Anda di halaman 1dari 40

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN

YANG BERKAITAN DENGAN


MASALAH GIZI
Masalah Gizi Di Indonesia
Gizi Buruk
dan
Stunting

GAKI
Obesitas
Masalah
Gizi
Indonesia

KVA
AGB
MASALAH GIZI DI MASYARAKAT

Makro Mikro
KEK Ibu
KVA
Hamil

Anemia Zat
BBLR
Besi

Marasmus GAKY

Kwashiorkor
MARASMUS
KWARSIORKOR
MASALAH GIZI GANDA

MASALAH
GIZI GIZI GANDA GIZI
KURANG
KURANG GIZI SEPERTI LEBIH
KKP (KWASHIORKOR
DAN MARASMUS), KVA,
DI ANTARA KE
KFe, KI, Kvit.A,
17,9 KB1
persen DUA ITU ADA 14,2 persen
PERLU PERHATIAN PULA STUNTING (Riskesdas, 2010)
(TENTANG KECUKUPAN
PANGANNYA) 35,6 persen
Tren besaran mslh gizi prov Kalbar,
PSG 2015 - 2017
Prevalensi
Indikator
2015 2016 2017

BB/U (Kurang+Buruk) 25,3 27,5 26,0

TB/U (Pendek+Sangat pendek) 34,1 34,9 36,5

BB/TB (Gemuk) 5,5 4,8 4,6

BB/TB (Kurus+Sangat kurus) 14,8 14,4 13,2


13
SASARAN GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

Prioritas Sasaran : untuk perbaikan gizi pada seribu hari pertama


kehidupan
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak Prestasi belajar

Gizi pada
1000 hari pertama
Pertumbuhan
kehidupan Kekebalan
(janin dan massa tubuh
Kapasitas kerja
bayi 2 tahun) dan komposisi badan

Diabetes, Obesitas,
Metabolisme Penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati
Hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
KEBIJAKAN ASI EKSKLUSIF 2014_DODDY
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
KONSEP TIMBULNYA
PERMASALAHAN GIZI
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk


mengatasi penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah
melalui upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi


penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya intervensi
16
spesifik dan intervensi sensitif
Persediaan/Cadangan
Faktor Antropometri
Di Jaringan
Lingkungan

Ketidak- Kemerosotan Perubahan Perubahan Perubahan


cukupan Jaringan Biokimia Fungsi Anatomi

Malnutrisi Malnutrisi Muncul


BB menurun Tampak
Pemeriksaan Tanda
tanda khas
Faktor Laboratorium Klasikal
Manusia
Penyebab gangguan gizi
 Faktor sekunder
semua faktor yg menyebabkan zat gizi tidak sampai ke
sel tubuh setelah dikonsumsi, contoh
- Faktor terganggunya pencernaan :
gigi geligi yg tidak baik, kelainan struktur saluran cerna,
kekurangan enzim.
- Faktor yg mengganggu absorbsi :
parasit, laksansia
- Faktor yg mempengaruhi metabolisme :
penyakit hati, DM, kanker, obat dsb.
- Faktor yg mempengaruhi ekskresi :
poliuri, obat dsb
Kekurangan
makanan / faktor
primer

CADANGAN ZAT
GIZI

Perubahan
KEKURANGAN Deplesi jaringan
GIZI biokimiawi

Perubahan
fungsional
Faktor kondisi /
faktor sekunder

Perubahan
anatomis
Faktor Pejamu (Host)
 Bersifat multi kompleks
 Faktor yang berpengaruh :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Ras
4. Keturunan
5. Status gizi
6. Status perkawinan, pekerjaan
7. Imunitas, perilaku
8. Adat kebiasaan dan budaya
Faktor Lingkungan (Environment)
1. Lingkungan Fisik
2. Lingkungan Biologik
3. Lingkungan Sosial
Hubungan Host, Agent dan
Environment
Host Agent

Environment
Perubahan faktor agent
(kemampuan agent bertambah)
Host Agent

Environment
Perubahan Faktor Host
(kerentanan host bertambah)
Agent

Host

Environment
Perubahan Environment
( E bergeser ke arah A )
Host Agent

Environment
Perubahan Environment
( E bergeser ke arah H )
Agent

Host

Environment
Riwayat Alamiah Penyakit
1. Fase Pre-pathogenesis : adalah tahap
sebelum seseorang dihinggapi penyakit,
tetapi sudah ada kontak atau interaksi
antara Host, Agent dan Environment.
2. Fase Pathogenesis : terjadi apabila agent
masuk pada Host dalam lingkungan yang
mendukung sehingga menimbulkan reaksi.
Gejala dan tanda-tanda akan timbul
setelah melalui masa inkubasi.
Tahap perjalanan masalah gizi ditandai dengan :
1. Incubation Period yaitu interval waktu antara
masuknya penyebab kedalam tubuh dan mulai
muncul tanda dan gejala yang nyata dari
penyakit tersebut.
2. Prodromal Period yaitu munculnya tanda-
tanda yang tidak spesifik sehingga diagnosa
klinis belum bisa ditegakkan.
3. Fastigium yaitu kedaan penderita sudah jelas
sakitnya dan diagnosa klinis sudah bisa
ditegakkan.
4. Defervescence yaitu keadaan dimana tubuh
sudah mulai bisa mengatasi penyakitnya.
5. Convalescence yaitu masa pemulihan atau
penyembuhan
6. Defection adalah keadaan dimana penderita
sembuh dari penyakitnya walau mungkin
masih mengandung bibit penyakit.
Stadium Prepatogenesis Stadium Patogenesis

• Mati
• Kronis
• Karier
Horison Klinis
• Sembuh sempurna
• Sembuh cacat

Tingkat Pencegahan I Tingkat Pencegahan II Tingkat


Pencegahan III
Promosi Perlindungan Penemuan dini Pembatasan Rehabilitasi
kesehatan khusus Pengobatan ketidak
segera mampuan
Penomena Gunung Es

Permukaan

Dasar
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
FOKUS PROGRAM • Kespro remaja
• Konseling:
Gizi HIV/AIDS,
INTERVENSI GIZI dan KIA Pelayanan NAPZA dll
• Fe
bagi anak SD

Pelayanan
bagi balita •Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak
Pelayanan bagi Sekolah
bayi •Upaya Kes Sklh
Persalinan, nifas •PMT
& neonatal • Pemantauan
Pemeriksaan
Kehamilan pertumbuhan &
perkembangan
Pelayanan • ASI eksklusif• PMT
PUS & WUS • Imunisasi dasar
lengkap
• Inisiasi Menyusu Dini • Pemberian makan
• P4K • Penimbangan
• Buku KIA • Vit K 1 inj
• Imunisasi Hep B • Vit A
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu
• Konseling
• Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
• Pelayanan KB
• PMT ibu hamil • KB pasca persalinan
• PKRT
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
PERTUMB. PRODUKTIVITAS - SDM
FISIK
- GOLDEN PERIOD 0-2 THN
PERKEMB. - ASET VITAL  MAN.
OTAK BERKUALITAS
- IQ LEBIH RENDAH 13.7 POIN
“OTAK KOSONG”
DAYA TAHAN
TUBUH KESAKITAN
KEMATIAN

“LOST
GENERATION”
INTERVENSI PERBAIKAN GIZI

• Intervensi Gizi Spesifik


1

• Intervensi Gizi Sensitif


2

KEBIJAKAN ASI EKSKLUSIF 2014_DODDY


Intervensi Perbaikan Gizi

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

 Upaya untuk mencegah  Upaya untuk mencegah dan


dan mengurangi mengurangi gangguan secara
gangguan secara tidak langsung.
langsung.  Berbagai kegiatan
 Kegiatan ini pada pembangunan non-
umumnya dilakukan oleh kesehatan.
sektor kesehatan.  Sasaran: keluarga dan
 Sasaran : Ibu Hamil, Ibu masyarakat
Menyusui, Bayi 0-11 bln
dan Anak 12-23 bulan  Kontribusi: 70%
 Kontribusi: 30%
Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat = 82% • Pelayanan gizi
 PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui  Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium

5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
 Konseling Menyusui
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan (D/S = 80,3%
Suplemen vitamin A = 84,1%
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium = 74,7 %
 PMT / MPASI • Penjaringan
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia) di 15 Provinsi • Upaya Kes Sekolah
 Zink untuk manajemen diare • PMT anak sekolah di Prov. Papua dan
P Barat
 Pemberian obat cacing
• Promosi MJAS di sekolah
INTERVENSI GIZI SENSITIF (LINTAS SEKTORAL)

BKP/PERTANIAN PU
Air Bersih
Ketahanan
& Sanitasi
Pangan dan Gizi

PP DAN PA
BPJS Remaja
Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulang Masyarakat
an Kemiskinan BKKBN
DIKBUD

Keluarga
Berencana
PENDEKATAN

Meningkatkan AKSES PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU


bagi setiap orang pada SETIAP TAHAPAN KEHIDUPAN dengan
pendekatan SATU KESATUAN PELAYANAN (continuum of care)
melalui intervensi komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) secara paripurna

FOKUS FOKUS FOKUS

KELOMPOK DAERAH PENDEKATAN


1. KOMPREHENSIF
1. IBU HAMIL 1. POPULASI
(SIX BUILDING
2. BAYI TINGGI BLOCK)
3. BALITA 2. TERPENCIL 2. INTERGRATIF
PROMOTIF,
4. ANAK USIA 3. PERBATASAN
PREVENTIF,
SEKOLAH 4. KEPULAUAN KURATIF &
5. REMAJA 5. DESA/KELUR REHABILITATIF
3. KEMITRAAN antar
PUTRI AHAN
pelaku sesuai
6. PEKERJA KABUPATEN/KOT STRATA
WANITA A KEWENANGAN
KEBIJAKAN ASI
7. PUS PROVINSI
EKSKLU SIF 2014_DODDY
8. LANSIA
IMPLIKASI BAGI UPAYA PERBAIKAN GIZI

PENANGANAN /
PENCEGAHAN UPAYA TERKAIT

Balita kurus Intervensi spesifik

Balita gemuk Intervensi spesifik

Balita pendek Intervensi spesifik


dan intervensi sensitif

Kurus, Gemuk, Intervensi spesifik


Pendek dan intervensi sensitif

 UPGK
Buah durian buah kuini
Cukup sekian sampai di sini....

Terim akasih

Anda mungkin juga menyukai