Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERKEMBANGAN SOCIAL

SKILL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA GLOBAL MADANI

OLEH:

( Shelvy Oktavia S, Berchah Pitoewas, Rohman )

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh teman sebaya


terhadap perkembangan social skill peserta didik. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 84 responden. Pengumpulan data menggunakan tehnik
angket, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan rumus Chi
Kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara teman sebaya terhadap perkembangan social skill peserta didik
kelas XI SMA Global Madani Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019
dengan persentase sebanyak 12% kategori kurang berpengaruh, sedangkan 43%
kategori cukup berpengaruh dan 45% kategori berpengaruh. Pada perkembangan
social skill 8% kategori kurang terampil, sedangkan 45% kategori cukup terampil
dan 47% kategori terampil, serta memiliki hasil 0,48 yang menunjukkan keeratan
sedang antara pengaruh yang signifikan antara teman sebaya terhadap
perkembangan social skill peserta didik.

Kata kunci: Teman Sebaya, Social Skill, Peserta Didik


INFLUENCE OF PEER FRIENDS ON THE DEVELOPMENT OF
STUDENTS SOCIAL SKILLS CLASS XI SMA GLOBAL MADANI
BY:

( Shelvy Oktavia S, Berchah Pitoewas, Rohman )

The purpose of this study was to describe the influence of peers on the
development of students' social skills. The research method used in this research
is quantitative descriptive method. The sample in this study were 84 respondents.
Data collection uses questionnaire techniques, interviews and documentation.
Data were analyzed using Chi Squared formula. The results of this study indicate
that there is a significant influence between peers on the development of social
skills in class XI Global Madani Bandar Lampung High School 2018/2019
Academic Year with a percentage of 12% less influential categories, while 43%
quite influential categories and 45% influential categories . In the development of
social skills 8% in the category of less skilled, while 45% in the category of
skilled enough and 47% in the category of skilled, and has a result of 0.48 which
indicates a moderate closeness between the significant influence between peers on
the development of social skills of students.

