Anda di halaman 1dari 18

KODE ETIK DAN KODE PERILAKU

SERTA INTEGRITAS
APARATUR SIPIL NEGARA

SUPRIYANTO, Bc.IP., S.Pd.


KEPALA DIVISI PEMASYARAKATAN
KANWIL KEMENKUMHAM JAWA TENGAH
SALAM KENAL
Nama : Supriyanto, Bc.IP., S.Pd.
Pangkat : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Divisi Pemasyarakatan
Kantor : Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah
Riwayat Penugasan :
- Ka. KPR Rutan Bangko, Jambi, Jambi.
- Kasi Binadik dan Giatja LPKA Muara Bulian, Jambi, Jambi.
- Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Kendal, Kendal, Jawa Tengah.
- Ka. Rutan Kelas IIB Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
- Ka. Rutan Kelas IIB Ternate, Ternate, Maluku Utara.
- Ka. Lapas Kelas IIB Tobelo, Tobelo, Maluku Utara.
- Ka. Lapas Kelas IIB Sleman, Sleman, Yogyakarta.
- Ka. Lapas Kelas IIA Permisan, Nusakmbangan, Jawa Tengah.
- Kabid. Pembinaan, Bimbingan, Pengentasan Anak dan Komunikasi
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
- Ka. Lapas Kelas IIA Besi, Nusakambangan, Jawa Tengah.
- Ka. Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Banten.
- Ka. Lapas Kelas I Madiun, Madiun, Jawa Timur.
- Ka. Lapas Kelas I Semarang, Semarang, Jawa Tengah.
- Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah
(Sekarang).
DASAR HUKUM
• UUD 1945 DAN PANCASILA;
• UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA;
• PP NO. 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PNS;
• PP NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS;
• PP NO. 17 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO.11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN
PNS;
• PP NO. 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN PNS;
• PERPRES NO. 44 TAHUN 2015 TTG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM;
• PERMENKUMHAM NO. M.HH-02.KP.05.02 TAHUN 2010 TTG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI;
• PERMENKUMHAM NO. M.HH-16.KP.05.02 TAHUN 2011 TTG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN;
• PERMENKUMHAM NO. 20 TAHUN 2017 TTG. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.
BEBERAPA
PENGERTIAN

• Aparatur Sipil Negara Yang Selanjutnya Disingkat ASN Adalah Profesi Bagi Pegawai Negeri Sipil Dan Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja Yang Bekerja Pada Instansi Pemerintah.(Pasal 1 (1) UU 5/2014)

• Pegawai Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Yang Selanjutnya Disebut Pegawai Adalah Aparatur Sipil Negara Dan Tenaga
Lainnya Yang Bekerja Di Lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

• Kode Etik Dan Kode Perilaku Pegawai Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Adalah Pedoman Sikap, Perilaku, Perbuatan,
Tulisan Dan Ucapan Pegawai Dalam Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Serta Kegiatan Sehari- Hari.

• Pelanggaran Adalah Sikap, Perilaku, Perbuatan, Tulisan Dan Ucapan Pegawai Yang Bertentangan Dengan Kode Etik Dan Kode Perilaku.

• Majelis Kode Etik Dan Kode Perilaku Yang Selanjutnya Disebut Majelis Adalah Tim Yang Bersifat Ad Hoc Yang Dibentuk Di
Lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Dan Bertugas Melaksanakan Penegakan Kode Etik Dan Kode Perilaku.

• Etika Berkaitan Dengan Adat / Kebiasaan Hidup Yang Dianggap Baik Oleh Kalangan / Masyarakat Tertentu. Kebiasaan Ini Dianut
& Bahkan Diwariskan Dari Satu Generasi Ke Generasi Lain.

• Etika Lebih Merupakan Pola Perilaku / Kebiasaan Yang Baik & Dapat Diterima Oleh Lingkungan Pergulan Seseorang / Sesuatu
Organisasi Tertentu.
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
(PERMENKUMHAM NO. 20 TAHUN 2017)
KODE ETIK
APARATUR SIPIL NEGARA
1. Melaksa nak an tugasnya dengan juju r, bertanggung j aw a b dan berint eg rit as tingg i;
2. Melaksanakan tugasnya dangan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap honnat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanan tugasnya sesuai dengan ketentuan per aturan peru ndang -undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan at au pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan deng a n ketent uan per atur an perundang-undangan dan etik a
pemer intahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan inf ormasi int er n negara, t ugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya un tuk men dap at atau menc ar i keuntungan atau manf aat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai asn.
TATA NILAI-NILAI
ORGANISASI PROFESIONAL Mampu menyelesaikan
tugas dengan terpuji, tuntas sesuai dengan
kompetensi atau keahlian dan berintegritas
untuk mencapai hasil prima melalui
kerjasama

AKUNTABEL Mampu bertanggung jawab


dan berkinerja tinggi terhadap setiap
tindakan, perilaku, dan tugas, baik dari segi
proses maupun hasil secara berkelanjutan

