Anda di halaman 1dari 20

Epidemiologi Dasar

Puteri Fannya, SKM, M.Kes

Sesi 3

Riwayat Alamiah Penyakit

www.esaunggul.ac.id
Sub Topik:

A. Pengertian Riwayat Alamiah Penyakit


B. Tahapan/Periodisasi Riwayat Alamiah Penyakit
C. Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)
D. Masa Patogenesis (Stage Of Clinical Disease)
E. Fase Sembuh, Sakit, atau Mati (Stage of Recovery,
Disability, or Death)

www.esaunggul.ac.id
A. Pengertian Riwayat Alamiah Penyakit

• Istilah lainnya :
1) Natural History of Disease
2) Natural Course of Disease
3) Natural History of Illness
• studi riwayat alamiah penyakit bertujuan mengukur
kondisi kesehatan (health outcome) yang akan
diperoleh padaorang sakit jika tidak mendapatkan
pengobatan yang signifikan bagi kesehatannya
(Rothman, 2008)

www.esaunggul.ac.id
• Riwayat alamiah penyakit merupakan proses
perkembangan suatu penyakit tanpa adanya
intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan
sengaja dan terencana.

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
B. Tahapan/Periodisasi Riwayat Alamiah Penyakit

Menurut CDC (2012), tahapan riwayat alamiah


penyakit ada 4:
1. stage of susceptibility
2. stage of subclinical disease
3. stage of clinical disease
4. stage of recovery, disability or death

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
C. Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)

• Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit


penyakit dan lingkungan.
• Pada keadaan ini penyakit belum teridentifikasi
karena sistem imun masih kuat sehingga kondisi nya
dinyatakan sehat.
• Tahap ini disebut juga fase susceptibel atau stage of
susceptibility atau tahap awal proses etiologis

www.esaunggul.ac.id
• Pada tahap ini terjadi akumulasi faktor-faktor yang dapat
menimbulkan penyakit ke host yang rentan misalnya
penyakit :
– Hepatitis, faktor risiko kelelahan dan alkoholik sudah ada
jauh sebelumnya
– Penyakit Jantung Koroner (PJK), faktor risiko kolesterol
tinggi (hypercholesterol)
– Asbestosis, faktor risiko paparan asbestosis fiber
– Lung cancer, faktor risiko zata-zat yang ada dalam asap
rokok

www.esaunggul.ac.id
D. Masa Patogenesis (Stage Of Clinical Disease)
• Tahap ini dimulai sejak terjadinya perubahan patologis akibat
paparan agen penyakit hingga penyakit menjadi sembuh,
cacat, atau mati.
• CDC (2012) membagi masa patogenesis sebagai berikut:
– stage of subclincal disease
– stage of clinical disease
– stage of recovery, disability or death.
• Literatur lain membagi masa ini menjadi empat tahap yaitu
 masa inkubasi
 penyakit dini
 penyakit lanjut
 akhir penyakit

www.esaunggul.ac.id
Tahap Patogenesis

Tahap penyakit Tahap penyakit Tahap akhir


Tahap inkubasi
dini lanjut penyakit
• tahap ini bibit • tahap ini mulai • tahap ini • tahap akhir
penyakit telah timbul gejala penyakit makin perjalanan
masuk ke penyakit, bertambah penyakit ini,
manusia, namun sifatnya masih hebat, penderita manusia berada
gejala belum ringan, dan tidak dapat dalam lima
tampak. Jika umumnya masih beraktivitas keadaan yaitu
daya tahan dapat sehingga sembuh
pejamu tidak beraktivitas. memerlukan sempurna,
kuat, akan perawatan. sembuh dengan
terjadi gangguan cacat, karrier,
pada bentuk dan kronis, atau
fungsi tubuh. meninggal dunia

www.esaunggul.ac.id
E. Fase Sembuh, Sakit, atau Mati
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir.
Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada
dalam lima keadaan:
1. Sembuh sempurna : penyakit berakhir karena
pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk
dan fungsi tubuh kembali kepada keadaan sebelum
menderita penyakit.
2. Sembuh tetapi cacat : penyakit yang diderita
berakhir dan penderita sembuh. Sayangnya
kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena
ditemukan cacat pada pejamu.

