SUMBER DAYA
MANUSIA
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
TAHUN 2021
Bahan Ajar 11
Bimbingan Teknis PKH
PENGERTIAN KODE ETIK
KODE ETIK
NILAI-NILAI DASAR
ISI
LARANGAN
ETIKA HUBUNGAN
PELANGGARAN & SANKSI
FUNGSI KOMISI ETIK
MEKANISME
KODE ETIK ?
Pengertian Etik
Kata Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (Bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or
reference for our control system”.
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut “self control”.
Pengertian Kode Etik
Drs. O.P Simorangkir
Kode etik adalah sebuah ilmu yang harus dimiliki seseorang karena kode etik adalah sebuah pandangan manusia
dalam menilai terhadap baik dan buruknya sebuah tindakan manusia dalam kehidupan masing-masing.
Drs. H. Burhanudin Salam
Kode Etik adalah sebuah ilmu filsafat tentang nilai-nilai dan norma yang harus dimiliki untuk dilakukan oleh
manusia dalam kehidupannya
Martin
Kode Etik adalah sebuah ilmu yang akan menjadi sebuah acuan dan pedoman manusia dalam mengontrol tingkah
laku dan perilaku manusia dalam kehidupan masing-masing.
KODE ETIK ?
Secara garis besar, Kode Etik adalah pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis, di dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Kode Etik adalah aturan tertulis yang secara sistematis sengaja
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada, yang dapat
berfungsi sebagai alat untuk menilai berbagai macam tindakan
yang menyimpang dari etika yang ada.
KODE ETIK ?
PROFESI VS ORGANISASI
Dasar hukum terkait Kode Etik Sumber Daya Sumber Daya Manusia Program
Keluarga Harapan:
1. Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor
02/3/KP.05.03/10/2020 tentang Kode Etik Sumber Daya Manusia Program Keluarga
Harapan.
2. Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor
02/3/KP.05.03/11/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kode Etik Sumber Daya
Manusia Program Keluarga Harapan.
NILAI – NILAI DASAR
S SANTUN
menghormati dan menghargai harkat dan martabat
penerima manfaat, rekan sejawat, penanggung jawab
PKH dan mitra kerja
Mengatur hubungan
dengan KPM, rekan
sejawat, penanggung
jawab, dan mitra kerja
KEWAJIBAN
SANTUN
• Menerima orang lain sebagai individu yang memiliki latar belakang dan kapasitas yang
berbeda-beda;
• Menerima perbedaan sosial budaya, ras, etnis, adat, warna kulit, jenis kelamin, umur, status
perkawinan, agama, jabatan, golongan dan kondisi disabilitas;
• Ramah dan bertutur kata sopan serta tidak merendahkan dalam berkomunikasi;
• Memberikan pelayanan tanpa tekanan atau ancaman; dan
KEWAJIBAN
INTEGRITAS
• Mematuhi dan menerapkan nilai dan norma yang berlaku dalam PKH dan Kementerian Sosial
secara konsisten;
• Proaktif dalam mencegah terjadinya korupsi serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela.
• Menjaga kerahasiaan data dan informasi yang menyangkut jabatan, rahasia negara, program, dan
penerima manfaat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Bertanggung jawab untuk turut serta mengatasi kendala dalam pelaksanaan tugas;
• Bertanggung jawab untuk menjaga dan/atau memelihara barang milik negara yang digunakan
dalam pelaksanaan tugas; dan
• Jujur dan mampu mempertanggungjawabkan setiap perkataan dan perbuatan
KEWAJIBAN
PROFESIONAL
• Melaksanakan tugas dan fungsi berdasarkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
standar operasional prosedur yang berlaku;
• Melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik, benar, tuntas dan tepat waktu;
• Meningkatkan kompetensi diri secara terus menerus untuk mendukung pelaksanaan
tugas; dan
• Melakukan koordinasi dan konsultasi untuk menjaga kualitas kinerja.
LARANGAN
Menerima hadiah dan/atau imbalan dari pihak mana saja (gratifikasi) yang dapat mempengaruhi
independensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas PKH;
Terlibat dalam aktivitas politik praktis seperti pengurus dan/atau anggota Partai Politik, menjadi juru
kampanye, melakukan Kampanye, menjadi calon anggota legislatif pusat ataupun daerah, menjadi
calon pada Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Kepala Desa dan sebutan lainnya;
Menjadi pegawai atau petugas pelaksana pemilihan umum pusat, daerah provinsi, daerah
kabupaten/kota, kecamatan, dan/atau desa/kelurahan/ nama lain yang bertugas penuh waktu atau jangka
panjang;
Melakukan pekerjaan lain di lingkungan Kementerian Sosial atau di luar lingkungan Kementerian
Sosial tanpa persetujuan secara tertulis dari Direktur yang menangani pelaksanaan PKH;
LARANGAN
Menggunakan atribut PKH untuk kepentingan lain di luar kepentingan PKH; dan
Melakukan tindakan asusila, kekerasan fisik, psikis, seksual dan/atau eksploitasi serta melanggar
norma adat.
