Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Tugas Penjagaan Pos Atas (Menara) Dalam Sterilisasi Area


Brandgang Melalui Pembuatan Detektor Gerak Di Rutan Kelas IIB Blora

Anas Adhityo

NIP. 199612122022031002

Rumah Tahanan Negara Kelas Ii B Blora


Penjaga Tahanan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XXVIII GELOMBANG I
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
JAWA TENGAH
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Optimalisasi Tugas Penjagaan Pos Atas (Menara) Dalam Sterilisasi Area
Brandgang Melalui Pembuatan Detektor Gerak di Rutan Kelas IIB Blora

Anas Adhityo

NIP. 199612122022031002

Rumah Tahanan Negara Kelas II B Blora


Penjaga Tahanan

Disetujui untuk disajikan pada Evaluasi Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022

Blora, 11 Juli 2022

Coach Mentor

Haidan Sony Nevridiyanto, Amd. IP., S.H.


NIP. 196208171992031001 NIP. 199206292010121001

Mengetahui,
Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah

Kaswo, S.Sos. M.A.P


NIP. 197404261999031001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Tugas Penjagaan Pos Atas (Menara) dalam
Sterilisasi Area Brandgang Melalui Pembuatan Detektor Gerak di Rutan Kelas IIB
Blora”.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini. Penulis menyadari, tanpa
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat sampai pada tahap akhir
penyelesaian rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak A. Yuspahruddin B.H, Bc.IP., S.H., M.H., sebagai Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah.
2. Bapak Kaswo, S.Sos. M.A.P. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan
Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah yang telah menyelenggarakan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II.
3. Bapak Tri Joko Wiyono, A.Md.IP., SH., MH. sebagai Kepala Rumah Tahanan
Kelas IIB Blora yang telah menugaskan penulis untuk mengikuti pelatihan dasar
CPNS Golongan II ini.
4. Bapak Haidan selaku Coach yang dengan sabar dan sangat detail memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Bapak Soni Nevridiyanto A.Md.IP.,S.H. selaku mentor atas semua arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara selaku tenaga pengajar pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II Tahun 2021.
7. Keluarga besar Rutan Kelas IIB Blora atas doa dan dukungannya.
8. Rekan-rekan Latsar Golongan II Angkatan XXVIII yang memberikan masukan dan
inspirasi pada penulis selama menjalani seluruh rangkaian kegiatan.
9. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2021.

ii
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak
guna kesempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Demikian rancangan aktualisasi ini penulis buat dengan harapan dapat memberi
manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan. Terima Kasih

Blora, 28 Juni 2022

Anas Adhityo
NIP. 199612122022031002

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................................... vi

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Profil Instansi ...................................................................................................... 2
C. Profil Peserta....................................................................................................... 6

BAB II ............................................................................................................................ 7

LANDASAN TEORI...................................................................................................... 7

A. Dasar Hukum ...................................................................................................... 7


B. Core Value ASN ................................................................................................. 7
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI .......................................................... 8

BAB III ........................................................................................................................... 9

RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................... 9

A. Deskripsi Isu ....................................................................................................... 9


B. Penetapan Core Isu ............................................................................................. 10
C. Penentuan Penyebab Core Isu ............................................................................ 12
D. Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu ................................................................ 12
E. Matrik Rancangan Aktualisasi............................................................................ 14
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (BerAKHLAK) ................................... 20

BAB IV ........................................................................................................................... 21

iv
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .................................................. 21

REFERENSI ................................................................................................................... 22

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rutan Kelas IIB Blora ........................................................................................ 3
Gambar 2. Struktur Organisasi Rutan Kelas IIB Blora ........................................................ 4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Analisis Penapisan Isu dengan Metode APKL ............................................ 12


Tabel 2. Tabel Analisis Isu Metode USG ............................................................................ 14
Tabel 3. Tabel Analisis Isu Metode Mc Namara .................................................................. 15
Tabel 4. Tabel Matriks Rancangan Aktulisasi ...................................................................... 17
Tabel 5. Tabel Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi........................................................ 23
Tabel 6. Tabel 6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi (Habituasi).................................................... 24

