Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PNS

Tujuh Prinsip Moral PNS Kemampuan yang diharapkan Kode Etik PNS Nilai Nilai Dasar PNS
Dr. A. Sonny Keraf (2002) kepada Pegawai UU ASN No. 5 Th. 2014 Pasal 3 UU ASN No.5 Tahun 2014 Pasal 4
a. Profesionalisme Myrdal 1968: 1. memegang teguh ideologi Pancasila.
• sesuai kemampuan + keahlian 1. Kerajianan Landasan Prinsip Profesi ASN 2. setia dan mempertahankan UUD 45 +
• komitmen membela kepentingan 2. Kerapihan 1. Nilai Dasar pemerintahan yang sah.
publik 3. Tepat waktu 2. Kode Etik dan Kode Perilaku 3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
• Konsekuen + konsisten dengan segala 4. Kesederhanaan 3. Komitmen, integritas moral + tanggung 4. menjalankan tugas secara profesional dan tidak
konsekuensi. 5. Kejujuran jawab pelayanan publik berpihak.
b. Integritas Moral Tinggi 6. Pengambilan keputusan 4. Kompetensi sesuai bidang tugas 5. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
• bertindak sesuai prinsip secara rasional 5. Kualifikasi akademik 6. menciptakan lingkungan kerja yang non
• menjaga nama baik 7. Kesediaan untuk berubah 6. Jaminan perlindungan hukum dalam diskriminatif.
• tidak dikendalikan oleh Pihak Lain 8. Kegesitan bertugas 7. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
c. Tanggung Jawab > Kepentingan 9. Mau bekerja sama 7. Profesionalitas Jabatan yang luhur.
Publik 10. Memandang jauh kedepan 8. mempertanggungjawabkan tindakan dan
• kepentingan publik segala-galanya Kode Etik dan Kode Perilaku kinerjanya kepada publik.
• mengabdi > kepentingan publik, bertujuan untuk MENJAGA
negara dan bangsa. MARTABAT + KEHORMATAN PNS
d. Berpihak > Kebenaran + Kejujuran
• bersikap salah = salah | benar = - Pengertian Etika Kode etik dan kode perilaku berisi Pembinaan Jiwa Korps + Kode Etik PNS
benar pengaturan perilaku agar Pegawai ASN PP No. 42 Th. 2004
• pelayanan sesuai prosedur + Secara Etimologi melaksanakan tugas:
ketentuan “ethos” (Yunani Kuno) >> 1. sesuai dengan Peraturan UU-an. Pasal 1 ayat 2
• dituntuj untuk jujur adat istiadat / kebiasaan 2. sesuai perintah Atasan/Pejabat Kode Etik PNS >> pedoman:
e. Bertindak secara Adil yang dianggap baik oleh berwenang. • Sikap
• memperlakukan semua orang secara masyarakat. 3. jujur, bertanggung jawab, dan • Tingkah laku
sama berintegritas tinggi. • Perbuatan
• selalu waspada thd kerugian yang “Mos” atau “mores” (Latin) >> 4. cermat dan disiplin.
ditinbulkan Pihak Lain > pelanggar adat kebiasaan / cara hidup 5. melayani dengan hormat, sopan, dan Pasal 7
harus dikenakan sanksi melakukan perbuatan baik + tanpa tekanan. berisi penegasan kepada PNS agar dalam
f. Jangan menghalalkan segala cara menghindari hal” buruk. 6. menjaga kerahasiaan kebijakan • melaksanan tugas; dan
• melayani publik dengan baik dan negara. • menjalankan kehidupan segari hari
benar sesuai prosedur KBBI 7. menggunakan kekayaan dan BMN berpedoman pada etika.
• Jangan merugikan kepentingan Etika diartikan >> secara bertanggung jawab, efektif,
masyarakat • sistem nilai dan norma dan efisien.
g. Jangan lakukan pada orang lain moral 8. menghindari konflik kepentingan.
apabila Anda tidak ingin diperlakukan • Ilmu tentang yang baik/
demikian buruk
• dituntut untuk memberikan • Kumpulan asas atau nilai
oelayanan publik secara prima. moral (kode etik)
ETIKA PEGAWAI NEGERI SIPIL KODE ETIK INSTANSI DAN
Etika PNS dalam Bermasyarakat
