Anda di halaman 1dari 41

KONSEP

MASALAH GIZI
Masalah Gizi di Indonesia
(Negara berkembang)

UTAMA : MAKRO & MIKRO :


⚫ Kurang Energi Makro :
Protein (KEP)
- KEP, KEK, BBLR,
⚫ Anemia Gizi Besi
(AGB)
Obesitas
⚫ Gangguan Akibat Mikro :
Kekurangan Yodium - AGB, GAKY, KVA
(GAKY)
- Kekurangan Zn,
⚫ Kurang Vitamin A
Se, As. Folat, dll.
(KVA)

WKNPG(1993) → Gizi Lebih (Masalah gizi ganda)


“TRIPLE BURDEN” malnutrition
(WHO, 2016)

⚫ Undernutrition ⚫ Overnutrition
(Underweight, Stunting, (Gizi Lebih,
Wasting Obesitas)

⚫ Defisiensi Gizi
Mikro
(Anemia, GAKI,
GAKVA, dll
ISTILAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN STATUS GIZI
Malnutrition (Gizi Salah, Malnutrisi)
Keadaan patologis akibat kekurangan atau
kelebihan secara relatif maupun absolut satu
atau lebih zat gizi.
Ada 4 bentuk malnutrisi :
1. Under nutrition
2. Specific Deficiency
3. Over Nutrition
4. Imbalance
MASALAH GIZI DALAM
KAITAN DENGAN :
Sumber Penyakit (Agens)
Pejamu (Host)
Lingkungan (Environment)
Sumber Penyakit (Agens)

1. Gizi
2. Kimia dari luar
3. Kimia dari dalam
4. Faktor Faali
5. Genetis
6. Faktor Psikis
7. Tenaga dan Kekuatan Fisik
8. Faktor Biologis dan Parasit
Pejamu (Host)

1. Genetis
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Etnik
5. Fisiologis
6. Imunologik
7. Gaya hidup
Lingkungan (Environment)
1. Lingkungan Fisik
- Cuaca atau Iklim
- Tanah
- Air
2. Lingkungan Biologis
- Kependudukan, Kepadatan
penduduk
- Tumbuhan
- Hewan
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
- Pekerjaan
- Urbanisasi
- Perkembangan ekonomi
- Bencana alam
PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN OLEH
KEKURANGAN/KELEBIHAN ZAT GIZI

NO PENYAKIT PENYEBAB
1. Kurang Energi Protein - Kekurang energi dan protein
(KEP)
2. Anemia Gizi - Kekurangan protein, vit C,
asam folat, Vit B12, zat besi (Fe)
3. Angular stomatitis - Kekurangan riboflavin
4. Keratomalasia - Kekurangan Vit A
5. Rakhitis - Kekurangan Vit D
6. Skorbut/sariawan - Kekurangan Vit C
7. Gondok - Kekurangan yodium
8. Kanker hati - Toksin yang ada dalam makanan
9. Beri-beri - Kekurangan Vit B1
10. Peny. jantung/hipertensi - Kelebihan lemak/kholesterol
KONSEP DASAR
TIMBULNYA
PENYAKIT
ADA 3 MODEL :
Segitiga Epidemiologi
(The Epidemiologic Triangle)
Jaring-jaring Sebab Akibat
(The Web of Causation)
Roda
( The Wheel)
1. Model Segi Tiga Epidemiologi
( The Epidemiological Triangle )

Perubahan salah satu faktor akan


mengubah keseimbangan antara
pejamu, agen dan lingkungan
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
(TRIAS EPIDEMIOLOGI)

Agent Host

Environment
Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT
Agent Host
Model 1.

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi sehat, Environment
dimana host, agen dan
environment berada pada
kondisi seimbang
Model 2. Host

Agent

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi
Environment
tidak sehat, dimana.
Daya tahan pejamu (fc. Host)
berkurang
Model 3. Agent

Host

Pada model ini, sesorang Environment


berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kemampuan bibit penyakit
(Agen) Meningkat
Model 4. Agent

Host

Pada model ini, sesorang


Environment
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan
Dari kondisi normal
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT
Riwayat alamiah penyakit
(Natural History of Disease)

adalah perkembangan suatu penyakit


tanpa adanya campur tangan medis atau
bentuk intervensi lainnya sehingga suatu
penyakit berlangsung secara natural.
Tahap Perjalanan Penyakit
Bibit penyakit Bibit penyakit telah memsuki tubuh Meninggal
belum memsuki tubuh

Gejala penyakit tampak


kronis
Penyebab

Horison klinis

Lingkungan karier
Gejala penyakit tidak tampak
Sembuh Cacat

Pejamu
Sembuh sempurna

Inkubasi P. Dini P. lanjut

prepatogenesis patogenesis Pasca patogenesis


Proses Perkembangan Penyakit

Tahapan riwayat alamiah penyakit :


◼ Tahap prepatogenesis
◼ Tahap patogenesis
◼ Tahap pasca patogenesis
a. Tahap prepatogenesis:

Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara


pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi
ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu.

Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan


karena pada umumnya daya tahan tubuh
pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain
seseorang yang berada dalam keadaan seperti
ini disebut sehat.
b. Tahap Patogenesis:
 Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu
antara masuknya bibit penyakit ke dalam
tubuh yang peka terhadap penyebab
penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.
 Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan
munculnya gejala penyakit yang
kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai
menjadi masalah kesehatan karena sudah
ada gangguan patologis, walaupun penyakit
masih dalam masa subklinik (stage of
subclinical disease). Seandainya
memungkinkan, pada tahap ini sudah
diharapkan diagnosis dapat ditegakkan
secara dini.
……lanjutan
 Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap
dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin
tambah berat dengan segala kelainan patologis
dan gejalanya (stage of clinical disease).

Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan


gejala dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga
diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan
diperlukan penanggulangan yang tepat untuk
menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

Horison Klinik : adalah garis yang membatasi


antara tampak atau tidaknya gejala penyakit.
c. Tahap pacsa patogenesis

Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan suatu


penyakit yang dapat berupa lima keadaan:

Sembuh sempurna: penyakit berakhir


karena pejamu sembuh secara
sempurna, artinya bentuk dan fungsi
tubuh kembali kepada keadaan
sebelum menderita sakit.
…….lanjutan

 Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir


dengan keadaan sembuh namun tidak
sempurna. Karena ditemukan adanya
kelainan (cacat) pada pejamu.

 Karier: perjalanan penyakit seolah-olah


terhenti, karena gejala penyakit memang
tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit
masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa
memperlihatkan gangguan penyakit.
……….lanjutan

 Kronis: penyakit tetap berlangsung secara


kronik, artinya perjalanan penyakit tampak
berhenti karena gejala penyakit tidak berubah,
dalam arti tidak bertambah berat ataupun tidak
bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu
tetap berada pada keadaan sakit.

 Meninggal dunia: perjalanan penyakit berakhir


dengan kematian.
PATOGENESIS
PENYAKIT KURANG GIZI
Sumber : Solon F.S dan Rodolfo, Physician’s Manual
on Malnutrition, Filipina, 1977 dalam Supariasa (2002)
Bagan : Patogenesis Penyakit Kurang Gizi

Faktor Persediaan/Cadangan
Lingkungan jaringan

Ketidak- Kemerosot- Perubahan Perubahan Perubahan


cukupan an Jaringan Biokimia Fungsi Anatomi

Malnutrisi
Malnutrisi Tampak Munculnya
Faktor ditandai
yang tanda- tanda-
Manusia dengan
diperiksa tanda tanda yang
penurunan
melalui khas klasikal
BB &
pemeriksaan
pertumbuh
lab
an
terhambat
(stunting)
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI

ASUPAN ZAT PENYAKIT PENYEBAB


LANGSUNG
GIZI INFEKSI

Ketersedia- Perawatan Pelayanan/ PENYEBAB


an Pangan Anak dan Fasilitas TAK
RT Ibu hamil Kesehatan LANGSUNG

KEMISKINAN, TKT. PENDIDIKAN RENDAH,


MASALAH
KETERSEDIAAN PANGAN DI MASY. MENURUN, UTAMA
DAN SEMPITNYA LAPANGAN KERJA

MASALAH
KRISIS EKONOMI DAN POLITIK
DASAR
Penilaian Status Gizi

Pengukuran langsung Pengukuran tdk langsung

1. Antropometri 1. Survei konsumsi


2. Biokimia 2. Statistik vital
3. Klinis 3. Faktor ekologi
4. Biofisik

Anda mungkin juga menyukai