02 02 NORMA
03
03 KODE ETIK
04
04 PENUTUP
PENGANTAR
Mata ajar Diklat ini meliputi kaidah norma pengawasan dan pembentukan
nilai-nilai dasar etika untuk peserta Diklat pembentukan bagi PNS yang di
inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Daerah melalui pembelajaran. Sedang ruang
lingkup pembelajaran kode etik meliputi tuntutan, kewajiban dan sanksi.
Mata ajar Diklat ini menguraikan norma pengawasan dan kode etik dalam
pelaksanaan tugas tugas pengawasan.
Maksud dari pembelajaran modul ini, yaitu untuk membentuk jati diri,
sehingga PPUPD dalam melaksanakan tugas sehari-hari mempunyai etika
moral yang tinggi dan atau dalam prilaku yang baik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah setelah mengikuti
pembelajaran, peserta Diklat diharapkan mampu menerapkan norma
pengawasan yaitu kaidah, ukuran yang harus diikuti dalam menjalankan tugas di
bidang pengawasan, mampu menanamkan nilai-nilai, membentuk sikap dan
perilaku yang baik serta mampu memahami prinsip dasar etika, aturan perilaku,
aturan perilaku dalam organisasi yang harus dilakukan dalam berbagai tugas
pengawasan secara profesional.
Untuk menilai tercapainya kompetensi dasar tersebut dapat diukur melalui
indikator keberhasilan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Memiliki pemahaman tentang norma dan kode etik dan perilaku;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan
norma, kode etik dan perilaku serta implikasi dari pelanggaran kode etik dan
perilaku bagi dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama Diklat.
PPUPD DAN STANDAR KOMPETENSI
Jabatan Fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atau
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren
Reviu, yaitu penelaahan ulang buktibukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan.
Monitoring, yaitu proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi, yaitu rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan
standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mcncapai tujuan.
Pemeriksaan, yaitu proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan
secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NORMA PENGAWASAN
KODE ETIK
Seperangkat prinsip moral atau nilai yang dipergunakan oleh pejabat pengawas
pemerintah sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan tugas
pengawasan
Merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap
pejabat pengawas dalam melaksanakan tugas pengawasan
Perubahan positif terhadap pola pikir, sikap, perilaku pejabat pengawas dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, sehingga dapat mewujudkan mutu
pengawas, citra dan martabat Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi,
Inspektorat Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PRINSIP ETIKA
Integritas, mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Objektivitas, sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau
golongan dalam mengambil putusan atau Tindakan.
Kerahasiaan, sifat sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada
orang lain yang tidak berwenang mengetahuinya.
Kompetensi, kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Akuntabel, kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
Perilaku Profesional, tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau
orang yang profesional di mana memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DISKUSI KELOMPOK