KODE ETIK PROFESI
Etika PNS dalam Bernegara
1. melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. 1. hidup sederhana. • Kode etik Organisasi ditetapkan oleh Organisasi Profesi
2. mengangkat harkat dan martabat bangsa & negara. 2. melayani dengan empati, hormat dan masing-masing. PP No.42 Th. 2004 Pasal 13
3. menjadi perekat dan pemersatu bangsa. santun, tanpa pamrih, dan tanpa unsur • Kode Etik Instansi ditetapkan oleh Pejabat Pembina
4. menaati peraturan UU-an dalam bertugas. pemaksaan. Kepegawaian. PP No.42 Th. 2004 Pasal 14
5. akuntabel penyelenggaraan pemerintahan yang bersih 3. melayani dengan cepat, tepat, terbuka, • Setiap JF yg baru ditetapkan wajib memiliki Organisasi
dan berwibawa. dan adil serta tidak diskriminatif. Profesi maksimal 5 tahun terhiyung sejak ditetapkan.
6. tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu 4. tanggap terhadap lingkungan masyarakat. • Organisasi Profesi bertugas PP No.11 Th. 2007:
dalam melaksanakan kebijakan + program pemerintah. 5. berupaya meningkatkan kesejahteraan - menyusun dan menetapkan kode etik+perilaku
7. menggunakan atau memanfaatkan Sumber Daya Negara masyarakat. - memberikan advokasi
secara efisien dan efektif. - memeriksa + memberikan rekomendasi > pelanggaran.
8. tidak memberikan kesaksian/keterangan palsu.
Etika PNS terhadap Sesama PNS
Etika PNS dalam Berorganisasi 1. menghormati agama orang lain.
1. melaksanakan tugas + wewenang sesuai ketentuan. 2. memelihara rasa persatuan dan kesatuan.
2. menjaga informasi rahasia. 3. saling menghormati. KODE ETIK INSTANSI DAN
3. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat 4. menghargai perbedaan pendapat. KODE ETIK PROFESI
yang berwenang. 5. menjunjung tinggi harkat dan martabat PNS.
Keraf (2002) Implementasi Etika di Organisasi dimulai
4. membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja 6. menjaga dan menjalin kerja sama yang
dari:
organisasi. kooperatif.
Komitmen Moral Politik Para Pimpinan > disusun aturan
5. menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit 7. berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai
formal > sosialisasikan > sanksi+penghargaan > panutan/
kerja lain. dalam memperjuangkan hak-haknya.
teladan
6. memiliki kompetensi dalam bertugas.
7. patuh dan taat terhadap SOP + Tata Kerja. Magnis-Suseno (2002]
8. mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam rangka 4 Unsur Utama Keberhasilan Etika Organisasi
peningkatan kinerja organisasi. a. Etos Kerja c. Kepemimpinan yang Bermutu apabila
9. berupaya meningkatkan kualitas kerja. • sikap dasar melakukan pekerjaan mempunyai
• Unsur” penting etos kerja: • Kompetensi
Etika PNS terhadap Diri Sendiri
dedikasi tinggi • Memastikan pelaksanaan tertib kerja
1. jujur dan terbuka + memberikan informasi yang
semangat pengabdian • Konsistensi (keadilan)
benar.
bertanggung jawab atas hasil kerja • Transparansi
2. sungguh dan tulus dalam bertindak.
memperhatikan kritikan > memperbaiki diri • Menjadi Panutan
3. menghindari konflik kepentingan.
meningkatkan kompetensi
4. meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
tidak lari dalam suatu masalah d. Kondisi-Kondisi Sistemik
keterampilan, dan sikap.
transparansi dalam segala keputusan • lingkungan kerja (kondusif atau
5. berdaya juang tinggi.
b. Moralitas Pribadi tidak?)
6. memelihara kesehatan jasmani + rohani.
-dedikasi -tanggung jawab • Pengawasan/Pengendalian pada
7. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
-jujur -hasrat meningkatkan kompetensi penerapan etika.
8. berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan.
-taat pada tuntutan -menghormati hak semua pihak.
PMK nomor 190/PMK.01/2018 c) Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Sinergi Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik dan
Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil di • mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban Kode Perilaku di Kementerian Keuangan
lingkungan Kemenkeu. sesama. • memberdayakan UKI.
Kode Etik dan Kode Perilaku adalah • tenggang rasa antar sesama. • berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal >
• pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan • menghormati dan menghargai perbedaan. pengawasan internal.
Pegawai • tidak memecah belah persatuan dan kesatuan • menyelenggarakan diklat Kode Etik dan Kode
• dalam melaksanakan Tusi serta pergaulan hidup bangsa. Perilaku bagi Pegawai.
sehari-hari • bersikap kooperatif dengan unit kerja lain. • internalisasi nilai nilai Kemenkeu
• untuk menjaga martabat dan kehormatan Pegawai, • menghargai masukan, pendapat, dan gagasan orang • Atasan Langsung memberikan contoh teladan,
bangsa, dan negara. lain. pengawasan dan pembinaan.
• menjaga komitmen terhadap keputusan bersama
Landasan Perilaku Pegawai dan implementasinya.
PP No. 42 Tahun 2004 Pasal 16
• Nilai dasar ASN > Pasal 4 UU Nomor 5 tahun 2014 • bersedia untuk berbagi solusi, informasi dan data
PNS yang melakukan pelanggaran kode etik,
• Nilai Nilai Kemenkeu • memberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah
selain dikenakan sanksi moral, dapat
ketika bekerja
Kode Etik dan Kode Perilaku (Nilai- Nilai Kemenkeu) : dikenakan tindakan administratif yaitu
a) Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Integritas hukuman disiplin PNS
d) Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Pelayanan
• menjaga citra, harkat, dan martabat Kemenkeu dimanapun.
• menunjukkan kepedulian, ramah, dan santun.
• menjunjung tinggi norma masyrakat, Kode Etik + Kode Perilaku Sanksi moral dibuat secara tertulis dan
• berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
profesi. dapat berupa pernyataan secara tertutup
masyarakat.
• memegang teguh sumpah jabatan PNS. atau pernyataan secara terbuka.
• berupaya memberikan layanan yang tepat waktu,
• menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok maupun
cepat, dan transparan.
golongan. PMK No. 190/PMK.01/2018
• memberikan pelayanan sesuai kompetensi
• bersikap netral dalam Pemilu. Pengaturan Pelanggaran Kode Etik + Perilaku
• bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam
• Bijak Bermedsos. Kemenkeu.
penyelesaian permasalahan.
• berbicara dan bertindak secara jujur + sesuai fakta/ketentuan. a. Dugaan Pelanggaran dari pengaduan
• menerima pihak lain yang tidak terkait dengan
• menjadi teladan serta menegakkan Kode Etik dan Kode Perilaku. Teman
pekerjaan di luar jam kerja dengan seizin atasan.
- Setidaknya dugaan memuat:
• tidak membeda-bedakan dan bersikap adil dalam
b) Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Profesionalisme i. waktu + tempat kejadian
memberikan pelayanan.
• mengutamakan kepentingan bangsa dan organisasi di atas ii. Bukti dan atau Saksi
kepentingan pribadi. iii. Identitas Pelapor + Pelapor
e) Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Kesempurnaan.
• bekerja sesuai SOP dan Jabatan. - Sedangkan Temuan dibagi 3:
• terbuka terhadap informasi atau pengetahuan
• menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab dan tuntas. i. temuan atas Terlapor
baru.
• menyusun rencana atau sasaran kinerja. ii. temuan UKI
• senantiasa berupaya untuk memberikan kinerja
• mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki iii. temuan Itjen
dan/ atau layanan yang terbaik;
• menjaga informasi dan data rahasia. b. Penegakan oleh Atasan Langsung
• berupaya menjaga dan melakukan implementasi
• disiplin waktu kerja. Setelah Pelaporan, Atsung harus
atas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME.
• berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas melakukan peniltian atas temuan/
• tidak menghalangi kreativitas/gagasan/pendapat.
pelaksanaan tugasnya. pengaduan + menjaga identitas
• tidak menghalangi upaya inovasi.
Pelapor.
Pembentukan Majelis Keanggotaan Majelis Mekanisme Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku oleh Majelis:
Kode Etik • 1 Ketua ≈ Anggota 1. majelis melakukan pemanggilan pertama secara tertulis kepada Terlapor paling singkat 7 (tujuh) hari kerja sebelum
• @Instansi membentuk • 1 Sekretaris ≈ Anggota tanggal pemeriksaan oleh Majelis.
Majelis Kehormatan • Minimal 3 Anggota dan 2. dalam hal terlapor tidak memenuhi panggilan pertama dlilakukan pemanggilan kedua dengan jangka waktu 7 (tujuh) hari
Kode Etik >> jumlahnya ganjil. kerja sejak terlapor seharusnya hadir pada panggilan pertama.
ditetapkan oleh 3. dalam hal terlapor tidak bersedia memenuhi panggilan kedua tanpa alasan yang sah, majelis merekomendasikan sanksi
Pejabat Pembina Info Lain Mjelis Kode moral berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan.
Kepegawaian. Etik 4. dalam hal terlapor memenuhi panggilan, majelis melakukan pemeriksaan terhadap terlapor dalam sidang tertutup yang
• Sifatnya Adhoc • Jabatan + Pangkat dihadiri oleh seluruh anggota Majelis. Keputusan Majelis diambil secara musyawarah mufakat. Dalam hal musyawarah
• Diatur di PMK190/ Anggota ≠< Pegwai mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak. Dalam hal suara terbanyak tidak tercapai, Ketua
PMK.01/2018 yang diperiksa. Majelis harus mengambil keputusan setelah memeriksa dan memberi kesempatan kepada Terlapor untuk membela.
5. keputusan majelis berupa rekomendasi yang terdiri atas: (i) penjatuhan sanksi moral, atau (ii) pernyataan tidak bersalah.

Ilustrasi Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku oleh Majelis:


Maka,
Kondisi 1
• Tanpa Pemeriksaan dan
hari ke 7, Dilakukan Pemanggilan Kedua Pemanggilan Kedua
berdasarkan alat bukti,
Terlapor Tidak Hadir ? max 7 hari kerja tidak hadir juga?
• Majelis memberikan Sanksi
Moral kepada Terlapor.

Pemanggilan Pertama oleh Majelis > Terlapor


max 7 hari kerja
Majelis memberikan rekomendasi:
Ya
Kondisi 2 sanksi moral / pernyataan tidak bersalah.
Terlapor memenuhi Ketua Majelis + All Anggota Majelis Hasil Musyawarah +
Panggilan Majelis. melakukan pemeriksaan Mufakat Tercapai ?
pada sidang tertutup.

Tidak

Ambil Suara Terbanyak!


Tercapaikah?
Ya Tidak

Maka, ambil Suara Maka :


Terbanyak (Rekomendasi). 1. Ketua Majelis memeriksa Terlapor; dan
SELAMAT BERJUANG ! 2. Memberikan kesempatan Terlapor untuk
membela.
SEMOGA SUKSES Kemudian baru memberikan Rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai