Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

GOLONGAN II ANGKATAN LXXX

UPAYA PEMBINAAN POLA HIDUP SEHAT UNTUK WBP

disusun oleh:

Muhamad Azhar Hadi

NIP. 200201032022031001

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAMBALAI PENDIDIKAN


DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM

KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yaitu di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto. Tujuan dari penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai syarat untuk dilakukannya aktualisasi terhadap nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu BerAKHLAK pada Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Golongan II Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat Tahun
2022.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dalam pembuatannya tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Untuknya pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Lembaga Administrasi Negara selaku penyelenggara Pelatihan Dasar (Latsar) Calon


Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II.
2. Bapak Subhan Malik, A.Md.IP., S.Sos. selaku Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sawahlunto.
3. Bapak/Ibu Para Widyaiswara yang mengajar selamar Pelatihan Dasar.
4. Ibuk kartina Indriyani SE selaku coach yang telah membimbing dalam pembuatan
Rancangan Aktualisasi.
5. Bapak Afrinaldi, S.IP selaku mentor yang telah memberikan masukan serta saran untuk isu
yang akan diangkat untuk judul dari Laporan Aktualisasi.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2022, terkhusus
rekan CPNS di Angkatan LXXX terutama kelompok 4 atas kerjasama yang telah dilakukan
selama masa Pelatihan Dasar.

Dan untuk semua pihak yang telah membantu Penulis dalam proses pembuatan Rancangan
Aktualisasi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik yang telah diberikan.

Karena keterbatasan Penulis dalam pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih
terdapat banyak kekurangan dalam Rancangan Aktuaslisasi yang penulis buat ini. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari Penguji ataupun
pembaca demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.
Sawahlunto, 24 Juni 2022

Muhamad Azhar Hadi


DAFTAR ISI

Halaman

COVER................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Analisis Isu.................................................................................. 2
C. Rumusan Isu................................................................................ 3
D. Identifikasi Sumber Isu .............................................................. 4
E. Analisis Dampak......................................................................... 5
F. Ruang Lingkup............................................................................ 6
G. Lembar Konfirmasi Isu............................................................... 7
H. Judul Aktualisasi......................................................................... 8
BAB II PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi................................................................ 9
B. Jadwal Kegiatan.......................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Rumah tahanan negara kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu unit pelaksana teknis
pada jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham Republik
Indonesia. Keberadaan lembaga ini tidak dapat dipisahkan dari sistem peradilan pidana.Terletak
di jantung kota sawahlunto, tepatnya dijalan soekarno hatta nomor 9 kecamatan saringan kota
sawahlunto, sekitar lebih kurang 90 km dari kota padang, sumatera barat.Dibangun pada tahun
1916, Bangunan ini dulunya merupakan penjara peninggalan belanda. Tempat orang dihukum
pada zaman penjajahan. Sejak tahun 1995 bangunan ini kemudian direnovasi, seiring dengan
perubahan sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan. Sekarang telah menjadi tempat
pembinaan bagi orang-orang yang melanggar hukum khususnya di wilayah sawahlunto.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis di Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat
yang memiliki tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan terhadap warga binaan sebagai wujud
pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sawahlunto memiliki tiga sub pelayanan yaitu :
KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan)
Subsi pelayanan tahanan
Subsi pengelolaan
ASN memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pelaksana kebijakan
public, sebagai pelayan publik yang professional, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa
Indonesia. Demi tercapainya fungsi dan tugas ASN, PNS harus memiliki integritas moral,
kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggunjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Oleh karena itu, berdasarkan UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Selama masa percobaan satu tahun tersebut calon
ASN harus benar benar menghindarkan diri dan membiasakan untuk berperilaku baik sesuai nilai
dan kedudukan ASN
dalam melaksanakan pembinaan ,tentunya para pegawai dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan baik,seperti yang terdapat pada pasal 10 undang undang nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara ,pegawai ASN memiliki 3 fungsi antara lain :
1.pelaksana kebijakan publik
2.pelayan publik
3.perekat pemersatu bangsa
Banyak kegiatan yang sudah diadakan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto seperti
kegiatan pembinaan bimbingan kerja,keagamaan,kerajinan,dan olahraga,namun sayangnya
kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto belum berjalan dengan baik,padahal kegiatan
olahraga ini dapat memberikan dampak yang positif bagi wbp,selain untuk refreshing kegiatan
ini juga berguna untuk menjaga kesehatan wbp,oleh sebab itu penulis akan mengangkat judul
aktualisasi yaitu “Optimalisasi kegiatan olahraga bagi warga binaan di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto”

