GOLONGANII
OLEH
NAMA : MUCHAMAD AZIS
NIP : 199909252022031002
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
NIP : 199909252022031002
Telah Disetujui
Pada Hari……..Tanggal…..2021
Mentor Coach/Pembimbing
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIP : 200109102020122001
Penguji
.......................................
NIP............................
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
KEMENKUMHAM dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar
iii
KATA PENGANTAR
Penulis memenjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul
“Optimalisasi pengamanan dan pengawasan melalui penyediaan sistem
pengamanan dengan barcode untuk kontrol keliling di Rutan Kelas IIB Banyumas’’.
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun sebagai salah satu
persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII tahun 2021
yang diselenggarakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia)
Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai
dasar PNS yang diterapkan di lingkungan Rumah Tahanan Negara kelas ll B Banyumas.
Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Abdul Ma'in, M. Hum selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik
2. Ronitua Tambunan, S.H selaku mentor dari Rutan Kelas IIB Banyumas yang telah
memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik
3. …… selaku narasumber/penguji yang memberikan saran, masukan perbaikan untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XLIII
5. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII
6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII atas inspirasi,
kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
7. Seluruh keluarga atas dukungannya selama ini.
iv
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
rancangan ini, oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini. penulis juga berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“ANEKA” dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik,
dan Whole of Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL…......................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat
C. Ruang Lingkup
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................
LAMPIRAN …………………........................................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Fishbone.....................................................................................................................13
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
bahwa ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) adalah seorang yang bertugas sesuai Pasal 10, sebagai (1)pelaksana
kebijakan publik; yang mana seorang ASN merupakan “tangan panjang” dari pemerintah
dalam menggerakan roda pemerintahan, (2) sebagai pelayan publik, yang sejatinya
keberadaannya untuk melayani masyarakat dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang diamanahkannya, (3) sebagai perekat dan pemersatu bangsa; yang seyogyanya kehadiran
ASN di tengah masyarakat guna mengisi sendi- sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani, perlu diselenggarakan
Pelatihan Dasar seperti yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk
membentuk nilai - nilai dasar profesi PNS agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-
nilai dasar profesi PNS tersebut biasa dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik dan anti korupsi.
Rumah Tahanan Negara yang selanjutnya disebut Rutan adalah tempat tersangka atau
terdakwa yang ditahan selama penyidikan, penuntutan,dan pemeriksaan sidang di pengadilan.
Rutan juga merupakan salah satu penyelenggara pelayanan publik di bidang pelayanan
narapidana atau biasa disebut Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Seorang petugas
pemasyarakatan mempunyai tugas sebagai pengayom para WBP, diharapkan para WBP yang
telah keluar dari dalam Rutan dapat diterima kembali di masyarakat itu sendiri sesuai
kodratnya sebagai seorang makhluk sosial.
Penulis adalah seorang Penjaga Tahanan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Dimana
pengamanan dan pengawasan menjadi poin utama terhadap gangguan keamanan dan ketertiban
di rutan. Definisi dari pengamanan itu sendiri merupakan segala bentuk kegiatan dalam rangka
memberikan perlindungan, pencegahan, dan penindakan
1
terhadap setiap ancaman dan gangguan dari dalam dan luar Lapas dan Rutan. Sedangkan
pengawasan merupakan sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang
terlaksana telah sesui dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini juga diperkuat
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara.
