Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGANII

CALON PENJAGA TAHANAN

OPTIMALISASI ANTISIPASI PENJAGAAN PADA POS ATAS


RUTAN KELAS IIB PEMALANG

OLEH
NAMA : MUCHAMAD AZIS

NIP : 199909252022031002

Peserta Latihan dasar CPNS Gol. I


Angkatan XXXIII

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEAGAMAAN DENPASAR TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI ANTISIPASI PENJAGAAN PADA POS ATAS


RUTAN KELAS IIB PEMALANG

Nama : MUCHAMAD AZIS

NIP : 199909252022031002

Telah Disetujui

Pada Hari……..Tanggal…..2021

Mentor Coach/Pembimbing

Ronitua Tambunan, S.H Dr. H. Abdul Ma'in, M. Hum

NIP. 198112312009011013 NIP. 199804251998031001

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar

Kaswo Dr. H. Muchamad Toha, S.Ag.,M.Si

NIP. 197404261999031001 NIP. 196910282002121002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGAMANAN DAN PENGAWASAN MELALUI


PENYEDIAAN SISTEM PENGAMANAN DENGAN BARCODE
UNTUK KONTROL KELILING DI RUTAN KELAS IIB BANYUMAS

Nama : Nadia Isna Putri

NIP : 200109102020122001

Telah diuji di depan Penguji

Pada hari ……………...... tanggal .......................

Penguji

.......................................

NIP............................

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar

Kaswo Dr. H. Muchamad Toha, S.Ag.,M.Si

NIP. 197404261999031001 NIP. 196910282002121002

iii
KATA PENGANTAR

Penulis memenjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul
“Optimalisasi pengamanan dan pengawasan melalui penyediaan sistem
pengamanan dengan barcode untuk kontrol keliling di Rutan Kelas IIB Banyumas’’.
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun sebagai salah satu
persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII tahun 2021
yang diselenggarakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia)
Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai
dasar PNS yang diterapkan di lingkungan Rumah Tahanan Negara kelas ll B Banyumas.
Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Abdul Ma'in, M. Hum selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik
2. Ronitua Tambunan, S.H selaku mentor dari Rutan Kelas IIB Banyumas yang telah
memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik
3. …… selaku narasumber/penguji yang memberikan saran, masukan perbaikan untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XLIII
5. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII
6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII atas inspirasi,
kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
7. Seluruh keluarga atas dukungannya selama ini.

iv
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
rancangan ini, oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini. penulis juga berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik,
dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.

Banyumas, … Agustus 2021


Penulis

Nadia Isna Putri

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL…......................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat
C. Ruang Lingkup

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. DeskripsiOrganisasi
1. Profil Organisasi
2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi
B. Deskripsi Isu
C. Analisis Isu
D. Argumentasi terhadap Core IssueTerpilih
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
F. Matrix Rancangan
G. Jadual Kegiatan

BAB III PENUTUP


H. Kendala dan Atisipaasi

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................

LAMPIRAN …………………........................................................................................................................

vi
DAFTAR TABEL

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 2. 1 Deskripsi Isu......................................................................................................................9


Tabel 2. 2 Analisis Isu AKPK.............................................................................................................11
Tabel 2. 3 Skala USG........................................................................................................................12
Tabel 2. 4 Analisis Isu USG...............................................................................................................12
Tabel 2. 5 Matriks Rancangan.........................................................................................................28
Tabel 2. 6 Jadwal Kegiatan..............................................................................................................28

BAB III KENDALA ISU

Tabel 3. 1 Kendala dan Antisipasi....................................................................................................30

vii
DAFTAR GAMBAR

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

Gambar 2. 1 Fishbone.....................................................................................................................13

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
bahwa ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) adalah seorang yang bertugas sesuai Pasal 10, sebagai (1)pelaksana
kebijakan publik; yang mana seorang ASN merupakan “tangan panjang” dari pemerintah
dalam menggerakan roda pemerintahan, (2) sebagai pelayan publik, yang sejatinya
keberadaannya untuk melayani masyarakat dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang diamanahkannya, (3) sebagai perekat dan pemersatu bangsa; yang seyogyanya kehadiran
ASN di tengah masyarakat guna mengisi sendi- sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara.

Untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani, perlu diselenggarakan
Pelatihan Dasar seperti yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk
membentuk nilai - nilai dasar profesi PNS agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-
nilai dasar profesi PNS tersebut biasa dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik dan anti korupsi.

Rumah Tahanan Negara yang selanjutnya disebut Rutan adalah tempat tersangka atau
terdakwa yang ditahan selama penyidikan, penuntutan,dan pemeriksaan sidang di pengadilan.
Rutan juga merupakan salah satu penyelenggara pelayanan publik di bidang pelayanan
narapidana atau biasa disebut Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Seorang petugas
pemasyarakatan mempunyai tugas sebagai pengayom para WBP, diharapkan para WBP yang
telah keluar dari dalam Rutan dapat diterima kembali di masyarakat itu sendiri sesuai
kodratnya sebagai seorang makhluk sosial.

Penulis adalah seorang Penjaga Tahanan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Dimana
pengamanan dan pengawasan menjadi poin utama terhadap gangguan keamanan dan ketertiban
di rutan. Definisi dari pengamanan itu sendiri merupakan segala bentuk kegiatan dalam rangka
memberikan perlindungan, pencegahan, dan penindakan

1
terhadap setiap ancaman dan gangguan dari dalam dan luar Lapas dan Rutan. Sedangkan
pengawasan merupakan sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang
terlaksana telah sesui dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini juga diperkuat
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara.

Hasil pengamatan penulis selama menjadi Penjaga Tahanan di Rutan Kelas IIB Banyumas
masih ada yang perlu dibenahi. Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu,
unit kerja maupun organisasi Isu-isu yang terjadi dikaitkan dengan pencapaian visi misi Rutan
Kelas IIB Banyumas diantaranya adalah Manajemen ASN yang belum optimal, salah satunya
masih belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Tidak
dipungkiri jika terkandang masih terjadi permasalahan antara sesama WBP maupun dengan
petugas yang disebabkan oleh permasalahan sepele. Selain itu pengawasan yang masih kurang
memungkinkan adanya barang-barang terlarang masuk ke dalam blok hunian. Ditambah lagi
petugas jaga yang terbatas karena banyak yang purna tugas, sedangkan tugas yang harus
dikerjakan tidak sedikit. Hal ini menjadi permasalahan yang harus diatasi di mana dalam
keadaan kurangnya petugas jaga serta atasan yang tidak dapat memonitor setiap waktu dapat
menghambat proses pelaksanaan pengamanan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Berdasarkan hal
tersebut, maka penulis mengangkat isu mengenai “Belum optimalnya pengamanan dan
pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas”.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Umum :
a. Mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS
b. Menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS
c. Membentuk karakter PNS yang dijiwai dengan nilai-nilai dasar ANEKA dan
profesionalitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan instansi.
d. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tupoksi
sebagai Penjaga Tahanan.

2
2. Tujuan Khusus :
a. Mewujudkan pelaksanaan program aktualisasi disertai kemampuan
mengaitkan nilai-nilai dasar ASN
b. Mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan mampu
memberikan solusi
c. Mampu mengoptimalisasi pengamanan dan pengawasan melalui penyediaan sistem
pengamanan dengan barcode untuk kontrol keliling

3. Manfaat

Manfaat laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II


Meningkatkan pemahaman dan Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA sebagai
landasan dalam melaksankan tugas dan kewajiban sehingga terbentuknya PNS yang
berkarakter dan berdedikasi.
b. Bagi Instansi
Berkonstribusi dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan inovasi di Rutan Kelas
IIB Banyumas. Terwujudnya visi dan misi Rutan kelas IIB Banyumas. Terciptanya
suasana Rutan yang aman kondusif dan situasi terkendali.

C. Ruang Lingkup

Rancangan Aktualisasi ini membahas mengenai optimalisasi pengamanan dan pengawasan


pada Rutan Kelas IIB Banyumas yang akan dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2021. Ruang
lingkup dalam rancangan aktualisasi ini yaitu sebagai berikut.

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan


b. Membuat aplikasi sistem pelaporan cepat jam kontrol keliling
c. Melakukan sosialisasi kepada petugas jaga terkait aplikasi sistem pengamanan dengan
barcode untuk kontrol keliling
d. Menempelkan barcode di setiap titik area rutan
e. Monitoring dan evaluasi terkait promosi yang dilakukan

3
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Rutan Kelas IIB Banyumas merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan di bawah
naungan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Rutan
Kelas IIB Banyumas berlokasi di Jalan Alun-alun No. 245, Kel. Sudagaran, Kec. Banyumas,
Kab. Banyumas, Prov. Jawa Tengah. Rutan Kelas IIB Banyumas dibangun pada tahun 1882
di atas tanah dengan luas 12.085 m² dan luas Blok Hunian sejumlah 798 m². Dengan
kapasitas hunian mencapai 152 orang yang terdiri dari Blok Hunian Pria dan Blok Hunian
Wanita.

2. Visi, Misi, Nilai Organisasi


a. Visi :
"Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum"
b. Misi :

1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;


2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia;
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia; dan
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
profesional dan berintegritas.

c. Nilai Organisasi
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I"
1. Profesional

Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung
tinggi etika dan integirtas profesi.

4
2. Akuntabel

Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat


dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku;

3. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan
untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas
4. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai;

B. Deskripsi Isu Rumah Tahanan Negara

Di dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 disebutkan “bahwa perlakuan terhadap


WBP berdasarkan sistem kepenjaraan tidak sesuai dengan sistem pemasyarakatan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan bagian akhir dari sistem
pemidanaan; bahwa sistem pemasyarakatan sebagaimana dimaksud merupakan rangkaian
penegakan hukum yang bertujuan agar Warga Binaan Pemasyarakatan menyadari
kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab”.

5
Dalam menetapkan isu penulis menggunakan landasan teoritik dari agenda kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik)
dengan ditambah pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan tempat
kerja. Selain itu untuk menjaga relevansi dengan kondisi nyata di tempat kerja, dilakukan juga
proses konsultasi dengan atasan di lingkungan kerja sehingga isu yang disampaikan valid dan
reliabel. Terlepas dari hal itu berikut ini beberapa deskripsi isu yang terdapat pada Rutan Kelas
IIB Banyumas.

1. Belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas IIB


Banyumas
Deskripsi Isu : Setiap tahanan pada saat masuk diberi pemberitahuan tertulis tentang aturan
disiplin yang berlaku di rutan, mereka dihadapkan dengan keadaan yang serba terbatas
serta adanya peraturan-peraturan yang mengikat. Dari sinilah timbul rasa ketidakpuasan
terhadap kehidupan mereka, sehingga mereka dapat saja melakukan segala cara untuk bisa
mendapat keleluasaan di dalam Rutan. Oleh karena itu untuk meminimalisir
penyimpangan-penyimpangan yang kapan saja dapat terjadi di Rutan Kelas IIB Banyumas.
Apalagi dengan kondisi kekurangan jumlah pegawai karena banyak petugas jaga yang
purna tugas serta atasan yang tak bisa memonitor setiap waktu. Maka perlu dibentuk
penyelesaian segera terkait peningkatan sistem pengamanan dan pengawasan di Rutan
Kelas IIB Banyumas.

2. Kurangnya pelatihan bela diri bagi petugas pemasyarakatan


Deskripsi Isu : Sebagai aparatur sipil negara, terutama formasi penjaga tahanan tentu
memiliki banyak sekali resiko. Apalagi yang dihadapi bukan manusia biasa melainkan
mnusia yang pernah melakukan tindak kejahatan. Maka dari itu diperlukan kemampuan
bela diri yang mumpuni guna mengatasi gangguan- gangguan yang ada. Akan tetapi, di
Rutan Banyumas masih banyak petugas yang belum menguasai bela diri. Oleh sebab itu,
perlu adanya pelatihan bela diri bagi petugas pemasyarakatan, sehingga mampu
menciptakan ASN yang professional, akuntabel, dan unggul,

3. Belum optimalnya pengisian jurnal harian


Deskripsi Isu : Seperti yang kita ketahui pegawai Kemenkumham setiap harinya harus
melaporkan hasil kerjanya dengan mengisi jurnal harian pada Aplikasi Simpeg yang dapat
diakses melalui komputer maupun smartphone. Akan tetapi, ada saja pegawai yang masih
tidak disiplin dalam mengisi jurnal harian. Hal ini

6
tentunya dapat menimbulkan laporan fiktif yang tidak sesuai dengan tusi pegawai serta
pekerjaan tidak termonitor dan sulit dievaluasi oleh atasan.

4. Belum optimalnya pembatasan waktu saat kunjungan video call


Deskripsi Isu :

Kunjungan video call merupakan pelayanan yang diberikan oleh Rutan Kelas IIB
Banyumas kepada warga binaan pemasyarakatan yang ingin menghubungi para keluarga di
situasi pandemic Covid-19. Pelayanan ini sangat diapreasi oleh keluarga warga binaan
pemasyarakatan karena di kondisi yang serba terbatas ini, mereka masih dapat
berhubungan dengan warga binaan pemasyarakatan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Dalam
melakukan kunjungan virtual biasanya waktu dibatasi karena pranata komputer yang
terbatas dan banyak orang yang ingin melakukan kunjungan video call. Namun, dalam
pembatasan waktu saat kunjungan video call di Rutan Kelas IIB Banyumas belum optimal
sebab terkadang petugas lupa memberitahu pembatasan waktu kepada pengunjung. Hal ini
menyebabkan penumpukan antrian. Oleh karena itu petugas perlu sigap dalam melakukan
pembatasan waktu saat kunjungan video call..

