MEDIA DALAM BK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK I
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmathidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“FormatPelaksanaan Bk Dan Konsep Teknologi Informasi Dan Media Dalam Bk” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami pada mata
kuliah “Teknologi Informasi Dan Media Bk”. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Teknologi Informasi Dan Media Dalam Bk”, untuk bisa mengetaui
permasalahan. bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran kami terima dengan sebaik baiknya demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
Kelompok I (Satu)
BAB II
PEMBAHASAN
seutuhnya dilandasi dua kompetensi dasar, yaitu kemandirian dan pengendalian diri.
diri sendiri dan lingkungan tanpa tergantung pada kondisi tertentu di luar diri sendiri.
5. Mewujudkan diri sendiri sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Untuk menjaga agar kemandirian yang diharapkan itu terarah pada kondisi yang
terjadinya hubungan positif antara diri sendiri dan kondisi di luar diri. Pengendalian diri
Terimalah yang sedikit, yaitu pribadi yang mampu menerima sesuatu seadanya,
meskipun sedikit atau bahkan kurang menyenangkan dengan ikhlas dan rasa syukur.
Memaafkan yang menyulitkan, pribadi yang memaafkan kondisi atau perilaku orang
kebencian lainnya. Sedapat mungkin justru memberikan penghargaan dan memuji hal-
Jangan marah, pribadi yang meredam gejolak emosi terutama kemarahan yang muncul
pada dirinya. Emosi tersebut sedapat mungkin dikemas ke arah netral, kondisi nyaman
Untuk mencapai kemandirian dan pengendalian diri tersebut, maka Bimbingan dan konseling
(BK) di sekolah mem-fasilitasi perkembangan peserta didik dalam empat bidang layanan,
yaitu: pribadi, sosial, belajar, dan karir. Keempat bidang tersebut merupakan satu
kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik.
diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun
kondisi orang lain; memahami keragaman latar sosial budaya; menghormati dan
menghargai orang lain; menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku;
berinteraksi sosial yang efektif; bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung
jawab; dan mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar,
belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
yang dikembangkan meliputi: menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan belajar; memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; memiliki
motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; memiliki keterampilan belajar yang
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia
positif tentang karir; kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir;
jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir; kesadaran
perempuan.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi
individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif,
semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau
ketentuan dari atas, tetapi yang lebih penting adalah menyangkut mengenai upaya
memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi,
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau
menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Pelayanan
dan konseling dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas
pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya
membantu peserta didik mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, dan mampu
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan dalam berbagai format
pelayanan dasar, yang mana bimbingan klasikal dapat diartikan sebagai suatu layanan
bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing di dalam kelas (Rahman, 2008). Dalam
keterampilan kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat menggunakannya untuk
mencapai perkembangan yang optimal dalam bidang akademik, pribadi-sosial, dan karier.
Atas dasar inilah maka bimbingan klasikal juga didefinisikan sebagai pembelajaran tentang
perkembangan secara terstruktur dan sistematis yang dirancang untuk membantu siswa
bimbingan dapat dan seharusnya berisikan materi kegiatan yang telah diprogramkan
terlebih dahulu secara jelas, baik dalam bentuk program besar (tahunan atau semesteran)
dan program kecil atau detail dalam bentuk satuan kegiatan (RPBK). Layanan bimbingan
yang optimal seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik.
b. Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan konseling
yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier serta aspek-aspek perkembangan
siswa.
kontekstual dalam layanan informasi format klasikal. Bentuk persiapan guru BK antara
lain yaitu penyiapan RPL, yang di dalamnya memuat media, teknik, materi, dan
sebagainya. Selain itu, guru BK juga perlu melaksanakan evaluasi, baik tertulis maupun
lisan. Hal ini terkait dengan komponen yang ada dalam pembelajaran kontekstual, sehingga
Format kegiatan kelompok yaitu suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah klien dalam bentuk kelompok melalui dinamika kelompok tersebut.
kelompok, yang dibantu oleh seorang konselor yang sudah profesional. Prayitno (2008: 61)
meliputi:
Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga kegiatan tersebut
disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada dalam konseling kelompok,
yaitu:
a. Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan
penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh pemimpin kelompok maupun anggota
b. Pemimpin kelompok, adalah seorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan konseling
kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang
d. Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses kelompok
e. Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa di nomor duakan.
f. Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran masing-
kelompok.
