Anda di halaman 1dari 6

OBSERVASI VIRTUAL IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

KELOMPOK 2

1. dr. TIKA MASYITA, S.Ked.

2. HILDA AYU TAMARA, S.Kom.

3. DAVIN HANSEL PASARIBU, S.H.

4. SUNNY ANGELIA NAIBAHO, S.E.

5. HANA NOVIATNA. S.E.

1. Gambaran Umum Kemenkumham

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI memiliki visi, yaitu: Masyarakat
memperoleh kepastian hukum dan misinya adalah:
1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan HAM; serta
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan berintegritas.

Kementerian Hukum dan HAM memiliki 11 unit eselon 1, yang terdiri dari Sekretariat
Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan,
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,
Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal
Hak Asasi Manusia, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain unit eselon 1, terdapat juga Staf Ahli pada
Bidang Politik dan Keamanan, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial, Bidang Hubungan Antar
Lembaga dan Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kanwil terdiri atas beberapa divisi serta
sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas), Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, Rumah Tahanan Negara (Rutan), Cabang Rutan,
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas),
Balai Harta Peninggalan (BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).

2. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU KEMENKUMHAM

Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah
pedoman sikap, perilaku, perbuatan, tulisan dan ucapan pegawai dalam melaksanakan tugas
dan fungsi serta kegiatan sehari-hari. Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dibangun berdasarkan pada nilai PASTI yang terdiri dari :

 Kode etik :
Profesional :
 Melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan sasaran kinerja Pegawai dan
berorientasi pelayanan prima;
 Bertutur kata dan bertindak sopan sesuai dengan norma yang berlaku serta
konsisten antara perkataan dan perbuatan; dan
 Berperilaku jujur, berwibawa, berdisiplin dan taat aturan sehingga dapat dijadikan
sebagai panutan bagi Pegawai lainnya.

Akuntabel :

 Bertanggung jawab atas setiap tindakan dan perilaku;


 Berkinerja tinggi dan menyadari bahwa tidak hanya hasil yang harus dicapai namun
juga melalui proses dan prosedur yang benar; dan
 Selalu melakukan perbaikan berkesinambungan berdasarkan pembelajaran dari
pengalaman.

Sinergi :

 Menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait untuk
pencapaian tujuan;
 Membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan
yang harmonis; dan
 Proaktif untuk menemukan solusi melalui diskusi dan koordinasi dengan unit kerja
lain.

Transparan :

 Menyediakan informasi yang terpercaya; dan


 Melayani semua pihak tanpa diskriminasi.

Inovatif :

 Memiliki inisiatif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi;


 Kreatif dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
 Membuat terobosan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.
 Kode Perilaku :
Profesional :
 beretika dalam berkomunikasi baik dalam menerima tamu, menggunakan telepon,
atau media elektronik lainnya seperti email ataupun media sosial;
 menjaga lingkungan tempat kerja dalam keadaan bersih, sehat, aman, dan nyaman;
 saling menghormati dan menjaga kesantunan untuk mendukung terciptanya kondisi
kerja yang kondusif;
 mewujudkan pola hidup sederhana;
 memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa pamrih serta
tanpa unsur paksaan;
 memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
 berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan;
 tidak melakukan perzinahan, prostitusi, dan perjudian;
 tidak memasuki tempat yang dapat mencemarkan atau menurunkan harkat dan
martabat Pegawai, kecuali atas perintah jabatan;
 tidak melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik kementerian hukum
dan hak asasi manusia.
 disiplin dan fokus dalam bekerja sesuai dengan target dalam sasaran kinerja
Pegawai;
 patuh dan konsisten terhadap standar operasional prosedur yang telah ditetapkan;
 memberi pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan sikap
hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 mendayagunakan kemampuan dan keahliannya dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
 berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.
 tanggap, terbuka, jujur, akurat, dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
 menjaga independensi dari potensi adanya benturan kepentingan dalam setiap
pelaksanaan tugas dan fungsi;
 menolak tugas dari atasan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 menjaga keamanan barang dan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia;
 mematuhi dan melaksanakan peraturan serta memegang sumpah/janji sebagai
Pegawai;
 mengutamakan kepentingan tugas daripada kepentingan pribadi/golongan dalam
setiap pelaksanaan tugas kedinasan;
 mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau
golongan;
 menolak setiap pemberian gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
berlawanan dengan tugas kedinasan dan kewajiban;
 melaporkan setiap penerimaan gratifikasi kepada unit pengendalian gratifikasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 tidak menyalahgunakan kartu tanda pengenal, surat tugas, ataupun bukti
kePegawaian lainnya baik dalam pelaksanaan tugas kedinasan maupun untuk
kepentingan pribadi; tidak menggunakan dokumen, barang, dan fasilitas milik
negara untuk hal-hal di luar pelaksanaan tugas kedinasan;
 tidak melakukan pekerjaan atau memiliki usaha/badan usaha yang memberikan jasa
layanan maupun usaha dagang yang bergerak di bidang yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi dan berpotensi menimbulkan benturan kepentingan;
 tidak mengikutsertakan keluarga atau pihak lain yang tidak terkait dengan
pelaksanaan tugas kedinasan;
 menolak segala imbalan atau janji dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan tugas; dan
 menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan;