B.ANALISIS ISU
Environmental Scanning
Pada Rumah Tahanan Kelas IIB Sawahlunto ada beberapa permasalahan isu yang penulis
temui setelah kurang lebih bekerja selama 2bulan di Rumah Tahanan Kelas IIB
Sawahlunto,adapun isu yang saya temui tersebut yaitu:

A.Belum Optimalnya Perpustakaan Rutan Kelas IIB Sawahlunto


Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, dan rekreasi para pemustaka.Perpustakaan bukan sekadar tempat
menyimpan buku, tetapi secara prinsip perpustakaan harus dapat dijadikan sebagai sumber
informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Berdasarkan UU No.43 tahun 2007 tentang
perpustakaan, pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi perpustakaan sebagai wahana pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan
bangsa.tentunya perpustakaan ini dibutuhkan bagi wbp guna untuk sebagai tempat
belajar ,menambah wawasan,menghilangkan jenuh atau sebagai tempat rekreasi.
Seharusnya Banyak buku buku yang dapat disediakan di perpustakaan agar menarik
minat baca wbp,namun sayangnya Pada Rutan Kelas IIB Sawahlunto perpustakaan belum begitu
optimal,hal ini dibuktikan dengan sedikitnya jenis buku yang ada di perpustakaan,kotornya ruang
perpustakaan ,dan jarangnya wbp yang datang ke perpustakaan

B.Kurangnya Pegawai Yang Mampu Memberikan Bimbingan Keagamaan Di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto
Eksistensi dan peran pendidikan agama memiliki kontribusi yang sangat menentukan
dalam membentuk karakter seseorang, bahkan sudah menjadi keharusan bagi setiap
penanggungjawab pendidikan, untuk melakukan pembinaan secara intensif dalam mencapai
tujuan pendidikan yang ideal. Konsep pendidikan pada hakikatnya sudah memberikan
pernyataan jelas bahwa penananam nilai-nilai pendidikan harus dilakukan secara intensif dengan
upaya yang sungguh-sungguh dan terarah hingga mencapai hasil nyata dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam pembinaan-pembinaan ini diharapkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat
memahami mana perbuatan benar dan perbuatan salah, WBP dapat melaksanakan nilai-nilai
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-harinya sehingga dapat hidup harmonis dengan
lingkungannya.Kegiatan pembinaan kegamaan di rutan Sawahlunto kurang berjalan dengan baik
sehingga banyaknya WBP yang tidak bisa baca al-quran sehingga penerapan nilai-nilai agama
tadi tidak ada pada diri WBP.hal ini tentunya dikarenakan sedikitnya jumlah pegawai Rutan
Kelas IIB Sawahlunto yang mampu memberikan bimbingan keagamaan.
C. Belum Maksimalnya Pengembangan Bimker Di Dalam Rutan Kelas IIB Sawahlunto
bimbingan kerja merupakan program yang bagus untuk para wbp agar setelah bebas wbp
dapat memiliki keahlian sehingga memudahkan wbp untuk mencari pekerjaan diluar pada saat
bebas.tetapi sayangnya untuk saat ini bimker di RUTAN KELAS IIB SAWAHLUNTO tidak
begitu banyak,hanya ada beberapa bimbingan yaitu seperti bimker kerajinan,bimker
mebel,pertukangan dan bimker untuk cukur rambut,padahal masih banyak bimker yang jauh
lebih memudahkan napi dalam mencari pekerjaan saat bebas nanti seperti dalam hal keahlian
seperti mesin,pengelasan ,jahit,bertani,dll

D.Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto
Olahraga merupakan aktifitas fisik olah tubuh supayaa badan menjadi sehat dan pikiran
menjadi relax ,olahraga dapat memacu keluarnya hormon endhorpin sehingga membuat badan
menjadi sehat,Kegiatan olahraga ini dapat memberikan dampak positif bagi wbp,selain membuat
tubuh menjadi sehat kegiatan olahraga juga dapat menghilangkan kejenuhan bagi wbp ,namun
sayangnya kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto belum berjalan dengan
baik,kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto jarang di adakan bahkan alat olahraga di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto sangat jarang digunakan

E.Belum Optimalnya Perawatan Alat Keamanan


potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas/Rutan adalah sebuah perhatian
khusus mengingat peningkatan jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) setiap tahunnya.
Terlebih lagi kondisi Lapas/Rutan yang mengalami over kapasitas hampir 200% menjadikan
risiko terjadinya kerawanan berupa upaya pelarian WBP kian mungkin terjadi kapan saja.maka
dari itu diperlukan pengecekan rutin terhadap alat alat keamanan di dalam rutan,agar jika terjadi
gangguan kamtib alat alat keamanan tersebut dapat berfungsi tanpa adanya kendala.