5. Kurangnya perawatan senjata api


Deskripsi Isu : Dalam melakukan penjagaan, biasaya petugas pemasyrakatan dibekali
beberapa alat senjata api untuk kewaspadaan diri dari ancaman yang ada. Akan tetapi,
penggunaan senjata api masih jarang pada saat-saat tertentu saja. Sehingga tak heran jika
menemukan senjata digudang penyimpanan dalam keadaan berdebu dan terawat. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengecekan dan perawatan senjata secara berkala.

6. Belum optimalnya Taman Baca warga binaan pemasyarakatan


Deskripsi Isu : Di Rutan Kelas IIB Banyumas terdapat Taman Baca bagi warga binaan
pemasyarakatan. Adanya Taman Baca tersebut diharapkan dapat menambah wawasan
mereka walaupun berada di balik jeruji besi. Akan tetapi Taman Baca tampak sepi
kunjungan karena kurangnya motivasi para warga binaan pemasyarakan dalam membaca
buku. Maka dari itu perlu adanya penyelesaian terkait isu tersebut

7
7. Kurangnya kebersihan di pos Menara
Deskripsi Isu : Pos atas merupakan salah satu bentuk pengamanan yang ada di setiap
lapas. Salah satu hal yang membuat kinerja petugas maksimal dalam pengamanan
pos atas adalah kebersihan. Maka kebersihan pos atas harus tetap terjaga agar
pengamanan berjalan dengan maksimal

8
Adapun tujuh permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan pada tabel di bawah ini

No Identifikasi Isu/ Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi Akar


Kondisi sekarang dengan Permasalahan
Materi
1. Belum optimalnya Pengamanan dan Pelayanan  Kurangnya
pengamanan dan pengawasan di Publik petugas jaga
pengawasan di rutan berjalan  Belum
Rutan Kelas IIB dengan aman tertib optimalnya
Banyumas monitoring dan
evaluasi kerja

2. Kurangnya Petugas mampu Manajemen  Kurangnya


pelatihan bela diri dan mahir dalam ASN pelatihan bela
bagi petugas melakukan bela diri
pemasyarakatan diri

3. Belum optimalnya Pegawai disiplin Manajemen  Kurangnya


pengisian jurnal dalam pengisian ASN monitoring
harian oleh para jurnal harian
pegawai

4. Belum optimalnya Pembatasan waktu Pelayanan  Kurangnya


pembatasan waktu Kunjungan Video Publik ketersediaan
saat kunjungan Call yang pengukur waktu
video call dilakukan dengan
tepat

5. Kurangnya Senjata api Manajemen  Jarang


perawatan senjata terawat dengan ASN dipergunakan
api baik

6. Belum optimalnya Warga binaan Pelayanan  Rendahnya


Taman Baca warga rajin membaca Publik motivasi
binaan buku dari taman membaca warga
pemasyarakatan baca binaan
pemasyarakatan

7. Kurangnya Pos Menara Pelayanan  Kurangnya


kebersihan di pos senantiasa dalam Publik kesadaran
menara keadaan aman dan petugas dalam
rapi menjaga
kebersihan

Tabel 2. 1 Deskripsi Isu

9
C. Analisis Isu Aktualisasi :

Isu-isu yang ada menyangkut Whole of Governance, Manajemen ASN, dan


Pelayanan Publik yang telah dideskripsikan kemudian ditentukan mana isu yang akan
diangkat menjadi isu utama yang akan menjadi dasar dari kegiatan- kegiatan yang akan
dilakukan selama habituasi. Rancangan program Aktualisasi dan habituasi dibuat
berdasarkan deskripsi isu dengan melihat dari apakah isu tersebut aktual, merupakan
isu yang problematik, memenuhi kekhalayakan atau menyangkut kepentingan
bersama dan juga apakah isu tersebut kelayakan untuk dipecahkan (AKPK). Secara
lebih rinci, penjelasan terkait AKPK adalah sebagai berikut:
1. Aktual
Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam
waktu dekat.
2. Problematik
Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan
keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan
Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan untuk
seseorang atau kelompok.
4. Kelayakan
Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan
tanggung jawab.

Dari Kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka isu yang terkait dengan Manajemen
ASN, Whole of Goverment, dan pelayanan Publik dapat dianalisis sebagai berikut:

10
A K P K
No ISU JUMLAH PERINGKAT
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
pengamanan dan
1. 5 5 4 4 18 1
pengawasan di Rutan
Kelas IIB Banyumas
Kurangnya pelatihan
2. bela diri bagi petugas 3 3 4 3 13 5
pemasyarakatan
Belum optimalnya
3. pengisian jurnal harian 3 3 4 4 14 4
oleh para pegawai
Belum optimalnya
4. pembatasan waktu saat 3 2 3 2 10 7
kunjungan video call

Kurangnya perawatan
5. 4 2 3 3 12 6
senjata api
Belum Optimalnya
Taman Baca Warga
6. 4 4 4 3 15 3
Binaan
Pemasyarakatan
Kurangnya kebersihan di
7. 5 4 4 3 16 2
pos Menara
Tabel 2. 2 Analisis Isu AKPK