Akuntabel :

 melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab mulai
dari proses sampai dengan hasil, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
 jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar dan
menyesatkan;
 mendokumentasikan proses dan hasil dari setiap kegiatan yang dilakukan secara
jujur dan terbuka untuk dapat dilaporkan, dinilai, dan diaudit baik secara internal
maupun eksternal;
 melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas beban tugas yang menjadi
tanggung jawabnya, yang tertuang dalam sasaran kinerja Pegawai; dan
 melakukan perbaikan dan peningkatan kapasitas diri secara berkelanjutan
berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja.

Sinergi :

 bekerja bersama untuk mencapai tujuan;


 mengutamakan koordinasi dengan menjalin kerjasama.
 berorientasi pada kepentingan organisasi dengan berfikir, bertindak positif, menjaga
kebersamaan dan kesetaraan;
 menghargai dan menerima masukan, pendapat dan gagasan;
 menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal maupun horizontal dalam
suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi; dan
 proaktif untuk memberi solusi melalui koordinasi dengan unit kerja lain.

Transparan :

 keandalan menyediakan informasi yang terpercaya;


 menjaga informasi yang bersifat rahasia;
 bersikap rasional, berkeadilan, objektif, dan transparan dalam menjalankan tugas.
 memberikan akses informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai;
 memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan; dan
 terbuka terhadap setiap bentuk partisipasi, dukungan, dan pengawasan
masyarakat.

Inovatif :

 memberikan motivasi dan inspirasi bagi Pegawai lainnya dalam berkinerja;


 berinisiatif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap;
 kreatif dalam rangka pembangunan organisasi melalui penciptaan dan
pengembangan inovasi;
 mampu merespon perubahan di masyarakat melalui penciptaan atau
pengembangan inovasi;
 mampu membuat terobosan untuk mencipta atau merancang serta
mengembangkan diri ke arah yang lebih maju; dan
 membangun etos kerja dalam meningkatkan kinerja organisasi.

3. Implementasi Manajemen ASN

1. Proses Rekrutmen
- Biro Kepegawaian Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Kepegewaian menyusun
dan menetapkan alokasi formasi sesuai dengan kebutuhan instansi di setiap unit kerja
Kementerian Hukum dan HAM.
- Biro kepegawaian menerbitkan surat pengumuman secara resmi melalui website
cpns.kemekumham.go.id dan media sosial Instagram @cpns.kumham tentang
pembukaan rekrutmen cpns.
- Panitia seleksi menjalankan proses rekrutmen dengan beberapa tahap seleksi, yaitu
seleksi administrasi, Seleksi Kemampuan Dasar, Seleksi Kemampuan Bidang serta
Wawancara, Pengamatan Fisik dan Keterampilan dengan menerapka sistem gugur di
setiap tahap seleksinya. Proses seleksi sudah menerapkan sistem berbasis CAT
(Computer Assisted Test) sebagai wujud akuntabilitas dalam proses rekrutmen.
- Selanjutnya panitia seleksi mengumumkan nama-nama peserta yang terpilih pada
seleksi cpns dan mekanisme pemberkasan pada website cpns.kemenkumham.go.id
- Seluruh peserta yang dinyatakan lulus akan melakukan proses pemberkasan untuk
pengajuan penetapan NIP oleh BKN.
2. Promosi dan Mutasi
Kepala Biro Kepegawaian menegaskan, proromosi dan mutasi jabatan di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang
berlaku dari hasil Tim Penilaian Kinerja (TPK) dari daerah sampai dengan pusat.
- Promosi dan mutasi jabatan pegawai melalui tiga tahapan, dari TPK tingkat Kantor
Wilayah sampai dengan tingkat Pusat.
- Pada tingkat Kantor Wilayah yang merupakan TPK III terlebih dahulu melakukan rapat
internal terkait pegawai yang akan dipromosikan dan dimutasikan.
- Dari hasil rapat tersebut diteruskan ke Direktorat Jenderal yang dituju yang merupakan
TPK II untuk dilakukannya pembahasan ulang atas kepantasan pegawai.
- Kemudian hasil seleksi dari TPK II diteruskan ke TPK I yaitu Sekretariat Jenderal untuk
dibahas kembali
- Sebelum diterbitkannya SK terlebih dahulu pegawai yang mendapatkan promosi
maupun mutasi dipastikan tidak pernah mendapat hukumuan disiplin atau masalah
bedasarkan hasil evaluasi Inspektorat Jenderal
- Apabila pegawai memenuhi syarat dan lolos seleksi, maka diterbitkanlah SK.
3. Penempatan CPNS
- Penempatan cpns dilakukan dengan terlebih dahulu peserta memilih wilayah
penempatan melalui website cpns.kemenkumham.go.id
- Pemilihan penempatan wilayah tergantung dari banyaknya jumlah wilayah pada setiap
jabatan, misalkan formasi jabatan Pembimbing Kemasyarakatan tersebar di 10 wilayah,
maka peserta yang jabatannya Pembimbing Kemasyarakatan akan memilih 10
penempatan wilayah, mulai dari penempatan pertama sampai kesepuluh
- Peserta memilih wilayah/propinsi untuk setiap penempatan
- Untuk hasil Penempatan Wilayah, akan diumumkan dikemudian hari, dimana apabila
terdapat peserta dengan nilai yang lebih tinggi memilih wilayah yang sama, sedangkan
formasi telah terpenuhi, maka peserta yang lebih rendah akan keluar dan masuk ke
pilihan kedua dan seterusnya. Jika ada yg nilainya sama, maka akan dilihat hasil SKD
nya (TIU, TWK dan TKP)

4. Implementasi SMART ASN

1. AHU Online
Untuk pendaftaran notaris, badan hukum, perseroan terbatas (PT), fidusia dan
kewarganegaraan
2. M-Paspor
Untuk pembuatan paspor secara online
3. PRISMA (Penilaian Risiko Bisnis dan HAM)
Untuk meminimalisir adanya potensi dampak negatif bisnis terhadap HAM di sebuah
perusahaan
4. Oke KUMHAM
Sistem berbasis teknologi yang akan menghimpun aplikasi layanan publik pada unit
utama, kantor wilayah, dan unit pelaksana teknis untuk pelayanan publik dan berita
seputar kemenkumham.
5. SIMPONIK (Sistem Aplikasi Pewarganegaraan Elektronik)
Untuk pengiriman berkas permohonan pewarganegaraan
6. SISUMAKER (Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar)
Aplikasi untuk pengelolaan seluruh persuratan di kemenkumham
7. SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian)
Rangkaian informasi dan data mengenai pegawai yang disusun secara sistematis,
menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi
8. SIPKUMHAM (Sistem Informasi Penelitian Hukum dan HAM)
Untuk penyedia informasi laporan harian yang diperlukan dalam pengambilan
kebijakan berbasis bukti

5. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah kelompok kami uraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa :

1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam pemerintahan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

2. Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dibangun berdasarkan pada nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif)

3. Implementasi Manajemen ASN khususnya dalam proses perekrutan, penempatan, promosi


dan mutasi di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM sudah sesuai dengan konsep teori
dan regulasi yang kami pelajari. Misalnya dalam hal Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS
oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi,
dan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan. Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS
terdiri dari 3 (tiga) tahap, meliputi seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi
kompetensi bidang.

4. Implementasi Smart ASN juga sudah sesuai dengan konsep teori dan regulasi yang kami
pelajari, dibuktikan dengan adanya inovasi berbasis IT yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dan dalam penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut,
pegawai Kementerian Hukum dan HAM memiliki pengetahuan untuk mengakses, dan
mengelolanya dengan bertanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai