Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PERCOBAAN VI
PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : SRIKANDI SHASYI ZAHRANI


NIM : A25121016
KELAS :C
KELOMPOK : 1 (satu)
ASISTEN : YUPINA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PERCOBAAN VI
PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT

I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari cara pembuatan garam
natrium tiosulfat dan sifat sifat kimianya
II. DASAR TEORI
Ion tiosulfat mirip dengan ion sulfat kecuali bahwa salah satu oksigen
diganti dengan atom belerang (tio-merupakan awalan yang berarti belerang).
Kedua atom belerang ini mempunyai lingkungan yang sama sekali berbeda,
”tambahan” atom belerang bertindak mirip sebagai ion sulfide. Tingkat
oksidasi bagi atom belerang pusat adalah +5 sedangkan bagi atom belerang
“tambahan” adalah -1. Ion tio sulfat tidak stabil oleh pemanasan
disproporsionasi menjadi tiga spesies dengan tingkat oksidasi belerang yang
berbeda-beda yaitu sulfat, sulfide dan belerang. Tiosulfat bereaksi dengan
asam membentuk endapan kuning belerang dan gas belerang yang dioksidasi.
(Sugiarto, 2004 : 228-229).
2−¿ ¿
Sulfit SO 3 , kelarutan hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium
larutan dalam air. Sulfit dan logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak
larut. Hidrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam larutan.
Natrium tiosulfat merupakan garam berhidrat dengan rumus kimia
Na2 S2 O3 . H 2 O , padatan kristal tak berwarna, larut dalam air dan dapat
berfungsi sebagai zat pereduksi. (Mulyono, 2005)
Ion tiosulfat dapat diperoleh secara cepat dengan cara mendidihkan
belerang dengan ion sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit.
Garam alkali tiosulfat banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan dibidang
fotografi, dimana garam ini digunakan untuk melarutkan perak bromide yang
tidak bereaksi dalam suatu emulsi. Ion tiosulfat dengan ion perak dapat
membentuk kompleks perak tiosulfat. Ion tiosulfat juga dapat membentuk
kompleks dengan ion-ion logam lainnya. (Penanggung Jawab Mata Kuliah,
2022)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat refluks 1 set
2. Gelas kimia 250 mL
3. Erlenmeyer 125 mL
4. Gelas ukur 25 mL
5. Tabung reaksi 5 buah
6. Spatula
7. Batang pengaduk
8. Corong kaca
9. Kaca arloji
10. Neraca digital
11. Penangas listrik
12. Gegep
13. Pipet tetes
14. Botol semprot
15. Cawan penguap

B. Bahan
1. Natrium sulfit anhydrous
2. Serbuk belerang
3. Natrium sulfat
4. Larutan iodium/KI
5. HCl encer
6. Barium klorida
7. Kertas saring
8. Aquades
9. Tissue
IV. SKEMA PROSEDUR KERJA
D.1 Sintesis Peroksoborat Na2[B2(O2)2(OH)2] .6H2O
D.2 Reaksi- reaksi dengan Na2[B2(O2)2(OH)2] .6H2O
V. TABEL PENGAMATAN
A. Pembuatan natrium tiosulfat 5 hidrat

No. Perlakuan Hasil

1. 12,5 g natrium sulfit + 25 ml larutan bening, padatan tidak


aquades + 1,5 g serbuk belerang larut seluruhnya
Larutan bening, terbentuk
2. Di refluks padatan berwarna kuning dan
padatan putih
3. Disaring Residu dan filtrat

4. terbentuk Kristal padatan


Filtrat diuapkan
berwarna putih
5. Ditimbang padatan 5, 42 gram
B. Mempelajari sifat-sifat kimia natrium tiosulfat
 Pengaruh pemanasan

No. Perlakuan Hasil


tabung 1 :
1. ± 1 g natrium tiosulfat 5 hidrat + menguap/larut lebih dulu dari
natrium tiosulfat 10 hidrat
dipanaskan
tabung 2 :
2. ± 1 g natrium tiosulfat 10 hidrat + menguap/larut lebih lama dari
natrium tiosulfat 5 hidrat
dipanaskan
 Reaksi dengan Iod

No. Perlakuan Hasil


1. ± 1 g natrium tiosulfat + 6,7 ml aqudes larutan bening
2. ditetesi 2 ml larutan iod larutan bening
 Reaksi dengan klor

No. Perlakuan Hasil


± 1 g natrium tiosulfat + larutan keruh
1.
1 ml HCl
ditambahkan barium terdapat 3 lapisan. Atas berwarna putih
2.
klorida susu, tengah bening dan bawah keruh
 Pengaruh asam encer

No. Perlakuan Hasil


± 1 g natrium tiosulfat + berbau menyengat, terbentuk 2 lapisan.
1. HCl encer Lapisan atas berwarna kuning dan
bawah bening
A. Reaksi-reaksi dengan Na2[B2(O2)2(OH)2] .6H2O
VI. PEMBAHASAN
A. Reaksi-reaksi

B. Perhitungan
C. Bahas hasil percobaan
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai