PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Natrium tiosulfat adalah salah satu jenis dari garam terhidrat. Garam
terhidrat adalah garam yang terbentuk dari senyawa-senyawa kimia yang dapat
mengikat molekul-molekul air pada suhu kamar. Ion tiosulfat dapat diperoleh
secara cepat dengan cara mendidihkan belerang dengan non sulfit atau dengan
cara mendekomposisi ion ditionit. Garam alkali tiosulfat banyak diproduksi
terutama untuk kebutuhan dibidang fotografi, dimana garam ini digunakan untuk
melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi dalam suatu emulsi. Ion tiosulfat
dapat membentuk kompleks Ag(S2O3)- dan Ag(S2O3)23+.
Natrium Tiosulfat memiliki sifat-sifat kimia yang pada praktikum ini
akan dipelajari menurut percobaan yang dilakukan. Akan tetapi dalam referensi
beberapa buku diketahui bahwa natrium tiosulfat berupa hablur besar, tidak
berwarna, atau serbuk hablur kasar, mengkilap dalam udara lembab dan mekar
dalam udara kering pada suhu lebih dari 33C. Larutannya netral atau basa lemah
terhadap lakmus merupakan garam dari senyawa tiosulfat dan natrium. Senyawa
ini mudah larut dalam air (pelarut polar) dan tidak larut dalam etanol (pelarut
nonpolar). Garam Natrium Tiosulfat merupakan garam dari senyawa tiosulfat dan
natrium. Garam ini sering kali kita jumpai dalam bentuknya hidratnya yaitu
Na2S2O3. 5H2O dan Na2S2O3. 10H2O. Garam natrium tiosulfat ini berbentuk sebuk
berwarna putih. Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam
kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
99,2438%
(Radityo, 2011/2012).
Natrium tiosulfat Na2S2O3. 5H2O mudah diperoleh dalam keadaan
kemurnian yang tinggi, tetapi selalu ada sedikit ketidakpastian akan kandungan air
dan setepatnya, karena sifat efloresen (melapuk-lekang) dari garam itu dank arena
alasan-alasan lain. Oleh karena itu zat ini tidak sesuai sebagai standar primer, ia
merupakan zat pereduksi berdasarkan reaksi setengah sel :
2S2O32-
S4O62- + 2e
Dimana ekivalen dari natrium tiosulfat pentahidrat adalah satu mol, atau
248,18. standarnisasi natrium tiosulfat
kalium dikromat, tembaga dan iod sebagai standar primer, atau dengan kalium
permanganat sebagai standar sekunder. Disebabkan oleh sifat mudah menguap
dari iod dan kesukaran menyiapkan iod yang murni sempurna, metode ini
bukanlah metode yang sesuai untuk pemula-pemula (Basset, et all, 1994).
Apabila kita igin membuat larutan Na2S2O3, kita dapat membuatnya
dengan melarutkan kristal Na2S2O3 sebanyak 0,1 gr dengan aqua DM hingga
volume 1L sehingga didapatkan larutan kerja Na2S2O3 100 ppm. Adapun berat
Na2S2O3 dan volume air yang digunakan bisa kita mengubahnya sesuai dengan
banyaknya larutan Na2S2O3 yang ingin dibuat (Fisiana, 2011/2012).
Sulfur terdapat secara luas dialam sebagai unsur, sebagai H2S dan SO2,
dalam bijih sulfida logam dan sebagai sulfat seperti gips dan anhidrit (CaSO 4),
magnesium sulfat, dan sebagainya. Sulfur diperoleh dalam skala besar dari gas
hidrokarbon alamiah seperti yang ada di Alberta, Kanada, yang mengandung
sampai 30% H2S, zat ini dihilangkan melalui interaksi dengan SO2, yang diperoleh
dari pembakaran sulfur dalam udara. Sifat fisika dan struktur unsurnya telah
diberikan. Pada pelelehan, S8 pertama-tama dengan memberikan suatu cairan
bewarna kuning, tembus pandang dan bertambah kekentalannya diatas kira-kira
160 oC. Kekentalan maksimum terjadi pada kira-kira 200 oC, namun pemanasan
lebih lanjut bertambah sampai titik didihnya
444,6 oC,
dimana cairannya
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini ialah, 1 set alat refluks, 1
buah batang pengaduk, 5 buah tabung reaksi, 1 set pembakar Bunsen, 1 set
timbangan,1 buah cawan penguapan.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah Natrium sulfat
anhydrous, Serbuk belerang, Natrium sulfat, Larutam iodium dalam KI, Larutan
HCl encer.
B. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Natrium Tiosulfat-5-hidrat
Disiapkan alat refluks, dimasukkan 10 gram natrium sulfit kedalam labu refluks.
Ditambahkan 50 mL aquades dan 0,15 gram serbuk belerang, alu direfluks selama
2 jam. Didinginkan larutan dan disaring. Dipindahkan filtrate kedalam cawan
penguapan, diuapkan hingga terbentuk kristal. Ditimbang kristal
2. Mempelajari Sifat Fisik Kimia Natrium Tiosulfat
a) Reaksi Dengan Klor
Direaksikan 2 gram kristal natrium tiosulfat dalam 20 mL aquades.
Direaksikan 3 mL larutan iod dengan natrium tiosulfat secara berlebih.
b) Reaksi Dengan Asam Encer
Direaksikan 3 mL larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida encer
dengan volume yang sama. Dilihat perubahan setelah beberapa menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
1. Pembuatan Natrium Tiosulfat
Table 4.1. Pembuatan Natrium Tiosulfat
No
Perlakuan
.
1. 10 gram Natrium sulfit
Pengamatan
Larutan berwarna kuning
3.
4.
5.
Filtat berwarna
Terbentuk kristal
Berat Kristal = 10,9 gram
= 10 gram
Volume aquades
= 50 mL
Berat serbuk S8
= 1,5 gram
= 1,2345 gram
= 5,0417 gram
8Na2SO3 + 8S + 5 H2O
mol Na2SO3
8Na2S2O3. 5 H2O
massa Na 2 SO 3
Mr Na2 SO 3
10 gram
126 gram/mol
= 0,0794 mol
mol Na2S2O3
= 1 x mol Na2SO3
= 1 x 0,0794 mol
= 0,0794 mol
% hasil
D. Pembahasan
x 100 %
10,9 gram
19,59 gram
= 55,64 %
x 100 %
didapatkan rendemen sebesar 55,64 %. Persen rendemen ini tidak mencapai 100
% disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada saat praktikum.
Kristal natrium tiosulfat yang dihasikan kemudian dikakukan uji-uji yaitu
uji reaksi dengan iod dan reaksi dengan asam encer. Pada reaksi dengan iod,
Kristal Na2S2O3. 5H2O yang dilarutkan dengan air, ditambahkan dengan larutan
iod berlebih menghasilkan larutan berwarna bening kekuningan. Perubahan warna
iod ini menunjukkan terjadinya reaksi redoks dimana natrium tiosulfat mereduksi
iod memebentuk ion tetrationat. Kemudian kristal Na2S2O3. 5H2O yang
sebelumnya telah dilarutkan direaksikan dengan HCl encer dan menghasilkan
larutan bening. Yang kemudian terjadi perubahan warna menjadi hijau muda
keruh, dan tampak terdapat sedikit endapan. Endapan tersebut menunjukkan
adanya belerang dalam larutan tersebut.
BAB V
SUMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah bahwa garam
natrium tiosulfat dapat dibuat dengan mereaksikan natrium sulfit dan belerang
pada suhu tinggi. Setelah melakukan percobaan didapatkan kristal sebanyak 10,9
gran atau 55,64 % rendemen. Selain itu, garam natrium juga bereaksi dengan iod,
maka garam tersebut akan larut. Dan juga bereaksi dengan asam klorida yang
akan menghasilkan belerang yang dapat ditandai dengan adanya bau asam dari
hasil reaksi yang dilepaskan.