ANALISIS ISU DENGAN TEKNIK APKL


Isu dan problematika telah diidentifikasi yang kemudian dianalisa menggunakan instrumen
APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layak ). Isu yang dikategorikan sebagai isu aktual
yang akan diteteapkan sebagai isu utama. Adapun kiteria instrumen APKL adalah sebagai
berikut:

Tabel 1. Indkator Penilaian Teknik APKL


Indikator Penilaian
Aktual artinya 5 = Sangat Aktual : Bener-benar terjadi dengan fakta dan data
Benar – benar yang lengkap serta sedang hangatdibicarakan
4 = Aktual : Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang
terjadi dan sedang
kurang lengkap serta sedang hangatdibicarakan
hangat dibicarakan 3 = Cukup Aktual : Belum tentu terjadi namun sedang hangat
dalam masyarakat dibicarakan
2 = Kurang Aktual : Belum tentu terjadi dan tidak sedang
hangat dibicarakan
Problematika 51 = Sangat
Tidak Aktual : Tidak: Masalah
Problematik terjadi terjadi dan tidak
kompleks sedang
sehingga hangat
perlu
Artinya Isu yang dicarikan segera solusinya
4 = Problematik : Masalah kompleks sehingga tidak perlu
Memiliki dimensi
segera dicarikan solusinya
Masalah yang 3 = Cukup Problematik : Masalah kompleks sehingga tidak
kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya
perlu segera 2 = Kurang Problematik : Masalah belum tentu kompleks
sehingga tidak perlu dicarikan solusinya
dicarikan solusinya 1 = Tidak Problematik : Tidak masalah kompleks sehingga
tidak perlu dicarikan solusinya
Kekhalayakan 5 = Sangat Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat orang banyak
artinya isu 4 = Kekhalyakan : Isu menyangkut sebahagian hajat orang
yang banyak
menyangkut 3 = Cukup Kekhalayakan : Isu menyangkut cukup sebahagian
hajat hidup hajat orang banyak
orang 2 = Kurang Kekhalayak : Isu kurang menyangkut hajat orang
banyak banyak
1 = Tidak Kehalayak : Isu Tidak menyangkut hajat orang
banyak
Layak artinya isu 5 = Sangat Layak : Isu sangat masuk akal realitas serta relevan
yang masuk akal dan untuk dimunculkan inisiatif pemecahanmasalah
realistis serta relevan 4 = Layak : Isu masuk akal realitas serta relevan untuk
untuk dimunculkan dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
inisiatif pemecahan 3 = Cukup Layak : Isu masuk akal realitas serta cukup relevan
masalahnya. untuk dimunculkan inisiatif pemecahanmasalah
2 = Kurang Layak : Isu masuk akal realitas serta tidak relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahanmasalah
1 = Tidak Layak : Isu tidak masuk akal realitas serta tidak
relevan untuk dimunculkan inisiatifpemecahan masalah

Berikut analisi isu dari isu yang telah teridentifikasi dengan menggunakan instrumen
APKL : Tabel 2. Analisis Isue dengan Istrumen APKL
ISU A P K L JML PERINGK
NO. AT
1 Belum Optimalnya Perpustakaan 3 3 2 3 11 V
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
2 Kurangnya Pegawai Yang Mampu 4 4 4 4 16 II
Memberikan Bimbingan
Keagamaan Di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto
3 Belum Maksimalnya 3 3 4 3 13 IV
Pengembangan Bimker Di Dalam
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
4 Belum Optimalnya Kegiatan 5 5 5 5 20 I
Olahraga Bagi Warga Binaan di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto

5 Pengoptimalan Perawatan Alat 4 4 4 3 15 III


Keamanan
Berdasarkan hsil analisis menggunakan isntrumen APKL, penulis mengambil 3 isue dengan
peringkat tertinggi yang kemudian akan dilakukan teknik analisis USG untuk mendapatkan
masalah utama di Rutan Kelas IIB Sawahlunto. Berikut adalah indikator dengan teknik
analisis USG

Tabel 3. Indikator Penilaian Teknik USG


Indikator Penilaian
Urgency 5 = Sangat Urgency : isu harus segera dibahas, dianalisisi dan
ditindaklanjuti
4 = Urgency : isu harus dibahas, dianalisisi dan ditindaklanjuti
3 = Cukup Urgency : isu harus dibahas, dianalisisi dan tidak perlu
ditindaklanjuti
2 = Kurang Urgency : isu harus dibahas, tidak dianalisisi dan tidak perlu
ditindaklanjuti
1= Tidak Urgency : isu tidak harus dibahas, dianalisisi dan tidak
perlu ditindaklanjuti
Seriousness 5 = Sangat Seriousness : isu harus segera dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
4 = Seriousness : isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3 = Cukup Seriousness : isu dibahas tidak dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
2 = Kurang Seriousness : isu kurang perlu dibahas tidak perlu dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
1 = Tidak Seriousness : isu tidak dibahas dan tidak dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
Growth 5 = Sangat Growth : isu sangat buruk jika tidak ditangani
4 = Growth : isu buruk jika tidak ditangani
3 = Cukup Growth : isu cukup buruk jika tidak ditangani
2 = Kurang Growth : isu kurang buruk jika tidak ditangani 1 = Tidak
Growth : isu tidak buruk jika tidak ditangani
Berikut Analisi Isu dari 3 peringkat teratas isu yang telah di analisis dengan teknik USG:
Tabel 4. Penilaian Isue dengan Teknik USG
Judul Isu U S G Jumlah Prioritas
Belum Optimalnya Kegiatan 5 5 5 15 I
Olahraga Bagi Warga Binaan di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
Kurangnya Pegawai Yang Mampu 5 4 4 13 II
Memberikan Bimbingan
Keagamaan Di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto
Pengoptimalan Perawatan Alat 5 4 3 11 III
Keamanan

Berdasarkan teknik USG teridentifikasi masalah utama yangb terjadi di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto adalah “Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto”

C.Rumusan Isu
Berdasarkan teknik APKL terlihat bahwa kasus “Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga
Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto ” mendapatkan skor 20 dan
menjadikan isu ini menjadi isu prioritas. Dan setelah dianalisis dengan teknik USG, kasus
yang sama mendapat skor 15 sehingga menjadi prioritas utama.

D. Identifikasi Sumber Isu


Berikut adalah analisis fishbone dari isu “Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga Bagi
Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto”
Tabel 5. Analisis Fish Bone

Penyebab Akibat
Faktor pegawai Faktor WBP Dengan tidak adanya
pembinaan pola
Minimnya Kurangnya antusias WBP hidup sehat untuk
Kepekaan petugas wbp ,maka akan
Dalam melakukan banyak wbp yang
Pembinaan kesehatan bermalas
malasan,malas
minimnya Minimnya pengetahuan berolahraga,malas
pengetahuan dan dan informasi menjaga kebersihan
informasi dan istirahat tidak
cukup,sehingga
mengakibatkan wbp
mudah terserang
Keterbatasan Keterbatasan kurangnya berbagai macam
Ruang tempat dana jumlah petugas penyakit
dikarenakan daya
Kekurangan alat tahan tubuh yang
Olahraga lemah akibat tidak
menerapkan pola
hidup sehat
BAHAN UANG SDM
Dari diagram fish bone diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,analisis fishbone
pada tabel di atas meliputi 5 faktor yaitu:
1.faktor pegawai
Faktor pegawai yang menjadi sumber penyebab yaitu minimnya kepekaan petugas
dalam melakukan pembinaan dan minimnya pengetahuan dan informasi sehingga petugas
tidak begitu menghiraukan pola hidup sehat untuk wbp
2.faktor WBP
Minimya pengetahuan serta informasi mengakibatkankurangnya antusias wbp dalam
mempelajari bagaimana cara pola hidup sehat
3.faktor bahan
Keterbatasan ruang atau tempat menjadi salah satu penyebab wbp sulit menerapkan
pola hidup yang sehat ,hal ini dikarenakan sedikitnya ruang atau tempat untuk wbp
melaksanakan olahraga dan kekurangan alat olahragapun membuat wbp lebih sulit memilih
jenis olahraga yang dapat dilakukan
4.Uang
Keterbatasan dana menjadi salah satu faktor penghambat petugas dalam melakukan
Pembinaan pola hidup sehat sebab rutan tidak memiliki anggaran pembinaan pola hidup
sehat untuk wbp.
5. Faktor sdm
Sedikitnya pegawai rutan membuat pembinaan pola hidup sehat untuk wbp menjadi
lebih sulit dilaksanakn,hal ini dikarenakan jumlah wbp yang melebihi kapasitas rutan yaitu 96
orang dari kapsitas rutan yang hanya 65 orang

