Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

PERCOBAAN III

UJI ANION

OLEH:

NAMA : ABDUR RAHMAN

STAMBUK : F1C1 21 094

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN : SRI MULIANA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-

pemisahan dan analisa bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan

susunan bahan, baik secara kuantitatif, kualitatif maupun struktur.

Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan yang

menyatakan berapa banyak setiap komponen tersebut. Struktur adalah

bagaimana rumus molekul zat itu dan juga rumus bangunnya. Kima

analitik merupakan suatu studi yag mempelajari tentang teori-teori analisis

suatu zat atau komponen serta metode dalam analisis. Dimana pada

dasarnya analisis dapat dilakukan secara kualitatif dan kuatitatif. Metode

analisis dilakukan secara konvensinal dan fisiko kimia atau secara

instrumental (Pontoh, 2013)

Analisis kualitatif umumnya digunakan dalam kimia, tetapi analisis

ini digunakan untuk menentukan keberadaan senyawa target dalam

campuran atau senyawa. Metode analisis kualitatif tersebar luas, diakui,

diketahui, dan atau mengidentifikasi adanya unsur atau senyawa dalam

sampel yang akan dianalisis. Metode ini sudah siap berdasarkan sifat

kimia dan fisika senyawa. Analisis kuantitatif berdasarkan sifat kimia

sangat berguna ada berbagai jenis reaksi kimia yang biasa terjadi, antara

lain reaksi asam basa, Reaksi oksidasi-reduksi (redoks), reaksi dan reaksi

pengendapan kompleks (Christou, 2020).

Anion merupakan unsur yang mengandung ion bermuatan negatif.

Yang berpasangan dengan kation yang bermuatan positif sehingga


mencapai kesetimbangan. Analisa anion adalah satu analisa yang

bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sifat-sifat anion

ada 3 (tiga), yaitu sifat-sifat asam-basa, sifat redoks, dan kesetimbangan

larutan. Reaksi dalam anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-

asam organik (Arhananta et al., 2022). Berdasarkan latar belakang diatas,

maka dilakukan percobaan uji anion.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan uji anion yaitu

bagaimana mengidentifikasi anion secara kualitatif?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan uji anion yaitu untuk

mengidentifikasi anion secara kualitatif.

D. Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari percobaan uji anion ini yaitu apat

mengidentifikasi anion secara kualitatif .


II. TINJAUAN PUSTAKA

Metode kualitatif adalah alat penelitian inti di sejumlah bidang,

termasuk ilmu sosial, sejarah, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Biasanya, data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata. Metodologi ini

memberikan deskripsi yang kaya dan tebal tentang keyakinan, sikap, dan

pengalaman hidup subjek penelitian dan memungkinkan peneliti untuk

mengeksplorasi subjek dengan ketelitian dan kedalaman yang lebih besar

seringkali lebih mungkin daripada menggunakan metode kuantitatif. Selain

kelebihannya, metode kualitatif juga memiliki kelemahan. Mengumpulkan,

menafsirkan, dan menganalisis data kualitatif memakan banyak waktu dan

biasanya membutuhkan tim analis (Leeson et al., 2019)

Air adalah zat kimia dengan rumus kimia H 2O. Sebuah molekul air

mengandung satu atom oksigen dan dua atom hidrogen yang

dihubungkan oleh ikatan kovalen. Tumbuhan dan hewan (termasuk

manusia) sebagian besar merupakan air di dalam dan harus minum air

untuk hidup. Air adalah salah satu dari enam nutrisi utama yang

dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik. Jumlah air yang tidak

mencukupi menyebabkan kelemahan, kulit bermasalah, sistem kekebalan

yang melemah. Hampir setiap masalah kesehatan di bawah matahari

membutuhkan air sebagai bagian dari "pasukan penyembuhan"

(Elochukwu, 2018).

Anion adalah ion atau gugus yang memiliki muatan negatif. Reaksi

dalam anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam organik.

Pencarian reseptor anion baru dan eksplorasi mode baru pengikatan

anion adalah topik yang cukup menarik dalam kimia supramolekul. Desain
dan sintesis reseptor mampu pengakuan anion selektif dan kuat baru-baru

ini muncul sebagai tantangan utama. Meskipun area tersebut berkembang

pesat, kemanjuran protein pengikat anion alami belum tercapai untuk

sistem buatan. Ini merangsang upaya signifikan dari komunitas kimia

sintetik dalam menciptakan reseptor anion baru, yang dapat merevolusi

beberapa bidang, termasuk katalisis, penginderaan dan ekstraksi

(Artemjev et al., 2022)

Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini

larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat adalah asam

mineral yang sangat korosif dahulu dikenal dengan minyak vitriol, yaitu

asam mineral yang tersusun dari unsur sulfur, oksigen, dan hidrogen

dengan rumus molekul H2SO4. Larutan adalah cairan tidak berwarna, tidak

berbau, dan kental yang dapat dicampur dengan air. Asam sulfat

mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama

industri kimia. Dengan lebih dari 200 juta ton per tahun, larutan ini adalah

bahan kimia yang paling banyak dikonsumsi di dunia (Fanimoghadam et

al., 2022).