Keywords: Peer Friends, Social Skill, Students


PENDAHULUAN semua perkembangan yang di alami
sebagai persiapan masa dewasa”.
Pendidikan merupakan suatu Remaja dikenal sebagai generasi
lembaga formal sebagai wadah untuk penerus suatu bangsa, yang di dalam
memperoleh ilmu pengetahuan, diri seorang remaja terdapat berbagai
menggali minat bakat dan potensi macam potensi besar yang dapat
pada diri peserta didik. Proses dikembangkan serta dengan potensi
pendidikan juga sebagai wadah untuk yang dimiliki remaja tersebut dapat
mengubah kepribadian peserta didik, melakukan perubahan suatu bangsa.
watak peserta didik, Sehingga suatu bangsa sangat
mengembangkan serta membentuk membutuhkan remaja yang memiliki
kemampuan peserta didik dalam potensi dan memiliki kualitas yang
bersosialisasi dengan orang lain tinggi.
Dalam proses pendidikan Di usia remaja hubungan pertemanan
keterampilan yang diperlukan peserta merupakan hubungan yang akrab,
didik dalam bersosialisasi dengan dimana para remaja sering
peserta didik lain yaitu adalah social berinteraksi dan berkomunikasi
skill. Karena Proses sosialisasi sering secara aktif sehingga terbentuklah
terjadi dikalangan remaja dalam sebuah kelompok pergaulan yang di
lingkungan pendidikan. Remaja pada dalamnya terdapat hubungan timbal
umumnya menghabiskan waktu dan balik. Kelompok pergaulan ini
aktivitas sebagian besar di luar biasanya dikenal dengan sebutan
rumah baik itu untuk belajar, kelompok pergaulan teman sebaya.
bermain, berkumpul dengan teman- Dengan adanya kelompok teman
teman sekolah maupun teman sebaya seharusnya yang terjadi
sepermainan yang dikenal dari dalam pergaulan peserta didik di
lingkungan luar sekolah. Sehingga sekolah dapat berjalan dengan baik
dalam sosialisasi diperlukan salah dan peserta didik mampu membentuk
satu keterampilan yaitu Social Skill proses sosialisasi sesuai dengan
. harapan.
Social skill adalah kemampuan
seseorang untuk dapat berintekasi Akan tetapi kenyataannya peserta
dengan lingkungannya yang meliputi didik atau remaja yang tergabung
kemampuan berkomunikasi, dalam suatu kelompok pergaulan
menjalin hubungan dengan orang teman sebaya tertentu cenderung
lain, dapat mengungkapkan setiap lebih dekat dan lebih suka
perasaan atau permasalahan yang melakukan interkasi dengan teman
dihadapi sekaligus menemukan yang ada dalam satu kelompok,
penyelesaian sesuai dengan situasi namun tidak menutup kemungkinan
yang ada pada saat itu (Perdana, mereka akan jarang bersosialisasi
2013: 5). Salah satu faktor terjadinya dengan teman yang lainnya, hal
social skill adalah teman sebaya, seperti inilah yang akan
teman sebaya terdiri dari sekumpulan mempengaruhi dan menghambat
para remaja. Menurut Gunarsa perkembangan social skill pada diri
(Alfadina Yusi, 2017: 4) “remaja setiap remaja, serta kurangnya
adalah masa peralihan dari kanak- kesadaran peserta didik terhadap
kanak kemasa dewasa, meliputi pentingnya sikap social skill, yang
akan mengakibatkan rendahnya sikap hanya berada dalam lingkungan
social skill peserta didik dalam sekolah saja, akan tetapi mereka pun
lingkungan sosial. Peserta didik yang akan terjun langsung di lingkungan
tergabung dalam kelompok teman masyarakat.
sebaya tersebut cenderung
berinteraksi dan bersosialisasi Civic skill mencakup keterampilan
dengan teman dalam kelompok intelektual dan keterampilan
tersebut.hal inilah yang menghambat partisipasi peserta didik yang
perkembangan social skill peserta diperlukan dalam kehidupan sehari-
didik satu dengan peserta didik yang hari sebagai warga negara Indonesia,
lainnya. sehingga social skill maupun civic
skill ini perlu ditanamkan pada diri
Seharusnya social skill yang peserta didik sejak berada di bangku
diinginkan pada umumnya yaitu sekolah. Jika social skill peserta
peserta didik dapat mengadakan didik tidak berkembang dengan baik,
hubungan dengan teman yang bukan maka hal ini pun akan
anggota kelompoknya dengan baik mengakibatkan civic skill peserta
meliputi hubungan berinteraksi, didik tidak dapat berkembang secara
berkomunikasi serta bekerja sama baik dan optimal, jadi kedua-duanya
dengan baik dan optimal, tanpa harus berjalan secara selaras.
memilih-memilih teman dan semua
teman dianggap sama. Manfaat yang
diinginkan dari perkembangan social TINJAUAN PUSTAKA
skill yang baik yaitu dapat
Deskripsi Teori
menimbulkan hubungan pertemanan
yang harmonis, menanamkan rasa Tinjauan Tentang Tentang
kekeluargaan yang erat, serta ketika Kelompok Pergaulan
mereka terjun ke dunia masyarakat
sudah siap dan mampu untuk Pengertian Kelompok
mengadakan hubungan dengan
siapapun. Menurut Johnson & Johnson
(Sarwono dan Meinarn, 2012: 168)
Tetapi kenyataannya perkembangan kelompok adalah dua individu atau
