PERCOBAAN IV
OLEH :
KELOMPOK : X (SEPULUH)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Garam terbentuk ketika suatu asam dan basa bereaksi dan saling menetralkan
satu sama lain sehingga hasilnya tidak memiliki sifat-sifat asam dan basa. Ion
hidrogen (H+) dari asam dan ion hidroksida (OH-) dari basa dalam reaksi satu sama
lain akan membentuk udara. Natrium adalah salah satu logam alkali pembentukan
garam yang bersifat basa. Unsur ini berkilau, lunak dan merupakan konduktor listrik
yang baik. Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) adalah salah satu jenis dari garam terhidrat.
Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari senyawa-senyawa kimia yang
Natrium tiosulfat dihasilkan dari natrium sulfida atau pembuatan zat warna
belerang. Natrium Tiosulfat merupakan garam dari suatu senyawa tiosulfat dan
natrium. Garam natrium tiosulfat ini bisanya berbentuk sebuk berwarna putih. Garam
ini sering kali kita jumpai dalam bentuknya hidratnya yaitu Na2S2O3. 5H2O dan
Na2S2O3. 10H2O. Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam
kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam
campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4, ini bisa dibuat dengan menhilangkan air,
dalam temperatur rendah (-78°C). Campuran garam-garam tiosulfat bersifat stabil dan
berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan sulfat nitrat dengan
laboratorium dengan memanaskan larutan natrium sulfit dengan sulfur atau dengan
mendidihkan natrium hidroksida berair dan sulfur dengan proses refluks dan
kristalisasi filtrat. Natrium tiosulfat dapat digunakan sebagai antioksidan yaitu bahan
yang dapat menstabilkan sabun sehingga tidak menjadi rancid. Garam alkali tiosulfat
banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan bidang fotografi. dimana garam ini
digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi dalam suatu emulsi.
tiosulfat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan yang akan dikaji pada percobaan Pembuatan
C. Tujuan
D. Manfaat
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen anion dan kation dapat berupa
senyawa organik seperti klorida (Cl-), dan juga senyawa organik seperti asetat
(CHзCOO-), serta ion monoatomik seperti fluorida(F-), serta ion poliatomik seperti
sulfat (SO4²-). Kualitas garam bergantung pada kadar kandungan NaCl dalam
garam.sedangkan kandungan NaCl dalam garam bergantung pada seberapa pekat air
merupakan bagian dari banyak molekul aktif yang ditemukan dalam bentuk tereduksi.
Sulfur adalah sebagian besar dalam bentuk sulfat dengan direduksi menjadi sulfida
untuk membentuk lebih lanjut senyawa yang diperlukan. Jumlah rata-rata kandungan
belereng yang ditemukan dalam organisme hingga 0,2% dari berat kering meskipun
beberapa organisme menggunakan senyawa sulfur dalam jumlah yang lebih tinggi
dalam banyak cara seperti untuk proses anabolik, mengurangi daya (donor elekron),
sumber energi atau aseptor elektron. Sulfat banyak ditemukan dalam bentuk sulfat
sulfida dan fraksi organik yang berasosiasi dengan senyawa nitrogen dan karbon.
Sulfur terjadi dalam bentuk organik maupun anorganik dan didaur ulang antara
merupakan garam berwujud padatan atau kristal berwarna putih dan tidak berwarna.
Nama lain dari senyawa ini adalah binatrium sulfat atau mineral tenardit dengan
rumus molekul Na2SO4. Natrium sulfat banyak diproduksi secara komersil dari
natural brine dan proses industri (sintesis) dalam bentuk Na 2SO4 atau salt cake dan
dalam bentuk anhidrat dengan rumus molekul Na2SO4.10H2O, yang lebih dikenal
dengan nama garam Glauber atau sal mirabilis. Garam Glauber’s sudah merupakan
hasil purifikasi dari salt cake dengan cara mengkristalisasi kembali salt cake. Natrium
sulfat banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, antara lain untuk
industri pulp dan kertas, deterjen, pembuatan flat glass, tekstil, keramik, farmasi, zat
Natrium tiosulfat adalah senyawa ionik yang mengandung dua ion natrium
(Na+) dan satu ion poliatomik tiosulfat (S2O3-2). Rumus kimia natrium tiosulfat adalah
Na2S2O3. Natrium tiosulfat memiliki penggunaan obat dari waktu yang cukup lama.
Senyawa ini juga digunakan sebagai pengawet makanan dan sebagian besar populasi
terkena senyawa tidak beracun ini. Penggunaan awal pada obat adalah merkuri,
arsenic dan timbal. Senyawa ini digunakan untuk pengobatan keracunan sianida, hal
ini menunjukkan senyawa ini digunakan sebagai agen anti-inflamasi (Thaker et al.,
2019).
industri berbagai bahan dari komersial bahan kimia yang sangat umum dan
dan metode pemisahan dalam produksi. Selain itu, kristalisasi terus menerus juga
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
1. Alat
adalah gelas ukur 50 mL, pipet tetes, gelas kimia 100 mL, spatula, corong, hot plate
2. Bahan
adalah Natrium Sulfit (Na2SO3), Sulfur/ Belereng (S), akuades (H2O), kertas saring,
Natrium Sulfat
─ ditimbang 5 gram
─ dimasukkan kedalam gelas kimia
─ dilarutkan kedalam aquades 25 ml
─ diaduk hingga terlarut sempurna
─ ditambahkan 1 gram serbuk belerang
─ dipanaskan hingga serbuk belerang
larut
─ didinginkan
─ disaring
Filtrat Residu
Filtrat Residu
%Rendemen = 42,4 %
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Na2SO3 + S Na2S2O3
3. Analisis Data
Massa Na2S2O3 = (M. kristal 3 + M. kertas saring) – (M. kertas saring kosong)
= 2,094 g
Massa Na 2SO 3
Mol Na 2SO 3 =
Mr Na 2 SO 3
5g
=
g
126
mol
= 0,397 mol
Massa S
Mol S =
Mr S
1
=
g
32
mol
= 0,0312 mol
Na2SO3 + S Na2S2O3
= 1/1 × 0,0312
= 0,0312 mol
= 4,929 g
c. % Rendemen Na2S2O3
B. Pembahasan
Natrium tiosulfat adalah suatu senyawa kimia dan obat-obatan. Sebagai obat
ia digunakan untuk mengobati keracunan sianida dan panau. Senyawa ini merupakan
Natrium sulfat adalah garam natrium dari asam sulfat. Natrium sulfat merupakan
garam berwujud padatan atau kristal berwarna putih dan tidak berwarna. Nama lain
dari senyawa ini adalah binatrium sulfat atau mineral tenardit dengan rumus molekul
Na2SO4. Natrium sulfat banyak diproduksi secara komersil dari natural brine dan
proses industri (sintesis) dalam bentuk Na2SO4 atau salt cake dan dalam bentuk
dengan aquadest kedalam gelas kimia. Larutan kemudian diaduk hingga homogen
serbuk belerang. Tujuan penambahan serbuk belerang agar terbentuk garam yang
sebagai katalis. Larutan kemudian diaduk hingga serbuk belerang larut pada larutan,
pada saat semua bahan telah homogen kemudian larutan didinginkan dan disaring
untuk mengurangi kadar H2O pada larutan serta untuk memekatkan larutan tersebut
agar mudah terbentuk kristal, setelah larutan yang diuapkan mencapai volume
setengah kemudian didingin agar menurunkan suhu larutan, setelah suhu dari larutan
menurun maka akan terdapat endapan putih yang dihasilkan. Larutan yang sudah
terdapat endapan kemudian disaring untuk memindahkan antara filtrat dan residu.
Residu yang merupakan kristal kemudian dikeringkan selama beberapa jam setelah
Berdasarkan analisis data diatas berat kristal yang diperoleh yaitu 2,094 gram,
kemudian untuk persentase rendamennya sebesar 42,4 %. Menurut para ahli persen
rendamen yang bagus yaitu diatas 50% dan dibawah 100% (Bowo dkk., 2018).
Pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kristal yang didapat pada percobaan ini
tidak bagus karena tidak sesuai dengan pemaparan para ahli karena persen rendamen
yang diperoleh pada percobaan ini hanya 42,4 % saja. Hal ini bisa terjadi karena pada
saat proses penguapan, suhu yang digunakan terlalu tinggi sehingga menyebabkan
larutan meletup-letup dan keluar dari gelas kimia sehingga menyebabkan larutan
natrium sulfit (Na2SO3) dengan bubuk sulfur/belerang yang dirumuskan (S8) dengan
cara penyaringan serta hasil filtrat dan residu yang diberi pemanasan dan/atau
penguapan. Hasil yang diperoleh pada massa kristal Na 2SO3 secara praktek dan teori
adalah 2,094 gram dan 4,929 gram dengan rendemen Na2SO3 adalah 42,4 %.
DAFTAR PUSTAKA
Chaudhary, S., Tanvi., Rinku D, and Sneh G., 2019, Different Applications of Sulfur
Oxidizing Bacteria: A Review, International Journal of Current
Microbiology and Applied Sciences, 8(11).
Dewi, R. N., Yanuar A. P. R., Hikmatun N, and Achmad Roesyadi.,2020, Studi
Pendirian Pabrik Natrium Sulfat dengan Proses Mannheim, Journal of
Fundamentals and Applications of Chemical Engineering, 1(1).
Hoiriyah, U.Y., 2019, Peningkatan Kualitas Produksi Garam Menggunakan
Teknologi Geomembran, Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, 6(2).
Orehek, J., Dusan, T., and Blaz Likozar., 2021, Continuous Crystallization Processes
in Pharmaceutical Manufacturing : A Review, Organic Process Reasearch
and Development, 1(1).
Thaker, C., Chetan C, and Chetan C., 2019, Ion Chromatography Method
Development and Validation for Assay of Sodium Thiosulfate, International
Journal of Science and Research, 10(4).