Format kegiatan individual adalah suatu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani klien secara perorangan. Dalam format individual ini, seorang konselor hanya
Hal ini dikarenakan dengan format layanan individual inilah seorang konselor bisa
bisa mandiri. Format layanan individual ini akan diaplikasikan ke dalam layanan
perorangan, yang mana seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya diperlukan dengan
cara bertatap muka antara konselor dan klien. Oleh sebab itu, di sinilah perlu adanya
individu merupakan awal dari kegiatan bimbingan dan konseling. Tanpa adanya
pemahaman terhadap individu, sangat sulit bagi guru pembimbing untuk memberikan
bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan
pribadi. Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka
a. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi.
g. Aktivitas sosial.
Format kegiatan lapangan yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan kliennya melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Misalnya, seorang
konselor itu harus berperan penting dalam mengarahkan dan membina kliennya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi kliennya, ketika kliennya itu
berada di luar kelas atau di luar ruangan, konselor bisa menjumpai kliennya di lapangan
mana saja, supaya masalah klien tersebut bisa diketahui dan diselesaikan (Ernawati, 2020).
Dalam hal ini, kegiatan bimbingan konseling lapangan, bisa kita lakukan dengan cara
Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah, yang disebut dengan istilah
PLBK Luar Sekolah. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan,
Oleh sebab itu, di sinilah konselor atau guru bisa memberikan bimbingan dan
konselingnya pada siswa atau kliennya tersebut. Manfaat PLBK Luar Sekolah bagi siswa
Format kegiatan jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana
elektronik. Pada saat sekarang, alat elektronik merupakan peminat terbanyak di seluruh
dunia dan mengalahkan surat sebagai alat kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling,
dan yang sering kita pakai sebagai alat elektronik penghubung dalam berkomunikasi
adalah, seperti internet dan telepon genggam. Internet merupakan hal yang sangat
dinikmati oleh orang dewasa, orang yang berusia lanjut, remaja, dan termasuk anak-anak.
Salah satu layanan format kegiatan jarak jauh bimbingan dan konseling sebagai
a. Layanan bimbingan dan konseling berbasis video conference. Video conference atau
konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference dapat
video conference adalah konferensi video yang mana data yang ditransmisikan dalam
bentuk video atau audio visual. Video conference adalah telekomunikasi dengan
menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertemuan di tempat yang berbeda-
beda.
b. Layanan bimbingan dan konseling berbasis telepon. Pada prinsipnya, kita hidup dalam
dunia yang selalu berkembang, istilah telepon tidak asing lagi terdengar di telinga kita.
komunikasi canggih jarak jauh. Telepon juga merupakan pelayanan komunikasi yang
sangat bagus dalam aspek pelayanan bimbingan dan konseling, yang merupakan suatu
Format kegiatan pendekatan khusus atau kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-
pihak yang dapat memberikan kemudahan atau masukan dan hal-hal yang bermanfaat
kepada peserta didik tersebut. Kolaboratif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama
dengan kolaborasi. Jadi kolaborasi adalah suatu bentuk kerja sama, atau kompromi
beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga yang terkait di dalamnya.
1. Definisi Teknologi
Informasi Peranan teknologi informasi dalam semua aktivitas manusia saat ini sangat
besar. Berikut beberapa pengertian teknologi informasi menurut para ahli, antara lain:
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware)
yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
bentuk elektronis. Dengan demikian, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut
ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan
informasi melalui ucapannya saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang
diterima si penerima akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan
suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang
disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali. Setelah itu
jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan
kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa
gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang
lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa
dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti
dengan1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Komputer berasal dari bahasa Latin “computare” yang berarti menghitung. Dalam bahasa
Inggris, komputer berasal dari kata “to compute” yang artinya menghitung. Jadi komputer
dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Seiring berkembangan teknologi,
penggunaan komputer tidak hanya terbatas sebagai mesin hitung, tetapi menjadi alat
pengolah data dan mampu mengerjakan berbagai proses data yang tersimpan dalam
kehidupan, peran teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang
begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. Teknologi informasi
dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan system bimbingan dan
dilaksanakan melalui berbagai macam layanan..Layanan tersebut saat ini, pada saat
jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara
langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada.
Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang
lebih menarik,interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-
juga,membuat urgensi teknologi dan informasi dalam layanan bimbingan dan konseling
kliennya,sehingga pelayanan bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan
waktu dan konseling dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dunia konseling harus
maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang efisien dan
efektif.
sistem pendidikan, sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara
Pada kenyataannya layanan bimbingan dan konseling sampai saat ini belum dapat
dikatakan materi, sehingga waktu yang diberikan tidak cukup untuk menyampaikan
materi bimbingan dan konseling ini. Dengan adanya ke urgentan teknologi informasi
dalam bimbingan dan konseling, maka disini kita dapat menggunakan media teknologi
informasi yang tersedia sebagai salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk
bimbingan dan konseling juga. Hal ini bersifat mutlak,karena apabila bimbingan dan
bimbingan dan konseling akan tertinggal dan tidak bias mengikuti perkembangan jaman.
Sedangkan dalam hal ini,bimbingan dan konseling dituntut untuk bias mengimbangi
Kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling berada di dalam layanan
dukungan system. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi salah satu sarana untuk
mendukung layanan bimbingtan dan konseling. Dengan teknologi informasi,seorang
konselor dapat berkreasi dalam memberikan layanan,sehingga siswa tidak merasa bosan.
Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang
bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar
Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan materi, sehingga tidak
semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi BK ini, karena
berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup
peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen
apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan,
maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu
konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI bagi seorang guru sudah semakin urgen
tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK, banyak sekali kreasi yang dapat dibuat dalam
melayani konseli.
Dalam aplikasinya teknologi dan informasi ini lebih diarahkan untuk membantu
konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi terutama ketika seorang konseli ingin
melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya. Kelebihan daripada ini, konseli lebih cepat
mengakses semua informasi yang ada dan tidak harus melakukan proses konseling secara
langsung.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling memberikan dampak
kliennya,yang tidak harus bertatap muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan
yang dia butuhkan pada saat itu juga. Jika konselor dan konseli sudah paham akan
bimbingan dan konseling, maka ke depannya bimbingan dan konseling akan menjadi
suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi
namun tetap tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri.
menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
Menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan,
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi
bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak
tersedianya waktu yang cukup peran guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun
pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak
cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang
disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa
konseling adalah memberikan informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya.
Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri, memungkinkan
antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat
bertukar pikiran.
berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada
Sebagai salah satu profesi yang memberikan layanan sosial atau layanan kemanusiaan maka
secara sadar atau tidak keberadaan profesi bimbingan konseling berhadapan dengan
demikian juga nilai-nilai. Perubahan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan,
kebutuhan yang serupa. Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi sangat penting karena
langsung berhubungan langsung dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin
berkembang pada hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua /
pembelajarannya di sekolah, sosialisasi dengan teman, saudara baik di sekolah dan di rumah.
Dan tentu saja dengan prestasinya di bidang akademik dan non akademik.
Dukungan layanan ini dapat diperoleh dari tersedianya data yang akurat yang sepertinya
untuk saat ini sangat tepat apabila data tersebut didapatkan dari system komputasi. Agar bisa
bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan
dalam bentuk yang efisien dan efektif yatiu dengan menggunakan ICT atau dengan kata lain
harus melibatkan teknologi informasi, khususnya teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling.
Selain dapat dilakukan melalui tatap muka, konseling dapat dilakukan secara jarak jauh.
menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi
bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan
tidak tersedianya waktu yang cukup peran guru bimbingan konseling akan berhasil?
Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang
tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa
yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi
informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang
diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau
kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran.
kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya
Sebagai salah satu profesi yang memberikan layanan sosial atau layanan
kemanusiaan maka secara sadar atau tidak keberadaan profesi bimbingan konseling
pemikiran, persepsi, demikian juga nilai-nilai. Perubahan yang terus menerus terjadi
langsung dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin berkembang pada
hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua / keluarga, dan
rumah. Dan tentu saja dengan prestasinya di bidang akademik dan non akademik.
Dukungan layanan ini dapat diperoleh dari tersedianya data yang akurat yang
sepertinya untuk saat ini sangat tepat apabila data tersebut didapatkan dari system
komputasi. Agar bisa bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan
konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang efisien dan efektif yatiu dengan
menggunakan ICT atau dengan kata lain harus melibatkan teknologi informasi,
konseling. Selain dapat dilakukan melalui tatap muka, konseling dapat dilakukan
Komputer merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan oleh konselor
membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan keputusan
pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan membuka internet, maka
siswa akan dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan
11. Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang
12. Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya harus memfasilitasi
1. Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
2. Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah.
3. Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara
4. Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga
pemecahan
5. Media yang digunakan kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan kliennya.
o STRENGTHS (kekuatan)
Mempermudah dalam melakukan kegiatan profesi bimbingan dan konseling
Sangat mudah untuk diakses klien dalam melakukan konseling online. tidak ada batas ‘ruang’
dan ‘waktu’.
Konselor dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan konseli.
Tidak membutuhkan biaya transportasi yang sangatlah merepotkan
Format dalam proses pelayanan pun menggunakan protokol yang terstruktur àkonseling à E-
therapy à memungkinkan tidak pernah bertatap mukanya antara konselor dan klien.
Klien/Konseli dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Mengurangi kesulitan jadwal yang berkaitan dengan program kelompok
Pelayanan melalui teknologi informasi bersifat semi anonim.
Klien/ konseli lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak
berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka .Pelayanan
bimbingan konseling pun lebih terpusat
Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu bersifat pribadi
Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien/ konseli dalam mengambil tindakan yang
diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya
Klien/ konseli Lebih Mudah Berekspresi Tanpa Takut Intervensi Langsung
o WEAKNESES (kelemahan)
Bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang efisien dan efektifà
menggunakan TI.
konselor harus memiliki skill yang siap menghadapi klien/konseli di dunia ICT ini.
kesiapan dan adaptasi para konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan
bimbingan dan konseling.
Konselor tidak dapat memastikan bahwa klien/konselinya benar-benar seruis atau
tidak. - Tidak Dapat Melihat Ekspresi Mimik/ Ekspresi Nonverbal Klien/konselinya.
Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi
informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua
orang dapat memanfaatkannya.
Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah,
klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan
terjadi kesalahpahaman
Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara
fisik maupun psikis diantara konselor dan klien.
Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien/konseli,
sehingga pemecahan masalah dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
Permasalahan yang dihadapi oleh klien/konseli beraneka ragam dalam emosi sehingga
kadang-kadang konselor mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.
Dianggap oleh klien sebagai perampasan tanggung jawab, maka teknik pendekatan ini
kurang baik untuk di pergunakan.
Kurang terdapat keamanannya karena dalam internet memang belum ada proteksi
yang cukup kuat untuk mengamankan data.
o OPPORTUNITIES (peluang)
1) Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya harus memfasilitasi konseling
yang proaktif
2) Setelah klien/konseli membuka komunikasi via teknologi informasi awal, maka konselor
berinisiatif untuk memulai suatu kontak berikutnya sehingga ia dapat menciptakan suatu taraf
terapis berupa dukungan sosial dan klien bertanggung jawab selama proses penyembuhannya
3) Konselor akan selalu menjadi idola klien apabila selalu up to date. Karena pada dasarnya
bimbingan adalah long life learning atau belajar sepanjang hayat.
4) Memberikan pelatihan internet kepada konselor untuk mendukung terwujudnya Cyber
Counseling dengan mengundang pakar yang ahli dibidangnya.
5) Memprogramkan mata kuliah komputer dan aplikasinya sejak dini kepada calon konselor dan
tidak menutup kemungkinan di masing-masing sekolah dasar atau menengah diupayakan mata
pelajaran tambahan tersebut.
o THREATS (ancaman)
1. Kompetensi yang dimiliki konselor dalam menghadapi dunia teknologi nampaknya masih jauh
àberakibat menjadi kultur shock antara teknologi dan kemampuan teknologi.
2. Konselor harus senantiasa menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan bimbingan
konseling, tentunya ditunjang oleh kompetensi yang memadai mengenai teknologi informasi.
3. Etika untuk Konsultasi Online à mengacu pada hukum dan kode etik konsultasi online, yang
memberitahukan konseli tentang metode konseling juga menginformasikan proses konsultasi.
Untuk menghindari kemungkinan penipuan atau main-main dalam melakukan proses konseling,
maka dapat memperjelas identitas konselor atau konseli.
4. Penyediaan infrastruktur harus ditingkatkan, khususnya di Indonesia masih banyak tempat-
tempat terpencil yang belum terjamah oleh teknologi. Penyediaan perangkat teknologi
informasi adalah hal yang mutlak dalam konseling melalui teknologi informasi, sehingga
pelayanan bimbingan konseling akan berjalan efektif tanpa batas ruang dan waktu.
5. Terjadi penyelewengan penyelenggaraan BK secara online. Isu – isu etik dan legal TI dalam
pelayanan BK, seperti tentang pertimbangan etika untuk konsultasi secara online, kerahasiaan
dan tingkat keamanan dalam pelayanan BK online, tingkat keamanan e-counseling,
permasalahan bahasa dan budaya, dan kompetensi konselor dalam menggunakan TI dalam
melayani konseli.
6. Dalam pelayanan bimbingan konseling teknologi informasi digunakan apabila pelayanan
tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung, jadi teknologi informasi dalam
bimbingan konseling hanya sebagai alternatif. Konselor dapat menggunakan komputer sebagai
alat bantu dalam menyusun, mencari dan mengolah data. Pelayanan konseling ditujukan untuk
memecahkan masalah dan kalau bisa mencegah timbulnya masalah, namun kesibukan klien dan
konselor sendiri terkadang malah menambah masalah.
Para pakar dibidang teknologi dan informasi memberikan kepada kita bebarapa pengertian
dan pendapat tentang komputer. Berikut ini beberapa pengertian dan pendapat tentang
komputer yang saya dapatkan:
Widjadja Tunggal (1993) mengemukakan bahwa komputer adalah suatu mesin yang dapat
memanipulasi data dengan sendiri
Fuori (Budiyanto dan Mauliana, 2010) berpendapat bahwa komputer adalah suatu alat
pemrosesan data yang dapat melakukan perhitungan besar dan cepat, termasuk
perhitungan aritmetika dan operasi logika tanpa campur tangan manusia.
Menurut Bahari, dkk (2011) “Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin
elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama,
serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti”.
Menurut Gausel (Hurairah, 2009) ‘bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer
ialah bimbingan dan konseling pendidikan’.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa komputer adalah
alat yang mampu melakukan proses penyimpanan dan pengolahan data informasi secara
lebih akurat dan cepat serta merupakan satu kesatuan komponen yang biasa disebut
perangkat keras (hardware) yang mempunyai fungsi masing – masing, bukan hanya
hardware saja yang berperan dalam menjalankan komputer tetapi perangkat lunak
(software) untuk membuat komputer dapat digunakan yang berupa aplikasi atau program.
Penggunaan fungsi komputer dipengaruhi oleh manusia sebagai pengguna fitur yang
terdapat pada komputer agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien yang biasa
disebut dengan brainware. Ketika salah satu antara software, hardware dan brainware yang
berkerja kurang baik maka hasil yang didapatkan dalam penggunaan komputer akan kurang
baik atau rusak. Jadi, software, hardware, dan brainware merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi dalam menjalankan suatu teknologi komputer yang akan menentukan hasil dari
penggunaan komputer.
Penerapan Komputer Sebagai Sarana Multifungsi dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Nurfitriyani (2011) peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam dunia
bimbingan dan konseling. Muhammad Surya (2006 dalam Nurfitriyani, 2011)
mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi
antara konselor dengan individu yang dilayaninya (konseli) tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka, tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual
(maya) melalui internet dalam bentuk cyber counseling.
Komputer dapat membantu konselor dalam melakukan assesmen terhadap proses
konseling, seperti ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dan ATP (Analisis Tugas
Perkembangan). Ada pula Computer Assisted Counseling (CAC), yaitu software atau
aplikasi konseling mandiri yang membantu konseli untuk mudah mendapatkan
penyelesaian masalah yang dialami meskipun tidak perlu bertemu dengan konselor.
Walaupun demikian, tetap saja konseling yang dilakukan secara face to face lebih
mengena dan CAC tidak dapat menggantikan fungsi dari konseling konvensional itu
sendiri, CAC hanya mengambil sedikit peran konseling konvensional agar bertambah
efektif dan efesien. Jika konseli berada dalam keadaan darurat dan tidak ada konselor
pada saat itu maka CAC dapat berperan dalam membantu konseli.
Nurfitriyani (2011) kemudian memaparkan beberapa penerapan komputer sebagai
sarana kerja bimbingan dan konseling mulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke
perguruan tinggi.
Penerapan Komputer Sebagai Sarana Kerja BK di Sekolah Dasar
Komputer sebagai sarana kerja Bimbingan Konseling pada jenjang Sekolah Dasar, dapat diterapkan
sebagai :
1. Pusat arsip data siswa
2. Informasi kasus atau presensi bimbingan
3. Alat penyelenggaraan konseling kelompok melalui proyektor.