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Diagram Fishbone ............................................................................................ 13

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi Bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. ASN mempunyai peran penting dalam
menunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan.
Aparatur Sipil Negara dituntut untuk menjalankan fungsi yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Seiring dengan berjalannya waktu, kinerja
ASN dinilai belum mampu memenuhi ekspetasi masyarakat. Kondisi demikian,
apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap ASN.
Untuk membentuk sosok PNS yang mampu memahami tugas dan fungsi,
sesuai kode etik, nilai dasar, dan kode perilaku ASN yang diaktualisasikan kedalam
tindakan sehari hari, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui pelatihan.
Berdasarkan Salinan Peraturan LAN nomor 10 tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No. 1 tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Aparatur Sipil Negara
sebelum diangkat sebagai PNS setiap CPNS wajib mengikuti Pelatihan Dasar
(Latsar).
Tujuan dari pelatihan dasar CPNS yaitu untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Melalui pelatihan dasar ini setiap CPNS mendapatkan internalisasi nilai-
nilai dasar yang harus dimiliki oleh insan Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu nilai
BerAKHLAK dan kemudian menerapkan nilai-nilai dasar BerAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

1
2

Kemudian kedudukan peran PNS dalam NKRI yaitu manajemen ASN, Whole of
Government, dan pelayanan publik. Sehingga nantinya CPNS dapat menjalankan
tugas pokok dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan.
Setelah CPNS menerima pemahaman materi terkait dengan agenda 1 sikap
perilaku bela negara, agenda 2 nilai-nilai BerAKHLAK, agenda 3 kedudukan dan
peran PNS menuju smart ASN, serta agenda 4 Aktualisasi Habituasi, yang akan
dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT). Hal tersebut dilakukan agar dapat
menerapkan sikap dan perilaku disiplin PNS yang mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Dalam merancang aktualisasi habituasi di UPT Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Blora, penulis berupaya mengoptimaslisasikan tugas dan fungsi penjaga
tahanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Rutan, penulis mengangkat isu
yang didasari pada keadaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora, yaitu
belum adanya sarana dan prasarana kontrol dan sterilisasi area brandgang.
Saat ini baru tersedia jadwal kontrol keliling yang dianggap masih kurang
efisien sehingga sterilisasi area brandgang kurang maksimal. Jika isu tidak segera
ditanggulangi maka kemungkinan adanya potensi terjadinya pelarian Warga Binaan
Pemasyarakatan selanjutnya disebut WBP melalui brandgang, karena kurangnya
sterilisasi area brandgang.
Berlatar belakang permasalah tersebut diatas, perlu dilakukan upaya untuk
optimalisasi tugas penjagaan pos menara atas dalam sterilisasi area brandgang
melalui pembuatan detektor gerak di Rutan Kelas IIB Blora.
3

B. Profil Instansi

Gambar 1. Rutan Kelas IIB Blora


Rumah Tahanan Negara Blora berdiri sejak jaman Penjajahan Belanda yang
awalnya berstatus kantor Lembaga Pemasyarakatan kelas III, dan setelah
dikeluarkannya surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.04.UM.01.06 tahun
1983, statusnya berubah menjadi Rumah Tahanan Negara klas II B.
Pada awalnya, Rutan Blora hanyalah merupakan sebuah kantor dengan
bangunan semi permanen, pertengahan tahun 1986 dilakukan renovasi secara
permanen dan dibangun untuk dijadikan Rutan percontohan yang dilengkapi alarm
anti pelarian dan kamera CCTV. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan
kurangnya perawatan, maka sarana – sarana tersebut menjadi rusak dan tidak
berfungsi. Baru pada tahun belakangan ini, demi tercapainya Reformasi Birokrasi
di lingkungan Pemasyarakatan, kondisinya dibenahi kembali, sehingga Rumah
Tahanan Negara Blora sekarang menjadi lebih baik.
Rumah Tahanan Negara Klas II B Blora, beralamat di Jalan Abu Umar
nomor 9 Kelurahan Kunden, Kecamatan Kota, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
Berdiri diatas tanah seluas: 6900 M2, dengan luas bangunan: 4.516,5 M2
Seperti yang kita ketahui, Rutan Blora merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi melakukan Perawatan Tahanan dan Pembinaan terhadap
Narapidana. Dengan kapasitas 154 orang penghuni, Rutan Blora memiliki 6 Blok
hunian yang terdiri dari 2 Blok untuk narapidana, 2 Blok tahanan, 1 Blok untuk
4

wanita dan 1 Blok pengasingan yang d didalamnya terdapat 1 ruangan/ kamar


Admisi Orientasi (masa pengenalan lingkungan).

Gambar 2. Struktur Organisasi Rutan Kelas IIB Blora


(Sumber : Dokumen Penulis, 2022)
Berdasarkan uraian jabatan di Rutan Kelas IIB Blora, tugas/fungsi pokok
dari masing- masing jabatan sebagai berikut :
1. Kepala Rutan :
Pemimpin tertinggi didalam suatu Rutan yang bertanggung jawab penuh
terhadap kelancaran organisasi, pembuat kebijakan-kebijakan di dalam Rutan
dan melakukan evaluasi serta monitoring terhadap kebijakan tersebut.
2. Kasubsi Pelayanan Tahanan :
Membantu Kepala Rutan di dalam memberikan pelayanan kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan.
3. Ka. KP Rutan :
Membantu Kepala Rutan di dalam Pengamanan dan ketertiban Warga Binaan
Pemasyarakatan.
4. Kasubsi Pengelolahan :
Membantu Kepala Rutan di dalam mengelola keuangan dan kepegawaian.
5. Unit Registrasi :
Mendata dan memberikan WBP PB, CB ataupun Remisi.
5

6. Unit Bimbingan Kerja :


Memberikan bimbingan keterampilan kerja bagi WBP.
7. Unit Kesehatan dan Perawatan :
Memberikan kepastian kesehatan dan perawatan bagi WBP yang sakit.
8. Unit Staf Keamanan :
Membantu Ka. KP Rutan di dalam menjalankan tuganya.
9. Petugas Pintu Utama :
Membuka dan menutup Pintu Utama.
10. Regu Jaga :
Mengamankan dan menjaga keamanan dan ketertiban Rutan.
11. Staf Tata Usaha :
Mengelola admkinistrasi dan surat menyurat di rutan.
12. Unit Keuangan :
Mengelola dan merencanakan laporan keuangan rutan.
13. Unit Kepegawaian:
Mengelola hak-hak para pegawai.
14. Unit Perlengkapan :
Memonitoring dan mendata barang barang perlengkapan di rutan tetap ada.

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


1. Visi dan Misi Pemasyarakatan
a. Visi
Pulihnya kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga
binaan pemasyarakatan sebagai induvidu, anggota masyarakat dan mahluk
Tuhan YME.
b. Misi
Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan pembimbingan warga
binaan pemasyarakatan serta pengelolaan benda sitaan negara dalam
kerangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan
serta pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia.
6

2. Visi dan Misi Rutan Blora


a. Visi
Melaksanakan pelayanan, mendukung tegaknya supremasi hokum,
perlindungan Hak Asasi Manusia tahanan dan narapidana menuju manusia
yang mandiri.
b. Misi
Melakukan pelayanan, perawatan dan pembimbingan serta melaksanakan
pengamanan yang profesional menuju Rutan aman dan tertib.
3. Nilai-Nilai Organisasi
a. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras
untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
b. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
c. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat, dan berkualitas.
d. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
e. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
7

C. Profil Peserta
Nama : Anas Adhityo
Tempat, tanggal lahir : Blora, 12 Desember 1996
NIP : 199612122022031002
Pangkat/Gol. Ruang : Pengatur Muda (IIA)
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Rumah Tahanan Kelas II B Blora
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Jawa Tengah
Tugas dan Fungsi : Regu Jaga (Mengamankan dan menjaga
keamanan dan ketertiban Rutan)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN).
2. Salinan Peraturan LAN nomor 10 tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No. 1 tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
3. Keputusan Kepala LAN Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
4. Keputusan Kepala LAN Nomor 14/K.1/PDP.07/2022 tentang Kurikulum
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