E. RUANG LINGKUP
Rumah tahanan negara kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu unit pelaksana
teknis pada jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham
Republik Indonesia. Keberadaan lembaga ini tidak dapat dipisahkan dari sistem peradilan
pidana.Terletak di jantung kota sawahlunto, tepatnya dijalan soekarno hatta nomor 9
kecamatan saringan kota sawahlunto, sekitar lebih kurang 90 km dari kota padang, sumatera
barat.Dibangun pada tahun 1916, Bangunan ini dulunya merupakan penjara peninggalan
belanda. Tempat orang dihukum pada zaman penjajahan. Sejak tahun 1995 bangunan ini
kemudian direnovasi, seiring dengan perubahan sistem penjara menjadi sistem
pemasyarakatan. Sekarang telah menjadi tempat pembinaan bagi orang-orang yang
melanggar hukum khususnya di wilayah sawahlunto.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis di Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Barat yang memiliki tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan terhadap warga binaan sebagai
wujud pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Sawahlunto memiliki tiga sub pelayanan yaitu :
KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan)
Subsi pelayanan tahanan
Subsi pengelolaan
Melakukan pengawasan kepada wbp merupkan skp dari seorang penjaga
tahanan,adapun tugas tugas dari seorang penjaga tahanan yaitu Melaksanakan apel jumlah
narapidana/tahanan pada jam-jam yang telah ditentukan Melakukan pengawasan dan
pemeriksaan awal terhadap pengunjung yang datang termasuk barang bawaannya Menjaga
pintu memeriksa penggeledahan orang barang masuk Melakukan pencatatan, pencocokan id
mengawasi area kunjungan Menjaga pos menara Menjaga pintu steril dan melakukan
pengawasan lalu lintas Menjaga pos blok/p2u Melakukan kontrol keliling Melaksanakan
pencatatan buku jaga blok/p2u Melaksanakan pencatatan buku jaga menara Melaksanakan
pencatatan apel kamar warga binaan pemasyarakatan Melaksakan pengawasan dan penanatan
kebersihan areal blok Mengawasi tempat ibadah Melaksanakan pemeriksaan/ penggeledahan
kamar/ blok hinian Mengawsi kegiatan dapur Mengawsi lalu lintas pasien tahanan/wbp di
klinik Mengawsi kegiatan perpustakaan Mengawsi kegiatan bimker.
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN/RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN SULAWESI UTARA
TAHUN 2022
“Optimalisasi Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto”

Nama : Muhamad Azhar Hadi


NIP : 200201032022031001
Pangkat/Golongan : II/A
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja/Instansi : Rutan Kelas IIB Sawahlunto

disampaikan pada Seminar Hasil/Rancangan Aktualisasi


Hari/Tanggal : (diisi waktu pelaksanaan seminar)
Tempat : (diisi tempat pelaksanaan seminar)

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Nama Nama
NIP NIP
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A.RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

1.UNIT KERJA
Rancangan aktuaslisasi ini akan diselenggarakan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto.

2.IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan beberapa isu yang ditemukan penulis setelah kurang lebih bekerja selama
2 bulan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto,penulis mengangkat isu Optimalisasi Kegiatan
Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto,Beberapa faktor penyebab
sumber isu terlihat dari minimnya kepekaan petugas dalam melakukan pembinaan
kesehatan,minimnya pengetahuan dan informasi tentang kesehatan,kurangnya antusias wbp
dan kurangnya jumlah petugas,kegiatan olahraga sangat dibutuhkan agar wbp tidak mudah
terserang penyakit,diperlukan peran petugas agar wbp dapat melaksanakan olahraga dengan
baik .
3.ISU YANG DIANGKAT
Berdasarkan identifikasi isu diatas,penulis merumuskan isu yang akan di angkat yaitu
“Optimalisasi Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto”

4.GAGASAN PEMECAHAN ISU


N JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN
O
1 .konsultasi, meminta saran kreatifitas
dengan atasan langsung untuk
melaksanakan kegiatan

2 diskusi dengan rekan kerja kreatifitas


terkait materi olahraga yang
akan dilaksanakan

3 Membuat pedoman pelaksanaan kreatifitas


olahraga sebagai kegjatan rutin

4 melakukan sosialisasi kepada kreatifitas


warga binaan terkait kegiataan
olahraga yang akan dilaksanakan
5 melaksanakan kegiatan olahraga kreatifitas
5.MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

N KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN


O KEGIATAN HASIL PELATIHAN VISI DAN NILAI
MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 Konsultasi 1.menghada 1.jadwal 1.menghadap mentor untuk membahas isu yang Konsultasi Dengan Konsultasi
meminta p mentor pertemuan dipilih dan pada saat pelaksanaan menggunakan meminta saran meminta saran
saran untuk dengan bahasa yang sopan dalam berdiskusi agar dengan atasan dengan atasan
dengan membahas mentor membangun lingkungan kerja yang kondusif langsung untuk langsung untuk
atasan isu yang beserta merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak melaksanakan melaksanakan
langsung dipilih fotonya yaitu berorientasi pelayanan,akuntabel,harmonis, kegiatan kegiatan memberikan
untuk loyal,dan kolaboratif ini berkaitan penguatan nilai
melaksanaka 2.membahas 2.catatan 2. membahas tentang rencana kegiatan yang dengan visi misi organisasi, yaitu:
n kegiatan tentang saran/masuka akan dilakukan dengan menggunakan bahasa rutan kelas IIB 1. Profesional:
rencana n dari mentor yang sopan,meminta saran atau masukan dari Sawahluntoyait Aparatur
kegiatan tentng isu mentor agar setiap kegiatan berjalan dengan baik u Mewujudkan Kementerian Hukum
yang akan yang di merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak aparatur dan HAM adalah
dilakukan angkat yaitu berorientasi Kementerian aparat yang bekerja
pelayanan,akuntabel,harmonis,loyal ,adaptif,dan Hukum dan Hak keras untuk mencapai
3.meminta 3.dokumentas kolaborati Asasi Manusia tujuan organisasi
persetujuan i dan foto yang melalui penguasaan
3. meminta persetujuan mentor terkait isu yang
mentor profesional dan bidang tugasnya,
di angkat untuk pembuatan rancangan aktualisasi
terkait isu berintegritas. menjunjung tinggi
4.mendapatka dengan menggunakan bahasa yang sopan agar
yang di etika dan integirtas
n izi nanti setiap kegiatan dapat dipertanggung
angkat untuk profesi.
pelaksanaan jawabkan merupakan bentuk penerapan nilai
pembuatan dari mentor berakhlak yaitu berorientasi 2. Akuntabel:
rancangan pelayanan,akuntabel,kompeten, harmonis,dan Setiap kegiatan dalam
aktualisasi rangka
kolaboratif penyelenggaraan
pemerintah dapat
dipertanggungjawabk
an kepada masyarakat
sesuai dengan
ketentuan atau
peraturan yang
berlaku.
3. Sinergi:
Komitmen untuk
membangun dan
memastikan
hubungan kerjasama
yang produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan untuk
menemukan dan
melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas.
4. Inovatif:
Kementerian Hukum
dan HAM
mendukung
kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan
tugas dan fungsinya.
2 diskusi 1.Membuat 1.adanya 1.mencari informasi tentang pola hidup sehat Mengumpulkan Dengan
dengan jadwal jadwal diskusi agar dapat menerangkan dengan ramah kepada materi tentang Mengumpulkan
rekan kerja pertemuan 2.dilaksanaka wbp bagaiamana pola hidup hidup sehat pola hidup sehat materi tentang pola
terkait dengan n diskusi dan merupakan bentuk pelayanan yang baik untuk ini berkaitan hidup sehat
materi rekan kerja foto diskusi warga binaan sehingga kegiatan ini sudah dengan visi misi memberikan
olahraga 2.membahas 3.jadwal yang menerapakan nilai berakhlak yaitu pada Rutan Kelas IIB penguatan nilai
yang akan materi telah dibuat berorientasi pelayanan,kompeten,dan adaptif Sawahlunto organisasi, yaitu:
dilaksanaka kegiatan 4.adanya 2. mencari dan memilih jenis olahraga yang yaitu 1.Profesional:
n olahraga notulensi cocok untuk wbp agar setiap kegiatan nantinya Mewujudkan Aparatur
senam dan hasil diskusi dapat berjalan dengan baik merupakan bentuk aparatur Kementerian Hukum
tenis meja dan foto penerapan nilai berakhlak yaitu berorientasi Kementerian dan HAM adalah
3.membuat pelayanan,kompeten dan adaptif Hukum dan Hak aparat yang bekerja
5.dokumentas
jadwal 3. mencatat manfaat dari setiap kegiatan yang Asasi Manusia keras untuk mencapai
i koordinasi
kegiatan akan dilakukan agar nantinya wbp menambah yang tujuan organisasi
dengan
olahraga pelayanan wawasan wbp dalam menjaga kesehatan profesional dan melalui penguasaan