social skill yang terjadi oleh peserta lebih yang berintekasi secara
didik mengalami penghambat, langsung, masing-masing peduli
sehingga hal inipun akan dengan hubungannya dalam sebuah
menghambat perkembangan civic grub, dan masing-masing peduli
skill (keterampilan kewarganegaran) dengan ketergantungan positif
peserta didik tersebut, karena social mereka sehingga mereka dapat
skill dan civic skill saling berkaitan berusaha mencapai tujuan bersama.
satu sama lain. Setiap warga negara Adapun Menurut Susilo ( 2009: 44)
Indonesia dalam berhubungan mengatakan bahwa kelompok
dengan masyarakat harus memiliki (group) adalah kumpulan dua orang
perkembangan civic skill yang baik. atau lebih yang berinteraksi dan
seperti halnya, dengan peserta didik saling bergantungan untuk mencapai
meraka juga harus memiliki civic suatu sasaran tertentu dan saling
skill yang baik sebagai masyarakat berhubungan sehingga menunjukkan
sekolah. Karena peserta didik tidak beberapa fungsi yang menyatakan
peran dan norma yang mengatur
hubungan masing-masing suatu kelompok dari orang-orang
anggotanya. Berdasarkan pengertian yang seusia dan memiliki status yang
di atas dapatdisimpulkan bahwa sama, dengan siapa seseorang
kelompok adalah sekumpulan orang umumnya berhubungan atau bergaul.
yang terdiri dari dua orang atau lebih Adapun menurut Mappiare
yang di dalamnya terjadi hubungan (Mustikaningsih: 157), kelompok
timbal balik, dan setiap anggotanya teman sebaya merupakan lingkungan
terikat dalam suatu kelompok sosial pertama di mana seorang anak
tersebut belajar untuk hidup bersama orang
lain yang bukan anggota
Pengertian Kelompok Pergaulan keluarganya. Di dalam lingkungan
teman sebaya dapat ditemukan
Menurut Ivor Morrish (Ahmadi, berbagai elemen yang membentuk
2016: 220) “A peer is an equel, and a kepribadian seseorang, karena teman
peer group is a group composed of sebaya di masa sekarang menjadi
individuals who are equals”. Jadi sosok yang ditiru oleh remaja, dan
kelompok pergaulan adalah remaja merasa puas apabila ia masuk
kelompok yang terdiri atas sejumlah dalam kelompok teman sebaya yang
individu yang sama. Pengertian sama ia inginkan.
disini berarti individu-individu Berdasarkan beberapa pengertian
anggota kelompok pergaulan itu diatas dapat dikemukakan bahwa
mempunyai persamaan-persamaan kelompok teman sebaya adalah suatu
dalam berbagai aspeknya. Persamaan kelompok yang terbentuk oleh
yang penting terutama terdiri atas remaja atas dasar kesamaan yang
persamaan usia dan status sosialnya. memiliki tujuan tertentu
sejumlah unsur pokok dalam
pengertian kelompok sebaya sebagai Jenis-Jenis Pergaulan Teman
berikut: Sebaya
Di tinjau dari sifat organisasinya,
1. Kelompok pergaulan adalah
kelompok sebaya dibedakan
kelompok primer yang hubungan
menjadi:
antaranggotanya intim
1. Kelompok sebaya yang bersifat
2. Anggota kelompok sebaya terdiri
informal. Kelompok sebaya ini
atas sejumlah individu yang
dibentuk, dan diatur oleh anak
mempunyai persamaan usia dan
sendiri. Yang termasuk kepada
status atau posisi sosial
kelompok sebaya yang bersifat
3. Istilah kelompok sebaya dapat
informal tidak ada bimbingan dan
menunjukkan kelompok anak-
partisipasi orang dewasa.
anak, kelompok remaja, atau
2. Kelompok sebaya yang bersifat
kelompok orang dewasa.
formal. Di dalam kelompok
Tinjauan Umum Tentang sebaya yang formal ada
Pergaulan Teman Sebaya bimbingannya, partisipasinya,
atau pengarahan dari orang
Pengertian Pergaulan Teman dewasa.
Sebaya
Menurut Harton dan Hant (Damsar, Menurut Robbins (Ahmadi, 2016:
2011: 74) mengemukakan Teman 225) mengemukakan ada empat jenis
sebaya (peer group) merupakan kelompok sebaya yang mempunyai
peranan penting dalam proses mendukung komunikasi yang efektif
sosialisasi, yaitu: melalui pencarian klarifikasi dan
memberikan umpan balik yang tepat,
1. Kelompok permaian (play group). mengakui atau menghargai
2. Gang. komunikasi yang efektif, beradaptasi
3. Klub. dan menyesuikan komunikasi sesuai
4. Klik (Clique) dengan kebutuhan pendengar
Peran Pergaulan Teman Sebaya Ciri-Ciri Social Skill
Syamsu Yusuf (Laeni, 2016: 6) Elksnin dan Elksnin (Hertinjung,
mengemukakan peranan teman 2008: 181) mengidentifikasikan
sebaya bagi remaja adalah keterampilan sosial dalam beberapa
memberikan kesempatan bagi remaja ciri, antara lain:
untuk ; 1. Perilaku interpersonal, yaitu
perilaku yang menyangkut
1. Belajar bagaimana berinteraksi keterampilan yang digunakan
dengan orang lain selama melakukan interaksi sosial
2. Belajar mengontrol tingkah laku 2. Perilaku berhubungan dengan diri
sosial sendiri, yaitu perilaku seseorang
3. Balajar mengembangkan yang dapat mengatur dirinya
ketrampilan, dan minat yang sendiri dalam situasi sosial
relevandengan usianya. 3. Perilaku yang berhubungan