B. Core Value ASN


1. Berorientasi Pelayanan
Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Kata kunci : Responsif, Konsisten, Kepuasan
Kode Etik :
- Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
- Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.
Kata Kunci : Integritas, Konsisten, Dapat Dipercaya dan Transparan.
Kode Etik :
- Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi.
- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

8
9

3. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Kata Kunci : Kinerja Baik, Sukses, Keberhasilan, Learning Agility
Kode Etik :
- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
- Membantu orang lain belajar.
- Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Saling peduli dan memahami perbedaan
Kata kunci : Peduli dan Perbedaan (diversity)
Kode etik :
- Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
- Suka menolong orang lain.
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
Kata kunci : komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian
Kode etik :
- Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
- Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
- Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Terus berinovasi dan antusial dan menggerakan ataupun menghadapi perubahan
Kata kunci : Inovasi, antusias terhadap perubahan, proaktif
Kode etik :
- Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
- Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
- Bertindak proaktif.
10

7. Kolaboratif
Mendorong kerja sama yang sinergis
Kata kunci : Kesediaan bekerja sama, sinergi untuk hasil yang lebih baik
Kode etik :
- Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

C. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemenn ASN terdiri dari manajemen PNS dan manajemen PPPK dan
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat, dan
jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi, mutase, penilaian kinerja,
penggajian, dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pension dan hari tua, dan perlindungan.
2. Smart ASN
Smart ASN bertujuan dalam pembentukan karakter yang efektif, efisien,
inovatif, dan memiliki kinerja yang bermutu, dalam penyelenggaraan program
pemerintah, khususnya program literasi digital, pilar literasi digital, sampai
implementasi dan implikasi literasi digital dalam kehidupan bersosial dan dunia
kerja.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Diskripsi Isu
Dalam melaksanakan tugas sebagai Penjaga Tahanan di Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Blora, ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government. Isu-isu tersebut
sangat mempengaruhi kualitas kinerja, integritas dan pelayanan di wilayah Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Blora, sehingga menjadi perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Berdasarkan prinsip-
prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu sebagai berikut:

1. Kurangnya jumlah petugas di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora


Isu ini didasari pada keadaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora,
dimana dalam jangka waktu dekat ini ada beberapa petugas yang sudah
memasuki masa purna tugas. Petugas Rumah Tahanan Kelas IIB Blora saat ini
berjumlah petugas 56. Dengan jumlah terbatas ini, petugas regu pengamanan
harus menjaga 155 warga binaan. Jika isu ini tidak segera ditanggulangi maka
akan menyebabkan kurang maksimalnya pengamanan di Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Blora.
2. Kurang optimalnya pengawasan terhadap warga binaan saat pembagian
jatah makanan
Isu ini didasari pada keadaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora
dimana pada saat ini belum ada pengawasan khusus ketika pembagian jatah
makanan. Petugas hanya mendampingi tanpa mengecek dan memastikan
makanan diberikan kepada setiap WBP. Jika isu ini tidak ditanggulangi dapat
mengakibatkan tidak sesuainya hak makanan bagi warga binaan.
3. Kurang optimalnya kontrol area brandgang dan sarana prasarana untuk
mencegah pelarian WBP
Isu ini didasari pada keadaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Blora
dimana pada saat ini belum ada sarana dan prasarana kontrol dan sterilisasi
area brandgang. Hanya terdapat jadwal kontrol keliling yang kurang efisien

11
12

sehingga sterilisasi area beranggang kurang maksimal. Jika isu tidak


ditanggulangi terdapat kemungkinan pelarian WBP lewat brandgang karena
kurangnya sterilisasi area beranggang.

B. Penetapan Core Isu


1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Dan Layakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan
dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, kekhalayakan,
problematik, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan Rumah
Tahanan Kelas IIB Blora. Aktual artinya benar- benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki masalah
yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusi. Kekhalayakan artinya
isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang masuk akal
dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau
negatif pada masing-masing kriteria aktual, kekhalayakan, problematik dan
kelayakan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai 1:
sangat rendah, 2: rendah, 3: sedang, 4: tinggi, 5: sangat tinggi.
Hasil analisis APKL terkait isu-isu di Rumah Tahanan Kelas IIB
Blora disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1. Tabel Analisis Penapisan Isu dengan Metode APKL
ISU A P K L TOTAL
1. Kurang optimalnya kontrol area 4 5 4 4 17
brandgang untuk mencegah pelarian
WBP
2. Kurangnya jumlah petugas 4 3 3 4 14
pengamanan
3. Kurang optimalnya pengawasan 3 3 3 4 13
terhadap warga binaan saat
pembagian jatah makanan
Keterangan: 1: sangat rendah, 2: rendah, 3: sedang, 4: tinggi, 5: sangat tinggi
A: Aktual, K: Kekhalayakan, P: Problematik, dan L:Layak
13

Berdasarkan hasil analisa APKL terhadap isu aktual di lingkungan


RUTAN IIB BLORA, didapatkan bahwa isu prioritas yang saat ini terjadi dan
memiliki dampak yang lebih luas yaitu Kurang optimalnya kontrol area
brandgang untuk mencegah pelarian WBP

B. Penentuan Penyebab Core Isu


1. Diagram Analisis Penapisan Isu dengan Metode Fishbone
Analisis penyebab isu dengan fishbone diagram dengan mengaplikasikan
4S (System, Skill, Surrounding, Supplier). Pendekatan fishbone diagram
berupaya memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-
cabang terkait. Namun demikian fishbone diagram atau diagram tulang ikan ini
lebih menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga seringkali juga
disebut sebagai Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram
diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari
Jepang.

Penyebab Akibat

SDM Metode Kerja

Kekurangan Belum adanya jadwal


SDM rutin sterilisasi area
beranggang Kurang
optimalnya
kontrol area
beranggang
untuk
mencegah
pelarian
Biaya Sarana Material WBP

Pembiayaan Belum adanya alat


terbatas sterilisasi area
beranggang
Diagram 1. Diagram Fishbone

2. Analisis Isu Metode USG


Metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) merupakan salah satu
cara menetapkan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk
metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah,
14

keseriusan masalah yang di hadapi, serta kemungkinan berkembang nya


masalah tersebut semakin besar. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan masalah dengan menentukan skala 1-5 atau 1-
10. Masalah yang memiliki total skor tertinggi merupakan masalah prioritas.
Hal tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Urgency, yaitu mendesak suatu masalah tersebut harus dibahas, dianalisa
atau di lanjuti.
2. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu masalah harus di bahas dikaitkan
dengan akibat yang sering ditimbulkan.
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuk nya masalah
tersebut jika tidak tangani segera.
Berdasarkan metode tersebut, penulis mencoba untuk menilai kualitas
masalah yang akan penulis angkat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Tabel Analisis Masalah Metode USG
Kriteria
No Identifikasi Masalah Total Peringkat
U S G
Belum adanya jadwal rutin
1. 4 3 3 10 3
sterilisasi area brandgang.
Terbatasnya jumlah petugas
2. 4 4 3 11 2
pengamanan di rutan blora.
3. Pembiayaan terbatas 3 3 3 9 4
Belum tersedianya sarana dan
4. prasarana untuk sterilisasi area 4 5 4 13 1
brandgang.
Keterangan: 1: sangat rendah, 2: rendah, 3: sedang, 4: tinggi, 5: sangat tinggi

C. Gagasan Kreatif Pemecahkan Masalah


Setelah diketahui penyebab utamanya dan agar dampak negatif tidak terjadi,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi, yaitu dengan
menggunakan tapisan McNamara. Analisis tapisan ini menentukan 3 (tiga) kriteria
yang dinilai dari alternatif gagasan yaitu Efektifitas, Kemudahan, dan Efisiensi
Biaya. Analisis dengan menggunakan tapisan McNamara dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
15

Tabel 3. Analisis Isu Metode Mc Namara


No Rekomendasi Efektifitas Kemudahan Efisiensi Total Prioritas
Biaya
Pembuatan Detektor
1 Gerak 5 5 4 14 I

2 Pengadaan Lonceng 4 3 4 11 II

Pengadaan Teropong
3 Pantau 4 4 4 12 III
Pembuatan Tiang
4 Lampu Tembak 4 3 3 10 IV
Penerangan

Berdasarkan hasil analisis di atas, rekomendasi solusi yang didapatkan dari


akar penyebab utama dari masalah prioritas adalah “Optimalisasi Tugas
Penjagaan Pos Atas (Menara) Dalam Sterilisasi Area Brandgang Melalui
Pembuatan Detektor Gerak di Rutan Kelas IIB Blora”.
16
17

D. Matriks Rancangan Aktulisasi


Nama Peserta : Anas Adhityo
NIP : 199612122022031002
Unit Habituasi : Kesatuan Pengamanan Rutan, Rutan Kelas IIB Blora
Identifikasi Masalah : 1. Belum adanya jadwal rutin sterilisasi area brandgang.
2. Terbatasnya jumlah petugas pengamanan di rutan blora.
3. Pembiayaan terbatas.
4. Belum tersedianya sarana dan prasarana untuk sterilisasi area brandgang.
Masalah yang diangkat : Belum tersedianya sarana dan prasarana untuk sterilisasi area brandgang.
Pemecahan masalah dengan : Optimalisasi Tugas Penjagaan Pos Atas (Menara) Dalam Sterilisasi Area Brandgang Melalui
Pembuatan Detektor Gerak di Rutan Kelas IIB Blora.

Tabel 4. Tabel Matriks Rancangan Aktulisasi


Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi dengan atasan 1. Menyiapkan bahan 1. Bahan untuk Berkonsultasi dengan Kegiatan ini Konsultasi
langsung (mentor) terkait yang diperlukan berkonsultasi menemui mentor secara berkontribusi dengan atasan
maksud dan tujuan untuk berkonsultasi dengan sopan, ramah, dan terhadap misi langsung
rancangan aktualisasi dengan atasan, atasan, cekatan merupakan Rutan : (mentor)
wujud aktualisasi Melaksanakan selaras
2. Menemui atasan 2. Bertemu Berorientasi pelayanan dengan
serta meminta dengan Pelayanan perawatan penguatan
waktu untuk atasan tahanan, nilai-nilai
konsultasi dan (Ka.KPR) Mencatat arahan dan pembinaan organisasi
membahas rencana Rutan Blora, masukan sesuai dengan dan Profesional,
aktualisasi, perintah atasan secara pembimbinga Sinergi dan
3. Masukan dari bertanggung jawab dan n serta Transparan.
18

3. Konsultasi terkait atasan terkait mendokumentasikan pengamanan


rancangan rancangan semua kegiatan sebagai WBP dalam
aktualisasi yang aktualisasi, bentuk transparansi rangka
telah dibuat, merupakan wujud penegakan
4. Tercatatnya Akuntabel Hukum dan
arahan dari Hak Asasi
1. Menerima dan atasan, Manusia.
mencatat arahan
serta masukan dari 5. Hasil
atasan terkait dokumentasi.
maksud dan tujuan
rancangan,

2. Mendokumentasika
n proses kegiatan
konsultasi.

2. Mengumpulkan data 1. Melakukan 1. Masukan dari Melakukan konsultasi Kegiatan ini Konsultasi
kebutuhan alat dan bahan konsultasi dengan Kepala dengan mentor secara berkontribusi dengan
serta pengukuran posisi Kepala Keamanan Keamanan sopan, ramah, dan terhadap misi Ka.KPR dan
penempatan sensor gerak Rutan. Rutan cekatan merupakan Rutan : petugas
yang efektif dan efisien. mengenai wujud Berorientasi Melaksanakan pengamanan
2. Melakukan identifikasi Pelayanan pelayanan selaras
koordinasi dengan dan perawatan dengan
petugas rancangan Melakukan koordinasi tahanan, penguatan
pengamanan aktualisasi. sebagai bentuk kerja pembinaan nilai-nilai
mengenai posisi sama untuk membentuk dan organisasi
lampu indikator 2. Tersusunnya lingkungan kerja pembimbinga Profesional.
sensor gerak. gambaran kondusif sebagai n serta Kemudian
19

3. Mendokumentasikan posisi sensor penerapan Harmonis pengamanan proses


seluruh proses dan lampu dalam penentuan posisi WBP dalam dokumentasi
kegiataan indikator sensor di area rangka merupakan
identifikasi atas yang akan brandgang penegakan penguatan
saran dari KaKPR dipasang. Hukum dan nilai
dan petugas Mendokumentasikan Hak Asasi organisasi
penjagaan. 3. Hasil semua kegiatan sebagai Manusia. Transparan.
dokumentasi bentuk transparansi
kegiatan. Akuntabel
3. Membuat Skema 1. Melakukan 1. Memperoleh Melakukan koordinasi Kegiatan ini Kegiatan
rangkaian listrik sensor koordinasi dengan dukungan dengan atasan untuk berkontribusi koordinasi
dan lampu indikator. atasan untuk persetujuan pembuatan skema terhadap misi dengan atasan
pembuatan skema atasan. rangkaian listrik dan Rutan : sesuai
rangkaian dan posisi sensor Melaksanakan penguatan
penentuan posisi 2. Tebentuknya ditempatkan sesuai pelayanan nilai-nilai
sensor. skema Kolaboratif perawatan organisasi
rangkaian tahanan, Profesional.
2. Membuat skema listrik Membuat inovasi skema pembinaan Proses
rangkaian listrik rangkaian listrik sebagai dan dokumentasi
sensor dan lampu 3. Hasil wujud Adaptif untuk pembimbinga merupakan
indikator. dokumentasi mengembangkan n serta penguatan
kegiatan kreativitas pengamanan nilai
3. Mendokumentasika pembuatan WBP dalam organisasi
n seluruh proses skema Mendokumentasikan rangka Transparan.
kegiatan pembuatan rangkaian semua kegiatan sebagai penegakan Pembuatan
skema rangkaian listrik sensor. bentuk transparansi Hukum dan rangkaian
listrik sensor. Akuntabel Hak Asasi listrik bentuk
Manusia. Inovatif.
20

4. Membuat rangkaian dan 1. Melakukan 1. Memperoleh Melakukan koordinasi Kegiatan ini Koordinasi
instalasi sensor di sekitar koordinasi dengan peminjaman dengan staf bagian berkontribusi dengan staf
area branggang serta staf bagian umum alat untuk umum sebagai bentuk terhadap misi umum selaras
lampu indikator untuk proses pemasangan kerja sama Kolaboratif Rutan : dengan
pemasangan sensor rangkaian. peminjaman alat Melaksanakan penguatan
dan lampu indikator. pendukung pelayanan nilai-nilai
2. Terpasangnya pemasangan. perawatan organisasi
2. Melakukan instalasi rangkaian tahanan, Sinergi,
rangkaian pada area sensor gerak Instalasi rangkaian pembinaan Instalasi
sekitar beranggang dan lampu listrik sebagai wujud dan rangkaian
dan pos menara. indikator. Kompeten dalam pembimbinga listrik bentuk
3. Mendokumentasikan menjalankan tugas n serta Inovatif.
seluruh proses 3. Hasil pengamanan Proses
kegiatan instalasi dokumentasi Mendokumentasikan WBP dalam dokumentasi
pemasangan kegiatan semua kegiatan sebagai rangka merupakan
rangkaian sensor pemasangan bentuk transparansi penegakan penguatan
dan lampu indikator. rangkaian Akuntabel Hukum dan nilai
sensor dan Hak Asasi organisasi
lampu Manusia. Transparan.
indikator.
5. Melaksanakan sosialisasi 1. Melakukan 1. Memperoleh Melakukan koordinasi Kegiatan ini Koordinasi
penggunaan alat detektor koordinasi dengan dukungan dengan komandan jaga berkontribusi dengan
gerak kepada petugas komandan jaga komandan untuk membangun terhadap misi komandan
penjagaan. untuk sosialisasi jaga. lingkungan kondusif Rutan : jaga selaras
penggunaan detektor sebagai bentuk Melaksanakan dengan
2. Tercapainya Harmonis. pelayanan penguatan
gerak kepada setiap
pemahaman perawatan nilai-nilai
petugas penjagaan.
21