senam dan merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak berintegritas. bidang tugasnya,
tahanan
tenis meja yaitu akuntabel,kompeten,dan adaptif menjunjung tinggi
4.membuat etika dan integirtas
notulensi profesi.
hasil diskusi 2.Akuntabel: Setiap
5.kordinasi kegiatan dalam
dengan rangka
bagian penyelenggaraan
pelayanan pemerintah dapat
tahanan dipertanggungjawabk
terkait an kepada masyarakat
kegiatan sesuai dengan
yang akan ketentuan atau
dilakukan peraturan yang
berlaku.
3.Sinergi: Komitmen
untuk membangun
dan memastikan
hubungan kerjasama
yang produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan untuk
menemukan dan
melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas.
4.Inovatif:
Kementerian Hukum
dan HAM
mendukung
kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan
tugas dan fungsinya
3 Membuat 1. membuat 1.jadwal 1.konsultasi dengan mentor untuk meminta Berkonsultasi Berkonsultasi dengan
pedoman rancangan pertemuan dengan ramah saran dan pendapat mentor dengan mentor mentor untuk
pelaksanaan pelaksanaan dan foto dengan bahasa yang sopan merupakan bentuk untuk membuat membuat jadwal dan
olahraga kegiatan penerapan nilai berakhlak yaitu berorientasi jadwal dan jenis jenis jenis kegiatan
sebagai 2. membuat 2.hasil dari pelayanan,kompeten,harmonis,loyal,dan adaptif jenis kegiatan memberikan
kegjatan rangkaian pertemuan 2.berdiskusi dengan mentor serta meminta ini berkaitan penguatan nilai
rutin kegitan dan jenis izin,saran atau masukan kepada mentor agar dengan visi misi organisasi, yaitu:
pelaksanaan kegiatan yang jadwal yang dibuat dapat dipertanggung Rutan Kelas IIB 1. Profesional:
3.meminta telah disetujui jawabkan merupakan penerapan nilai berakhlak Sawahlunto Aparatur
peesetujuan yaitu berorientasi yaitu Kementerian Hukum
terkait pelayanan,akuntabel,kompeten,harmonis,loyal,a Mewujudkan dan HAM adalah
3.dokumentas
jadwal dan daptif dan kolaboratif aparatur aparat yang bekerja
i dan foto
jenis jenis 3. meminta peesetujuan terkait jadwal dan jenis Kementerian keras untuk mencapai
kegiatan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan Hukum dan Hak tujuan organisasi
yang akan merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak Asasi Manusia melalui penguasaan
dilaksanakan yaitu pada berorientasi yang bidang tugasnya,
pelayanan ,akuntabel,kompeten,dan harmonis profesional dan menjunjung tinggi
berintegritas. etika dan integirtas
profesi.
2. Akuntabel:
Setiap kegiatan dalam
rangka
penyelenggaraan
pemerintah dapat
dipertanggungjawabk
an kepada masyarakat
sesuai dengan
ketentuan atau
peraturan yang
berlaku.
3. Sinergi:
Komitmen untuk
membangun dan
memastikan
hubungan kerjasama
yang produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan untuk
menemukan dan
melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas.
4.Transparan:
Kementerian Hukum
dan HAM menjamin
akses atau kebebasan
bagi setiap orang
untuk memperoleh
informasi tentang
penyelenggaraan
pemerintahan, yakni
informasi tentang
kebijakan, proses
pembuatan dan
pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang
dicapai.
5.Inovatif:
Kementerian Hukum
dan HAM
mendukung
kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan
tugas dan fungsinya.
4 melakukan 1..kordinasi 1.dokumentas 1. koordinasi dengan pelayanaan tahanan melakukan melakukan sosialisasi
sosialisasi dengan i dan foto menggunakan bahasa yang baik dan sopan sosialisasi kepada warga binaan
kepada pelayanan merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak yaitu kepada warga terkait kegiataan
warga tahanan 2.dokumentas berorientasi pelayanan,akuntabel,harmonis,adaptif binaan terkait olahraga yang akan
binaan untuk i dan foto dan kolaboratif kegiataan dilaksanakan
terkait pelaksanaan 2.koordinasi kepada karupam dengan bahasa olahraga yang memberikan
kegiataan sosialisasi yang sopan agar pelaksanaan dapat berjalan akan penguatan nilai
3.dokumentas
olahraga kegiatan dengan aman dan tertib merupakan bentuk dilaksanakan organisasi, yaitu:
i dan foto