4. Belajar saling bertukar perasaan dengan kesuksesan akademik,
dan masalah. yaitu sutau perilaku yang dapat
mendukung prestasi belajar di
Tinjaun Umum Tentang Social
sekolah
Skill (Keterampilan Sosial)
4. Penerimaan teman sebaya (Peer
acceptance), yaitu perilaku yang
Pengertian Social Skill
berhubungan dengan penerimaan
Menurut (Anwar, 2012:30) teman sebaya, seperti mengajak
mengemukakan bahwa Social Skill teman untuk terlibat dalam suatu
mencakup antara lain keterampilan kegiatan atau aktivitas, dan
berkomunikasi, dan keterampilan 5. Keterampilan berkomunikasi,
berkerja sama. Empati, sikap penuh yaitu keterampilan yang
pengertian, dan seni komunikasi dua diperlukan untuk menjalin
arah perlu dikembangkan dalam hubungan sosial yang baik.
keterampilan berkomunikasi agar isi
pesannya sampai dan disertai kesan
Dimensi Social Skill
baik yang dapat menumbuhkan
Caldarella & Merrell (Purwanti,
hubungan harmonis. Selain itu,
2015: 56) mengemukakan 5 (lima)
merespon orang dengan baik ketika
dimensi paling umum yang terdapat
berkomuniasi juga sangat
dalam keterampilan sosial, yaitu:
dibutuhkan, seperti meliputi
menerima dan memahami ide-ide 1. Hubungan dengan teman sebaya
yang dikomunikasikan sebagai mode (Peer relation), ditunjukkan
atau cara, mengakses pengetahuan melalui perilaku yang positif
sebelumnya perlu untuk menafsirkan terhadap teman sebaya seperti
informasi dan membangun makna, memuji atau menasehati orang
lain, menawarkan bantuan kepada 4. Kemampuan akademis
orang lain, dan bermain bersama (Academic) tidak akan terwujud
orang lain. Hubungan dengan dengan baik tanpa adanya
teman sebaya terjalin dengan baik kepatuhan. Kepatuhan
karena adanya suatu hubungan (Compliance), menunjukkan
komunikasi dan interaksi antara remaja yang dapat mengikuti
satu orang dengan yang lain. peraturan dan harapan,
2. Manajemen diri (Self- menggunakan waktu dengan baik,
management) sangat diperlukan dan membagikan sesuatu terutama
karena manajemen diri itu adalah yang berkaitan dengan pelajaran
perilaku yang dapat menahan diri atau akademis.
dari emosi, tindakan tercela, 5. Hal terakhir yang menjadi
memahami perasaan orang lain penunjang untuk terciptanya
dan dapat menghadapi setres keselarasan untuk bidang
bahkan dapat memecahkan akademis khususnya adalah
masalah yang dihadapi sendiri. perilaku assertive (Assertion),
Manajemen diri (Self- perilaku assertive (Assertion)
management), merefleksikan didominasi oleh kemampuan-
remaja yang memiliki emosional kemampuan yang membuat
yang baik, yang mampu untuk seorang remaja dapat
mengontrol emosinya, mengikuti menampilkan perilaku yang tepat
peraturan dan batasan-batasan dalam situasi yang diharapkan
yang ada, dapat menerima kritikan
dengan baik. Faktor-Faktor Social skill
3. Kemampuan akademis Hasil studi Davis dan Forsythe
(Academic) yang baik juga perlu (Perdana, 2013: 9) terdapat 8 aspek
adanya dukungan dari hubungan yang mempengaruhi keterampilan
yang baik dengan teman sebaya, sosial dalam kehidupan remaja, yaitu
dan dapat memanajemen diri, (1) Keluarga, (2) Lingkungan, (3)
karena hubungan yang baik Kepribadian, (4) Rekreasi, (5)
dengan teman sebaya dapat Pergaulan dengan lawan jenis, (6)
menciptakan interaksi sosial yang Pendidikan, (7) Persahabatan dan
baik antar peserta didik untuk solidaritas kelompok dan (8)
membahas tentangpelajaran Lapangan kerja
maupun hal yang lain, selain itu
dengan manajemen diri yang baik TUJUAN PENELITIAN
peserta didik dapat menahan
emosi serta mematuhi peraturan Adapun tujuan penelitian ini adalah
yang ada sehingga keselarasan untuk mengetahui dan menjelaskan
akan tercipta dengan baik, dan Apakah ada Pengaruh Teman Sebaya
kondisi untuk belajar akan Terhadap Perkembangan Social Skill
kondusif. Kemampuan akademis Peserta didik Kelas XI SMA Global
(Academic), ditunjukkan melalui Madani Bandar Lampung Tahun
pemenuhan tugas secara mandiri Pelajaran 2018/2019
menyelesaikan tugas individual,
METODE PENELITIAN
menjalankan arahan guru dengan
baik. Jenis metode penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah menggunakan medote objek atau kegiatan yang mempunyai
deskriptif kuantitatif, menurut variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Lehmann (Yusuf, 2014: 62) peneliti untuk dipelajari dan
“penelitian deskriftif kuantitatif kemudian ditarik kesimpulannya”
adalah salah satu jenis penelitian Varibel penelitian terdapat dua
yang bertujuan mendeskripsikan macam yaitu variabel bebas dan
secara sistematis, factual, dan akurat varaibel terikat.
mengenai fakta dan sifat populasi a. Variabel bebas adalah Teman
tertentu, atau mencoba Sebaya (X)
menggambarkan fenomena secara b. Variabel terikat adalah Social
detail”. Skill (Y).

Populasi dan Sampel Definisi Konseptual dan


Operasional
Populasi
Populasi Menurut Sugiyono Definisi Konseptual
(2017:117) “populasi adalah wilayah a. Kelompok Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya adalah
generalisasi yang terdiri atas
suatu kelompok non formal yang
obyek/subyek yang mempunyai
terbentuk memiliki keterikatan
kualitas dan karakteristik tertentu
satu sama lain.
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik b. Social Skill
Social skill adalah keterampilan
kesimpulannya. Jadi populasi bukan
sosial yang mencakup antara lain
hanya orang tetapi juga obyek dan
keterampilan berinteraksi,
benda-benda alam lainnya”.
berkomunikasi, dan keterampilan
Populasi dalam penelitian ini adalah berkerja sama dengan orang lain.
seluruh peserta didik jelas XI SMA Empati, sikap penuh pengertian,
Global Madani Bandar Lampung dan seni komunikasi dua arah
yang berjumlah 84 peserta didik perlu dikembangkan dalam
keterampilan berkomunikasi agar
Sampel isi pesannya sampai dan disertai
kesan baik yang dapat
Menurut Sugiyono (2017:118) menumbuhkan hubungan
“Sampel adalah bagian dari jumlah harmonis.
dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Dalam penelitian Definisi Operasional
ini jumlah populasinya kurang dari a. Kelompok Teman Sebaya (X)
100. Sehingga dalam penelitian ini Kelompok teman sebaya adalah
sampel yang digunakan adalah sekumpulan remaja yang
peserta didik dari jumlah populasi berkumpul secara bersama-sama,
yaitu 84 peserta didik. karena memiliki beberapa
Variabel Penelitian kesamaan antar satu dengan yang
lain, baik dari segi ekonomi
Variabel Menurut Sugiyono maupun sosial.
(2012:16), mengatakan bahwa Indikator :
“variabel penelitian adalah suatu 1. Sikap Positif.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, 2. Sikap Negatif.
a. Uji Validitas
b. Social Skill Dalam penelitian ini validitas
Social Skill adalah kemampuan yang digunakan adalah logical
atau keterampilan untuk validity, yaitu dengan cara
mengadakan hubungan antar mengkonsultasikan kepada
individu satu dengan individu dosen pembimbing dan
yang lain dalam kehidupan sosial. berdasarkan konsultasi tersebut
Indikator : maka dilakukan perbaikan.
1. Keterampilan Berinteraksi b. Uji Reliabilitas
2. Keterampilan Intelektual Untuk menguji reliabilitas
3. Keterampilan Partisipasi angket digunakan teknik belah
dua atau genap dan ganjil.
Rencana Pengukuran Variabel Langkah-langkah yang dapat
Dalam mengukur variabel ini dilakukan untuk uji reabilitas
menggunakan alat ukur berupa angket yaitu:
angket yang berisikan item-item soal.
Bentuk angket yang disebar atau a. Peneliti menyebarkan
diberikan kepada responden bersifat angket kepada 10 orang
tertutup. Item soal memiliki jawaban diluar responden untuk uji
yang masing-masing terdiri dari a, b, angket.
dan c, sehingga responden tinggal b. Mengkorelasikan item
memilih salah satu jawaban yang ganjil genap dengan
tersedia. rumus Product Moment
sebagai berikut :
Teknik Pengumpulan Data
( )( )