Setelah melaksanakan analisis AKPK, maka selanjutnya adalah menetapan peringkat untuk
memlilih isu utama yang akan dipecahkan. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
adalah merupakan metode skoring dalam menetapkan urutan prioritas, dengan memperhatikan
urgensinya, keseriusannya dan adanya kemungkinan berkembangnya masalah. Metode ini
dikembangankan oleh metode yang dikembangkan oleh Kepner dan Tregoe (1981) dengan tujuan
untuk menentukan prioritas isu mana yang akan diambil untuk diselesaikan.
a. Urgency (U). Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan diselesaikan dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu.

b. Seriousness (S). Seberapa serius isu perlu dibahas dan diselesaikan dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah.

c. Growth (G). Seberapa besar kemungkinan suatu isu menjadi berkembang, apabila dikaitkan
dengan penyebab isu, apakah akan semakin memburuk apabila dibiarkan.

Dalam jurnal Analyzing Likert Data (Boone, Jr. dan Boone, 2012) Likert (1932)
mengembangkan prosedur dalam mengukur skala perilaku. Lima alternatif yang

11
dikembangkan adalah sangat diterima (1), diterima (2), tidak diputuskan (3), tidak diterima (4), dan
sangat tidak diterima (5). Dalam perkembangannya, penggunaan skala Likert disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga dalam hal ini, penggunaan skala Likert ditampilkan pada table berikut ini

Skala Urgency Seriousness Growth


1 Sangat tidak mendesak Sangat tidak serius Sangat tidak berkembang
2 Tidak mendesak Tidak Serius Tidak berkembang
3 Netral Netral Netral
4 Mendesak Serius Berkembang
5 Sangat Mendesak Sangat Serius Sangat Berkembang
Tabel 2. 3 Skala USG

Hasil dari penggunaan USG dalam menentukan isu yang akan diangkat ditampilkan pada tabel
berikut ini :
Kriteria
No Isu Total Urutan
U S G
Belum optimalnya pengamanan dan
1 5 4 5 14 1
pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas
Belum Optimalnya Taman Baca Warga Binaan
2 4 4 3 11 3
Pemasyarakatan
3 Kurangnya kebersihan di pos Menara 4 4 4 12 2
Tabel 2. 4 Analisis Isu USG

Analisis Isu dengan menggunakan pisau ukur USG, merupakan analisis final dari Isu yang
ditentukan. Berdasarkan analisis diatas maka ditemukan isu yang paling tinggi urgensinya untuk
dicarikan solusi yaitu “Belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas
IIB Banyumas”.

D. Argumentasi Terhadap Isu Terpilih

Berdasarkan hasil penetapan kriteria kualitas dan urgensi isu dengan metode AKPK dan
USG, maka Core issue yang telah terpilih untuk dicarikan solusi pemecahan masalahnya secara
kreatif, dan direncakan aktivitas dalam memberikan kontribusinya dalam pencapaian visi, misi,
dan tujuan organisasi.Dalam Hal ini “Belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan
Kelas IIB Banyumas”

Isu tersebut sangat penting karena fakta di lapangan saat ini Warga Binaan Pemasyarakatan
di Rutan Kelas IIB Banyumas semakin hari bertambah, sedangkan petugas jaga banyak yang purna
tugas, sehingga pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas belum berjalan dengan
optimal.

12
Berikut ini merupakan diagram fishbone :

MECHINE
MACHINE MAN

Terbatasnya sarana Lemahnya


dan prasarana kontrol area
sistem rutan oleh
pengamanan petugas jaga
Belum optimalnya
pengamanan dan
pengawasan di
Rutan Kelas IIB
Pengamanan dan Minimnya dana Banyumas
pengawasan yang anggaran
kurang termonitor

METHOD MONEY

Gambar 2. 1 Fishbone

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau indikator profesi ASN yakni:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat
menjadi ANEKA yang menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam
ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator- indikator nilai yang
terkandung pada nilai dasar tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas

Kata akuntabilitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu accountability yang berarti keadaan untuk
dipertanggungjawabkan atau keadaanyang dapat dimintai pertanggungjawaban. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanah. Nilai-nilai akuntabilitas sebagai berikut :

13
a. Kepemimpinan

b. Transparansi

c. Integritas

d. Tanggungjawab (Responsibilitas)

e. Keadilan

f. Kepercayaan

g. Keseimbangan

h. Kejelasan

i. Konsistensi

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk dapat mementingkan
kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga
berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang dilaksanakan. Nilai-
nilai dasar profesiASNyangterkandung dalam nasionalismeantara lain:

a. Nilai-nilai yang berhubungan dengan butir-butir Pancasila.