penggunaan Melakukan sosialisasi tahanan, organisasi


2. Melakukan sosialisai sensor gerak dan pembinaan Sinergi.
penggunaan alat oleh petugas mendokumentasikan dan Sosialisasi
detektor gerak penjagaan. semua kegiatan sebagai pembimbinga kepada
kepada petugas bentuk tanggung jawab n serta petugas
penjagaan, 3. Hasil dan transparansi pengamanan penjagaan
dokumentasi Akuntabel WBP dalam bentuk
kegiatan rangka Profesional
sosialisasi penegakan Proses
3. Mendokumentasikan Hukum dan dokumentasi
proses sosialisasi Hak Asasi merupakan
kepada petugas Manusia. penguatan
pengamanan. nilai
organisasi
Transparan
6. Melalukan pengawasan 1. Melakukan 1. Mendapat Berkonsultasi dengan Kegiatan ini Konsultasi
penggunaan alat berupa konsultasi dengan arahan dan Ka.KPR sebagai mentor berkontribusi dan
sensor dan lampu indikator Ka.KPR selaku masukan dari secara sopan, ramah, terhadap misi koordinasi
di area brandgang. mentor untuk Ka.KPR dan cekatan merupakan Rutan : merupakan
kegiatan proses wujud aktualisasi Melaksanakan penguatan
pengawasan 2. Mendapat Berorientasi pelayanan nilai-nilai
penggunaan alat arahan dan Pelayanan perawatan organisasi
detektor gerak. masukan dari tahanan, Sinergi.
Komandan Melakukan koordinasi pembinaan Melaporkan
2. Melakukan jaga. dengan komandan jaga dan proses
koordinasi dengan untuk membangun pembimbinga pengawasan
komandan jaga 3. Mendapat lingkungan yang n serta bentuk
mengenai kegiatan arahan dan kondusif Harmonis. pengamanan Profesional.
pengawasan alat masukan WBP dalam Proses
detektor gerak. komandan Melaporkan keadaan rangka dokumentasi
jaga. brandgang kepada penegakan merupakan
3. Melaporkan keadaan komandan jaga bentuk Hukum dan penguatan
beranggang dengan 4. Hasil tanggungjawab terhadap Hak Asasi nilai
sebenar-benarnya dokumentasi tugas Akuntabel Manusia. organisasi
22

kepada Komandan kegiatan Mendokumentasikan Transparan


Jaga. pengawasan semua kegiatan sebagai
penggunaan bentuk tanggungjawab
4. Mendokumentasikan alat detektor transparansi Akuntabel
seluruh proses gerak.
kegiatan
pengawasan
penggunaan alat
detektor gerak.
23

E. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi

Tabel 5. Tabel Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi

Mata Pembelajaran Agenda Jumlah Nilai BerAKHLAK dalam Kegiatan


No
II Jumlah Aktualisasi per
(BerAKHLAK) Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 MP

1 Berorientasi Pelayanan    3
2 Akuntabel       6
3 Kompeten  1
4 Harmonis    3
5 Loyal -
6 Adaptif  1
7 Kolaboratif   2
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 2 3 3 3 2 3
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)


Minggu Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi dengan atasan (mentor) terkait maksud dan tujuan rancangan
1.
aktualisasi.
Mengumpulkan data kebutuhan alat dan bahan serta pengukuran posisi
2.
penempatan sensor gerak yang efektif dan efisien.
3. Membuat Skema rangkaian listrik sensor dan lampu indikator.
Membuat rangkaian dan instalasi sensor di sekitar area branggang serta
4.
lampu indikator.
Melaksanakan sosialisasi penggunaan alat detektor gerak kepada petugas
5.
penjagaan.
Melalukan pengawasan penggunaan alat berupa sensor dan lampu
6.
indikator di area beranggang.

24
REFERENSI

Utomo, Tri Widodo dkk. 2017. Modul Habituasi Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
LAN RI. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
LAN RI.
-----------. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Kompeten. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Harmonis. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Loyal. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Adaptif. Jakarta: LAN RI.
-----------. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta: LAN RI.
Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

25

Anda mungkin juga menyukai