Hasil pengamatan penulis selama menjadi Penjaga Tahanan di Rutan Kelas IIB Banyumas
masih ada yang perlu dibenahi. Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu,
unit kerja maupun organisasi Isu-isu yang terjadi dikaitkan dengan pencapaian visi misi Rutan
Kelas IIB Banyumas diantaranya adalah Manajemen ASN yang belum optimal, salah satunya
masih belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Tidak
dipungkiri jika terkandang masih terjadi permasalahan antara sesama WBP maupun dengan
petugas yang disebabkan oleh permasalahan sepele. Selain itu pengawasan yang masih kurang
memungkinkan adanya barang-barang terlarang masuk ke dalam blok hunian. Ditambah lagi
petugas jaga yang terbatas karena banyak yang purna tugas, sedangkan tugas yang harus
dikerjakan tidak sedikit. Hal ini menjadi permasalahan yang harus diatasi di mana dalam
keadaan kurangnya petugas jaga serta atasan yang tidak dapat memonitor setiap waktu dapat
menghambat proses pelaksanaan pengamanan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Berdasarkan hal
tersebut, maka penulis mengangkat isu mengenai “Belum optimalnya pengamanan dan
pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas”.
1. Tujuan Umum :
a. Mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS
b. Menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS
c. Membentuk karakter PNS yang dijiwai dengan nilai-nilai dasar ANEKA dan
profesionalitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan instansi.
d. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tupoksi
sebagai Penjaga Tahanan.
2
2. Tujuan Khusus :
a. Mewujudkan pelaksanaan program aktualisasi disertai kemampuan
mengaitkan nilai-nilai dasar ASN
b. Mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan mampu
memberikan solusi
c. Mampu mengoptimalisasi pengamanan dan pengawasan melalui penyediaan sistem
pengamanan dengan barcode untuk kontrol keliling
3. Manfaat
Manfaat laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:
C. Ruang Lingkup
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Rutan Kelas IIB Banyumas merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan di bawah
naungan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Rutan
Kelas IIB Banyumas berlokasi di Jalan Alun-alun No. 245, Kel. Sudagaran, Kec. Banyumas,
Kab. Banyumas, Prov. Jawa Tengah. Rutan Kelas IIB Banyumas dibangun pada tahun 1882
di atas tanah dengan luas 12.085 m² dan luas Blok Hunian sejumlah 798 m². Dengan
kapasitas hunian mencapai 152 orang yang terdiri dari Blok Hunian Pria dan Blok Hunian
Wanita.
c. Nilai Organisasi
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami "P-A-S-T-I"
1. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung
tinggi etika dan integirtas profesi.
4
2. Akuntabel
3. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan
untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas
4. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai;
5
Dalam menetapkan isu penulis menggunakan landasan teoritik dari agenda kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik)
dengan ditambah pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan tempat
kerja. Selain itu untuk menjaga relevansi dengan kondisi nyata di tempat kerja, dilakukan juga
proses konsultasi dengan atasan di lingkungan kerja sehingga isu yang disampaikan valid dan
reliabel. Terlepas dari hal itu berikut ini beberapa deskripsi isu yang terdapat pada Rutan Kelas
IIB Banyumas.
6
tentunya dapat menimbulkan laporan fiktif yang tidak sesuai dengan tusi pegawai serta
pekerjaan tidak termonitor dan sulit dievaluasi oleh atasan.
Kunjungan video call merupakan pelayanan yang diberikan oleh Rutan Kelas IIB
Banyumas kepada warga binaan pemasyarakatan yang ingin menghubungi para keluarga di
situasi pandemic Covid-19. Pelayanan ini sangat diapreasi oleh keluarga warga binaan
pemasyarakatan karena di kondisi yang serba terbatas ini, mereka masih dapat
berhubungan dengan warga binaan pemasyarakatan di Rutan Kelas IIB Banyumas. Dalam
melakukan kunjungan virtual biasanya waktu dibatasi karena pranata komputer yang
terbatas dan banyak orang yang ingin melakukan kunjungan video call. Namun, dalam
pembatasan waktu saat kunjungan video call di Rutan Kelas IIB Banyumas belum optimal
sebab terkadang petugas lupa memberitahu pembatasan waktu kepada pengunjung. Hal ini
menyebabkan penumpukan antrian. Oleh karena itu petugas perlu sigap dalam melakukan
pembatasan waktu saat kunjungan video call..
7
7. Kurangnya kebersihan di pos Menara
Deskripsi Isu : Pos atas merupakan salah satu bentuk pengamanan yang ada di setiap
lapas. Salah satu hal yang membuat kinerja petugas maksimal dalam pengamanan
pos atas adalah kebersihan. Maka kebersihan pos atas harus tetap terjaga agar
pengamanan berjalan dengan maksimal
8
Adapun tujuh permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan pada tabel di bawah ini
9
C. Analisis Isu Aktualisasi :
Dari Kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka isu yang terkait dengan Manajemen
ASN, Whole of Goverment, dan pelayanan Publik dapat dianalisis sebagai berikut:
10
A K P K
No ISU JUMLAH PERINGKAT
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
pengamanan dan
1. 5 5 4 4 18 1
pengawasan di Rutan
Kelas IIB Banyumas
Kurangnya pelatihan
2. bela diri bagi petugas 3 3 4 3 13 5
pemasyarakatan
Belum optimalnya
3. pengisian jurnal harian 3 3 4 4 14 4
oleh para pegawai
Belum optimalnya
4. pembatasan waktu saat 3 2 3 2 10 7
kunjungan video call
Kurangnya perawatan
5. 4 2 3 3 12 6
senjata api
Belum Optimalnya
Taman Baca Warga
6. 4 4 4 3 15 3
Binaan
Pemasyarakatan
Kurangnya kebersihan di
7. 5 4 4 3 16 2
pos Menara
Tabel 2. 2 Analisis Isu AKPK
Setelah melaksanakan analisis AKPK, maka selanjutnya adalah menetapan peringkat untuk
memlilih isu utama yang akan dipecahkan. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
adalah merupakan metode skoring dalam menetapkan urutan prioritas, dengan memperhatikan
urgensinya, keseriusannya dan adanya kemungkinan berkembangnya masalah. Metode ini
dikembangankan oleh metode yang dikembangkan oleh Kepner dan Tregoe (1981) dengan tujuan
untuk menentukan prioritas isu mana yang akan diambil untuk diselesaikan.
a. Urgency (U). Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan diselesaikan dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu.
b. Seriousness (S). Seberapa serius isu perlu dibahas dan diselesaikan dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah.
c. Growth (G). Seberapa besar kemungkinan suatu isu menjadi berkembang, apabila dikaitkan
dengan penyebab isu, apakah akan semakin memburuk apabila dibiarkan.
Dalam jurnal Analyzing Likert Data (Boone, Jr. dan Boone, 2012) Likert (1932)
mengembangkan prosedur dalam mengukur skala perilaku. Lima alternatif yang
11
dikembangkan adalah sangat diterima (1), diterima (2), tidak diputuskan (3), tidak diterima (4), dan
sangat tidak diterima (5). Dalam perkembangannya, penggunaan skala Likert disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga dalam hal ini, penggunaan skala Likert ditampilkan pada table berikut ini
Hasil dari penggunaan USG dalam menentukan isu yang akan diangkat ditampilkan pada tabel
berikut ini :
Kriteria
No Isu Total Urutan
U S G
Belum optimalnya pengamanan dan
1 5 4 5 14 1
pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas
Belum Optimalnya Taman Baca Warga Binaan
2 4 4 3 11 3
Pemasyarakatan
3 Kurangnya kebersihan di pos Menara 4 4 4 12 2
Tabel 2. 4 Analisis Isu USG
Analisis Isu dengan menggunakan pisau ukur USG, merupakan analisis final dari Isu yang
ditentukan. Berdasarkan analisis diatas maka ditemukan isu yang paling tinggi urgensinya untuk
dicarikan solusi yaitu “Belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas
IIB Banyumas”.
Berdasarkan hasil penetapan kriteria kualitas dan urgensi isu dengan metode AKPK dan
USG, maka Core issue yang telah terpilih untuk dicarikan solusi pemecahan masalahnya secara
kreatif, dan direncakan aktivitas dalam memberikan kontribusinya dalam pencapaian visi, misi,
dan tujuan organisasi.Dalam Hal ini “Belum optimalnya pengamanan dan pengawasan di Rutan
Kelas IIB Banyumas”
Isu tersebut sangat penting karena fakta di lapangan saat ini Warga Binaan Pemasyarakatan
di Rutan Kelas IIB Banyumas semakin hari bertambah, sedangkan petugas jaga banyak yang purna
tugas, sehingga pengamanan dan pengawasan di Rutan Kelas IIB Banyumas belum berjalan dengan
optimal.
12
Berikut ini merupakan diagram fishbone :
MECHINE
MACHINE MAN
METHOD MONEY
Gambar 2. 1 Fishbone
Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau indikator profesi ASN yakni:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat
menjadi ANEKA yang menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam
ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator- indikator nilai yang
terkandung pada nilai dasar tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Kata akuntabilitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu accountability yang berarti keadaan untuk
dipertanggungjawabkan atau keadaanyang dapat dimintai pertanggungjawaban. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanah. Nilai-nilai akuntabilitas sebagai berikut :
13
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk dapat mementingkan
kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga
berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang dilaksanakan. Nilai-
nilai dasar profesiASNyangterkandung dalam nasionalismeantara lain:
c. Rela Berkorban
d. Persatuan
e. Integritas
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pelayan publik yang profesional membutuhkan
tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terkandung dalam etika publik sebagaimana yang terkandung dalam pasal
5ayat (2) Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara sebagai berikut:
14
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis
lainnya yang dihasilkan/ dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Nilai-nilai dasar (Pasal
4) dan kode etik (Pasal 5) layanan publik sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, secara keseluruhanmencerminkan perlunya komitmen mutu dari
setiapaparatur dalam memberikan layanan, apapun bidanglayanannya dan kepada siapapun
layanan itu diberikan. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun.
b. Efektif, efisen, inovatif, berorientasi mutu.
c. Kreatifitas dan kepekaan.
d. Komitmen dan konsistensi.
e. Keadalian dan keterbukaan.
f. Mempererat kesatuan dan kesatuan NKRI.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptiodan corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
15
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun nilai-nilai dasar yang terkandung dalam anti korupsi :
a. Jujur.
b. Peduli.
c. Mandiri.
d. Disiplin.
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras.
g. Sederhana.
h. Berani.
i. Adil
16
F. Matriks Rancangan
Konstribusi
Konstribusi
Kegiatan
Keterkaitan Pencapaian Time
Pencapaian
NO Kegiatan Tahapan Output/hasil Substansi Mata Penguatan Schedule
Visi dan
Pelatihan Nilai-Nilai (Penjadwalan)
Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan Tahapan Kegiatan : Output : Akuntabilitas: Kegiatan ini Integritas 21 Juni - 26
konsultasi a. Membuat janji dengan a. Terlaksana Kejelasan berkontribus i Artinya adanya
Juni 2021
dengan mentor mentor nya Memberikan untuk kesamaan ide
dan atasan b. Menyampaikan dan konsultasi rencana dan pencapaian dalam
mendiskusikan dengan menyampaikan misi mencapai
kegiatan yang akan atasan apa yang akan organisasi tujuan
dilaksanakan b. Terwujudny dilakukan yang aktif organisasi
c. Mendokumentasi a dengan sejelas- menciptaka n
hasil kegiatan persetujuan jelasnya agar profesionalit Akuntabilitas
dari mentor setiap yang akan as, Sebagai betuk
c. Dokumenta dilakukan tidak akuntabilitas pertanggung
si foto hasil akan merugikan , dan jawaban,
kegiatan organisasi. produktifitas menjalankan
kerja tugas dengan
sunguhsun
17
Nasionalisme:
Integritas
Koordinasi
dilaksanakan
akan menjalin
integritas antar
pegawai.
Etika Publik:
Menghargai
komunikasi,
konsultasi,dan
kerjasama
Setiap adanya ide
sebelum di
tuangakan
terlebih dahulu di
ajukan ke atasa
guna menjalin
keselarasan
dalam
pelaksanaannya
Komitmen
Mutu:
Keterbukaan
Ide yang dimiliki
disampaikan
pada atas
dengan
keseluruhan
18
agar tercapai
pelaksanaanya
Anti Korupsi:
Berani
Berani
menyampaikan
ide kepada
atasan
19
untuk melakukan Akuntabel
pengamanan dan Penguatan
pengawasan di akuntabilitas
Rutan Kelas IIB terhadap apa
Banyumas. yang dilakukan
petugas dengan
Etika Publik: dasar yang
Menghargai jelas.
komunikasi,
konsultasi,dan Inovasi
kerjasama Membuat
Setiap adanya suatu hal
ide sebelum di yang baru
tuangakan
terlebih dahulu
di ajukan ke
atasa guna
menjalin
keselarasan
dalam
pelaksanaannya
20
3 Menempelkan Tahapan Kegiatan : Output : Etika Publik: Menciptaka n Profesional 12 Juli – 17
barcode di titik- a. Mencetak barcode a. Adanya Menghargai rasa nyaman Petugas yang Juli 2021
titik area Rutan b. Melakukan persetujuan komunikasi, dan berkinerja
Kelas IIB konsultasi dengan dari mentor konsultasi,dan keseragama n tinggi dan
Banyumas mentor dan atasan dan atasan kerjasama pemahaman professional
terkait area yang terkait area Setiap adanya ide dalam dalam
harus ditempeli yang harus sebelum di menjalanka n menjalankan
barcode ditempeli tuangakan tugas sesuai tugas.
c. Menempelkan barcode terlebih dahulu di dengan misi
barcode di titik-titik b. Dokumenta ajukan ke atasa organisas Akuntabel
area tertentu si foto hasil guna menjalin Penguatan
d. Mendokumentasi kegiatan keselarasan akuntabilitas
hasil kegiatan dalam terhadap apa
pelaksanaannya yang dilakukan
petugas dengan
dasar yang
Komitmen jelas.
Mutu: Efektif,
efisien, Inovasi
inovatif, Membuat suatu
berorientasi Hal yang baru
mutu. dan
21
Dengan adanya penting dalam
aplikasi ini pelaksanaan
diharapkan lebih berupa aplikasi
efektif untuk
melakukan
pengamanan dan
pengawasan di
Rutan Kelas IIB
Banyumas
22
c. Mendokumentasi hasil b. Tersediany pencapaian terhadap apa
kegiatan a daftar hasil dan yang dilakukan
hadir mendorong petugas dengan
c. Dokumenta kinerja dasar yang
si foto hasil pegawai jelas.
kegiatan Membantu
mendorong Sinergi
kinerja agar Melakukan
lebih baik lagi. Kerja sama
dengan
Anti korupsi: petugas jaga
Kerja keras untuk
Bekerja secara melaksanaka n
optimal sampai kegiatan.
para petugas
benar-benar Inovasi
mengerti dan Membuat suatu
memahami hal yang baru
pentingnya dan penting
pengamanan dalam
dan pengawasan pelaksanaan
di
Rutan
23
berupa
aplikasi
5 Melakukan Tahapan Kegiatan : Output : Akuntabilitas Mengevalua Profesional: 29 Juli - 02
Evaluasi Kerja a. Mengawasi a. Laporan Tanggung si hasil kerja Aparat Agustus 2021
pelaksanaan Proses evaluasi Jawab dapat sebagai kementerian
Kegiatan pelaksanaa n tanggung acuan untuk hukum dan
b. Mengidentifikasi kegiatan jawab untuk meningkatk HAM adalah
masalah atau kendala (Foto) melakukan an efektifitas aparat yang
yang masih terjadi b. Laporan evaluasi pekerjaan bekerja keras
dalam proses Hasil pelaksanaan untuk
pelaksanaan koordinasi kegiatan mencapai
pengawasan blok dan dengan tujuan
kamar hunian wbp mentor dan Nasionalisme: organisasi
c. Koordinasi mentor astasan Sila ke 2 melalui
dan atasan terkait terkait tanggung jawab penguasaan
Evaluasi Evaluasi melakukan bidang
Pelaksanaan Pelaksanaa n evaluasi kegiatan tugasnya,
Kegiatan kegiatan adalah salah satu menjunjung
d. Mendokumentasi c. Dokumenta bentuk tinggi etika
hasil kegiatan si foto hasil kewajiban dalam dan integritas
kegiatan melaksanakan profesional.
24
tugas hingga Akuntabel:
akhir Setiap kegiatan
dalam rangka
Etika Publik: penyelenggar
Disiplin aan pemerintah
mengutamakan dapat
pencapaian hasil dipertanggung
dan mendorong jawabkan
sikap WBP kepada
Perempuan. hasil masyarakat
evaluasi akan sesuai dengan
menghasilkan ketentuan atau
pencapaian dari peraturan yang
kegiatan yang berlaku.
dilaksanakan dan
mendorong WBP Sinergi:
untuk disiplin Komitmen
dan tertib untuk
membangun
25
Komitmen dan
mutu: Mutu memastikan
Pelayanan hubungan
berorientasi kerjasama yang
mutu yaitu produktif serta
setiap kegiatan kemitraan yang
yang di evaluasi harmonis
di arahkan dengan para
dalam mencapai pemangku
tujuan standar kepentingan
mutu untuk
menemukan
Anti Korupsi: dan
Disiplin melaksanaka n
kedisiplinan solusi terbaik,
hasil evaluasi bermanfaat dan
akan membuat berkualitas
WBP
Perempuan
menjadi lebih
disiplin
26
Transparan:
Kementrian
Hukum dan
HAM
menjamin
akses atau
kebebasan dari
setiap orang
untuk
memperoleh
informasi
tentang
penyelenggar
aan
pemerintahan,
yakni informasi
tentang
kebijakan,
proses
pembuatan dan
pelaksanaany
27
a, serta hasil -
hasil yang
dicapai.
Tabel 2. 5 Matriks Rancangan
G. Jadwal Kegiatan
Minggu Pelaksanaan
No Juni Juli Agustus
Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1
Melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan
1
Pembuatan aplikasi sistem pengamanan dengan barcode untuk kontrol
2 keliling Rutan Banyumas Kelas IIB Banyumas
Menempelkan barcode di titik-titik area Rutan Kelas IIB
3 Banyumas
Melakukan sosialisasi aplikasi sistem pengamanan dengan
4 barcode untuk kontrol keliling terhadap petugas jaga
28
BAB III
AKTUALISASI
29
Melakukan sosialisasi aplikasi sistem
pengamanan dengan barcode untuk
Tidak semua petugas jaga pintar Melakukan sosialisasi cecara berkala
4 kontrol keliling terhadap petugas jaga
teknologi hingga paham
30
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
2. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
3. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
4. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
:Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
6. Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
7. Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administras Negara. (2017).
8. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara. Lembaga Administras Negara. (2017).
9. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017).
10. Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
12. PerkaLAN RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan
CPNS Gol. II
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.
14. Peratuaran Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Rpublik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
Tentang Pengaman Pda Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
15. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03 Tahun 2001 Tentang
Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan
16. Keputusan Direktur Jendral Pemasyarakatan Nomor PAS-416.PK.01.04.01 Tahun 2015
Tentang Standar Pencegahan Gangguan Kamtib Lapas dan Rutan.
32
LAMPIRAN
33