www.esaunggul.ac.id
Lanjutan…
3. Karier : pada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti,
karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Padahal
dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit yang pada
suatu saat, misalnya jika daya tahan tubuh berkurang,
penyakit akan timbul kembali.
4. Kronis : perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala
penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat
dan ataupun tidak bertambah ringan, pada dasarnya pejamu
tetap berada dalam keadaan sakit.
5. Meninggal dunia : terhentinya perjalanan penyakit disini,
bukan karena sembuh, tetapi karena pejamu meninggal
dunia. Keadaan seperti ini bukanlah tujuan dari setiap
tindakan kedokteran dan keperawatan.

www.esaunggul.ac.id
Contoh: riwayat alamiah obesitas

AGENT
– kelebihan kalori terutama karbohidrat dan lemak
ENVIRONMENT
– Fisik : iklim, musim — produksi makanan berlimpah
– Ekonomi : kemampuan daya beli cukup
– Sosial : keinginan orang tua memberi makan kepada anak melebihi
kebutuhan nutrisi
HOST
– Nafsu makan yang tinggi
– Reaksi psikologis terhadap makanan
– Kelainan hereditas

www.esaunggul.ac.id
Periode prepathogenesis
– Interaksi awal antara agent – host – environment menghasilkan stimulus yang
berupa kelebihan kalori.
Periode pathogenesis
– Interaksi lanjutan antara stimulus dengan host yang menghasilkan respons
berupa (a) akumulasi lemak jaringan, (b) meningkatnya berat badan melebihi
standard berdasarkan umur, sex dan tinggi badan, (c) distribusi lemak secara
menyeluruh pada tubuh. Fase ini masih dalam clinical inapparent.
– Bila reaksi antara stimulus dan host terus berlanjut dan telah melibatkan
system organ maka akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda klinis sehingga
terjadi hal-hal seperti: (a) penurunan efisiensi kerja dan aktifitas fisik, (b) efek
penurunan mortalitas meningkat oleh karena aterosklerosis, hipertensi dan
diabetes.
Akhir perjalanan penyakit dapat berupa:
Sembuh — normal kembali
Defect — hipertensi, diabetes
Disabilitas — sulit bergerak
Meninggal

www.esaunggul.ac.id
Tingkat Pencegahan Penyakit

www.esaunggul.ac.id
1. Pencegahan tingkat pertama (primary
prevention)

• seperti promosi kesehatan dan pencegahan khusus.


• Langkah pencegahaan di faktor penyebab
misalnya, menurunkan pengaruh serendah mungkin
(desinfeksi, pasteurisasi, strerilisasi, penyemprotan
insektisida) agar memutus rantai penularan.
• Langkah pencegahan di faktor lingkungan
misalnya, perbaikan lingkungan fisik agar air, sanitasi
lingkungan & perumahan menjadi bersih.
• Langkah pencegahan di faktor pejamu misalnya perbaikan
status gizi, status kesehatan, pemberian imunisasi.

www.esaunggul.ac.id
2. Pencegahan tingkat kedua
(secondary prevention)

• seperti diagnosis dini serta pengobatan tepat.


• Sasarannya ialah pada penderita / seseorang yang
dianggap menderita (suspect) & terancam menderita.
• Tujuannya adalah untuk diagnosis dini & pengobatan
tepat (mencegah meluasnya penyakit/ timbulnya wabah &
proses penyakit lebih lanjut/ akibat samping &
komplikasi).
• Beberapa usaha pencegahannya ialah seperti pencarian
penderita, pemberian chemoprophylaxis
(Prepatogenesis / patogenesis penyakit tertentu).

www.esaunggul.ac.id
3. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary
prevention)

• Pencegahan untuk membatasi kecacatan dan rehabilitasi.


• Sasarannya adalah penderita penyakit tertentu.
• Tujuannya ialah mencegah jangan sampai mengalami cacat
& bertambah parahnya penyakit juga kematian dan
rehabilitasi (pengembalian kondisi fisik/ medis, mental/
psikologis & social).

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai