disusun oleh:
NIP. 200201032022031001
KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
penulis bertugas yaitu di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto. Tujuan dari penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai syarat untuk dilakukannya aktualisasi terhadap nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu BerAKHLAK pada Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Golongan II Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat Tahun
2022.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dalam pembuatannya tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Untuknya pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Dan untuk semua pihak yang telah membantu Penulis dalam proses pembuatan Rancangan
Aktualisasi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik yang telah diberikan.
Karena keterbatasan Penulis dalam pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih
terdapat banyak kekurangan dalam Rancangan Aktuaslisasi yang penulis buat ini. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari Penguji ataupun
pembaca demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.
Sawahlunto, 24 Juni 2022
Halaman
COVER................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Analisis Isu.................................................................................. 2
C. Rumusan Isu................................................................................ 3
D. Identifikasi Sumber Isu .............................................................. 4
E. Analisis Dampak......................................................................... 5
F. Ruang Lingkup............................................................................ 6
G. Lembar Konfirmasi Isu............................................................... 7
H. Judul Aktualisasi......................................................................... 8
BAB II PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi................................................................ 9
B. Jadwal Kegiatan.......................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Rumah tahanan negara kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu unit pelaksana teknis
pada jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham Republik
Indonesia. Keberadaan lembaga ini tidak dapat dipisahkan dari sistem peradilan pidana.Terletak
di jantung kota sawahlunto, tepatnya dijalan soekarno hatta nomor 9 kecamatan saringan kota
sawahlunto, sekitar lebih kurang 90 km dari kota padang, sumatera barat.Dibangun pada tahun
1916, Bangunan ini dulunya merupakan penjara peninggalan belanda. Tempat orang dihukum
pada zaman penjajahan. Sejak tahun 1995 bangunan ini kemudian direnovasi, seiring dengan
perubahan sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan. Sekarang telah menjadi tempat
pembinaan bagi orang-orang yang melanggar hukum khususnya di wilayah sawahlunto.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis di Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat
yang memiliki tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan terhadap warga binaan sebagai wujud
pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sawahlunto memiliki tiga sub pelayanan yaitu :
KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan)
Subsi pelayanan tahanan
Subsi pengelolaan
ASN memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pelaksana kebijakan
public, sebagai pelayan publik yang professional, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa
Indonesia. Demi tercapainya fungsi dan tugas ASN, PNS harus memiliki integritas moral,
kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggunjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Oleh karena itu, berdasarkan UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Selama masa percobaan satu tahun tersebut calon
ASN harus benar benar menghindarkan diri dan membiasakan untuk berperilaku baik sesuai nilai
dan kedudukan ASN
dalam melaksanakan pembinaan ,tentunya para pegawai dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan baik,seperti yang terdapat pada pasal 10 undang undang nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara ,pegawai ASN memiliki 3 fungsi antara lain :
1.pelaksana kebijakan publik
2.pelayan publik
3.perekat pemersatu bangsa
Banyak kegiatan yang sudah diadakan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto seperti
kegiatan pembinaan bimbingan kerja,keagamaan,kerajinan,dan olahraga,namun sayangnya
kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto belum berjalan dengan baik,padahal kegiatan
olahraga ini dapat memberikan dampak yang positif bagi wbp,selain untuk refreshing kegiatan
ini juga berguna untuk menjaga kesehatan wbp,oleh sebab itu penulis akan mengangkat judul
aktualisasi yaitu “Optimalisasi kegiatan olahraga bagi warga binaan di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto”
B.ANALISIS ISU
Environmental Scanning
Pada Rumah Tahanan Kelas IIB Sawahlunto ada beberapa permasalahan isu yang penulis
temui setelah kurang lebih bekerja selama 2bulan di Rumah Tahanan Kelas IIB
Sawahlunto,adapun isu yang saya temui tersebut yaitu:
B.Kurangnya Pegawai Yang Mampu Memberikan Bimbingan Keagamaan Di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto
Eksistensi dan peran pendidikan agama memiliki kontribusi yang sangat menentukan
dalam membentuk karakter seseorang, bahkan sudah menjadi keharusan bagi setiap
penanggungjawab pendidikan, untuk melakukan pembinaan secara intensif dalam mencapai
tujuan pendidikan yang ideal. Konsep pendidikan pada hakikatnya sudah memberikan
pernyataan jelas bahwa penananam nilai-nilai pendidikan harus dilakukan secara intensif dengan
upaya yang sungguh-sungguh dan terarah hingga mencapai hasil nyata dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam pembinaan-pembinaan ini diharapkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat
memahami mana perbuatan benar dan perbuatan salah, WBP dapat melaksanakan nilai-nilai
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-harinya sehingga dapat hidup harmonis dengan
lingkungannya.Kegiatan pembinaan kegamaan di rutan Sawahlunto kurang berjalan dengan baik
sehingga banyaknya WBP yang tidak bisa baca al-quran sehingga penerapan nilai-nilai agama
tadi tidak ada pada diri WBP.hal ini tentunya dikarenakan sedikitnya jumlah pegawai Rutan
Kelas IIB Sawahlunto yang mampu memberikan bimbingan keagamaan.
C. Belum Maksimalnya Pengembangan Bimker Di Dalam Rutan Kelas IIB Sawahlunto
bimbingan kerja merupakan program yang bagus untuk para wbp agar setelah bebas wbp
dapat memiliki keahlian sehingga memudahkan wbp untuk mencari pekerjaan diluar pada saat
bebas.tetapi sayangnya untuk saat ini bimker di RUTAN KELAS IIB SAWAHLUNTO tidak
begitu banyak,hanya ada beberapa bimbingan yaitu seperti bimker kerajinan,bimker
mebel,pertukangan dan bimker untuk cukur rambut,padahal masih banyak bimker yang jauh
lebih memudahkan napi dalam mencari pekerjaan saat bebas nanti seperti dalam hal keahlian
seperti mesin,pengelasan ,jahit,bertani,dll
D.Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto
Olahraga merupakan aktifitas fisik olah tubuh supayaa badan menjadi sehat dan pikiran
menjadi relax ,olahraga dapat memacu keluarnya hormon endhorpin sehingga membuat badan
menjadi sehat,Kegiatan olahraga ini dapat memberikan dampak positif bagi wbp,selain membuat
tubuh menjadi sehat kegiatan olahraga juga dapat menghilangkan kejenuhan bagi wbp ,namun
sayangnya kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto belum berjalan dengan
baik,kegiatan olahraga di Rutan Kelas IIB Sawahlunto jarang di adakan bahkan alat olahraga di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto sangat jarang digunakan
Berikut analisi isu dari isu yang telah teridentifikasi dengan menggunakan instrumen
APKL : Tabel 2. Analisis Isue dengan Istrumen APKL
ISU A P K L JML PERINGK
NO. AT
1 Belum Optimalnya Perpustakaan 3 3 2 3 11 V
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
2 Kurangnya Pegawai Yang Mampu 4 4 4 4 16 II
Memberikan Bimbingan
Keagamaan Di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto
3 Belum Maksimalnya 3 3 4 3 13 IV
Pengembangan Bimker Di Dalam
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
4 Belum Optimalnya Kegiatan 5 5 5 5 20 I
Olahraga Bagi Warga Binaan di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto
Berdasarkan teknik USG teridentifikasi masalah utama yangb terjadi di Rutan Kelas IIB
Sawahlunto adalah “Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di
Rutan Kelas IIB Sawahlunto”
C.Rumusan Isu
Berdasarkan teknik APKL terlihat bahwa kasus “Belum Optimalnya Kegiatan Olahraga
Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto ” mendapatkan skor 20 dan
menjadikan isu ini menjadi isu prioritas. Dan setelah dianalisis dengan teknik USG, kasus
yang sama mendapat skor 15 sehingga menjadi prioritas utama.
Penyebab Akibat
Faktor pegawai Faktor WBP Dengan tidak adanya
pembinaan pola
Minimnya Kurangnya antusias WBP hidup sehat untuk
Kepekaan petugas wbp ,maka akan
Dalam melakukan banyak wbp yang
Pembinaan kesehatan bermalas
malasan,malas
minimnya Minimnya pengetahuan berolahraga,malas
pengetahuan dan dan informasi menjaga kebersihan
informasi dan istirahat tidak
cukup,sehingga
mengakibatkan wbp
mudah terserang
Keterbatasan Keterbatasan kurangnya berbagai macam
Ruang tempat dana jumlah petugas penyakit
dikarenakan daya
Kekurangan alat tahan tubuh yang
Olahraga lemah akibat tidak
menerapkan pola
hidup sehat
BAHAN UANG SDM
Dari diagram fish bone diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,analisis fishbone
pada tabel di atas meliputi 5 faktor yaitu:
1.faktor pegawai
Faktor pegawai yang menjadi sumber penyebab yaitu minimnya kepekaan petugas
dalam melakukan pembinaan dan minimnya pengetahuan dan informasi sehingga petugas
tidak begitu menghiraukan pola hidup sehat untuk wbp
2.faktor WBP
Minimya pengetahuan serta informasi mengakibatkankurangnya antusias wbp dalam
mempelajari bagaimana cara pola hidup sehat
3.faktor bahan
Keterbatasan ruang atau tempat menjadi salah satu penyebab wbp sulit menerapkan
pola hidup yang sehat ,hal ini dikarenakan sedikitnya ruang atau tempat untuk wbp
melaksanakan olahraga dan kekurangan alat olahragapun membuat wbp lebih sulit memilih
jenis olahraga yang dapat dilakukan
4.Uang
Keterbatasan dana menjadi salah satu faktor penghambat petugas dalam melakukan
Pembinaan pola hidup sehat sebab rutan tidak memiliki anggaran pembinaan pola hidup
sehat untuk wbp.
5. Faktor sdm
Sedikitnya pegawai rutan membuat pembinaan pola hidup sehat untuk wbp menjadi
lebih sulit dilaksanakn,hal ini dikarenakan jumlah wbp yang melebihi kapasitas rutan yaitu 96
orang dari kapsitas rutan yang hanya 65 orang
E. RUANG LINGKUP
Rumah tahanan negara kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu unit pelaksana
teknis pada jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham
Republik Indonesia. Keberadaan lembaga ini tidak dapat dipisahkan dari sistem peradilan
pidana.Terletak di jantung kota sawahlunto, tepatnya dijalan soekarno hatta nomor 9
kecamatan saringan kota sawahlunto, sekitar lebih kurang 90 km dari kota padang, sumatera
barat.Dibangun pada tahun 1916, Bangunan ini dulunya merupakan penjara peninggalan
belanda. Tempat orang dihukum pada zaman penjajahan. Sejak tahun 1995 bangunan ini
kemudian direnovasi, seiring dengan perubahan sistem penjara menjadi sistem
pemasyarakatan. Sekarang telah menjadi tempat pembinaan bagi orang-orang yang
melanggar hukum khususnya di wilayah sawahlunto.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis di Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Barat yang memiliki tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan terhadap warga binaan sebagai
wujud pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Sawahlunto memiliki tiga sub pelayanan yaitu :
KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan)
Subsi pelayanan tahanan
Subsi pengelolaan
Melakukan pengawasan kepada wbp merupkan skp dari seorang penjaga
tahanan,adapun tugas tugas dari seorang penjaga tahanan yaitu Melaksanakan apel jumlah
narapidana/tahanan pada jam-jam yang telah ditentukan Melakukan pengawasan dan
pemeriksaan awal terhadap pengunjung yang datang termasuk barang bawaannya Menjaga
pintu memeriksa penggeledahan orang barang masuk Melakukan pencatatan, pencocokan id
mengawasi area kunjungan Menjaga pos menara Menjaga pintu steril dan melakukan
pengawasan lalu lintas Menjaga pos blok/p2u Melakukan kontrol keliling Melaksanakan
pencatatan buku jaga blok/p2u Melaksanakan pencatatan buku jaga menara Melaksanakan
pencatatan apel kamar warga binaan pemasyarakatan Melaksakan pengawasan dan penanatan
kebersihan areal blok Mengawasi tempat ibadah Melaksanakan pemeriksaan/ penggeledahan
kamar/ blok hinian Mengawsi kegiatan dapur Mengawsi lalu lintas pasien tahanan/wbp di
klinik Mengawsi kegiatan perpustakaan Mengawsi kegiatan bimker.
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN/RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN SULAWESI UTARA
TAHUN 2022
“Optimalisasi Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto”
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Nama Nama
NIP NIP
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
1.UNIT KERJA
Rancangan aktuaslisasi ini akan diselenggarakan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto.
2.IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan beberapa isu yang ditemukan penulis setelah kurang lebih bekerja selama
2 bulan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto,penulis mengangkat isu Optimalisasi Kegiatan
Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto,Beberapa faktor penyebab
sumber isu terlihat dari minimnya kepekaan petugas dalam melakukan pembinaan
kesehatan,minimnya pengetahuan dan informasi tentang kesehatan,kurangnya antusias wbp
dan kurangnya jumlah petugas,kegiatan olahraga sangat dibutuhkan agar wbp tidak mudah
terserang penyakit,diperlukan peran petugas agar wbp dapat melaksanakan olahraga dengan
baik .
3.ISU YANG DIANGKAT
Berdasarkan identifikasi isu diatas,penulis merumuskan isu yang akan di angkat yaitu
“Optimalisasi Kegiatan Olahraga Bagi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Sawahlunto”
Kegiatan Jumlah
Mata Aktualisasi
No.
Pelatihan Ke-1 Ke- 2 Ke- 3 Ke-4 Ke- 5 perMata
Pelatihan
1. Berorientasi
3 2 3 3 2 13
Pelayanan
2. Akuntabel 3 1 2 1 2 9
3. Kompeten 1 3 3 3 1 11
4. Harmonis 3 0 3 2 1 9
5. Loyal 2 0 2 0 0 4
6. Adaptif 1 3 2 3 1 10
7. Kolaboratif 3 0 1 3 2 9
Jumlah Aktualisasi
16 9 16 15 9 65
Per Kegiiatan