Sumber Daya manusia (SDM) adalah penggerak utama dari organisasi yang
harus dikelola dengan efektif dan professional untuk mencapai sasaran strategis
sehingga penataan sistem SDM mutlak untuk dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan dengan tujuan meningkatkan profesionalisme aparatur/personal
sebuah organisasi. Dalam kemampuan kerja setiap Aparatur Sipil Negara yang
mencakup aspek pengetahuan , keterampilan, dan sikap kerja yang mutlak diperlukan
dalam melaksanakan tugas- tugas jabatannya. Sehingga sistem penataan
manajemen SDM harus dipetakan, promosi berdasarkan kapabilitas, integritas dan
kompetensi, mutasi pegawai menjadi bagian penting penataan organisasi,
pengembangan kompetensi melalui Training Need Analysis, pembinaan
profesionalitas pegawai dilakukan secara rutin dan berkesinambungan dan System
reward and punishment diterapkan secara konsisten.
1. Hakim;
2. Kepaniteraan; dan
3. Kesekretariatan
I. Kompetensi Teknis
Adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengerjakan
pekerjaannya dan kemampuan tersebut direfleksikan dalam bentuk perilaku kerja,
sehingga dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Kompetensi Teknis terdiri dari :
1. Program PPC (Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim): Umum,Agama,TUN dan
Militer
2. Program CJE (program berkelanjutan untuk Hakim hakim Muda ,Lanjutan dari
program PPC)
3. Pelatihan Teknis Yudisial: diantara 4 badan peradilan yaitu Peradilan
umum,agama,TUN, dan MIliter antara lain:
- Teknis Yudisial kejahatan kemaritiman
- Teknis Yudisial Hak kekayaan Intelektual
- Teknis Yudisal terorisme
- Teknis Yudisial akad syariah (Peradilan Agama)
- Teknis Yudisial gugatan sederhana
- Teknis Yudisial bukti elektronik (peradilan Umum dan Agama)
- Teknis Yudisial sengketa perizinan (Peradilan TUN)
- Teknis Yudisial bagi Panitera Pengganti
- Teknis Yudisial bagi Juru sita
1. Pengelolaan Sidang.
Kemampuan dalam melaksanakan proses persidangan, menerapkan hukum
acara, mengelola waktu dan prioritas sidang, serta melakukan penyelesaian
sengketa dalam rangka kelancara dan kesuksesan persidangan;
1. Integritas, yaitu perilaku ASN yang selaras dengan nilai, norma dan/atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan
kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan
budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan
beserta risiko yang menyertainya;
2. Kerjasama, yaitu mampu menjalin, membina, mempertahankan hubungan
kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian
tugas, dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan
strategis organisasi;
3. Komunikasi, yaitu mampu menjelaskan pandangan dan gagasan secara
jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang
sesuai baik secara lisan maupun tertulis, memastikan pemahaman,
mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan
membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi;
4. Berorientasi Pada Hasil, yaitu mampu mempertahankan komitmen pribadi
yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung
jawab, mampu secara sistimatis mengidentifikasi risiko dan peluang
dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil,
untuk keberhasilan organisasi;
5. Pelayanan Publik, yaitu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik
secara profesional, transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif,
netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh
kepentingan pribadi/kelompok/golongan/partai politik;
6. Pengembangan Diri dan Orang Lain, yaitu mampu meningkatkan
pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri, menginspirasi orang
lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir
jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup,
memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu
orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya;
7. Mengelola Perubahan, yaitu menyesuaikan diri dengan situasi yang baru
atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan
proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan
insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung
jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan
secara efektif;
8. Pengambilan Keputusan, yaitu mampu membuat keputusan yang baik
secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan
prinsip kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis dan seksama
berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan
konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Pelatihan ini terdiri dari :
1. Latsar adalah Pondasi para CPNS sebelum menjalani tugas dan
jabatannya
2. PKA
3. PKP
4. Latihan Kepemimpinan
5. Pelatihan Kearsipan dan kepustakaan
6. Pelatihan Administrasi Umum (Muatan Lokal) terdiri dari :
1. Kepemimpinan
2. Perencanaan
3. SDM
4. Keuangan
5. Manajemen
6. Pengawasan
7. Komunikasi/Media
8. Umum
9. Bahasa Asing
10. Teknologi Informasi
11. Court Exellen