b. Cinta Tanah Air

c. Rela Berkorban

d. Persatuan

e. Integritas

3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pelayan publik yang profesional membutuhkan
tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terkandung dalam etika publik sebagaimana yang terkandung dalam pasal
5ayat (2) Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara sebagai berikut:

14
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis
lainnya yang dihasilkan/ dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Nilai-nilai dasar (Pasal
4) dan kode etik (Pasal 5) layanan publik sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, secara keseluruhanmencerminkan perlunya komitmen mutu dari
setiapaparatur dalam memberikan layanan, apapun bidanglayanannya dan kepada siapapun
layanan itu diberikan. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun.
b. Efektif, efisen, inovatif, berorientasi mutu.
c. Kreatifitas dan kepekaan.
d. Komitmen dan konsistensi.
e. Keadalian dan keterbukaan.
f. Mempererat kesatuan dan kesatuan NKRI.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptiodan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

15
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun nilai-nilai dasar yang terkandung dalam anti korupsi :
a. Jujur.
b. Peduli.
c. Mandiri.
d. Disiplin.
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras.
g. Sederhana.
h. Berani.
i. Adil

16
F. Matriks Rancangan
Konstribusi
Konstribusi
Kegiatan
Keterkaitan Pencapaian Time
Pencapaian
NO Kegiatan Tahapan Output/hasil Substansi Mata Penguatan Schedule
Visi dan
Pelatihan Nilai-Nilai (Penjadwalan)
Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan Tahapan Kegiatan : Output :  Akuntabilitas: Kegiatan ini Integritas 21 Juni - 26
konsultasi a. Membuat janji dengan a. Terlaksana Kejelasan berkontribus i Artinya adanya
Juni 2021
dengan mentor mentor nya Memberikan untuk kesamaan ide
dan atasan b. Menyampaikan dan konsultasi rencana dan pencapaian dalam
mendiskusikan dengan menyampaikan misi mencapai
kegiatan yang akan atasan apa yang akan organisasi tujuan
dilaksanakan b. Terwujudny dilakukan yang aktif organisasi
c. Mendokumentasi a dengan sejelas- menciptaka n
hasil kegiatan persetujuan jelasnya agar profesionalit Akuntabilitas
dari mentor setiap yang akan as, Sebagai betuk
c. Dokumenta dilakukan tidak akuntabilitas pertanggung
si foto hasil akan merugikan , dan jawaban,
kegiatan organisasi. produktifitas menjalankan
kerja tugas dengan
sunguhsun

17
 Nasionalisme:
Integritas
Koordinasi
dilaksanakan
akan menjalin
integritas antar
pegawai.

 Etika Publik:
Menghargai
komunikasi,
konsultasi,dan
kerjasama
Setiap adanya ide
sebelum di
tuangakan
terlebih dahulu di
ajukan ke atasa
guna menjalin
keselarasan
dalam
pelaksanaannya

 Komitmen
Mutu:
Keterbukaan
Ide yang dimiliki
disampaikan
pada atas
dengan
keseluruhan

18
agar tercapai
pelaksanaanya

 Anti Korupsi:
Berani
Berani
menyampaikan
ide kepada
atasan

2 Pembuatan Tahapan kegiatan : Output :  Akuntabilitas: Menciptaka n Profesional 28 Juni – 10


aplikasi sistem a. Mempersiapkan a. Tersediany Transparansi profesionalit Agar Juli 2021
pengamanan perangkat yang akan a Software Atasan dapat as, menjalankan
dengan barcode digunakan aplikasi memonitor akuntabilitas secara
untuk kontrol b. Membuat desain b. Adanya kinerja petugas dan profesional
keliling Rutan aplikasi persetujuan produktifitas tentunya di
Banyumas Kelas c. Mengonsultasikan desain  Komitmen kerja. dukung
IIB Banyumas dengan mentor dan aplikasi Mutu: Efektif, dengan
atasan terkait desain c. Dokumenta efisien, kecakapan
aplikasi si foto hasil inovatif, petugas dan
d. Mendokumentasi kegiatan berorientasi didukung
hasil kesiatan mutu. dengan aturan
Dengan adanya dan SOP yang
website ini memadai.
diharapkan
lebih efektif

19
untuk melakukan Akuntabel
pengamanan dan Penguatan
pengawasan di akuntabilitas
Rutan Kelas IIB terhadap apa
Banyumas. yang dilakukan
petugas dengan
 Etika Publik: dasar yang
Menghargai jelas.
komunikasi,
konsultasi,dan Inovasi
kerjasama Membuat
Setiap adanya suatu hal
ide sebelum di yang baru
tuangakan
terlebih dahulu
di ajukan ke
atasa guna
menjalin
keselarasan
dalam
pelaksanaannya

20
3 Menempelkan Tahapan Kegiatan : Output :  Etika Publik: Menciptaka n Profesional 12 Juli – 17
barcode di titik- a. Mencetak barcode a. Adanya Menghargai rasa nyaman Petugas yang Juli 2021
titik area Rutan b. Melakukan persetujuan komunikasi, dan berkinerja
Kelas IIB konsultasi dengan dari mentor konsultasi,dan keseragama n tinggi dan
Banyumas mentor dan atasan dan atasan kerjasama pemahaman professional
terkait area yang terkait area Setiap adanya ide dalam dalam
harus ditempeli yang harus sebelum di menjalanka n menjalankan
barcode ditempeli tuangakan tugas sesuai tugas.
c. Menempelkan barcode terlebih dahulu di dengan misi
barcode di titik-titik b. Dokumenta ajukan ke atasa organisas Akuntabel
area tertentu si foto hasil guna menjalin Penguatan
d. Mendokumentasi kegiatan keselarasan akuntabilitas
hasil kegiatan dalam terhadap apa
pelaksanaannya yang dilakukan
petugas dengan
dasar yang
 Komitmen jelas.
Mutu: Efektif,
efisien, Inovasi
inovatif, Membuat suatu
berorientasi Hal yang baru
mutu. dan

21
Dengan adanya penting dalam
aplikasi ini pelaksanaan
diharapkan lebih berupa aplikasi
efektif untuk
melakukan
pengamanan dan
pengawasan di
Rutan Kelas IIB
Banyumas

4 Melakukan Tahapan Kegiatan : Output :  Akuntabiitas: Membangun Profesional 19 Juli – 28


sosialisasi a. Mengumpulkan a. Tersosialis Kejelasan karakter dan Petugas yang Juli 2021
aplikasi sistem petugas jaga asinya Melakukan budaya berkinerja
pengamanan b. Memberikan sistem pelaporan bersih, jujur tinggi dan
dengan barcode pengarahan kepada pengaman kinerja dengan serta sopan professional
untuk kontrol petugas jaga untuk an dengan jelas kepada santun dalam dalam
keliling terhadap tata cara penggunaan barcode atasan. lingkungan menjalankan
petugas jaga aplikasi sistem untuk Rutan tugas.
pengamanan dengan kontrol  Komitmen Akuntabel
barcode keliling Mutu: Penguatan
untuk kontrol keliling Mengutamakan akuntabilitas

22
c. Mendokumentasi hasil b. Tersediany pencapaian terhadap apa
kegiatan a daftar hasil dan yang dilakukan
hadir mendorong petugas dengan
c. Dokumenta kinerja dasar yang
si foto hasil pegawai jelas.
kegiatan Membantu
mendorong Sinergi
kinerja agar Melakukan
lebih baik lagi. Kerja sama
dengan
 Anti korupsi: petugas jaga
Kerja keras untuk
Bekerja secara melaksanaka n
optimal sampai kegiatan.
para petugas
benar-benar Inovasi
mengerti dan Membuat suatu
memahami hal yang baru
pentingnya dan penting
pengamanan dalam
dan pengawasan pelaksanaan
di
Rutan

23
berupa
aplikasi
5 Melakukan Tahapan Kegiatan : Output :  Akuntabilitas Mengevalua Profesional: 29 Juli - 02
Evaluasi Kerja a. Mengawasi a. Laporan Tanggung si hasil kerja Aparat Agustus 2021
pelaksanaan Proses evaluasi Jawab dapat sebagai kementerian
Kegiatan pelaksanaa n tanggung acuan untuk hukum dan
b. Mengidentifikasi kegiatan jawab untuk meningkatk HAM adalah
masalah atau kendala (Foto) melakukan an efektifitas aparat yang
yang masih terjadi b. Laporan evaluasi pekerjaan bekerja keras
dalam proses Hasil pelaksanaan untuk
pelaksanaan koordinasi kegiatan mencapai
pengawasan blok dan dengan tujuan
kamar hunian wbp mentor dan  Nasionalisme: organisasi
c. Koordinasi mentor astasan Sila ke 2 melalui
dan atasan terkait terkait tanggung jawab penguasaan
Evaluasi Evaluasi melakukan bidang
Pelaksanaan Pelaksanaa n evaluasi kegiatan tugasnya,
Kegiatan kegiatan adalah salah satu menjunjung
d. Mendokumentasi c. Dokumenta bentuk tinggi etika
hasil kegiatan si foto hasil kewajiban dalam dan integritas
kegiatan melaksanakan profesional.

24
tugas hingga Akuntabel:
akhir Setiap kegiatan
dalam rangka
 Etika Publik: penyelenggar
Disiplin aan pemerintah
mengutamakan dapat
pencapaian hasil dipertanggung
dan mendorong jawabkan
sikap WBP kepada
Perempuan. hasil masyarakat
evaluasi akan sesuai dengan
menghasilkan ketentuan atau
pencapaian dari peraturan yang
kegiatan yang berlaku.
dilaksanakan dan
mendorong WBP Sinergi:
untuk disiplin Komitmen
dan tertib untuk
membangun

25
 Komitmen dan
mutu: Mutu memastikan
Pelayanan hubungan
berorientasi kerjasama yang
mutu yaitu produktif serta
setiap kegiatan kemitraan yang
yang di evaluasi harmonis
di arahkan dengan para
dalam mencapai pemangku
tujuan standar kepentingan
mutu untuk
menemukan
 Anti Korupsi: dan
Disiplin melaksanaka n
kedisiplinan solusi terbaik,
hasil evaluasi bermanfaat dan
akan membuat berkualitas
WBP
Perempuan
menjadi lebih
disiplin

26
Transparan:
Kementrian
Hukum dan
HAM
menjamin
akses atau
kebebasan dari
setiap orang
untuk
memperoleh
informasi
tentang
penyelenggar
aan
pemerintahan,
yakni informasi
tentang
kebijakan,
proses
pembuatan dan
pelaksanaany

27
a, serta hasil -
hasil yang
dicapai.
Tabel 2. 5 Matriks Rancangan

G. Jadwal Kegiatan

Minggu Pelaksanaan
No Juni Juli Agustus
Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1
Melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan
1
Pembuatan aplikasi sistem pengamanan dengan barcode untuk kontrol
2 keliling Rutan Banyumas Kelas IIB Banyumas
Menempelkan barcode di titik-titik area Rutan Kelas IIB
3 Banyumas
Melakukan sosialisasi aplikasi sistem pengamanan dengan
4 barcode untuk kontrol keliling terhadap petugas jaga

5 Melakukan Evaluasi Kerja

Tabel 2. 6 Jadwal Kegiatan

28
BAB III
AKTUALISASI

G. Kendala & Antisipasi


Mengaplikasikan nilai-nilai ASN sebagai dasar dalam melakukan Tugas dan Peran sebagai ASN memanglah tidak mudah. Antisipasi untuk
mendukung terlaksananya laporan aktualisasi di Rutan Kelas IIB Banyumas, maka penyusun akan memperhatikan :

No Kegiatan Kendala Antisipasi


 Melakukan terlebih dahulu konsultasi dengan
atasan langsung apabila ada penugasan lain
 Jika masih memungkinkan dari segi waktu
Adanya penugasan lain dari pimpinan,
Melakukan konsultasi dengan maka dilakukan penggeseran jadwal kegiatan
sehingga mengakibatkan adanya rencana
1 mentor dan atasan
kegiatan aktualisasi terlaksana dengan  Mengganti rencana kegiatan yang tidak dapat
kurang optimal terlaksana dengan kegiatan yang lain yang
ditugaskan pimpinan

Pembuatan aplikasi sistem pengamanan


dengan barcode untuk kontrol keliling
2 Perangkat computer yang terbatas  Menggunakan perangkat computer pribadi
di Rutan Banyumas Kelas IIB
Banyumas

 Memberikan tempat tersendiri untuk


Menempelkan barcode di titik-titik Keterbatasan tepat untuk peletakan penempelan tanda
3
area Rutan Kelas IIB Banyumas barcode

29
Melakukan sosialisasi aplikasi sistem
pengamanan dengan barcode untuk
Tidak semua petugas jaga pintar  Melakukan sosialisasi cecara berkala
4 kontrol keliling terhadap petugas jaga
teknologi hingga paham

Jadwal pelaksanaan yang masih bisa


Melakukan Evaluasi Kerja berubah sesuai kondisi di tempat aktualisasi  Melakukan konsultasi dengan atasan
5
langsung / mentor dan coach

Tabel 3. 1 Kendala dan Antisipasi

30
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

(Sedang dalam proses pengerjaan)

B. Rekomendasi

(Sedang dalam proses pengerjaan)

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
2. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
3. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
4. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
:Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
6. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
7. Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administras Negara. (2017).
8. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara. Lembaga Administras Negara. (2017).
9. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017).
10. Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
12. PerkaLAN RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan
CPNS Gol. II
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.
14. Peratuaran Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Rpublik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Tentang Pengaman Pda Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
15. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03 Tahun 2001 Tentang
Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan
16. Keputusan Direktur Jendral Pemasyarakatan Nomor PAS-416.PK.01.04.01 Tahun 2015
Tentang Standar Pencegahan Gangguan Kamtib Lapas dan Rutan.

32
LAMPIRAN

33

Anda mungkin juga menyukai