meningkatkan kebutuhan konsumsi air untuk bertahan hidup dan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari seperti air minum, memasak, irigasi, dll. Air dalam
sifat fisik, kimia dan biologi. Sifat fisik airtanah antara lain warna, bau, rasa, suhu dan
kekeruhan, sedangkan sifat kimia airtanah antara lain total dissolved solid (TDS),
airtanah daerah penelitian maka dapat memberikan informasi yang cukup untuk
airtanah yang ada pada daerah penelitian yang di mana penelitian ini diambil sebagai
bahan penelitian (studi khusus) bagi penyusun dalam melaksanakan Skripsi Tipe I
19
20
pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains &
3. Bagaiamana kualitas air daerah penelitian yang telah diuji dengan nomor
Metode penelitian yang digunakan untuk studi kasus ini terdiri dari 2 metode
yaitu:
21
Tahapan selanjutnya adalah analisis kandungan kimia dan sifat fisik air di
5.5.1 Airtanah
Pengertian airtanah menurut UU No. 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.
Sedangkan menurut Todd (1980) airtanah adalah air yang bergerak di dalam tanah
yang terdapat di dalam ruang natar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan
membentuk lapisan tanah yang disebut dengan akuifer, airtanah kemudian mengalir
melaui retakan dan celah di dalam tanah yang dapat berupa celah kecil sampai gua
bawah tanah. Air tersebut pada akhirnya akan menyembur keluar dari bawah tanah
5.5.2 Hidrogeokimia
reaksi yang timbul antara kontak airtanah dengan batuan pada suatu akuifer (water-
22
rock interaction) atau kondisi geologi pada daerah setempat. Menurut Davis dan De
Wiest (1966) dalam Suharyadi (1984) kandungan ion pada airtanah terbagi atas
kation, anion, dan bukan ion. Unsur yang terkandung pada airtanah sebagai hasil dari
proses interaksi airtanah dengan batuan. Proses yang sering terjadi adalah pelarutan.
Selain dengan adanya pelarutan yang terjadi antara airtanah dengan batuan, elemen-
elemen yang ada cenderung bergabung membentuk suatu mineral, terabsorbsi pada
permukaan aktif, atau menjadi endapan. Mobilitas sebuah elemen pada hidrosfer
mengendap pada batuan melalui penyerapan dan pertukaran ion, dan tingkat
Menurut Suharyadi (1984), sifat kimia air meliputi kesadahan, daya hantar
listrik (DHL), jumlah garam terlarut (TDS), keasaman (pH) dan kandungan ion.
Jumlah total dari padatan dalam milligram per liter, yang masih tertinggal ketika
berdasarkan jumlah garam terlarut (Fetter, 2001 dalam Kresna, 2018). seperti pada
Tabel 5.1.
Kemampuan air menghantarkan daya listrik akan berbanding lurus dengan kandungan
Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin (1986) dalam Kresna (2018) mengklasifikasikan
airtanah berdasarkan nilai TDS, DHL dan kandungan ion klorida (Tabel 5.2).
Tabel 5.2 Klasifikasi airtanah berdasarkan nilai TDS, DHL dan kandungan ion klorida
(Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin, 1986 dalam Kresna, 2018)
Klasifikasi Airtanah TDS (mg/l) DHL (μS/cm) Cl- (mg/l)
Air Tawar <1.000 <1.500 <500
Air Agak Payau 1.000-3.000 1.500-5.000 500-2.000
Air Payau 3.000-10.000 5.000-15.000 2.000-5.000
Air Asin 10.000-35.000 15.000-50.000 5.000-19.000
Air Garam >35.000 >50.000 >19.000
3. Keasaman (pH)
berkisar antara 1 – 14. Pengukuran pH dapat menggunakan alat pH Meter. Air pada
umumnya memiliki pH netral yaitu 7. Air yang memiliki pH <7 bersifat asam dan
mengandung CO2 berlebih, air yang memiliki pH asam memiliki kemampuan untuk
melarutkan besi atau membuat karat padanya. Sedangkan air yang memiliki pH >7
mempunyai sifat basa, di mana air mengandung banyak garam Ca atau Mg.
4. Kandungan Ion
24
Kandungan ion berupa kation, anion, atau ion logam dapat diketahui
spektometri. Kandungan unsur utama dalam airtanah meliputi Kalsium (Ca 2+),
(HCO3-), Nitrat ( NO3) dan sulfat (SO42-). Penyusun airtanah yang dijumpai dalam
bentuk ion dikelompokan menjadi ion positif dan ion negatif, dan hubungan dengan
mineral batuan yang mengandung. Dikemukakan oleh Davis dan De Wiest (1996)
1. Kation
Kation merupakan ion yang miliki muatan positif sebagai atom kehilangan
electron. Menurut Eby (2004) dalam Y Kresna (2018), kation yang dijumpai pada
airtanah antara lain kalsium, potasium, magnesium dan sodium. Ion-ion tersebut
merupakan kation mayor sehingga semua air yang terdapat di alam bila dianalisis
(kation minor).
a. Kalsium (Ca2+)
Kalsium merupakan ion dominan yang berada pada mineral batuan yang
mengandung metal. Ca2+ adalah salah satu unsur pneitng dalam mineral-mineral
batuan beku yakni dalam rantai silica, piroksen, amfibol dan feldaspar. Airtanah yang
terdapat di dalam batuan beku dan metamorf, kalsium berasal dari mineral apatit,
pada airtanah umumnya memiliki konsentrasi kurang dari 100mg/L (Todd dan Mays,
2005).
b. Potassium (K+)
biologis. Potasium pada batuan beku dan batuan metamorf diperoleh dari pelapukan
ortoklas, mikroklin, biotit, leusit dan nefelin. Jumlah potassium pada batuan beku
yang tinggi, namun secara geokimia memiliki mobilitas yang rendah dalam air tawar
c. Magnesium (Mg2+)
dan akan mengalami penambahan yang berasal dari air hujan. Magnesium dalam
gelap, yakni olivin, piroksen, amphibol, hornblend dan augit. (Todd dan Mays, 2005).
d. Sodium (Na+)
Sodium umumnya dijumpai pada air sebagai ion Na+ dalam larutan, sebagai
ion kompleks seperti NaCo3-. Sodium memiliki solubilitas yang tinggi sehingga
sumber sodium yang cuku penting. Sumber sodium yang dijumpai dalam batuan beku
dan batuan metamorf antara lain dari mineral nefelin, sodalit, natrolit, jodeit dan
glaukofan (Todd & Mays, 2005). Air yang terjebak dalam sedimen dan tersimpan
26
dalam waktu yang lama akan mempunyai konsentrasi Na+ yang tinggi. Sodium
2. Anion
Anion merupakan ion yang miliki muatan negatif sebagai atom yang
mendapatkan elektron. Anion yang sering dijumpai dalam air berupa klorida (Cl -),
a. Klorida (Cl-)
Klorida merupakan salah satu ion (anion) negatif terpenting di alam. Klorida
mempunyai muatan negatif berjumlah satu dan merupkan ion konservatif. Ion klorida
sangat mudah terlarut dalam airtanah, konsentrasi ion klorida pada airtanah
umumnya kurang dari10mg/l pada area lembab hingga 1.000mg/l pada iklim arid
(Todd & Mays, 2005). Pada batuan beku dan batuan metamorf, klorida diperoleh dari
b. Bikarbonat (HCO3-)
karbonat. Airtanah dengan pH di atas 8,2 ion bikarbonat akan lebih mudah
pada airtanah berasal dari pelarutan kalsit, dolomit, silika, batu gamping hingga
pengaruh dari karbon dioksida yang berasal dari atmosfer. (Todd dan Mays, 2005).
c. Nitrat (NO3-)
27
Nitrat dalam airtanah bersumber dari bahan anorganik dan bahan organik.
Nitrat dari bahan orgnaik bterbentuk dai hasil aerobik zat-zat yang menganung
nitrogen organic (Suharyadi, 1984). Menurut Todd dan Mays (2005), secara alamiah
nitrat pada airtanah bersumber dari atmosfer, tumbuhan polong, sisa tumbuhan, dan
kotoran hewan. Pada air permukaan, nitrat secara cepat berubah menjadi nitogen
dari 10mg/l untuk air tanag dengan komposisi biasa (Todd,1980). Tingginya
konsentrasi nitrat dalam airtanah disebabkan karena adanya aktivitas mikroba nitrat,
berasal dari antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan.
d. Sulfat (S042-)
Sulfat tersebar merata pada batuan beku dan lebih banyak ditemukan pada
sedimen yang terevaporasi. Sulfat pada airtanah berasal dari mineral evaporit,
pelapukan pirit, oksidasi bijih sulfid, maupun penambahan air hujan (Todd dan Mays,
2005)
3. Bukan ion
kimia yang dapat mengakibatkan perubahan dari ion kation dan anion pada komposisi
1. Metode Kurlov
mol equivalen perliter dari masing-masing ion yang diperoleh dari perkalian
konsentrasi ion (mg/l) dengan valensi dibagi dengan FW dari ion. Kemudian dicari
nilai persentase ion-ion dan nilai tertinggi yang lebih dari 25% pada kation dan
merupakan metode yang terpenting untuk studi genetik airtanah, sangat efektif
dalam pemisahan analisis data bagi studi krisis teruatama mengenai sumber unsur
penyususn terlarut dalam airtanah, perubahan atau modifikasi sifat-sifat air yang
Diagram ini terdapat dua segitiga sama sisi yang terletak di bawah kanan dan
kiri. Masing-masing segitiga untuk pengeplotan kation di satu pihak dan anion di
pihak lain. Dengan mengkorelasikan titik-tik pada dua segitiga tersebut, kita dapat
Diagram Stiff berguna untuk menyajikan data ion mayor secara visual. Kadar
Aquachem. Dengan demikian, pebandingan kadar ion setiap lokasi sampel dapat
dalam satuan miliekuivalen per liter (meq/l) (Barapela, 2015 dalam Kurnia R, 2017)
penyediaan air untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk keperluan lain misalnya
penyediaan air untuk pertanian, industri dan lain sebagainya. Sesuai dengan
30
Standar kualitas Air harus memenuhi syarat fisika, kimia dan mikrobiologi di
Amerika Serikat diatur oleh U.S Environmental Protection Agency yang telah