Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum Pasal 5 menyatakan, penyandang disabilitas yang memenuhi
syarat mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemilih, sebagai
calon anggota DPR, sebagai calon anggota DPD, sebagai calon
Presiden/Wakil Presiden, sebagai calon anggota DPRD, dan sebagai
penyelenggara Pemilu. Pada Pemilu 2019, dengan memasukkan
penyandang disabilitas ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) jumlah
DPT yang pada pemilu sebelumnya berjumlah 500 orang berkurang
menjadi 300 orang. Hal itu untuk memberikan waktu memilih bagi
orang-orang dengan keterbatasan organ tubuh. Dengan
berkurangnya jumlah DPT pada setiap TPS, maka akan ada
pertambahan 200-an ribu TPS baru. Sebagai konsekuensi, akan ada
200-an ribu pengawas TPS di TPS baru tersebut.
Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat berinisiatif menggandeng
kelompok penyandang disabilitas karena mereka konsen dalam
kegiatan kepemiluan., tantangan terhadap advokasi disabilitas ini
bukan hanya bagi penyandang disabilitas, tapi juga bagi
penyelenggara pemilu. Bisa jadi penyelenggara mau memfasilitasi,
tapi mereka tidak tahu bagaimana cara menfasilitasi.
Berbicara tentang HAM sebagai sebuah hak dasar yang dimiliki
dan melekat pada setiap individu melahirkan hak-hak lainnya
merunut pada perkembangan peradaban manusia. Hak-hak yang
kemudian terangkum dalam HAM diantaranya adalah hak asasi
politik yaitu dikenal dengan political right yang memberikan ruang
seluas-luasnya bagi setiap warga negara ikut serta dalam
pemerintahan, mengunakan hak pilih dan dipilihnya dalam Pemilu ,
serta hak untuk bergabung serta mendirikan partai politik tertentu.

Untuk setiap orang yang menyandang disabilitas dan


merupakan Warga Negara Indonesia harus diberikan akses yang
sama dalam proses politik untuk menunjukan kepada masyarakat
bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk dapat
berkontribusi dalam masyarakat. Sehingga tidak ada perbedaan
antara satu warga negara dengan warga negara lainnya dalam

1
Pemilu. Bagi penyandang disabilitas dalam Pemilu di Indonesia
setiap warga negara bisa mengunakan hak politiknya (memilih, dipilih
dan diangkat sebagai penyelenggara pemilu) secara langsung ,
umum, bebas, rahasia, serta mandiri tanpa hambatan apapun.
Walaupun terdapat regulasi dan mekanisme untuk melindungi
hakl pilih kelompok penyandang disabilitas , namun hal tersebut tidak
mencegah pelanggaran dan tidak terpenuhnya hak mereka sebagai
warga negara dalam Pemilu. Sehingga dibutuhkan pengkajian dan
penelitian yang paripurna agar dapat menemukan permasalahan
yang berhubungan dengan hak pilih kelompok penyandang
disabilitas.
Pelaksanaan Pemilu di Indonesia jamak ditemukan
permasalahan yang dialami oleh kelompok penyandang disabilitas
dalam memenuhi hak pilihnya dalam Pemilu. Ruang terjadinya
pelanggaran atas hak pilih kelompok disabilitas juga memiliki
kemungkinan besar terjadi Kalimantan Barat oleh karena itu Bawaslu
Provinsi Kalimantan Barat ingin berkerja sama dengan kelompok
penyandang disabilitas di Pemilu serentak tahun 2024.

A. DASAR
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum;
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2021
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022;
f. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilu
Kabupaten/Kota;

2
h. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2022; dan
i. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas
Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan;
j. Peraturan Bawaslu 5 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga
Atas Peraturan Bawaslu no 18 Tahun 2017 Tentang Tatacara
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum; dan
k. Surat Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal
16 Desember 2014 tentang Penundaan/Moratorium
Pembangunan Gedung Kantor Kementerian/Lembaga.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Menjaga hak politik bagi para penyandang disabilitas karena masih


ada terdapat diskriminasi dalam implementasi pemenuhan hak politik
bagi penyandang disabilitas.