SINERGI Mampu bekerja sama dan membangun


kemitraan yang harmonis dengan
pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat dan berkualitas

TRANSPARAN Mampu menyajikan data dan


informasi terkait kebijakan, proses
pembuatan, pelaksanaan dan hasilnya serta
menjamin aksesibilitas public terhadap
data
dan informasi tersebut sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
INOVATIF Mampu menciptakan dan mengembangkan
inovasi melalui inisiatif dan kreatifitas
untuk melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi
PENERAPAN TATA NILAI ORGANISASI DALAM KODE ETIK
DAN KODE PERILAKU
KODE ETIK
PROFESIONAL  Melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan sasaran kinerja Pegawai dan
berorientasi pelayanan prima;
 Bertutur kata dan bertindak sopan sesuai dengan norma yang berlaku serta konsisten
antara perkataan dan perbuatan;
 Berperilaku jujur, berwibawa, berdisiplin dan taat aturan sehingga dapat dijadikan
sebagai panutan bagi Pegawai lainnya
KODE PERILAKU
1. Beretika dalam berkomunikasi baik dalam menerima tamu, menggunakan telepon, atau
media elektronik lainnya seperti email ataupun media sosial;
2. Menjaga lingkungan tempat kerja dalam keadaan bersih, sehat, aman, dan nyaman;
3. Saling menghormati dan menjaga kesantunan untuk mendukung terciptanya kondisi kerja
yang kondusif;
4. Mewujudkan pola hidup sederhana;
5. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa pamrih serta tanpa unsur
paksaan;
6. Memelihara kesehatan jasmani dan rohani ;
7. Berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan;
8. Tidak melakukan perzinahan, prostitusi, dan perjudian;
9. Tidak memasuki tempat yang dapat mencemarkan atau menurunkan harkat dan martabat
KODE ETIK
AKUNTABEL  Bertanggung jawab atas setiap tindakan dan perilaku;
 Berkinerja tinggi dan menyadari bahwa tidak hanya hasil yang harus dicapai
namun juga melalui proses dan prosedur yang benar;
 Selalu melakukan perbaikan berkesinambungan berdasarkan pembelajaran dari
pengalaman.
KODE PERILAKU
1. Melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
mulai dari proses sampai dengan hasil, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
2. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar dan
menyesatkan;
3. Mendokumentasikan proses dan hasil dari setiap kegiatan yang dilakukan
secara jujur dan terbuka untuk dapat dilaporkan, dinilai, dan diaudit baik secara
internal maupun eksternal;
4. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas beban tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, yang tertuang dalam sasaran kinerja Pegawai
5. Melakukan perbaikan dan peningkatan kapasitas diri secara berkelanjutan
berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja
SINERGI KO D E ETIK
 Menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain
yang terkait unt uk pencapaian tujuan;
 Membangun dan memastikan hubunga n kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis;
 Proaktif unt uk menemukan solusi melalui diskusi dan
koordinasi dengan unit kerja lain.
KODE PERILAKU
1. Bekerja bersama unt uk mencapai tujuan;
2. Mengutamakan koordinasi dengan menjalin kerjasama;
3. Berorientasi pada kepentingan organisasi dengan berfikir,
bertindak positif, menjaga kebersamaan dan kesetaraan;
4. Menghargai dan menerima m a s u ka n , pendapat dan gagasan
5. 5.menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal
m a up u n horizontal dalam suat u unit kerja, instansi, m a u p u n
antar instansi 6.proaktif unt uk memberi solusi melalui
koordinasi dengan unit kerja lain
TRANSPARAN KODE ETIK
 Menyediakan informasi yang terpercaya;
 Melayani semua pihak tanpa diskriminasi
KODE PERILAKU
1. Keandalan menyediakan informasi yang terpercaya;
2. Menjaga informasi yang bersifat rahasia;
3. Bersikap rasional, berkeadilan, objektif, dan transparan
dalam menjalankan tugas;
4. Memberikan akses informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai;
5. Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Terbuka terhadap setiap bentuk partisipasi, dukungan, dan
pengawasan masyarakat
KODE ETIK
INOVATIF  Memiliki inisiatif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
 Kreatif dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
 Membuat terobosan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
KODE PERILAKU
1. Memberikan motivasi dan inspirasi bagi Pegawai lainnya dalam
berkinerja;
2. Berinisiatif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan
dan sikap;
3. Kreatif dalam rangka pembangunan organisasi melalui penciptaan dan
pengembangan inovasi;
4. Mampu merespon perubahan di masyarakat melalui penciptaan atau
pengembangan inovasi;
5. mampu membuat terobosan untuk mencipta atau merancang serta
mengembangkan diri ke arah yang lebih maju;
6. Membangun etos kerja dalam meningkatkan kinerja organisasi.
MAJELIS KODE ETIK

1. Sifat ad hoc
2. Dibentuk ditiap unit es I dan Kanwil berdasarkan keputusan
Pimpinan Unit Es I/ Kepala Kantor Wilayah
3. Susunan Keanggotaan:
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Anggota
Anggota berjumlah ganjil dengan anggota paling sedikit 3 orang
Dibentuk baling lama 7 hari sejak pengaduan
ALUR PENEGAKAN KODE ETIK

Pelapor Unit Kepegawaian/ Majelis Kode


Pejabat yang
Unit kerja yang Etik dan Kode
berwenang
ditunjuk Perilaku

• Membuat
laporan
• Mengirim Memerintahkan • Memproses
Laporan berserta • Mengirim Majelis Kode Laporan
bukti Laporan etik untuk • Menjatuhkan
Laporan harus berserta bukti menindak Putusan paling
disertai identitas lanjuti Laporan lama 14 hari kerja
pelapor dan
ditanda tangani
PELANGGARAN KODE ATIK DAN
PERILAKU
SANKSI MORAL SANKSI ADMINISTRATIF
1 Ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang Berwenang Dalam hal pengenaan sanksi
(memuat pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku yang moral terhadap Pegawai yang
dilanggar oleh Pegawai ) telah melanggar Kode Etik dan
Kode Perilaku dianggap tidak
2 dapat disampaikan secara tertutup atau terbuka cukup, Pegawai dapat dikenakan
tindakan administratif sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

3 Penyampaian sanksi moral secara tertutup dikenakan berdasarkan


dilakukan di dalam pertemuan tertutup yang dihadiri rekomendasi Majelis Kode Etik
oleh Pejabat yang berwenang, atasan langsung Pegawai dan Kode Perilaku dan ditetapkan
dan Pegawai yang dikenakan sanksi oleh Pejabat yang Berwenang

4 Penyampaian sanksi moral secara terbuka


diumumkan pada saat upacara bendera atau forum
resmi Pegawai dan papan pengumuman
5 Pegawai yang dikenakan sanksi moral harus membuat
pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan
INTEGRITAS
PENGERTIAN
Þ Kualitas moral yang sangat penting dalam sektor pelayanan publik. Untuk mencapai tujuan
pembangunan yang berkelanjutan, negara kita membutuhkan ASN yang jujur, adil, dan berkualitas tinggi.
Integritas ASN berkaitan dengan kemampuan mereka untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
moral, menghindari konflik kepentingan, dan menjaga kepercayaan public.

PRINSIP INTEGRITAS YANG HARUS MENJADI PEGANGAN ASN


1. Kepatuhan terhadap Hukum: ASN harus mematuhi semua undang-undang, peraturan, dan ketentuan
yang berlaku. Mereka harus berperilaku dengan penuh integritas, baik dalam tugas pelayanan publik
maupun kehidupan pribadi mereka.
2. Ketidakberpihakan: ASN harus bertindak secara objektif dan tidak memihak dalam semua keputusan
dan tindakan yang mereka ambil. Mereka harus mengutamakan kepentingan publik daripada
kepentingan pribadi atau kelompok.
3. Transparansi: ASN harus menjalankan tugas mereka dengan transparan. Mereka harus memberikan
informasi yang jelas dan akurat kepada publik, serta memfasilitasi akses publik terhadap informasi yang
berhubungan dengan pekerjaan mereka.
4. Akuntabilitas: ASN harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. Mereka harus siap
untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada publik dan badan pengawas yang relevan.
5. Pencegahan Korupsi: ASN harus menolak segala bentuk praktik korupsi dan tindakan yang merugikan
keuangan negara. Mereka harus menjaga integritas finansial dan menghindari menerima atau
memberikan suap serta gratifikasi.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMASTIKAN
INTEGRITAS ASN YANG KUAT

1. Pelatihan dan Kesadaran: Pemerintah harus menyediakan pelatihan yang memadai kepada
ASN tentang pentingnya integritas, konsekuensi pelanggaran etika, dan tindakan yang harus
diambil untuk mempromosikan integritas dalam tugas mereka.
2. Pembentukan Kode Etik: Perlu ada kode etik yang jelas dan komprehensif yang mengatur
perilaku ASN. Kode etik ini harus memberikan panduan tentang prinsip-prinsip integritas yang
harus dipatuhi ASN.
3. Pengawasan dan Penegakan: Diperlukan sistem pengawasan yang efektif untuk memantau
kegiatan ASN dan mendeteksi pelanggaran integritas. Tindakan tegas harus diambil terhadap
ASN yang terlibat dalam pelanggaran etika.
4. Penghargaan dan Sanksi: ASN yang mempertahankan tingkat integritas yang tinggi harus
dihargai dan diberi pengakuan yang layak. Di sisi lain, pelanggaran integritas harus dikenai
sanksi yang sesuai untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan sebagai contoh bagi yang
lain.
5. Pelibatan Masyarakat: Masyarakat harus terlibat dalam pengawasan terhadap ASN. Mekanisme
harus dibuat untuk menerima pengaduan tentang pelanggaran integritas dan memberikan
perlindungan kepada pelapor.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai