Anda di halaman 1dari 1

 Dampak Kejadian Diversifikasi Pangan di NTT

Berdasarkan penelitian, bantuan beras untuk masyarakat miskin


NTT (Nusa Tenggara Timur) justru malah menumpuk di gudang. Bantuan
pangan berupa beras yang diberikan pemerintah di Nusa Tenggara Timur
(NTT) dianggap kurang tepat jika dilihat dari pola konsumsi warganya
yang terbiasa memakan jagung. Jagung merupakan makanan pokok bagi
sebagian besar penduduk NTT, sehingga jagung sudah tidak asing lagi dan
ditanam secara turun-temurun. Bantuan beras juga menyebabkan program
diversifikasi pangan menjadi tidak efektif, pemerintah terlalu
menggantungkan sumber pangan pada beras. Proses deversifikasi pangan
masih sangat sulit diterapkan, salah satu kesulitan tersebut disebabkan oleh
pola pikir masyarakat. Beras dianggap sebagai makanan superior, dan
dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu saja seperti acara-acara adat.
Masyarakat NTT beranggapan bahwa kenyang tidak harus dengan nasi,
sehat dengan pangann lokal. Jagung di NTT di nilai sangat penting, selain
karena masyarakat sudah terbiasa menanam komoditas pangan tersebut
secara turun-temurun, juga karena tersedia pasar yang menjanjikan untuk
berbagai keperluan, dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pangan yang mengandung protein serta karbohidrat (Mardiharini, 2013).

Referensi:

Mardiharini, Maesti. 2013. “Analisis Kebutuhan Pangan Mendukung Percepatan


Diversifikasi Pangan Di Nusa Tenggara Timur.” 16(10): 65–76.

Anda mungkin juga menyukai