2. Tujuan

a. Menjaga Hak politik Penyandang Disabilitas;


b. Perlindungan dan pemenuhan Hak Kelompok Penyandang
Disabilitas dalam Pemilu;
c. Kerjasama dalam pengawasan partisipatif bersama kelompok
Penyandang Disabilitas.

3
BAB II
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
RAPAT KOORDINASI SOSIALISASI PENGUATAN PEMAHAMAN
KEPADA DISABILITAS
A. Peserta dan Narasumber Kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi
Penguatan Pemahaman Kepada Disabilitas.
1. Peserta
Peserta kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi Penguatan
Pemahaman Kepada Disabilitas berjumlah 40 orang yang berasal
dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia dan Alumni
SKPP Tingkat Nasional.
2. Narasumber
Narasumber dalam kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi
Penguatan Pemahaman Kepada Disabilitas ini adalah :
a. Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat;
b. Lulu Musyarofah ( Yayasan SAKA);
c. M. Yuliar Imran ( Jubir bahasa Isyarat).
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi
Sosialisasi Penguatan Pemahaman Kepada Disabilitas.
Kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi Penguatan Pemahaman
Kepada Disabilitas, dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Juni 2022
Pukul : 08.00-16.00 WIB
Tempat : Hotel Orchardz Kota Pontianak

4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi Penguatan Pemahaman
Kepada Disabilitas, dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2022 di Hotel
Orchardz, kegiatan ini dilaksanakan untuk berkerjasama dengan
penyandang Disabilitas dan memberikan Perlindungan dan pemenuhan
Hak Kelompok Penyandang Disabilitas dalam Pemilu. selain itu juga ada
peserta dari Alumni SKPP Nasional yang diharapkan dengan keterlibatan
mereka dalam pengawasan pemilu serentak di tahun 2024 nanti.
Dalam pelaksanaaan Rakor juga dihadiri oleh Anggota Bawaslu RI
bapak Dr. Herwin Jefler Hielsa Malonda, yang hadir memberikan
sambutan pada pembukaan. pada kesempatan memberikan sambutan
menyampaikan peran masyarakat dalam pemilu untuk meningkatkan
partisipasi penyandang Disabilitas dalam Pemilu nanti, ada tiga kerangka
dasar Disabilitas yaitu, menjamin tidak ada gangguan dalam
pelaksanaan Hak, mencegah pelanggaran oleh pihak ketiga, dan
penyediaan sumberdaya dan hasil-hasil kebijakan.
Kebijakan Penghormatan , Perlindungan dan Pemenuhan Hak
penyandang Disabilitas dalam bidang Politik dan Pemerintahan di atur
dalam Undang-undang 8 Tahun 2016 ( Penyadang Disabilitas) pada
pasal 5, 53,75. dan 77, Undang-undang 7 tahun 2017 pasal 5.
Kegiatan rakor juga membahas akan partisipasi pemilih kelompok
Disabilitas pada Pemilu sebelumnya, serta membahas isu krusial yang
ada di kelompok Disabilitas terkait tidak masuk nya mereka dalam DPT,
Hak pilih yang digunakan oleh orang lain, Intimidasi, TPS yang masih
belum ramah untuk Disabilitas terutama yang ada di kab/kota serta politik
uang yang masih terjadi disetiap Pemilu.
Partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan dalam mengawal
pesta demokrasi yang sudah dilaksanakan selama ini. terlebih harus
melibatkan penyandang Disabilitas yang harus diperhatikan terkait
partisipasi mereka dalam mengunakan hak pilih yang sudah terakomodir
oleh KPU dalam Daftar Pemilih tetap.

B. SARAN

5
Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Sosialisasi Penguatan
Pemahaman Kepada Disabilitas kegiatan ini mampu mengakomodir
kelompok Disabilitas terhadap isu-isu krusial.
Dengan adanya kegiatan bersama Disabilitas diharapkan masukan
dan ide-ide bisa disampaikan dalam tindak lanjut RTL Bawaslu Provinsi
Kalimantan Barat dalam melakukan pengawasan di Pemilu 2024.

Anda mungkin juga menyukai