan brace
atau pembedahan (dapat dilakukan osteotomi untuk mengoreksi deformitas tulang panjang).

Anda mungkin juga menyukai