Penyakit celiac (CD) adalah gangguan autoimun yang menyebabkan intoleransi gliadin,
protein mengandung gluten. Intoleransi ini menyebabkan gangguan pada saluran
gastrointestinal sehingga pasien akan mengeluhkan nyeri perut, diare, dan penurunan BB.
Sedangkan gejala yang tidak berhubungan dengan saluran gastrointestinal adalah anemia,
osteoporosis, abnormalitas menstruasi, dan infertilitas.
Etiologi penyakit celiac
Gluten adalah fraksi protein dari kebanyakan sereal, termasuk gandum, gandum hitam,
dan jelai. Gluten disusun dari berbagai protein, dimana adalah yang larut-alkohol (prolamin),
dan tidak larut alkohol (glutenins). Glutenins berhubungan dengan mekanisme patogenesis dari
penyakit celiac.
Faktor lingkungan yang berperan dalam penyakit celiac adalah pemberian ASI yang
memiliki efek protektif dan waktu pengenalan diet gluten. Infeksi rotavirus meningkatkan
resiko terkenanya penyakit celiac karena adanya kesamaan molekul mimikri dari protein
rotavirus.
Patogenesis penyakit celiac
Sumber:
1. L. Pastore, G. Campisi, D. Compilato and L. Lo Muzio. 2008. Orally Based Diagnosis
of Celiac Disease: Current Perspectives. J Dent Res 87(12):1100-1107, 2008
2. Jennifer M. Barker, MD, Edwin Liu, MD. 2008. Celiac Disease: Pathophysiology,
Clinical Manifestations, and Associated Autoimmune Conditions. Advances in
Pediatrics;55 (2008) 349–365
3. Mohsin Rashid, Marion Zarkadas, Alexandra Anca, Hardy Limeback. 2011. Oral
Manifestations of Celiac Disease: A Clinical Guide for Dentists. J Can Dent Assoc
2011;77:b39
4. D. Afonsky D.D.S. 1951. Deficiency glossitis. Oral surgery, Oral Medicine, Oral
Pathology; Vol:4(4), April 1951, p:482-500
5. Muggiano F, Quaranta A, Giannantoni I. Major dental clinical pathological
manifestation of celiac disease. WebmedCentral ORAL MEDICINE
2013;4(11):WMC004448