Berbudi bahasa, bersikap, berperilaku, bertindak tidak terpuji/tercela yang bertentangan dengan
norma kesusilaan dan dapat mencemarkan nama baik dan reputasi Kementerian Sosial umumnya
dan PKH Khususnya;
Menggunakan data dan/atau informasi yang dimiliki untuk kepentingan politik dan melanggar
hukum di luar tugas pelaksanaan PKH;
Memberikan keterangan palsu atau memanipulasi data dan/atau informasi untuk kepentingan
pribadi dan/atau kelompok;
Menyebarkan pendapat yang bersifat provokatif terkait kebijakan dan pelaksanaan PKH dalam
bentuk tulisan, foto, gambar, audio dan video di semua jenis media;
LARANGAN
• Menyampaikan informasi, pernyataan, opini dan bentuk lainnya melalui semua jenis
media dengan tidak bijak berupa tulisan, foto, gambar, audio dan video, yang bermuatan
ujaran kebencian, sara, fitnah dan pencemaran nama baik yang bertentangan dengan
norma kepatutan dan kesusilaan dan dapat mencemarkan nama baik dan reputasi
Kementerian Sosial umumnya dan PKH khususnya;
• Memegang dan/atau menyimpan Kartu Keluarga Sejahtera dan buku tabungan KPM.
ETIKA HUBUNGAN
DENGAN KPM
Berinteraksi dengan KPM PKH dengan penuh komitmen, tanggung jawab, dan jujur dilandasi
sikap kesetaraan, saling menghormati dan menghargai;
Memberikan layanan kepada KPM tanpa membeda-bedakan budaya, ras, etnis, adat, warna
kulit, jenis kelamin,umur, status perkawinan, agama, jabatan, golongan, maupun kondisi
disabilitas;
Bersikap dan berperilaku sopan, berbudi bahasa baik sabar dalam memberikan edukasi dan
bimbingan kepada KPM;
Memberikan informasi secara akurat, terkini, lengkap dan terbuka kepada KPM terkait
kebijakan dan pelaksanaan PKH;
ETIKA HUBUNGAN
• Berkomitmen, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan terkait dengan PKH;
PELANGGARAN
Ditentukan berdasarkan:
• pelanggaran yang dilakukan;
• adanya unsur kesengajaan atau direncanakan;
• akibat yang diderita oleh korban;
• menjadi pelaku utama atau turut serta; dan/atau
• merupakan pelanggaran pertama atau pengulangan
PELANGGARAN & SANKSI
SANKSI
•SK Peringatan 1
•dipantau kinerjanya paling lama 2
(dua) bulan sejak SK Peringatan 1
ditetapkan
FUNGSI KOMISI ETIK
TUGAS
Melakukan pencegahan; dan
Melakukan penanganan terhadap Pelanggaran Kode Etik.
Menyusun dan menerbitkan pedoman penyelenggaraan Kode Etik;
Bekerja sama dengan Direktorat JSK melakukan Sosialisasi Kode Etik;
Memberikan konsultasi untuk mencegah terjadinya pelanggaran Kode Etik;
Melakukan pemeriksaan terhadap pengaduan;
Melakukan sidang dan menetapkan tingkat pelanggaran Kode Etik;
Membuat rekomendasi hasil putusan sidang etik;
WEWENANG
Memanggil dan memeriksa Pelapor, Terlapor, dan Saksi dalam proses pemeriksaan dan
sidang etik baik dilakukan secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring);
Mengusulkan tim ad hoc kepada Direktur yang menangani pelaksanaan PKH;
Memutuskan/menetapkan kategori pelanggaran jika Terlapor terbukti melakukan
pelanggaran Kode Etik; dan
Memberikan rekomendasi hasil sidang etik kepada Direktur yang menangani
pelaksanaan PKH.
KOMISI ETIK
Tim Ad Hoc merupakan tim khusus yang dibentuk oleh Direktur yang menangani pelaksanaan
PKH.
Beranggotakan 3 sampai 5 orang dengan mempertimbangkan komposisi jenis kelamin
Memenuhi persyaratan :
a. Unsur-unsur yang berasal dari:
– Aparatur pemerintah daerah yang berasal dari Dinas/Instansi Sosial provinsi dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota,
– SDM PKH;
– Profesi terkait; dan/atau
– Unsur masyarakat
b. Memiliki komitmen menjalankan tugas;
c. Memiliki rekam jejak integritas, kredibilitas, dan moralitas yang baik.
PEMBENTUKAN TIM AD HOC
TATA KERJA TIM AD HOC
PELANGGARAN & SANKSI
PENGADUAN PEMERIKSAAN
HASIL PENGADUAN
PROSES SIDANG KOMISI ETIK
Mendengarkan
Pembacaan laporan Tim Ad Mendengarkan
tanggapan Terlapor
Laporan Hasil Hoc dan terhadap isi Laporan
Pemeriksaan pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
bukti
Pembacaan
rekomendasi yang
diberikan
Komisi Etik
HAK JAWAB & BUKTI BARU
1. Terlapor memiliki hak untuk menyatakan hak jawab dan bukti baru secara lisan atau
tertulis paling lama 3 hari kerja sejak keputusan dibacakan dan diterima oleh terlapor
2. Terlapor wajib menyampaikan bukti baru paling lambat 14 hari kalender sejak
permohonan hak jawab disampaikan
3. Apabila pada waktu yang ditentukan terlapor tidak mengirimkan dokumen bukti baru
maka Terlapor dinyatakan menerima putusan
4. Komisi Etik dapat memeriksa bukti baru yang disampaikan oleh Terlapor
5. Terlapor sewaktu-waktu dapat mengajukan bukti baru
kepada Komisi Etik sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat rekomendasi
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
*Untuk Asisten Pendamping, Pendamping, Administrator Pangkalan Data, Pekerja Sosial Supervisor dan
Koordinator Kota/Kabupaten
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
ANGGOTA KOMISI ETIK SDM PKH
PERIODE 2018 - 2021
Bukan karena “TIDAK ADA
RINTANGAN” kita menjadi
“OPTIMIS”, tetapi karena....
“KITA OPTIMIS” rintangan menjadi
tidak ada.
S SANTUN
I INTEGRITAS
P PROFESIONAL