Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK 1

JUDUL PRAKTIKUM : IODIN


DISUSUN OLEH KELOMPOK I:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kalima (06101381320021)
Diana Novitasari (06101381320014)
Erin Sektianingrum (06101281320020)
Meri Yurika Ratih (06101381320026)
Novita Sari (06101381320009)
Uci Agustin (06101281320001)

DOSEN PEMBIMBING

Drs.M.Hadeli L., M.si.


Maefa Eka Haryani, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
I.

II.
III.
IV.

Percobaan ke
Tanggal Percobaan

: VII
: 27 Oktober 2015

Judul Percobaan

: Iodin

Tujuan

V.

a.

Tujuan Umum
Mahasiswa memahami reaksi karakteristik iodine

b.

Tujuan Khusus
Dalam melakukan kegiatan laboratories, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan interaksi iodine terhadap berbagai kepolaran pelarut
b. Mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai kation ( Fe3+, Cu2+, dan Hg2+)

Dasar Teori
Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada temperatur

kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai karakteristik
antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya hingga kelarutannya dalam
pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat
dramatik yaitu interaksinya dengan amilum menghasilkan warna biru dan ini merupakan
indikator untuk membedakan dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai
oksidator dalam sistem I2 I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang
berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai ion
I3- ( I2 dalam I- ).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini
terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan sebagai
sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin terkandung dalam hormon pengatur
pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kebanyakan garam dapur yang
dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk mencegah penyakit gondong, yaitu
pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida digunakan dalam film fotografik berkecepatan
tinggi.
Sifat-sifat Iodin
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu
kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan
banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon
tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang
indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Keelektronegatifan halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari keelektronegatifan
atom karbon berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbon-halogen akan tertarik ke
ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit bermuatan negatif (-) dan atom karbon
sedikit bermuatan positif (+) kecuali untuk ikatan karbon-iodin.

Walaupun ikatan karbon-iodin tidak memiliki dipol permanen, ikatan ini sangat mudah
dipolarisasi oleh apapun yang mendekatinya. Coba anda bayangkan sebuah ion negatif yang
mendekati ikatan ini dari sisi yang berjauhan dengan ujung atom karbon.
Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia
pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai
larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga
digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik
unsur bebas iod. Kegunaan lain iodin adalah sebagai obat antiseptik, mengidentifikasi
amilum, kalium Iodat (KIO3) ditambahkan pada garam dapur, iodoform (CHI3) merupakan
zat organik, perak Iodida (AgI) digunakan dalam film fotografi.
VI.

Alat dan Bahan


a. Tabung uji (reaksi)
b. Kristal Iodin ( I2 )
c. Larutan I2 dalam KI
d. Diklorometana
e. Air
f. Larutan Cu(NO3)2 0,1 M

g. Larutan KI 1 M
h. Etanol (95%)
i. Larutan amilum
j. Kloroform
k. Larutan Fe(NO3)3 0,1 M
l. HgCl2 0,1 M

VII. Prosedur
1. Tambahkan air (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil)
iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
2. Tambahkan larutan KI, 1 M, (~2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
3. Tambahkan etanol (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang berisis sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4. Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5. Tambahkan diklorometana ( ~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah
kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6. Tambahkan diklorometana (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I 2(I2 dalam I-) (~ 0,5 mL), kocok dan catat hasil Amatan Anda.
7. Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I 2- (I2
dalam I-) (~0,5 mL ), kocok dan catat hasil amatan Anda.
8. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I2- (I2 dalam I- ) (~ 0,5 mL) tambahkan
air (~ 2 mL) kemudian beberapa tetes larutan kanji (amilum) dan catat hasil amatan
Anda.
9. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Fe(NO 3)3 (~ 1 mL) tambahkan tetes
demi tetes larutan KI (1 M) hingga ~ 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10. Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.

11. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO 3)2 (~ 1 mL) tambahkan tetes
demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan (~ 5 tetes), catat hasil
amatan Anda.
12. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl 2 (0,1 M, ~ 1 mL) tambahkan tetes
demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan yang terjadi larutan kembali (1 mL), catat
hasil amatan Anda.
VIII. Hasil Pengamatan
N

PERLAKUAN

HASIL PENGAMATAN

O
1

Kristal iodine + 2 mL air

Kristal iodin (abu-abu) + air (tidak berwarna)

Kristal iodine + 2 mL KI

larutan berwarna jingga dan terdapat kristal hitam


Kristal iodin (abu-abu) + KI (tidak berwarna)

(1M)
Kristal iodin + 2 mL Etanol

larutan berwarna merah kecoklatan


Kristal iodin (abu-abu) + etanol (tidak berwarna)

4.

(95 %)
Kristal iodin + 2 mL

larutan coklat kemerahan


Kristal iodin (abu-abu) + kloroform (tidak

5.

Kloroform
Kristal iodin + 2 mL

berwarna) larutan berwarna ungu pekat


Kristal iodin (abu-abu) + diklorometana (tidak

6.

Diklorometana
0,5 mL I3- + 2 mL

berwarna) larutan warna ungu kemerahan


I3- (orange) + diklorometana (tidak berwarna)

Diklorometana
0,5 mL I3- + 2 mL

larutan terbentuk 2 lapisan, merah muda dan kuning


I3- (orange) + kloroform (tidak berwarna) larutan

8.

Kloroform
0,5 mL I3- + 2 mL air +

terbentuk 2 lapisan, atas kuning bawah merah muda


I3- (orange) + air (tidak berwarna) larutan orange

beberapa tetes amilum

+ amilum (putih keruh) larutan biru tua

9.

0,5 mL I3 + 5 tetes KI

kehitaman
I3- (orange) + KI (tidak berwarna) larutan
berwarna jingga

10
11.

TIDAK DILAKUKAN
Kegiatan 9 + 1 mL

Larutan hasil nomor 9 + Cu(NO3)2 (biru muda)

Cu(NO3)2 + 5 tetes KI

larutan jingga keruh dan terdapat endapan berwarna


cream + KI (tidak berwarna) larutan berwarna
coklat kemerahan dan terdapat endapan warna

12

TIDAK DILAKUKAN

cream.
-

IX.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

X.

Persamaan Reaksi
H2O + I2(s) HI(s) + HOI(aq)
KI(aq) + I2(s) K+ (aq) + I3-(aq)
C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s) C2H4I(aq) + I2(g) + H2O(l)
CHCl3(aq) + 3KI(aq) CHI3(aq) + 3KCl(aq)
CH2Cl2(aq) + 2KI(aq) 2KCl(aq) + CH2I2(aq)
Fe(NO3)3(aq) + 3KI(aq) 3KNO3(aq) + FeI3(aq)
2Cu(NO3)2(aq) + 4KI(aq) 4KNO3(aq) + 2CuI(s) + I2(g)
HgCl2(aq) + 2KI(aq) HgI2(aq) + 2KCl(aq)

Pembahasan
Percobaan kali ini mengeni iodin. Bahan yang digunakan adalah kristal iodin, larutan

I2 dalam KI, diklorometana, kloroform, Cu(NO3), Fe(NO3)3, HgCl2 dan etanol. Pada
percobaan ini kristal iodin direaksikan masing-masing dengan air, KI, etanol, diklorometana
dan kloroform. Selanjutnya larutan I3- ( I2 dalam I- ) direaksikan dengan diklorometana,
kloroform, amilum dan Fe(NO3)3.
Pada perlakuan pertama dengan menggunakan air sebagai pelarut, dimana pada
penambahan antara air dan kristal iodin maka kristal larut dan larutan menjadi berwarna
jingga. Secara teori iodin larutan sangat sedikit larut didalam air, sehingga dianggap tidak
dapat melarut di dalam air. Pada perlakuan kedua dengan penambahan KI sebagai pelarut ,
maka semua kristal larut dan larutan menjadi merah kecoklatan. Perlakuan ketiga dengan
mereaksikan kristal iodin dengan pelarut etanol 95 % yang menyebabkan larutan berwarna
coklat kemerahan. Pelakuan keempat kristal iodin direaksikan dengan kloroform akan
menghasilkan larutan berwarna ungu pekat. Perlakuan kelima dengan mereaksikan kristal
iodin ke dalam pelarut dikrolometana menyebabkan larutan menjadi warna ungu kemerahan.
Untuk perlakuan keenam larutan I3- direaksikan dengan diklorometana menghasilkan larutan
yang terbentuk 2 Lapisan, merah muda dan kuning. Perlakuan ketujuh digunakan larutan I3yang direaksikan dengan kloroform maka terbentuk dua lapisan yakni lapisan atas berwarna

kuning sedangkan lapisan bawah berwarna merah muda. Perlakuan kedelapan dengan
mereaksikan larutan I3- dengan air dan beberapa tetes amilum sehingga larutan berwarna biru
tua kehitaman. Pada perlakuan kesembilan, larutan I3-yang ditambahkan beberapa tetes
larutan KI sehingga larutan menjadi berwarna jingga. Selanjutnya pada perlakuan kesebelas,
dimana pada perlakuan ini hasil larutan perlakuan kesembilan direaksikan kembali dengan
Cu(NO3)2 dan tetes demi tetes larutan KI, akan tetapi tidak terjadi perubahan warna hanya
saja warna yang awalnya kuning sedikit memudar.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, identifikasi iodin ini berdasarkan
kepolarannya. Kristal iodin akan melarut dengan pelarut yang kepolarannya sama dengan
dirinya. Iodin sendiri diketahui memiliki kepolaran yang sangat rendah sehingga dapat
melarut sedikit pada pelarut nonpolar seperti kloroform. Adanya lapisan yang terbentuk pada
hasil reaksi tersebut terjadi karena perbedaan kepolaran antara polar dengan nonpolar. Selain
itu bisa juga dengan mengidentifikasi reaksi redoks dengan biloks bahwa semakin tinggi
bilangan oksidasi suatu unsur maka warna yang ditimbulkan akan semakin pekat.

XI.

Kesimpulan
1. Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar karena kepolaran iodin
sangat rendah.
2. Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3. Penggunaan larutan I2 dalam KI digunakan sebagai pengganti kristal iodin, untuk
memudahkan terjadinya reaksi.
4. Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya amilum.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Yodium. (online) http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/yodium/ Diakses
10 November 2014.
Zulaiha,

Zila.

2011.

Laporan

Praktikum

Kimia

Anorganik.

http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimiaanorganik_29.html Diakses 10 November 2014.

(online)

Anda mungkin juga menyukai