Teknik Pokok ( ) ( )

Angket dalam penelitian ini untuk √{ }{ }


memperoleh data, yang diberikan Keterangan :
kepada peserta didik kelas XI.
Peneliti menggunakan angket rxy : Hubungan variabel X dan Y
tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan X : Variabel Bebas
berupa skala sikap yang jawabannya Y : Variabel terikat
sudah disediakan oleh peneliti. n : Jumlah Responden

Teknik Penunjang kemudian untuk koefisien reliabilitas


a. Wawancara seluruh kuesioner dengan
Teknik wawancara diambil untuk menggunakan rumus Spearman
mendapatkan informasi penunjang Brown sebagai berikut :
data penelitian. ( )
b. Dokumentasi ( )
Dokumentasi dalam penilaian ini
dapat berupa bentuk gambar dan Keterangan :
file tentang profil sekolah maupun
data-data sebagai penunjang rxy = Koefisien realiabilitas
penelitian ini. seluruh item
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
b. Pengujian Keeratan Pengaruh
rgg= Koefisien korelasi item ganjil
Menggunakan rumus Chi Kuadrat
genap sebagai berikut :
( )
∑ ∑
Hasil analisis pengolahan data
kemudian dibandingkan dengan
tingkat reliabilitas sebagai berikut :
1. 0,90 - 1,00 = Tinggi Keterangan :
2. 0,50 - 0,89 = Cukup = Chi Kuadrat
3. 0,00 - 0,40 = Agak rendah = Jumlah Baris
Manasse Malo (Saputro, 2012: 10) = Jumlah Kolom
= Banyak data yang diharapkan
terjadi nanti
Teknik Analisis Data = Banyaknya kriteria

a. Teknik Analisis Persentase Selanjutnya, Pengujian data


Untuk mengetahui data hasil menggunakan Koefesien Korelasi,
angket tentang pengaruh teman hal ini dilakukan untuk mengetahui
sebaya terhadap perkembangan pengaruh dari variabel X terhadap
social skill peserta didik rumus Variabel Y yaitu:
interval, yaitu :

Keterangan :
Keterangan :
C : Koefisien Kontingensi
I : Interval
: Chi Kuadrat
NT : Nilai Tertinggi
N : Jumlah Sampel
NR : Nilai Terendah
K : Jumlah Kategori
Kemudian menggunakan rumus
Cmaks untuk mendapatkan nilai
Kemudian untuk mengetahui tingkat
maksimum dengan rumus sebagai
persen-tase sebagai berikut :
berikut :