yang akan olahraga penerapan nilai berakhlak yaitu beroriwntasi ini berkaitan 1.Profesional:
dilaksanaka kepada wbp pelayanan,akuntabel,dan kolaboratif dengan visi misi Aparatur
n 2.berkordina 3. menjelaskan kepada wbp terkait kegiatan Rutan Kelas IIB Kementerian Hukum
si serta olahraga senam dan tenis meja yang akan Sawahlunto dan HAM adalah
meminta izin dilakukan merupakan bentuk penerapan nilai yaitu aparat yang bekerja
kepada berakhlak yaitu berorientasi Mewujudkan keras untuk mencapai
karupam pelayanan,kompeten,dan harmonis aparatur tujuan organisasi
untuk Kementerian melalui penguasaan
mengeluarka Hukum dan Hak bidang tugasnya,
n wbp Asasi Manusia menjunjung tinggi
menuju aula yang etika dan integirtas
rutan untuk profesional dan profesi.
sosialisasi berintegritas. 2. Akuntabel:
3.menjelaska Setiap kegiatan dalam
n kepada rangka
wbp terkait penyelenggaraan
kegiatan pemerintah dapat
olahraga dipertanggungjawabk
senam dan an kepada masyarakat
tenis meja sesuai dengan
yang akan ketentuan atau
dilakukan peraturan yang
berlaku.
3. Sinergi:
Komitmen untuk
membangun dan
memastikan
hubungan kerjasama
yang produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan untuk
menemukan dan
melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas.
4.Inovatif:
Kementerian Hukum
dan HAM
mendukung
kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan
tugas dan fungsinya
5 melaksanaka 1.menyiapka 1.sarana dan 1.menyiapkan sarana dan prasarana untuk melaksanakan melaksanakan
n kegiatan n sarana dan prasarana,foto kegiatan merupakan bentuk penerapan nilai kegiatan kegiatan olahragaa
olahraga prasarana dan berakhlak yaitu berorientasi olahraga ini memberikan
untuk dokumentasi pelayanan,akuntabel,kompeten,adaptif dan berkaitan penguatan nilai
kegiatan kolaboratif dengan visi misi organisasi, yaitu:
olahraga 2.dokumentas Rutan Kelas IIB 1. Profesional:
2.bekerjasa i dan foto 2.bekerjasama dengan karupam dan anggota Sawahlunto Aparatur
ma dengan karupam untuk pengamanan kegiatan merupakan yaitu Kementerian Hukum
karupam dan 3.dokumentas bentuk penerapan nilai berakhlak yaitu Mewujudkan dan HAM adalah
anggota i dan foto akuntabel,kompeten,harmonis dan kolaboratif aparatur aparat yang bekerja
karupam Kementerian keras untuk mencapai
untuk Hukum dan Hak tujuan organisasi
4.dokumentas 3. memberikan contoh gerakan olahraga senam
pengamanan i dan foto Asasi Manusia melalui penguasaan
dan mengajarkan wbp cara bermain tenis meja
kegiatan yang bidang tugasnya,
merupakan bentuk penerapan nilai berakhlak
olahraga profesional dan menjunjung tinggi
yaitu berorientasi pelayanan,kompeten dan
senam dan berintegritas. etika dan integirtas
harmonis
tenis meja profesi.
3.memberika 2. Akuntabel:
4.menunjuk beberapa orang wbp yang mampu
n contoh Setiap kegiatan dalam
untuk menjadi pemandu senam merupakan
gerakan bentuk penerapan nilai berakhlak yaitu harmonis rangka
olahraga adaptif dan kolaboratif penyelenggaraan
senam dan pemerintah dapat
mengajarkan dipertanggungjawabk
wbp cara an kepada masyarakat
bermain sesuai dengan
tenis meja ketentuan atau
4.menunjuk peraturan yang
beberapa berlaku.
orang wbp 3. Sinergi:
yang mampu Komitmen untuk
untuk membangun dan
menjadi memastikan
pemandu hubungan kerjasama
senam yang produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan untuk
menemukan dan
melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat,
dan berkualitas.
4.Inovatif:
Kementerian Hukum
dan HAM
mendukung
kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan
pembaharuan dalam
penyelenggaraan
tugas dan fungsinya
6.Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Tabel 2.3. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Kegiatan Jumlah
Mata Aktualisasi
No.
Pelatihan Ke-1 Ke- 2 Ke- 3 Ke-4 Ke- 5 perMata
Pelatihan

1. Berorientasi
3 2 3 3 2 13
Pelayanan

2. Akuntabel 3 1 2 1 2 9

3. Kompeten 1 3 3 3 1 11

4. Harmonis 3 0 3 2 1 9

5. Loyal 2 0 2 0 0 4

6. Adaptif 1 3 2 3 1 10

7. Kolaboratif 3 0 1 3 2 9

Jumlah Aktualisasi
16 9 16 15 9 65
Per Kegiiatan

Anda mungkin juga menyukai