Anda di halaman 1dari 5

8 Jenis Kompetensi Manajerial bagi ASN

 Mengelola perubahan adalah Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau
berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan  proses lama, mengambil tindakan
untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil
tanggung  jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif.
 Integritas adalah konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,
menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang
menyertainya
 Kerja sama adalah kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif, memiliki
komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas,dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai
tujuan strategis organisasi.
 Komunikasi adalah Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas, sistematis
disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis;
 Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk
menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu  secara sistimatis mengidentifikasi
risiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil, untuk
keberhasilan  organisasi.
 Palayanan publik adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan
dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional,  transparan, mengikuti standar
pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan
pribadi/ kelompok/  golongan/ partai politik.
 Pengembangan diri dan orang lain adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan
menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan
karir jangka panjang, mendorong  kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan
balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan  potensi dirinya.
 Pengembilan keputusan (Decision Making) adalah Kemampuan membuat keputusan yang baik secara
tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, dirumuskan
secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan
konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil

MENGUPAS STANDAR KOMPETENSI JABATAN APARATUR SIPIL NEGERA bag


2 Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunakan Aparatur Negara No 38 Tahun 2017  
Dalam artikel sebelumnya telah dijelaskan bahwa kompetensi manajerial dan sosial kultural
ditetapkan oleh Menteri Pendayagunakan Aparatur Negara,
Dalam permen PAN RB no 38 tahun 2017, kompetensi manajerial dan sosial kultural dibahas dengan
detail dalam lampiran sebagai berikut:

1. Lampiran II mengenai definisi kompetensi dan keterangan indikator perilaku dalam masing-
masing level kompetensi manajerial
2. Lampiran III mengenai definisi kompetensi dan keterangan indikator perilaku dalam masing-
masing level kompetensi sosial kultural
3. Lampiran IV mengenai standar level kompetensi dalam masing kelompok jabatan.

Secara garis besar, lampiran II, III dan IV terdapat 3 kata kunci, yaitu definisi,
indikator perilaku dan standar level.
 Definisi

Kompetensi manajerial terdiri dari 8 kompetensi, yaitu

 Integritas Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan
jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau
keputusan beserta risiko yang menyertainya.
 Kerjasama Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif,
memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas, dan mengoptimalkan
segala sumberdaya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
 Komunikasi Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas,
sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang sesuai baik secara lisan
maupun tertulis; memastikan pemahaman; mendengarkan secara aktif dan efektif;
mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
 Orientasi terhadap hasil Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk
menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu secara sistimatis
mengidentifikasi risiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara
perencanaan dan hasil, untuk keberhasilan organisasi.
 Pelayanan publik Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional,
transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak
diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/ kelompok/ golongan/ partai
politik.
 Pengembangan diri dan orang lain Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan
menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan
pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup,
memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk 
mengembangkan potensi dirinya.
 Mengelola perubahan Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau
berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama,
mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin
usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan
berhasil diimplementasikan secara efektif.
 Pengambilan keputusan Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu
dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, dirumuskan
secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan
masalah dan konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

Kompetensi sosial kultural terdiri dari 1 kompetensi, yaitu

1. Perekat Bangsa

Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan


individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan
masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan
Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta
diantara para pemangku kepentingan itu sendiri; menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia   Untuk memahami
kompetensi dengan tepat, maka hal pertama yang dilakukan adalah memahami definisi dari kompetensi,
sehingga ruang lingkup dari kompetensi ini jelas dan tidak tumpang tindih dengan kompetensi lainnya.
Contoh kesalapahaman karena tidak memperhatikan definisi, misalnya dalam kompetensi Pelayanan Publik,
kata pelayanan cenderung diartikan bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas, padahal
berdasarkan definisi diatas Pelayanan Publik di titikberatkan pada Standar Pelayanan, seperti untuk mengurus
KTP di perlukan waktu 1 hari dengan catatan berkas lengkap dan lain-lain.  
 Indikator Perilaku

Setelah memahami definisi kompetensi, kemudian kompetensi tersebut akan dipilah-pilah menjadi
beberapa level, dengan logika berpikir “semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi level
kompetensinya”. Dalam setiap level kompetensi akan di berikan indikator perilaku untuk
memudahkan penilaian level. Untuk memudahkan memahami level kompetensi dan indikator
perilaku, ada beberapa langkah sederhana yaitu

1. Pahami perbedaan setiap levelnya.


2. Tentukan kata kunci pada setiap level
3. Berilah contoh bukti atas indikator perilaku

  Dalam artikel ini, implementasi dari langkah-langkah tersebut, akan diberikan pada salah satu
kompetensi, yaitu kompetensi pertama (Integritas). Langkah a – pahami perbedaan setiap level
Kompetensi : Integritas

MENGUPAS STANDAR KOMPETENSI JABATAN APARATUR SIPIL NEGERA  (Bagian 1)


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunakan Aparatur Negara No 38 Tahun
2017

 Definisi kompetensi,

Pengertian Kompetensi menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan
pelatihan jabatan pegawai negeri sipil (PNS), Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki oleh seorang PNS, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya. Pengertian Kompetensi menurut Undang-undang No. 13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan, Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan
Definisi Standar Kompetensi menurut Peraturan Menteri Pendayagunakan Aparatur Negara No 38 Tahun
2017 tentang standar kompetensi jabatan aparatur sipil negara (ASN) adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan tugas jabatan.
   Dari definisi-definisi diatas,
ada kesimpulan yang bisa ditarik mengenai kompetensi:

 Kemampuan kerja

 Diukur per individu

 Diukur atas aspek Pengetahuan, ketrampilan dan perilaku

 Apa beda kompetensi dengan penilaian kinerja (performance)

Ketika kompetensi mengukur kemampuan kerja individu, trus apa bedanya dengan penilaian kinerja. Kompetensi
menggambarkan “Kemampuan” sedangkan Performace menggambarkan “Hasil dari Perbuatan”. Karyawan yang baik
harus memiliki kompetensi dan kinerja yang baik pula. Berikut penggambaran matrik kompetensi dan kinerja

 Karyawan berkompetensi tinggi dan berkinerja tinggi (STAR)

 Karyawan berkompetensi tinggi dan berkinerja rendah (Problem Employee)

 Karyawan berkompetensi rendah dan berkinerja tinggi (Career Person)

 Karyawan berkompetensi rendah dan berkinerja rendah (Deadwood)

 Mengapa perlu standar kompentensi

Sesuai dengan pasal 16 PerMen PANRB standar kompetensi ASN digunakan sebagai acuan dalam

1. perencanaan aparatur sipil negara;

2. pengadaan aparatur sipil negara;


3. pengembangan karier aparatur sipil negara;

4. pengembangan kompetensi aparatur sipil negara;

5. penempatan aparatur sipil negara;

6. promosi dan/atau mutasi aparatur sipil negara;

7. uji kompetensi aparatur sipil negara;

8. sistem informasi manajemen aparatur sipil negara; dan

9. kelompok rencana suksesi (talent pool) aparatur sipil negara.

 Apa saja Kamus Kompetensi ASN

Kamus kompetensi adalah kumpulan standar kompetensi yang meliputi nama kompetensi, definisi kompetensi, deskripsi
dan level kompetensi serta indikator perilaku   Kamus kompetensi ASN dibagi menjadi 3 kamus kompetensi yaitu

 Kamus kompetensi teknis

Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan.  

 Kamus kompetensi manajerial

Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan untuk memimpin
dan/atau mengelola unit organisasi.

 Kamus kompetensi sosial kultural

Adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.  

 Siapa yang membuat Kamus Kompetensi

Kamus kompetensi teknis disusun oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat. Kompetensi manajerial dan sosial
kultural ditetapkan oleh Menteri Pendayagunakan Aparatur Negara   Sekian artikel mengenai kompetensi jabatan
aparatur sipil Negara kali ini. Informasi selanjutnya akan diberikan di artikel bagian dua. Nantikan artikel selanjutnya.  

Anda mungkin juga menyukai