Asam asetat (CH3COO) adalah asam organik yang jernih dan tidak

berwarna dengan bau yang menyengat seperti cuka. Ini memiliki beragam

kegunaan, yang mencerminkan luasnya konsentrasi yang tersedia.

Bentuknya yang paling umum ditemukan untuk keperluan rumah tangga

adalah cuka makanan (2–6%), tetapi larutan dengan konsentrasi tinggi

hingga 80% sering digunakan di Eropa Timur dan Rusia dalam produksi

pengawet sayuran buatan sendiri dan larutan pembersih. Penggunaan

asam asetat dalam industri termasuk etsa logam, produksi pewarna kain
dan penyamakan kulit. Beberapa khasiatnya juga telah dimanfaatkan

untuk tujuan medis, khususnya dalam pengobatan karsinoma

hepatoseluler, diagnosis kanker serviks dan untuk pengobatan sengatan

ubur-ubur kotak. (Ratcliffe et al., 2018).


III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan uji anion dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Desember

2022, pukul 13.00-15.29 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan uji anion adalah

pipet tetes, tabung reaksi, kawat ose, korek api dan gelas ukur.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan uji anion adalah air

sumur, air laut, air sungai, etanol (C 2H5OH) 20%, asam sulfat

(H2SO4) 1 M, asam asetat (CH3COOH) 20%, air laut, air retensi dan

air sumur
C. Prosedur Kerja

1. Uji Anion BO33-

Air Retensi Air Laut Air Sumur

− diletakkan dalam tiga tabung


reaksi berbeda sebanyak 2 mL
− ditambahkan 1 mL H2SO4 1 M
− ditambahkan 1 mL C2H5OH 20%
− dicelupkan kawat oase ke dalam
larutan
− dibakar ujung kawat oase
− diamati warnanya

Air retensi + H2SO4+ C2H5OH = terjadi perubahan warna


Air laut + H2SO4+ C2H5OH = terjadi perubahan warna
Air sumur + H2SO4+ C2H5OH = tidak terjadi perubahan warna

2. Uji Anion Oac-

Air Retensi Air Laut Air Sumur

− diletakkan dalam tiga tabung


reaksi berbeda sebanyak 2 ml
− ditambahkan 1 mL H2SO4 1 M
− ditambahkan 1 mL CH3COOH
20%
− dihirup baunya

Air retensi + H2SO4+ CH3COOH = berbau

Air laut + H2SO4+ CH3COOH = berbau

Air sumur + H2SO4+ CH3COOH = tidak berbau


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data pengamatan

a. Pengujian anion BO33-

Perlakuan Hasil pengamatan Gambar

2 mL air retensi + 1 mL
asam sulfat (H2SO4) 1 Terjadi perubahan
M + 1 mL C2H5OH 1 M warna
20%

2 mL air laut + 1 mL
asam sulfat (H2SO4) 1 Terjadi perubahan
M + 1 mL C2H5OH 1 M warna
20%

2 mL air sumur + 1 mL
Tidak terjadi
asam sulfat (H2SO4) 1
perubahan
M + 1 mL C2H5OH 1 M
warna
20%
b. Pengujian anion OAc-

Hasil
Perlakuan
Pengamatan Gambar

2 mL air retensi + 1 mL
asam sulfat (H2SO4) 1 M Berbau
+ 1 mL CH3COOH

2 mL air laut + 1 mL
asam sulfat (H2SO4)1 M Berbau
+ 1 mL CH3COOH

2 mL air sumur + 1 mL
asam sulfat (H2SO4) 1 M Tidak berbau
+ 1 mL CH3COOH

2. Reaksi yang terjadi

a. Uji Anion BO33-

Air retensi + H2SO4 + C2H5OH Terjadi perubahan warna

Air laut + H2SO4 + C2H5OH Terjadi perubahan warna

Air sumur + H2SO4 + C2H5OH Tidak terjadi perubahan warna

b. Uji anion OAc-

Air retensi + H2SO4 + CH3COOH Berbau

Air laut + H2SO4 + CH3COOH Berbau

Air sumur + H2SO4 + CH3COOH Tidak berbau


B. Pembahasan

Analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang

dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa

saja yang terdapat dalam suatu sampel. Kation adalah ion

bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif.

Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik

total tidak nol (jumlah total elektron tidak sama dengan jumlah total

proton). Dalam identifikasi analisa anion dikenal dengan istilah

analisis kering dan analisis basah. Analisis anion tidak jauh beda

dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak

memiliki metode analaisi yang sistematis seperti analisis kation.

Perlakuan pertama yaitu Uji Anion BO 33- yaitu dengan

menambahkan sampel kedalam tabung reaksi yang berbeda-beda,

dimana sampel yang digunakan yaitu air retensi, air laut dan air

sumur. Selanjutnya ditambahkan H2SO4 dan etanol 20% serta

direaksikan penambahan bahan bertujuan untuk mendeteksi anion

BO33- yang terdapat pada sampel karena sampel akan bereaksi

dengan anion BO33- Setelah itu dimasukkan kawat ose kedalam

masing-masing larutan dan dibakar ujung kawat osenya, hal ini

bertujuan untuk mendeteksi BO33- dengan mengamati apakah

terjadi perubahan warna atau tidak. Apabila terjadi perubahan

warna maka larutan tersebut mengandung anion BO 33-.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ketiga sampel tersebut


terjadi perubahan warna pada sampel air retensi dan air laut yang

menandakan bahwa kedua sampel mengandung anion BO33-.

Sedangkan air sumur tidak terjadi perubahan warna yang

menendakan bahwa sampel tersebut tidak mengandung anion

BO33-.

Perlakuan terakhir yaitu Uji Anion OAc- memasukkan sampel

kedalam tabung reaksi yang berbeda-beda, dimana sampel yang

digunakan yaitu air retensi, air laut dan air sumur. Selanjutnya

ditambahkan H2SO4 dan direaksikan dengan CH 3COOH yang

bertujuan untuk mendeteksi sampel apakah mengandung anion

OAc- yang ditandai dengan bau yang dihasilkan. Bau yang

dimaksud adalah bau beraroma cuka ataupun asam asetat

(CH3COOH) pada larutan. Dari hasil yang diperoleh dari ketiga

larutan tersebut air retensi dan air laut mengandung anion OAc-

sebab mengeluarkan bau. Sedangkaan air sumur tidak

mengeluarkan bau yang menandakan air sumur tidak mengandung

anion OAc- .
V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada

percobaan uji anion maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

perlakuan pertama pada uji anion BO 33- hasil yang diperoleh dari

ketiga sampel tersebut untuk air retensi dan air laut mengandung

ion BO33- yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada

kedua sampel, sedangkan untuk air sumur tidak mengandung ion

BO33- yang ditandai dengan tidak adanya perubahan warna pada

sampel. Kemudian pada uji anion OAc - hasil yang diperoleh dari

ketiga larutan hasil yang diperoleh dari ketiga sampel tersebut

untuk air retensi dan air laut mengandung ion OAc- yang ditandai

dengan adanya bau dari larutan tersebut, sedangkan untuk air

sumur tidak mengandung ion OAc- yang ditandai dengan tidak

adanya bau pada sampel.


DAFTAR PUSTAKA

Arhananta, Sari B, Kusumayudha and Agus H. 2021. Pengaruh Litologi


Dan Struktur Geologi Tethadap Air Tanah Di Daerah Wedibo
Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan,
(1)1.
Alexey A.A., Anton P.N., Gleb M.B., Alexander A.S., Alexey S.K.,
Valentine G. N., Victor N.K., Alexander V.B., Anatoly A.K., Andreii
S.K., Rosa M.G., Antonio F. and Alexander G.T., 2022, Towards
Anion Recognition and Precipitation with Water-Soluble 1,2,4-
Selenodiazolium Salts: Combined Structural and Theoretical Study,
International Journal of Molecular Sciences, 23(1).

Cristou, F and Chatzigeorgiou, C., 2020, Adoption of Social Media as


Distribution Channel in Tourism Marketing: a Qualitative Analysis of
Consumers' Experiences, Journal of Tourism, Heritage and
Services Marketing, 6(1).
Elochukwu, C. U., 2018, Electrochemically Reduce Water: a Crucial
Nutrient for Life, Intternational Journal of Horticulture, Agriculture
and Food Sciences, 2(1).
Fanimoghadam, H., Faranak K. dan Ehsan S., 2022, A New Cost-Effective
and Eco-Friendly Way to Recover Sulfuric Acid Waste using
Bleaching Soil, Engineering Proceedings, 19(1).
Leeson, W., Adam R., Daniel A. dan John R., 2019, Natural Language
Processing (NLP) in Qualitative Public Health Research: A Poor
of Concept Study, International Journal of Qualitative Methods,
18(1).
Ratcliffe, A., Baker, A. dan Smith, D. 2018. Successful Management of
70% Acetic Acid Ingestion on The Intensive Care Unit: A Case Report.
Journal of The Intensive Care Society. 19(1).
Pontoh, J., 2013. Peran Kimia Analitik dalam Pengembangan Kriteria
Mutu Gula Aren.

Anda mungkin juga menyukai