1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Sosial
3. Kompetensi Manajerial
4. Kompetensi Kewirausahaan
1. Kompetensi Kepribadian
Adalah kompetensi pengelola dalam sikap/perilaku/karakter atau ciri khas fisik, mental, spiritual dan
sosial pribadi pengelola LKP.
Kepribadian
· Kepribadian positif
· Kepribadian negatif
Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh pengelola LKP adalah kepribadian positif, ciri-cirinya
adalah
a. Early Bird
· Antisipatif
· Proaktif
· Berpikir nanti bagaimana bukan bagaimana nanti dengan menjalankan sesuatu dengan terencana.
b. Jadi Loko
· Memberi tauladan
· Memimpin
· Inisiatif
· Penyebar semangat
· Memberi manfaat
· Memberi inspirasi
c. Powerfull
· Memiliki potensi diri yang dapat dikembangkan
· Memiliki target
· Memiliki strategi
d. Komit
e. Yes I Can
Keyakinan, pikiran, kata-kata, tindakan, nilai dan kebiasaan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
f. Ikhlas
· Bersih, murni
· Tanpa pamrih
· Semangat pengabdian
· Keperpanggilan
· Amanah
· Semata-mata ibadah.
· Wajah ceria
· Matanya bersinar
· Tersenyum
· Selalu mengeluh
· Terlihat lelah
· Perasaan tertekan
· Stress
2. Kompetensi Sosial
Adalah kompetensi pengelola LKP yang berkaitan dengan masalah sosial lingkungan intern dan ekstern,
teknik komunikasi dan pengembangan jaringan kemitraan.
· Keteladanan ( menjadi contoh atau rujukan dalam sikap dan perilaku bagi orang lain)
· Inovasi dan keativitas (kemampuan dan kemauan untuk mengadakan pembaharuan melalui olah
pikirnya)
· Kemampuan berkomunikasi (dapat menyampaikan ide-ide dengan bahasa yang baik dan dapat
dipahami oleh sasaran)
3. Kompetensi Manajerial
Fungsi manajemen
PLANNING
Insight
Kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan masalah yang direncanakan
Forsight
Kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan cara yang akan ditempuh, memperkirakan
keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
Eksploratif
Kemampuan untuk melihat segala sesuatu secara keseluruhan sehingga diperoleh gambaran secara
integral dari kondisi yang ada.
Doorsight
Kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan sehingga
memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan
· Menganalisa keadaan saat ini dari berbagai segi, ekonomi, politik, budaya dan sosial masyarakat
· Menganalisa kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), kesempatan/peluang (opportunity) dan
ancaman (threatment) lembaga kursus dan pelatihan yang dikelola. DIkenal dengan analisa SWOT.
· Menyusun rencana pengelolaan kursus dan pelatihan baik perencanaan strategis maupun teknis
operasional.
ORGANIZING
merupakan kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada di seluruh bagian dalam suatu kelompok
orang/badan/organisasi untuk bekerja bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
bersama.
Tahapan
· Menyusun struktur organisasi dari mulai level atas sampai level bawah.
· Menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik.
ACTUATING
· Menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam memperkenalkan program kursus dan pelatihan
· Mengelola pengembangan dan implementasi kurikulum sesuai dengan jenis kursus dan pelatihan
· Mengelola sarana dan prasarana LKP dari mulai perencanaan, pengadaan, pencatatan,
pemeliharaan, dan pemanfaatan secara optimal
· Mengelola administrasi LKP dalam mendukung kelancaran program dan kelengkapan dokumen
· Mengelola sistem teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam mendukung manajemen lembaga
· Mengelola layanan kegiatan ekstra program dalam mendukung kegiatan pembelajaran di dalam dan
luar LKP
· Mengelola hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait dalam rangka pencarian dukungan, ide,
sumber pembelajaran dan pembiayaan
4 tahapan controlling
· Tahap 1 merencanakan pengawasan, pemantauan, dan evaluasi program kegiatan kursus dan
pelatihan
· Tahap 4 melaksanakan penelusuran lulusan untuk memperoleh umpan balik dalam upaya
meningkatkan mutu program
4. Kompetensi Kewirausahaan
Pilar Wirausaha
1. Memanfaatkan peluang
2. Mengantisipasi resiko
3. Mengembangkan program
4. Pencitraan
4 Konsep Wirausaha
1. Fokus
2. Flexible
3. Fast
4. Friendly
· Mempengaruhi investor
· Bentuk organisasi
· Pengurus
· Nilai/norma
· Tujuan
· Personal
· Manajemen
· Networking
· Kesan psikologis
· Pengalaman
· Kepercayaan di masyarakat
· Visi-Misi
· Memperkenalkan diri
· Menyiapkan program
· Menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan
· Menyiapkan fasilitas
Artikel empat kompetensi pengelola LKP merupakan ringkasan materi Bimtek Uji Kompetensi Pengelola
LKP yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang pada tanggal 17-18 Maret 2014
di Hotel Hegarmanah Sumedang.
1. Peserta Didik
Penjaringan/rekrutmen peserta didik dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membuat dan
menyebarkan brosur/leaflet, stiker, poster/pamphlet, spanduk, iklan di Koran, radio/tv, iklan di web-
site. Isi media rekrutmen minimal tentang program yang akan diselenggarakan, jadwal rekrutmen, dan
formulir pendaftaran. Pastikan bahwa kegiatan rekrutmen dibuatkan dokumen prosedur operasional
baku (POB) atau Standard Operasional Procedure nya.
Penyaringan atau seleksi dilakukan melalui kajian jati diri peserta didik, tes tertulis, tes praktek,
wawancara, tes kesehatan, dan tes awal isi kursus. Materi tes berikut prosedurnya (minimal mencakup
cara tes, syarat kelulusan untuk diterima, dan cara pengelompokkan peserta didik) tercatat dalam
dokumen.
Pencatatan data statistic peserta didik yang masuk mengikuti kursus disajikan dalam buku induk, dan
lembar/papan rekapitulasi bulanan, tahunan atau per program. Data yang dicatatkan adalah data nyata
dan otentik, dan konsisten/sinkron antara yang ada pada buku induk dengan yang ada pada
lembar/papan rekapitulasi.
Pencatatan data statistic peserta didik sesuai capaian dan kapasitas pelayanan pendidikan yang
disajikan. Dalam konteks ini LKP perlu memperhitungkan target layanan dengan kekuatan personal dan
daya tampung sarpras yang dimiliki. Misalnya : LKP Mosya memiliki dua kelas dan 30 unit computer
(setiap kelas memuat 15 komputer). Dalam sehari tiap ruangan digunakan selama enam kali 120 menit.
Berarti kapasitasnya adalah 6 x 2 x 15 = 180 org/hari. Angka kapasitas ini dapat dijadikan target oleh
pengelola LKP tersebut. Pada kenyataannya ruangan tersebut hanya digunakan oleh 12 org pd setiap
sessinya, sehingga diperoleh daya guna ruangan = 6 x 2 x 12 = 144 org/hari. Dengan demikian
statistiknya adalah 144/180 = menurun. Data statistic ini dihitung tiap tahun atau tiap program.
Sehingga untuk menentukan kecenderungannya menurun, konstan, atau meningkat perlu
membandingkan data dua atau tiga tahun atau program.
e. Pencatatan data statistic kelulusan peserta didik tiap program atau tahun disajikan langsung pada
buku induk atau buku tersendiri dan pada lembar/papan rekapitulasi lulusan.
Pencatatan data statistic peserta didik yang sukses bekerja di sector usaha/industry dan berusaha
mandiri (wiraswasta) disajikan dalam buku tersendiri (minimal memuat nama/nomor telepon peserta
didik, nama/alamat/nomor telepon tempat kerja, jumlah gaji/honor/penghasilan per bulan) dan pada
papan/lembar rekapitulasi. Dengan pencatatn ini LKP dan masyarakat dapat melihat persentase
keberhasilan peserta didik setelah kursus di LKP yang bersangkutan.
g. Pencatatan atau pendokumentasian (tulisan atau film) tentang testimoni kepuasan dan penghargaan
peserta didik terhadap LKP. Isi testimoni minimal tentang kepuasan peserta didik terhadap proses
pembelajaran, kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, kelengkapan sarana prasarana, pembiayaan,
proses penilaian, dan pengelolaan secara menyeluruh. (saat ini dipandu melalui angket)
2. Kemitraan/Kerjasama
Pencatatan data dan penyediaan dokumen kerjasama dalam kegiatan rekrutmen, permagangan,
penempatan atau lainnya. Data yang didokumentasikan paling tidak mencakup nama
lembaga/perorangan mitra, kegiatan yang dikerjasamakan gengan LKP, daftar peserta didik yang dikirim
oleh mitra, daftar lulusan LKP yang diterima oleh mitra, berita acara kerjasama, surat MOU atau
sejenisnya.
b. Pencatatan atau pendokumentasian (tulisan atau film) tentang testimoni kepuasan dan penghargaan
para mitra (kalangan dunia usaha atau dunia industry, atau lainnya) terhadap kerjasama dengan LKP. Isi
testimoni minimal tentang kepuasan mitra terhadap kesesuaian skill lulusan dengan kebutuhan mitra,
professional attitude lulusan LKP, kerjasama program magang, jejaring kerja dan penempatan kerja (saat
ini dipandu melalui angket).
3. Pengelolaan/Pelayanan Alumni
Pembentukan wadah alumni, pencatatan kegiatan alumni, dan data kegiatan pemdampingan LKP
terhadap alumni (misalnya pembinaan karier, penerbitan majalah).
Pencatatan data alumni yang disalurkan/ditempatkan di tempat kerja mitra LKP. Data tersebut
mencakup nama alumni, tanggal penyaluran, tempat/alamat kerja, surat/bukti dasar penyaluran, dan
besar gaji tiap bulan. Lengkapi pencatatan ini dengan berita acara penempatan.
Pencatatan data alumni yang bekerja secara mandiri (berwiraswasta). Data tersebut mencakup nama
alumni, tanggal mulai berwiraswasta, tempat/alamat wiraswasta, dan perkiraan penghasilan per bulan.
Pencatatan atau pendokumentasian (tulisan atau film) tentang testimoni kepuasan dan penghargaan
alumni terhadap LKP dalam melayani alumni. Data testimoni mencakup sistem pelayanan kursus,
kesesuaian materi kursus dengan dunia pekerjaan, kemudahan dalam mencari pekerjaan, pengakuan
tempat kerja terhadap kinerja lulusan, adanya program magang, adanya jaringan penempatan kerja
yang dimiliki LKP, adanya sistem informasi yang mudah diakses, dan adanya layanan paska program
terhadap alumni.
Pencatatan dan pendokumentasian tentang akreditasi BAN-PNF. Bagi LKP yang baru mengusulkan atau
dalam proses akreditasi, data yang perlu ada adalah berkas pengusulan/permohonan akreditasi, borang
akreditasi yang telah terisi, berita acara akreditasi atau arsip surat tugas assessor, foto-foto kegiatan
akreditasi. Sedangkan LKP yang telah mendapatkan SK/Sertifikat akreditasi cukup
mendokumentasikannya.
Pencatatan dan pendokumentasian data prestasi lembaga. LKP perlu menyediakan buku catatan
prestasi/penghargaan terhadap LKP yang bersangkutan, kemudian bukti – buktinya berupa SK,
Sertifikat/Piagam didokumentasikan secara berurut sesuai catatan yang ada.
Pencatatan dan pendokumentasian data prestasi pendidik atau tenaga kependidikan lembaga. LKP perlu
menyediakan buku catatan prestasi/penghargaan yang diterima/dimiliki oleh pendidik atau tenaga
kependidikannya, kemudian bukti – buktinya berupa SK, Sertifikat/Piagam didokumentasikan secara
berurut sesuai catatan yang ada.
Pencatatan dan pendokumentasian kegiatan komunikasi pemasaran yang telah dan akan dilakukan oleh
LKP. Sebagai lembaga “bisnis jasa pendidikan” LKP patut memasarkan program-program layanannya ke
masyarakat luas, baik melalui media cetak maupun elektronik. Kegiatan ini perlu diprogramkan dan
dijadwalkan secara khusus, serta segala bukti perancangan, kontrak/kerjasama, bukti pembayaran, foto-
foto kegiatan pemasaran, kliping koran pemasaran program LKP, CD iklan, brosur, spanduk, naskah iklan,
dan sebagainya perlu dicatat dan didokumentasikan secara apik sebagai wujud kinerja LKP.
Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan aksi (tanggungjawab) sosial atau Coorporate
Social Responsibility - CSR sebagai salah satu cara pemasaran mutlak dilakukan oleh LKP. Data yang
perlu ada tentang CSR ini adalah catatan program/desain, alokasi anggaran, foto-foto/film, dan
testimoni kepuasan masyarakat sekitar LKP atau lokasi CSR yang mencakup kebermanfaatan LKP bagi
mereka, keseringan LKP menyelenggarakan kursus gratis bagimereka, partisipasi LKP terhadap
pembangunan masyarakat dan lingkungan, keseringan LKP mengadakan bakti sosial, jumlah masyarakat
yang memperoleh manfaat dari usaha penginapan/kosan, jual makanan/minuman, dan jasa lain yang
dilakukannya.
SDM yang dimaksudkan adalah Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang berada di lingkungan LKP.
Keberadaan pendidik maupun tenaga kependidikan sangat menentukan kinerja LKP. Oleh sebab itu, LKP
perlu mencatatkan dan mendokumentasikan semua kegiatan yang terkait dengan PTK, terutama dalam
hal :
Proses rekrutmen PTK. LKP yang menyelenggarakan rekrutmen perlu menyediakan data tentang bukti
iklan rekrutmen di media cetak/elektronik, dokumen proses rekrutmen/seleksi (berupa berkas lamaran,
dokumen tes tulis, wawancara, dan keputusan kelulusan penerimaan), rancangan rekrutmen, dan
sebagainya.
Peningkatan Mutu PTK. LKP perlu menyediakan catatan dan dokumen tentang up-grading PTK ini, yang
meliputi rancangan (minimal untuk jangka setahun melalui pendidikan formal dan nonformal), bukti
proses, laporan, dan hasil up-grading.
Pencatatan dan pendokumentasian kegiatan penilaian terhadap PTK. Laporan kinerja pendidik mutlak
harus dimiliki oleh LKP. Seberapa tinggi kinerja PTK menjadi salah satu ukuran kinerja LKP. Oleh sebab
itu, LKP perlu menyediakan wahana penilaian terhadap kinerja PTK berupa angket atau instrument
penilaian lainnya. Juga penting adalah bukti tindak lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh LKP,
misalnya berupa surat peringatan/pemberitahuan, surat penghargaan atau foto pemberian
penghargaan kepada PTK.
Pencatatan dan pendokumentasian data kompetensi seluruh PTK berupa lembar/papan rekapitulasi
PTK-LKP yang mengakomodasi kompetensi-kompetensi yang dimiliki PTK. Sedangkan data/bukti ijazah
dan sertifikat kompetensinya didokumentasikan pada tempat tersendiri. LKP perlu juga memiliki catatan
tentang berapa PTK yang kompetensinya sesuai dengan jenis keterampilan yang diprogramkan LKP.
Pencatatan dan pendokumentasian data testimoni tentang kepuasan PTK bekerja di LKP, yang
mencakup keleluasaan PTK melakukan inovasi tugasnya, pengembangan/pembinaan karir yang didapat,
honor/kompensasi yang diterimanya dari LKP, kejelasan tugas dan tanggungjawabnya, serta kejelasan
posisi PTK dalam struktur organisasi LKP.
1. Pengelolaan LKP
LKP perlu dikelola oleh sekelompok orang yang bergabung dalam struktur organisasi pengelola
yang mencerminkan kegiatan-kegiatan LKP dan mempunyai pembagian tugas (job description) yang
menjelaskan wewenang, tanggung jawab, hak, kewajiban, dan uraian tugasnya. Struktur organisasi
tersebut perlu juga disosialisasikan kepada semua pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, dan
karyawan LKP dengan cara memampangkannya di tempat yang mudah dilihat oleh semua orang,
dituliskan pada selebaran yang dibagikan kepada semua orang, atau cara lain.
2. Kultur/Budaya Kerja
Budaya kerja hendaknya dibangun bersama oleh semua unsure LKP, salah satunya melalui
penyepakatan visi dan misi lembaga. Susunan kalimat visi dan misi perlu dipahami oleh semua unsure
LKP untuk kemudian dijaga dan dilaksanakan. Bukti LKP memiliki budaya kerja adalah adanya kalimat visi
dan misi yang terdokumentasikan dan terpampangkan di tempat strategis, uraian misi merupakan
penjabaran dari kalimat visi, semua atau sebagian besar unsure LKP memahami visi dan misi tersebut,
adanya kegiatan sosialisasi visi dan misi kepada semua unsure LKP.
3. Rencana Strategis
LKP perlu menyusun dan mendokumentasikan rencana strategis (untuk jangka 3, 5, atau 10
tahun) yang memuat analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman/Tantangan (KEKEPAN) atau
SWOT, target/tujuan, dan strategi serta jadwal pencapaian tujuan sesuai visi dan misi LKP.
4. Rencana Operasional
LKP menjabarkan Rencana Strategis ke dalam rencana operasional tahunan dan kalender kerja
tahunan LKP. Rencana operasional tahunan minimalmencakup rincian program, penetapan target, dan
jadwal pelaksanaan program. Sedangkan kalender kerja adalah rangkaian waktu yang menjadwalkan
semua kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pengelola LKP untuk kurun setahun kerja. Baik rencana
operasional maupun kalender kerja tahunan perlu dibuat dan didokumentasikan serta dipampangkan di
tempat yang strategis.
6. Kegiatan Pembelajaran
7. Tata tertib
Pencatatan, pendokumentasian dan pemampangan tata tertib dilakukan oleh LKP dengan
memperhatikan cara pensosialisasiannya. Data yang harus ada adalah tata tertib peserta didik, tata
tertib pendidik, dan tata tertib tenaga kependidikan. Cara dan jadwal serta foto-foto kegiatan sosialisasi
tata tertib perlu juga dicatat dan didokumentasikan.
Sarpras LKP meliputi ruang belajar, ruang operasional (kantor), peralatan pembelajaran, perabot
pembelajaran, dan perpustakaan. Data yang perlu dicatat dan didokumentasikan oleh LKP tentang
sarpras adalah wujud ruangan/peralatan/perabot dan jadwal pemakaiannya, kelayakan perpustakaan,
jumlah dan ketersediaan buku bacaan, jumlah buku yang sesuai dengan program kursus, dan daftar
pemakaian/peminjaman buku
9. Pelaporan
LKP wajib membuat,mencatatkan, dan mendokumentasikan laporan, baik laporan internal maupun
eksternal. Laporan internal misalnya laporan dari instructor kepada ketua pengelola program, ketua
pengelola kepada ketua yayasan, bendahara kepada ketua pengelola. Laporan eksternal misalnya
pengelola LKP menyerahkan laporan kepada Penilik, Kepala Desa, dan sebagainya.
LKP wajib membuat, mendokumentasikan, dan mensosialisasikan POB kepada semua unsure LKP.
POB yang harus ada pada LKP minimal tentang pengelolaan pendidikan, pengelolaan peserta didik,
pengelolaan kepegawaian (SDM), pengelolaan keuangan, pengelolaan pemasaran, pengelolaan
penyaluran dan pelayanan alumni, dan pengelolaan sarpras. POB menguraikan urutan pekerjaan,
orang/pejabat yang mengerjakan, waktu/lama pengerjaan, dan hasil/produk setiap pekerjaan. POB
dapat berbentuk bagan atau deskripsi urutan kegiatan.
Data yang dinilai terkait RAPBL LKP adalah dokumen RAPBL dua tahun terakhir dan tahun berjalan,
sistematika RAPBL, pembuat dan pengesah RAPBL, adanya penyesuaian RAPBL setahun sekali. Catatan
dan dokumen RAPBL tersebut di atas harus tersedia di LKP.
2. Laporan Keuangan