Keterangan : √
P : Presentase
F: Jumlah jawaban dari seluruh item
N: Jumlah perkalian item dengan Keterangan :
responden Cmaks :Koefisien kontigensi
maksimum
Menurut Suharsimi Arikunto, m : Harga maksimum antara
(2002:196) untuk menafsirkan baris dan kolom
banyaknya persentase yang diperoleh n : Bilangan konstant
digunakan kriteria sebagai berikut :
Dengan kroiteria keeratan sebagai
76 % - 100 % = Baik berikut :
56 % - 75 % = Cukup 0,00 – 0,19 = Sangat Rendah
40 % - 55 % = Kurang baik 0.20 - 0,39 = Rendah
0 % - 39% = Tidak Baik 0,40 - 0,59 =Sedang
0.60 - 0,79 = Kuat 2. Perkembangan Social Skill
0,80 – 1,00 = Sangat Kuat Dalam Penelitian ini variabel social
(Sugiyono (2017: 257) skill dibagi menjadi tiga indikator
yakni indikator keterampilan
HASIL DAN PEMBAHASAN berinteraksi, indikator keterampilan
komunikasi dan indikator
Berdasarkan analisis data mengenai keterampilan bekerjasama.
Pengaruh teman sebaya terhadap
perkembnagn social skill peserta Berdasarkan hasil pengolahan data
didik kelas XI SMA Global Madani tentang perkembangan social skill
Bandar Lampung Tahun Pelajaran (variabel y) adalah Sebanyak 7 orang
2018/ 2019, maka penulis akan responden (8%) menyatakan kurang
mendeskripsikan dan menjelaskan terampil karena peserta didik kurang
data yang telah diperoleh, sebagai bersosialisasi dengan teman sebaya
berikut: lainnya, sehingga proses
perkembangan social skillnya tidak
1. Pengaruh Teman Sebaya dapat berkembang secara maksimal.
Dalam Penelitian ini variabel teman Sebanyak 38 orang responden (45%)
sebaya dibagi menjadi dua indikator menyatakan cukup terampil karena
yakni indikator dampak positif dan peserta didik sudah mulai
indikator dampak negatif . bersosialisasi dan sudah mulai
Berdasarkan hasil pengolahan data terbuka dengan teman sebaya lainnya
tentang pengaruh teman sebaya sehingga sedikit demi sedikit
(variabel x) adalah Sebanyak 38 perkembangan social skillnya dapat
orang responden (45%) menyatakan mengalami perkembangan secara
berpengaruh terhadap adanya teman baik meskipun belum optimal secara
sebaya di sekolah hal ini karena keseluruhannya. Kemudian sebanyak
mereka selalu bergabung dengan 39 orang responden (47%)
kelompok teman sebaya dan sudah menyatakan terampil karena peserta
bisa menerima adanya kelompok didik sudah dapat bersosialisasi dan
teman sebaya. Sebanyak 36 orang bergaul dengan siapapun sehingga
responden (43%) menyatakan cukup perkembangan social skill peserta
berpengaruh terhadap adanya teman didik dapat mengalami
sebaya di sekolah hal ini karena perkembangan secara baik dan
peserta didik bersifat netral. optimal.
Kemudian sebanyak 10 orang
responden (12%) menyatakan kurang Berdasarkan hasil perhitungan
berpengaruh terhadap adanya teman tersebut perkembangan social skill
sebaya di sekolah hal ini karena termasuk dalam kategori terampil.
peserta didik jarang bergaul dengan Hal ini karena peserta didik sudah
teman sebaya. Berdasarkan hasil dapat mengembangkan
perhitungan tersebut pengaruh teman keterampilannya terutama pada
sebaya termasuk dalam kategori keterampilan komunikasi dan
berpengaruh. Hal ini peserta didik keterampilan bekerjasama. Meskipun
sudah dapat menyaring hal-hal yang terdapat beberapa peserta didik yang
positif dari teman sebaya belum secara optimal dalam
mengembangkan keterampilan
peserta didiknya. Tetapi secara
keseluruhan social skill peserta didik mempengaruhi proses hubungan
sudah dapat dikatakan baik. pertemanan antar peserta didik
dengan baik pula.
3. Pengujian Keeratan Pengaruh
SARAN
Berdasarkan hasil pengolahan data Berdasarkan simpulan di atas, saran
bahwa ada pengaruh yang signifikan yang dapat diberikan adalah sebagai
antara pengaruh teman sebaya berikut:
terhadap perkembangan social skill 1. Peserta didik sebaiknya dalam
peserta didik kelas XI SMA Global hubungan pertemanan dilakukan
Madani Bandar Lampung tahun terhadap siapapun, baik itu dalam
pelajaran 2018/2019. Dengan hasil berinteraksi, berkomunikasi
tingkat keeratan menunjukkan pada maupun berkerjasama, kemudian
angka 0,48 yang mana menurut buang sisi negatif yang diberikan
Sugiono angka tersebut terletak pada dari teman sebaya dan jangan
reliabilitas sedang yaitu terletak pada ditiru, lalu sebaliknya ambil sisi
angka 0,40 – 0,59. Sehingga dari positif yang diberikan dari teman
hasil pengujian dapat diketahui sebaya yang mampu ditiru untuk
bahwa terdapat pengaruh teman kehidupan kita, sehingga social
sebaya terhadap perkembangan skill dapat terbentuk dan
social skill peserta didik kelas XI berkembang
SMA Global Madani Bandar 2. Kepada guru agar dapat
Lampung tahun pelajaran 2018/2019 memaksimalkan penanaman dari
wujud social skill dalam diri
KESIMPULAN peserta didik agar peserta didik
dapat menyesuaikan diri dengan
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa lingkungan sosialnya dalam
adanya pengaruh teman sebaya kehidupan sehari-hari terutama
terhadap perkembangan social skill dilingkungan sekolah.
peserta didik kelas XI SMA Global 3. Kepada sekolah untuk senantiasa
Madani Bandar Lampung Tahun membimbing peserta didik dalam
Pelajaran 2018/2019 berada pada mewujudkan social skill peserta
katergori sedang. Terdapat pengaruh didik, karena mengingat bahwa
yang cukup signifikan pada teman lingkungan sekolah adalah
sebaya terhadap perkembangan lingkungan kedua yang
social skill peserta didik kelas XI membentuk perkembangan social
SMA Global Madani Bandar skill peserta didik setelah
Lampung Tahun Pelajaran lingkungan keluarga agar
2018/2019. Hal ini berarti perkembangan social skill dapat
lingkungan teman sebaya terwujud sesuai dengan yang
memberikan pengaruh terhadap diharapkan.
perkembangan social skill yang
dimiliki oleh peserta didik. Jika DAFTAR PUSTAKA
hubungan pertemanannya baik maka
perkembangan social skillnya pun Ahmadi, Abu. 2016. Sosiologi
akan baik pula. Begitupun sebaliknya Pendidikan. Jakarta: Rineka.
perkembangan social skill yang
terbentuk dengan baik akan
Alfadina Yusi, Devi. 2017. Pengaruh Pembelajaran IPS. Bandar
Pergaulan Teman Sebaya Lampung. Jurnal Studi
terhadap Sikap Materialistis Sosial. Vol. 3. No. 1.
Dan Sikap Hedonisme
Remaja. Jurnal Kultur Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi
Demokrasi. Vol. 5. No. 6. Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Anwar. 2015. Pendidikan Kecakapan
Hidup. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012.Metode
PenelitianPendidikan
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi (Pendekatan Kuantitatif,
Pendidikan. Jakarta: Kencana Kulaitatif,dan R&D.
Preneda Media Group. Bandung: Alfabeta.

Hertinjung, Wisnu Sri dkk. 2008. ___________. 2017.Metode


Keterampilan Sosial Anak Penelitian Pendidikan
Pra Sekolah ditinjau dari (Pendekatan Kuantitatif,
Interaksi Guru-Siswa Model Kulaitatif,dan R&D.
Mediated Learning Bandung: Alfabeta.
Experience. Jurnal Penelitian
Humaniora. Vol 9. No. 2. Susilo, Suko. 2009. Psikologi Sosial.
Surabaya: Jenggala Pustaka
Laeni Novita A, Adelina H, Hermi Utama.
Y. 2016. Pengaruh Hubungan
Sosial Teman Sebaya
terhadap Pilihan Melanjutkan
Pendidikan ke-SMPN 5.
Jurnal Kultur Demokrasi.
Vol. 4. No. 2.

Perdana, Amelia. 2013.Pengaruh


Pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata Terhadap
Keterampilan Sosial
Mahasiswa Program Study
PPKn Universitas Lampung.
Bandar Lampung. Jurnal
Kultur Demokrasi. Vol. 1.
No. 7

Purwanti, Ery. 2015. Pengembangan


Instrumen Keterampilan
Sosial Berbasis Observasi dan
Sosiometri dalam

Anda mungkin juga menyukai