Anda di halaman 1dari 28

BUDI WAHYUDIN, SE, MPA, CFrA

IN SPE KTO RAT JEN D E RAL K EM E NTE R IAN DALAM N EGE R I


OUTLINE
01 01 PENGANTAR

02 02 NORMA

03
03 KODE ETIK

04
04 PENUTUP
PENGANTAR
Mata ajar Diklat ini meliputi kaidah norma pengawasan dan pembentukan
nilai-nilai dasar etika untuk peserta Diklat pembentukan bagi PNS yang di
inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Daerah melalui pembelajaran. Sedang ruang
lingkup pembelajaran kode etik meliputi tuntutan, kewajiban dan sanksi.
Mata ajar Diklat ini menguraikan norma pengawasan dan kode etik dalam
pelaksanaan tugas tugas pengawasan.
Maksud dari pembelajaran modul ini, yaitu untuk membentuk jati diri,
sehingga PPUPD dalam melaksanakan tugas sehari-hari mempunyai etika
moral yang tinggi dan atau dalam prilaku yang baik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah setelah mengikuti
pembelajaran, peserta Diklat diharapkan mampu menerapkan norma
pengawasan yaitu kaidah, ukuran yang harus diikuti dalam menjalankan tugas di
bidang pengawasan, mampu menanamkan nilai-nilai, membentuk sikap dan
perilaku yang baik serta mampu memahami prinsip dasar etika, aturan perilaku,
aturan perilaku dalam organisasi yang harus dilakukan dalam berbagai tugas
pengawasan secara profesional.
Untuk menilai tercapainya kompetensi dasar tersebut dapat diukur melalui
indikator keberhasilan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Memiliki pemahaman tentang norma dan kode etik dan perilaku;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan
norma, kode etik dan perilaku serta implikasi dari pelanggaran kode etik dan
perilaku bagi dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama Diklat.
PPUPD DAN STANDAR KOMPETENSI
Jabatan Fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atau
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren

Kemampuan dan karekteristik yg dimiliki oleh seorang Pengawas


Pemerintahan berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yg
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PPUPD dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efisien dan efektif
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENGERTIAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA

Usaha, tindakan, dan kegiatan yang ditujukan untuk


menjamin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BENTUK PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA

Reviu, yaitu penelaahan ulang buktibukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan.
Monitoring, yaitu proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi, yaitu rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan
standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mcncapai tujuan.
Pemeriksaan, yaitu proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan
secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

NORMA PENGAWASAN

Patokan, kaidah atau ukuran yang harus diikuti oleh


pejabat pengawas pemerintah dalam rangka
melaksanakan fungsi pengawasan dan pihak/pejabat
lain yang terkait dengan pengawasan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BENTUK NORMA PENGAWASAN

UMUM PELAKSANAAN PELAPORAN


REVIU, MONITORING, EVALUASI 1. Perencanaan pengawasan; 1. Penyusunan Laporan Hasil
DAN PEMERIKSAAN yang meliputi: 2. Bimbingan dan pengawasan Pengawasan yang sesuai
1. Rancangan kebijakan daerah, terhadap tim pengawas; dengan standar pelaporan;
3. Bukti pengawasan yang cukup,
dan kebijakan daerah; 2. Penyampaian Laporan Hasil
kompeten, relevan dan catatan
2. Tugas dan fungsi OPD; Pengawasan secara tepat
lainnya;
3. Pelaksanaan program dan 4. Identifikasi permasalahan di waktu (paling lama 15 kerja
kegiatan daerah; daerah; setelah penugasan)
4. Pengelolaan sumber daya 5. Ketaatan terhadap peraturan
daerah; perundang-undangan, kehematan,
5. Kebijakan lainnya. efisiensi dan efektifitas.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK
Seperangkat prinsip moral atau nilai yang dipergunakan oleh pejabat pengawas
pemerintah sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan tugas
pengawasan

Merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap
pejabat pengawas dalam melaksanakan tugas pengawasan

Perubahan positif terhadap pola pikir, sikap, perilaku pejabat pengawas dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, sehingga dapat mewujudkan mutu
pengawas, citra dan martabat Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi,
Inspektorat Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PRINSIP ETIKA
Integritas, mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Objektivitas, sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau
golongan dalam mengambil putusan atau Tindakan.
Kerahasiaan, sifat sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada
orang lain yang tidak berwenang mengetahuinya.
Kompetensi, kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Akuntabel, kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
Perilaku Profesional, tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau
orang yang profesional di mana memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DISKUSI KELOMPOK

✓ Bagi kelas menjadi 4 kelompok (A, B, C, D) dengan masing-


masing kelompok berjumlah 10 orang
✓ Tentukan Ketua dan Juru Bicara dari masing-masing kelompok
✓ Setiap kelompok melakukan diskusi melalui breakout room
✓ Setiap kelompok harus menjawab seluruh pertanyaan yang
diminta
✓ Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi melalui Juru
Bicara pada pukul 16.00 Wita
SOAL DISKUSI KELOMPOK
Inspektorat Provinsi California menerima surat dari Bawaslu Provinsi
California dengan Nomor 1/CAL/2018 tanggal 25 Januari 2018, hal
Penerusan Pelanggaran Netralitas ASN yang dilakukan oleh
Sdr.Robert, Sekretaris Daerah Kota Los Angeles, dengan substansi
yaitu Sdr.Robert pada tanggal 15 Januari 2018 hadir di Rumah Dinas
Walikota Los Angeles pada acara syukuran atas rekomendasi yang
diperoleh Walikota Los Angeles dari Partai Republik untuk maju
menjadi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur California Tahun
2018. Disamping itu juga ditemukan bahwa terdapat akun facebook
dengan nama “Robert007” yang diduga milik Sdr.Robert telah
memberikan like kepada foto Walikota Los Angeles sebagai Bakal
Calon Gubernur California Tahun 2018.
PERTANYAAN KELOMPOK

1. Jelaskan apakah tindakan Sdr.Robert merupakan suatu


pelanggaran?
2. Jika Jawaban No.1 Ya, jelaskan apakah termasuk pelanggaran
disiplin atau pelanggaran kode etik?
3. Jelaskan ketentuan apa yang yang dilanggar?
4. Jelaskan Sanksi apa yang perlu diberikan kepada Sdr.Robert?
Referensi Peraturan

1. PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;


2. PP 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota Dan Wakil Walikota Tahun 2018;
4. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor B/71/M.SM.00.00/2017 tanggal 27 Desember
2017;
5. Surat KASN Nomor B-2900/KASN/11/2017 tanggal 10 November
Tahun 2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai