Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

PERCOBAAN III

UJI ANION

OLEH:

NAMA : AFRA SUGEHA

STAMBUK : F1C1 21 025

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : VILDA HASRIANA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran limbah di air adalah suatu masalah lingkungan serius yang

terjadi ketika bahan-bahan berbahaya atau zat-zat buangan yang tidak diuraikan

secara sempurna dibuang ke dalam perairan, seperti sungai, danau, atau laut. Hal

ini dapat merusak ekosistem air, mematikan flora dan fauna yang hidup di

dalamnya, serta mengancam kesehatan manusia yang mengandalkan sumber air

tersebut untuk konsumsi dan kegiatan sehari-hari. Limbah industri, pertanian, dan

domestik yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pencemaran ini.

Upaya untuk mengatasi masalah pencemaran limbah air melibatkan regulasi ketat,

teknologi pengelolaan limbah yang lebih efisien, serta kesadaran masyarakat

untuk menjaga kualitas air sebagai aset berharga bagi keberlanjutan dan

kehidupan yang sehat.

Analisis data kualitatif adalah sebuah pendekatan pengolahan data yang

mendalam yang melibatkan penggunaan data yang diperoleh dari pengamatan,

wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data kualitatif mencakup proses

merangkum, mengkategorikan dan menafsirkan data yang bersifat deskriptif.

Pendekatan analisis kualitatif digunakan dalam penelitian dengan menggunakan

instrumen seperti wawancara dan observasi untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan seperti apa, mengapa atau bagaimana suatu fenomena terjadi. Data

yang dianalisis dalam metode ini umumnya berbentuk teks atau narasi. Penelitian

kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan yang tidak

dapat diperoleh melalui prosedur statistik atau metode kuantitatif lainnya. Subjek
penelitian dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai narasumber, dan

peneliti berusaha untuk mendalami data dengan cermat dalam konteks yang

spesifik.

Anion dalam konteks pencemaran limbah di air memiliki dampak yang

signifikan. Salah satu contoh klasik adalah fosfat anion (PO 43-), yang sering

ditemukan dalam limbah pertanian dan domestik. Ketika limbah mengandung

fosfat melebihi batas tertentu, ini dapat memicu eutrofikasi di perairan, suatu

kondisi di mana pertumbuhan alga yang berlebihan terjadi. Alga yang tumbuh

berlebihan ini kemudian dapat mengurangi kadar oksigen dalam air saat mereka

mati dan terurai, mengganggu keseimbangan ekosistem air dan merugikan

organisme lain. Anion-anion lain seperti nitrat (NO 3-) juga dapat mencemari air

melalui limbah pertanian dan limbah domestik, mengakibatkan perubahan kualitas

air dan potensi kontaminasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang anion-anion

tertentu yang dapat mencemari air dan upaya untuk mengendalikan emisi mereka

sangat penting dalam menjaga kualitas air dan ekosistem perairan yang sehat.

Banyak regulasi dan praktik pengelolaan limbah telah diterapkan untuk

mengurangi dampak pencemaran anion dalam air.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan uji anion yaitu

bagaimana mengidentifikasi anion secara kualitatif?

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan uji anion yaitu untuk

mengidentifikasi anion secara kualitatif.


C. Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari percobaan uji anion ini yaitu apat

mengidentifikasi anion secara kualitatif.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Polusi air limbah perkotaan memiliki dampak yang signifikan pada

kualitas air di sungai dan ekosistem sekitarnya. Bahaya bakteri yang terkait

dengan air limbah perkotaan mencakup peningkatan konsentrasi bakteri patogen

yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan makhluk lainnya. Selain itu,

bakteri yang resisten terhadap antibiotik juga semakin banyak ditemukan dalam

lingkungan ini, membawa ancaman tambahan terhadap kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan dan implementasi strategi yang efektif

dalam pengelolaan limbah perkotaan guna meminimalkan dampak negatifnya

pada ekosistem air dan kesehatan manusia. Upaya ini juga akan mendukung

pelestarian sumber daya air yang sangat berarti bagi kehidupan kita (Hiruy et

al.,2022)

Analisis kualitatif pada dasarnya adalah proses kategorisasi yang

kompleks. Dalam proses ini, data yang diperoleh dari berbagai sumber diuraikan,

dikelompokkan, dan diklasifikasikan berdasarkan pola, tema atau karakteristik

tertentu. Penting untuk dicatat bahwa analisis kualitatif memerlukan tingkat

ketelitian yang tinggi karena data dapat diinterpretasikan beragam tergantung pada

konteksnya, latar belakang peneliti dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, proses

analisis kualitatif memungkinkan pemahaman yang mendalam dan nuansa yang

lebih kaya dari fenomena yang diamati (Grodal et al., 2021).

Golongan anion, seperti klorida, bromida, iodida, dan fosfat, memiliki

peran penting dalam konteks pencemaran limbah. Klorida dan fosfat sering

ditemukan dalam limbah perkotaan, industri, dan pertanian, yang kemudian


mencemari air tanah dan sungai. Tingkat konsentrasi yang tinggi dari anion-anion

ini dalam lingkungan air dapat mengganggu ekosistem air, menyebabkan

eutrofikasi, dan mengancam kualitas air. Demikian pula, iodida dari limbah

industri kimia juga dapat mencemari air dan berdampak negatif pada lingkungan

air dan organisme yang menghuninya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam

tentang hubungan antara anion dalam limbah dan pencemaran limbah menjadi

penting dalam upaya untuk mengendalikan dan mengurangi dampak negatifnya

pada lingkungan dan kesehatan manusia.(Chen et al., 2020)

Anion adalah jenis ion yang membawa muatan negatif (-). Mereka

terbentuk ketika atom atau molekul menerima satu atau lebih elektron tambahan,

sehingga memiliki muatan negatif. Anion memiliki peran penting dalam kimia

dan biologi, serta terlibat dalam berbagai reaksi kimia dalam tubuh manusia dan

dalam lingkungan. Sebagai contoh, ion klorida (Cl-) adalah salah satu anion yang

penting dalam proses pencernaan dan dalam menjaga keseimbangan elektrolit

tubuh manusia. Namun, beberapa anion, seperti ion sianida (CN-) atau ion nitrasi

(NO3-), dapat berpotensi berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar karena sifat

racun mereka. Oleh karena itu, deteksi dan pemantauan anion ini adalah bagian

penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kita. (Chua et al., 2019).

Asam sulfat merupakan salah satu jenis asam mineral yang sangat kuat.

Zat ini dapat larut dalam air dalam segala perbandingan dan memiliki peranan

yang sangat signifikan di berbagai sektor industri. Asam sulfat memiliki beragam

kegunaan dan menjadi salah satu komoditas utama dalam industri kimia.

Kegunaannya meliputi pengolahan bijih mineral, sintesis kimia, pengolahan


limbah air, serta pemurnian minyak. Hampir setiap tahap dalam proses

manufaktur, terutama dalam pembuatan pupuk, bergantung pada penggunaan

asam sulfat. Selain itu, asam sulfat juga digunakan dalam pembuatan bahan kimia

seperti asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, deterjen sintetis dan obat-obatan.

Tingkat konsentrasi asam sulfat dalam berbagai produk sangat penting dalam

konteks ini (Podder et al., 2019).


III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan uji anion dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Oktober 2023,

pukul 13.00-15.29 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan uji anion adalah gegep, pipet

tetes, tabung reaksi, kawat ose, korek api dan gelas ukur.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan uji anion adalah air sumur, air laut,

air sungai, etanol (C2H5OH) 20%, asam sulfat (H2SO4) 1 M dan asam asetat

(CH3COOH) 20%.
C. Prosedur Kerja

1. Uji anion BO33-

Air Sumur Air galon Air Laut

-diletakkan dalam tiga tabung reaksi


berbeda sebanyak 2 mL
-ditambahkan 1 mL H2SO4 1 M
-ditambahkan 1 mL C2H5OH 20%
-dicelupkan kawat oase ke dalam larutan
-dibakar ujung kawat oase

-diamati warnanya

Air sumur+ H2SO4+ C2H5OH = Tidak terjadi perubahan


Air galon+ H2SO4+ C2H5OH = Tidak terjadi perubahan
Air laut+ H2SO4+ C2H5OH = Terjadi perubahan warna menjadi
kekuningan
2. Uji anion OAc-
3.
Air Sumur Air galon Air Laut

-diletakkan dalam tiga tabung reaksi


berbeda sebanyak 2 Ml
-ditambahkan 1 mL H2SO4 1 M
-ditambahkan 1 mL CH3COOH

-dihirup baunya

Air sumur+ H2SO4+ CH3COOH = Tidak terjadi perubahan


Air galon+ H2SO4+ CH3COOH = Tidak terjadi perubahan
Air laut+ H2SO4+ CH3COOH = Terjadi perubahan warna menjadi
kekuningan
VI.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

a. Pengujian Anion CO 3
3-

No Perlakuan Hasil Gambar

1. 2 mL air sumur + 1 mL Tidak terjadi


H2SO4 + 1 mL C2H5OH 1 perubahan warna dan
M berbuih.

2. 2 mL air galon + 1 mL Tidak terjadi


H2SO4 + 1 mL C2H5OH 1 perubahan warna dan
M berbuih.

3. 2 mL air laut + 1 mL
Terjadi Perubahan
H2SO4 + 1 mL C2H5OH 1
warna kekuningan.
M

b. Pengujian Anion OAc -

No Perlakuan Hasil Gambar


1. 2 mL air sumur + 1 mL Tidak terjadi
H2SO4 + 1 mL perubahan warna.
CH3COOH

2. 2 mL air galon + 1 mL Tidak terjadi


H2SO4 + 1 mL perubahan warna.
CH3COOH

3. 2 mL air laut + 1 mL Terjadi perubahan


H2SO4 + 1 mL warna menjadi
CH3COOH kekuningan.
2. Reaksi yang Terjadi

a. Uji Anion BO33-

Air sumur + H2SO4 + C2H5OH Tidak terjadi perubahan warna

Air galon + H2SO4 + C2H5OH Tidak terjadi perubahan warna

Air laut + H2SO4 + C2H5OH Terjadi perubahan warna mejadi

kuning

b. Uji anion OAc -

Air sumur + H2SO4+ CH3COOH Tidak terjadi perubahan warna

Air galon + H2SO4 + CH3COOH Tidak terjadi perubahan warna

Air laut + H2SO4 + CH3COOH Terjadi perubahan warna mejadi

kuning

B. Pembahasan

Analisa anion secara kuantitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk

mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu

sampel. Kation adalah ion bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion

bermuatan negatif. Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan

listrik total tidak nol (jumlah total elektron tidak sama dengan jumlah total

proton). Dalam identifikasi analisa anion dikenal dengan istilah analisis kering

dan analisis basah. Analisis anion tidak jauh beda dengan analisis kation, hanya

saja pada analisis anion tidak memiliki metode analisis yang sistematis seperti

analisis kation.

Perlakuan pertama yaitu uji anion BO33- yaitu dengan menambahkan

sampel kedalam tabung reaksi yang berbeda-beda, dimana sampel yang digunakan
yaitu air laut, air sumur dan air sungai. Selanjutnya ditambahkan asam sulfat

(H2SO4) dan metanol (CH3OH) kemudian direaksikan. Penambahan bahan

bertujuan untuk mendeteksi anion BO33- yang terdapat pada masing-masing sampel

(air laut, air sumur dan air sungai), karena ketiga sampel akan bereaksi dengan

anion BO33-, hal ini bertujuan untuk mendeteksi BO33- dengan mengamati apakah

terjadi perubahan warna atau tidak. Apabila terjadi perubahan warna maka larutan

tersebut mengandung anion BO33-.

Perlakuan terakhir yaitu uji anion OAc- dengan memasukkan masing

masing sampel kedalam tabung reaksi yang berbeda-beda, dimana sampel yang

digunakan yaitu air laut, air sumur dan air sungai. Selanjutnya ditambahkan asam

sulfat (H2SO4) dan direaksikan dengan asam asetat (CH 3COOH), yang bertujuan

untuk mendeteksi sampel apakah mengandung anion OAc- yang ditandai dengan

bau yang dihasilkan. Bau yang dimaksud adalah bau beraroma cuka ataupun asam

asetat (CH3COOH) pada larutan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji anion BO 33-, dari ketiga sampel

tersebut tidak terjadi perubahan warna pada sampel air sumur, air laut dan air

sungai yang menandakan bahwa ketiga sampel tidak mengandung anion BO 33-.

Untuk uji anion OAc-, hasil yang diperoleh dari sampel air sumur dan air laut

mengandung anion OAc- sebab mengeluarkan bau. Pada air sungai sedikit

mengeluarkan bau yang menandakan air sungai mengandung sedikit anion OAc- .
DAFTAR PUSTAKA

Chen, L., Berry, S. N., Wu, X., Howe, E. N., and Gale, P. A. (2020). Advances in
anion receptor chemistry. Chem, 6(1).
Chua, M. H., Shah, K. W., Zhou, H., and Xu, J. 2019. Recent advances in
aggregation-induced emission chemosensors for anion sensing.
Molecules, 24(15).
Grodal, S., Anteby, M., and Holm, A. L. 2021. Achieving rigor in qualitative
analysis: The role of active categorization in theory
building. Academy of Management Review, 46(3).

Hiruy, A. M., Mohammed, J., Haileselassie, M. M., Acharya, K., Butte, G., Haile,
A. T., and Werner, D. 2022. Spatiotemporal variation in urban
wastewater pollution impacts on river microbiomes and associated
hazards in the Akaki catchment, Addis Ababa, Ethiopia. Science of
the Total Environment, 826(1).
Podder, E., Hossain, B., Jibon, R.H., Bulbul, A.A and Mondal, H.S., 2019,
Chemical Sensing Trough Photonic Crystal Fiber: Sulfuric Acid
Detection, Research Article, 12(4).

Anda mungkin juga menyukai