Anda di halaman 1dari 2

Anabolisme Protein

Anabolisme protein/biosintesis protein merupakan pembentukan protein atau dengan nama lain
sintesis protein. Anabolisme terjadi dalam sitoplasma, tepatnya pada ribosom. Dalam sintesis protein,
tedapat 2 tahap, yaitu transkripsi dan translasi.

1. Transkripsi
Proses tercetaknya mRNA(kode) oleh DNA(DNA template/DNA sense) dengan
menggunakan enzim RNA polymerase. Enzim RNA polymerase ini akan menyebabkan rangkaian
double helix sebagian akan membuka yang mana basa-basa pasangan akan menyusun Adenin
(A) pada mRNA. Hasil penyusunannya yang sudah jadi akan meninggalkan inti untuk melekat
pada ribosom yang merupakan organela pelaksana sintesis protein (Chaniago 2016).
Di tahap ini, tiap basa nitrogen DNA dikodekan ke basa nitrogen RNA. Contohnya,
apabila urutan DNA adalah ACG TAG CTA, maka urutan hasil MRNA adalah UGC AUC GAU.

Dalam tahap transkripsi ada beberapa tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi

a. Inisiasi
Diawali dengan melekatnya enzim RNA polimerasi pada pita DNA di titik awal. Pita
tersebut akan terbuka, sehingga basa nitrogen pada pita menjadi terbebas. Salah satu
untaian pita akan menjadi cetakan MRNA. Pita DNA disebut dengan pita bermakna atau
sense. Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau non sense.
Enzim polymerase akan mulai mensintesis RNA dari titik awal.
b. Elongasi
Perpanjangan pita MRNA, dimana ezin RNA polymerase terus membentuk untaian
MRNA.
c. Terminasi
Transkripsi akan berhenti ketika enzim RNA polimerasi sampai pada terminal site DNA.
Lalu, MRNA dibebaskan dan RNA polymerase terlepas dari DNA, dan kembali kebentuk
semula. Hasil dari transkripsi, akan keluar dari inti sel mellaui membrane inti menuju
sitoplasma (Firmansyah, H., and Riandi 2007).

2. Translasi
Kode pada mRNA yang akan dibaca oleh ribosom dengan bantuan tRNA yang da dalam
sitoplasma. tRNA datang membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa mRNA.
Kemudian TRNA akan bergabung dengan MRNA yang sesuai kode basa pasangannya. Bagian
TRNA yang ikut terlibat ini bernama anticodon, sedangkan tiga pita basa pada MRNA disebut
kodon. Asam amino akan berjajar sesuai dengan urutan kode. Dari hal tersebut akan terbentuk
protein sebagai enzim dalam mengatur reproduksi (Chaniago 2016).
Translasi dimulai ketika MRNA dan TRNA inisiator berikatan dengan ribosom sub unit
kecil. TRNA inisiator adalah molekul pertama yang membawa asam amino dan merupakan
kodon start/ komplemen kodon AUG. asam amino yang dibawa adalah asam amino metionin.
Antikodon pada TRNA ini adalah UAC. Dalam proses ini disebut juga tahap inisiasi.
Setelah itu adalah tahap elongasi, dimana terjadi saat tRNA kedua berikatan dengan
kodon selanjutnya setelah kodon start GUC. Anti kodon dalam tahap elongasi adalah TRNA CAG
yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin akan berikatan
menjadi enzim peptidil transferase.
Setelah berikatan, tRNA yang membawa metionin akan dilepaskan dari ribosom, lalu
ribosom bergerak pada molekul MRNA sepanjang kodon. Pergerakan ini TRNA valin bergerak
meninggalkan tRNA metionin. Molekul TRNA akan berikatan dengan MRNA lain sampai
membentuk rantai polipeptida.
Translasi ini akan berhenti ketika mencapai kodon stop pada MRNA. Kodon stop akan
berikatan dengan protein khusus yang disebut release-factors. Fungsi dari release-factors
tersebut adalah menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan asam amino terakhir pada
polipeptida baru dan tRNA (Firmansyah, H., and Riandi 2007).

Daftar pustaka

Chaniago, Ramadhan. 2016. Genetika. 1st ed. Yogyakarta: Innosain.

Firmansyah, Rikky, Agus Mawardi H., and M. Umar Riandi. 2007. Mudah Dan AKtif Belajar Biologi. 1st ed.
eds. Dadan Nugraha and Andri Nurdiansyah. Bandung: PT Setia Purna Inves.

Anda mungkin juga menyukai