Anda di halaman 1dari 26

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004
tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025
PENGERTIAN
• Kode etik adalah pola aturan, tata cara,
pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan
• Kode perilaku adalah pedoman internal
instansi yang berisikan sistem niali, etika,
komitmen serta penegakan terhadap aturan-
aturan instansi dalam menjalankan tugas dan
fungsi serta cara berinterasi dengan
stakeholder
Kode Etik &Grand Design RB
Reformasi birokrasi bertujuan untuk
menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik
aparatur negara
Nilai-Nilai Dasar PNS
(UU ASN)
a. Memegang teguh ideologi Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, kosultasi dan kerjasama;
m. Menguntamakan pencapaian hasil mendorong kinerja
pegawai;
Kode Etik
• merupakan suatu tatanan etika yang telah
disepakati oleh suatu kelompok tertentu.
• sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman
etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.
• merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku
• Kode Etik PNS merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan PNS di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup
sehari-hari
Maksud Kode Etik
• Agar PNS sebagai profesional memberikan
jasa yang sebaik-baiknya dalam melaksanakan
tugas dan melayani masyarakat
• Sebagai landasan untuk mewujudkan
pembinaan jiwa korps PNS dan menjunjung
tinggi kehormatan serta keteladanan sikap,
tingkah laku dan perbuatan PNS dalam
melaksanakan tugas kedinasan dan pergaulan
hidup sehari-hari
Tujuan Kode Etik bagi PNS (UU
ASN)
– Jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
– Cermat dan disiplin;
– Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
– Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
– Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
– Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
– Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien;
– Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
– Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
– Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
– Memegang teguh nilai dasar dan selalu menjaga reputasi
dan integritas pegawai; dan
• Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Kewajiban PNS tentang Kode Etik
(PP No. 42/2004)
Dalam melaksanakan tugas kedinasan dan
kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib bersikap
dan berpedoman pada etika dalam bernegara,
dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam
berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta
terhadap diri sendiri dan sesama PNS
Penegakan Kode Etik
• PNS yg melakukan pelanggaran Kode Etik
dikenakan sanksi moral
• Sanksi moral berupa :
– Pernyataan secara tertutup; atau
– Pernyataan secara terbuka
• Selain sanksi moral dapat dikenakan tindakan
administratif sesuai PP No. 53/2010 atas
rekomendasi Majelis Kode Etik
TATA NILAI
KEMENKUMHAM
PROFESIONAL
“mampu menyelesaikan tugas
dengan terpuji, tuntas sesuai
dengan kompetensi atau
keahlian dan berintegritas
untuk mencapai hasil prima
melalui kerjasama”
TATA NILAI
KEMENKUMHAM
AKUNTABEL
“mampu bertanggung jawab
terhadap setiap tindakan,
perilaku, dan tugas, baik dari
segi proses maupun hasil”
TATA NILAI
KEMENKUMHAM
SINERGI
“mampu bekerjasama dan
membangun kemitraan yang
harmonis dengan pemangku
kepentingan untuk menemukan
dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat dan
berkualitas”
TATA NILAI
KEMENKUMHAM
TRANSPARAN
“mampu menyajikan data dan
informasi terkait kebijakan,
proses pembuatan, pelaksanaan,
dan hasilnya serta menjamin
aksesibilitas publik terhadap data
dan informasi tersebut sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”
TATA NILAI
KEMENKUMHAM
INOVATIF
“mampu menciptakan dan
mengembangkan inovasi
melalui inisiatif dan kreatifitas
untuk melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi”
PROFESIONAL
KODE ETIK
•melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan sasaran kinerja Pegawai dan berorientasi
pelayanan prima
•bertutur kata dan bertindak sopan sesuai dengan norma yang berlaku serta konsisten antara
perkataan dan perbuatan
•berperilaku jujur, berwibawa, berdisiplin dan taat aturan sehingga dapat dijadikan sebagai
panutan bagi Pegawai lainnya
Kode Perilaku
1.beretika dalam berkomunikasi baik dalam menerima tamu, menggunakan telepon, atau media
elektronik lainnya seperti email ataupun media sosial
2.menjaga lingkungan tempat kerja dalam keadaan bersih, sehat, aman, dan nyaman
3.saling menghormati dan menjaga kesantunan untuk mendukung terciptanya kondisi kerja yang
kondusif
4.mewujudkan pola hidup sederhana
5.memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa pamrih serta tanpa unsur
paksaan
6.memelihara kesehatan jasmani dan rohani
7.berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan
8.tidak melakukan perzinahan, prostitusi, dan perjudian
9.tidak memasuki tempat yang dapat mencemarkan atau menurunkan harkat dan martabat
Pegawai, kecuali atas perintah jabatan 19
10.Dst.
AKUNTABLE
KODE ETIK
•bertanggung jawab atas setiap tindakan dan perilaku
•berkinerja tinggi dan menyadari bahwa tidak hanya hasil yang harus dicapai
namun juga melalui proses dan prosedur yang benar
•selalu melakukan perbaikan berkesinambungan berdasarkan pembelajaran
dari pengalaman
Kode Perilaku
1.melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab
mulai dari proses sampai dengan hasil, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan
2.jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar dan
menyesatkan
3.mendokumentasikan proses dan hasil dari setiap kegiatan yang dilakukan
secara jujur dan terbuka untuk dapat dilaporkan, dinilai, dan diaudit baik secara
internal maupun eksternal
4.melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas beban tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, yang tertuang dalam sasaran kinerja Pegawai
5.melakukan perbaikan dan peningkatan kapasitas diri secara berkelanjutan
20
berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja
SINERGI
KODE ETIK
•menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang
terkait untuk pencapaian tujuan
•membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif
serta kemitraan yang harmonis
•proaktif untuk menemukan solusi melalui diskusi dan koordinasi
dengan unit kerja lain.
Kode Perilaku
1.bekerja bersama untuk mencapai tujuan
2.mengutamakan koordinasi dengan menjalin kerjasama
3.berorientasi pada kepentingan organisasi dengan berfikir, bertindak
positif, menjaga kebersamaan dan kesetaraan
4.menghargai dan menerima masukan, pendapat dan gagasan
5.menghormati antara teman sejawat, baik secara vertikal maupun
horizontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi
6.proaktif untuk memberi solusi melalui koordinasi dengan unit kerja
lain
TRANSPARAN
KODE ETIK
•menyediakan informasi yang terpercaya
•melayani semua pihak tanpa diskriminasi
Kode Perilaku
1.keandalan menyediakan informasi yang terpercaya
2.menjaga informasi yang bersifat rahasia
3.bersikap rasional, berkeadilan, objektif, dan transparan dalam
menjalankan tugas
4.memberikan akses informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai
5.memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
6.terbuka terhadap setiap bentuk partisipasi, dukungan, dan
pengawasan masyarakat
INOVATIF
KODE ETIK
•memiliki inisiatif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
•kreatif dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
•membuat terobosan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Kode Perilaku
1.memberikan motivasi dan inspirasi bagi Pegawai lainnya dalam
berkinerja
2.berinisiatif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap
3.kreatif dalam rangka pembangunan organisasi melalui penciptaan dan
pengembangan inovasi
4.mampu merespon perubahan di masyarakat melalui penciptaan atau
pengembangan inovasi
5.mampu membuat terobosan untuk mencipta atau merancang serta
mengembangkan diri ke arah yang lebih maju
6.membangun etos kerja dalam meningkatkan kinerja organisasi.
MAJELIS KODE ETIK
1. Sifat ad hoc
2. Dibentuk ditiap unit es I dan Kanwil berdasarkan keputusan
Pimpinan Unit Es I/ Kepala Kantor Wilayah
3. Susunan Keanggotaan:
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Anggota
Anggota berjumlah ganjil dengan anggota paling sedikit 3 orang
Dibentuk baling lama 7 hari sejak pengaduan
ALUR PENEGAKAN KODE
ETIK
Pelapor Unit Kepegawaian/ Majelis Kode
Pejabat yang
Unit kerja yang Etik dan Kode
berwenang
ditunjuk Perilaku

• Membuat
laporan
• Mengirim Memerintahkan • Memproses
Laporan berserta • Mengirim Majelis Kode Laporan
bukti Laporan etik untuk • Menjatuhkan
Laporan harus berserta bukti menindak Putusan paling
disertai identitas lanjuti Laporan lama 14 hari kerja
pelapor dan
ditanda tangani
PELANGGARAN KODE ATIK DAN
PERILAKU
SANKSI MORAL SANKSI ADMINISTRATIF
1 Ditetapkan dengan keputusan Pejabat yang Berwenang Dalam hal pengenaan sanksi
(memuat pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku yang moral terhadap Pegawai yang
dilanggar oleh Pegawai ) telah melanggar Kode Etik dan
2 dapat disampaikan secara tertutup atau terbuka Kode Perilaku dianggap tidak
cukup, Pegawai dapat dikenakan
tindakan administratif sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3 Penyampaian sanksi moral secara tertutup dikenakan berdasarkan
dilakukan di dalam pertemuan tertutup yang dihadiri rekomendasi Majelis Kode Etik
oleh Pejabat yang berwenang, atasan langsung Pegawai dan Kode Perilaku dan ditetapkan
dan Pegawai yang dikenakan sanksi oleh Pejabat yang Berwenang
4 Penyampaian sanksi moral secara terbuka
diumumkan pada saat upacara bendera atau forum
resmi Pegawai dan papan pengumuman
5 Pegawai yang dikenakan sanksi moral harus membuat
pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan

Anda mungkin juga menyukai