Pembimbing:
dr. Dwi Hidayah, Sp.A (K), M. Kes
KEPANITERAAN KLINIK/ PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
2019
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny. R
BAB I Usia : 3 hari
STATUS Tanggal Lahir : 18 Febuari 2019
PASIEN: Berat Badan : 3,4 kg
Panjang Badan : 50 cm
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS PASIEN:
Trombosit 289 ribu/ul 150-450
Eritrosit 3,15 juta/ul 3,70-6,50
Index eritrosit
MCV 115,8 /um 80,0-96,0
HASIL MCH
MCHC
37,8
32,6
Pg
g/dl
28,0-33,0
33,0-36,0
PEMERIKSAAN RDW
MPV
14,6
9,6
%
Fl
11,6-14,6
7,2-11,1
Hitung jenis
Eosinofil 0,80 % 0,00-4,00
Basofil 0,20 % 0,00-1,00
Netrofil 71,20 % 18,00-74,00
Limfosit 17,00 % 60,00-66,00
Monosit 10,80 % 0,00-6,00
Laboratorium Darah (20/2/2019)
Golongan darah A
Kimia Klinik
HASIL Elektrolit
Natrium darah 135 mmol/L 129-147
BAB I Trombosit
Eritrosit
286
3,06
ribu/ul
juta/ul
150-450
3,70-6,50
STATUS PASIEN:
Index eritrosit
MCV 102,0 /um 80,0-96,0
MCH 34,2 Pg 28,0-33,0
MCHC 33,5 g/dl 33,0-36,0
RDW 22,6 % 11,6-14,6
HDW 5,6 g/dl 2,2-3,2
HASIL MPV
PDW
9,6
56
Fl
%
7,2-11,1
25-65
LABORATORIUM Basofil
Netrofil
Limfosit
0,70
48,00
31,20
%
%
%
0,00-1,00
18,00-74,00
60,00-66,00
Monosit 11,70 % 0,00-6,00
LUC/AMC 3,50 %
Retikulosit 12,96 % 1,00-3,00
CHr 40,8 pg 26,0-35,0
Kimia Klinik
Bilirubin Total 8,64 mg/dl 40,0-8,00
Bilirubin Direk 0,85 mg/dl 0,00-1,20
Bilirubin Indirek 7,79 mg/dl 0,00-0,70
Laboratorium Darah (25/2/2019)
BAB I Leukosit
Trombosit
11,8
330
ribu/ul
ribu/ul
5,0-19,5
150-450
HASIL RDW
HDW
20,7
5,3
%
g/dl
11,6-14,6
2,2-3,2
PEMERIKSAAN MPV
PDW
11,0
62
Fl
%
7,2-11,1
25-65
Kimia Klinik
Bilirubin Total 11,94 mg/dl 0,00-1,00
Bilirubin Direk 0,80 mg/dl 0,00-1,20
Laboratorium Darah (27/2/2019)
HASIL
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Bayi laki-laki berusia 3 hari, berat badan 3,4 kg dengan :
Anamnesis:
BAB I Bayi tampak kuning mulai dari area mata, wajah, badan,
STATUS punggung hingga tangan dan kaki dalam rentang waktu kurang
lebih 15 jam setelah lahir.
PASIEN: Demam (-), kejang (-), BAK kuning jernih, BAB cair (-) dan warna
dempul (-).
Ikterik masih didapatkan pada hari kedua pasca kelahiran dan
DAFTAR tampak lebih kuning dibanding hari sebelumnya serta meluas
MASALAH hingga telapak tangan.
Bayi bergolongan darah A+, sedangkan ibu bayi bergolongan
darah O+.
Pasien mendapatkan asupan ASI sebanyak 5 kali sehari dengan
volume tiap minum 20-30 ml
BAB I
Pemeriksaan Fisik:
STATUS Sklera ikterik (+/+) dan ikterik pada tubuh Kramer derajat IV-V
PASIEN:
Pemeriksaan Laboratorium:
DAFTAR Hiperbilirubinemia yaitu bilirubin total 20,01 mg/dl dan bilirubin
indirek 19,13 mg/dl pada hari kedua pasca kelahiran
MASALAH Anemia makrositer hiperkromik, disertai kenaikan retikulosit
BAB I Hiperbilirubinemia high risk zone ec
STATUS inkompatibilitas ABO dd inkompatibilitas Rh dd
PASIEN: defisiensi enzim G6PD
Anemia hemolitik ec inkompatibilitas ABO dd
DIAGNOSIS inkompatibilitas Rh dd defisiensi enzim G6PD
BANDING
BAB I
STATUS Hiperbilirubinemia high risk zone ec suspek
inkompatibilitas ABO
PASIEN:
Anemia hemolitik ec suspek inkompatibilitas
ABO
DIAGNOSIS
KERJA
BAB I Rawat di HCU Neonatus ruang pemulihan
STATUS Cairan: maintenance dengan D5 1/4NS 4
PASIEN: ml/jam
Diet ASI 5 x 25-30 ml
PENATALAKSA Fototerapi 2x24 jam (mulai 20 Februari 2019
NAAN 17.30 WIB)
BAB I
PLANNING
STATUS Cek laboratorium bilirubin total, direk, indirek
PASIEN:
MONITORING
KUVS/3 jam
PLANNING & Balance cairan/8 jam
MONITORING Status hidrasi/8 jam
BAB I
STATUS
PASIEN: Ad vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad fungsionam : bonam
PROGNOSIS
Follow Up 21/02/2019(DPH-3) 22/02/2019(DPH-4) 23/02/2019 (DPH-5)
Subjektif Badan kuning, demam (- Badan kuning, demam (- Badan kuning berkurang,
), kejang (-), BAB cair (-) ), kejang (-), BAB cair (-) demam (-), kejang (-),
BAB cair (-)
BAB I Objektif
STATUS Keadaan
umum
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: aktif (+), sadar penuh, aktif (+), sadar penuh, aktif (+), sadar penuh,
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
FOLLOW UP 3.
x/menit
Saturasi O2 : 99% 3.
x/menit
Saturasi O2 : 98% 3.
x/menit
Saturasi O2 : 98%
),meluas
kejanghingga
(-), BABke
cair (-) ),meluas
kejanghingga
(-), BABke
cair (-) meluas (-),
demam hingga ke(-),
kejang badan
badan dan extremitas badan dan extremitas dan cair
BAB extremitas
(-) (derajat
BAB I Objektif (derajat Kramer IV, (derajat Kramer IV, Kramer III-IV, petekie (-
STATUS Keadaan
umum
petekie (-),
Membuka
sianosis (-)
menangis
ekimosis
mata (+), (-), Membuka
kuat (+), gerak
petekie (-), ekimosis
mata
sianosis (-)
menangis
(+), (-), Membuka
), ekimosismata
menangis
(+),
kuat (+), gerak
PASIEN: Kepala
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
normocephal = LK 36 cm normocephal = LK 36 cm normocephal = LK 36 cm
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
(0 SD < LK < +2 SD skala (0 SD < LK < +2 SD skala (0 SD < LK < +2 SD skala
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
nellhaus), UUB datar nellhaus), UUB datar nellhaus), UUB datar
FOLLOW UP Mata 3.
x/menit
Konjungtiva
Saturasianemis (-/-),
O : 99%
2 3.
x/menit
Konjungtiva
Saturasianemis (-/-),
O : 98%
2
x/menit
Konjungtiva
3. Saturasianemis
O : 98%
2
(-/-),
PASIEN sklera
4.
cekung
ikterik (+/+), mata
Frekuensi
(-/-), air mata
sklera
4. ikterik (+/+), mata
Frekuensi
cekung (-/-), air mata
sklera
4. ikterik (+/+), mata
Frekuensi
cekung (-/-), air mata
pernapasan:56 pernapasan:52 pernapasan:54
(+/+)x/menit (+/+)x/menit (+/+)x/menit
BCD
Hidung BC: +89,72
Nafas mlhidung (-),
cuping BC : - 14,3
Nafas ml hidung (-),
cuping BC : +35,4
Nafas ml hidung (-),
cuping
D: 0,63cc/kgBB/jam
sekret (-) D: 2,77 (-)
sekret ml/KgBB/jam D: 2,85(-)
sekret ml/KgBB/jam
(oliguria)
Follow Up 21/02/2019(DPH-3) 22/02/2019(DPH-4) 23/02/2019 (DPH-5)
Telinga
Subjektif Sekretkuning,
Badan (-),tidak nyeri (-
demam Sekretkuning,
Badan (-),tidakdemam
nyeri (- Sekretkuning
Badan (-),tidak nyeri
berkurang,
),tekan,
kejangnormotia
(-), BAB cair (-) ),tekan
kejang (-), BAB cair (-) tekan (-), kejang (-),
demam
Mulut Mukosa basah , tonsil T1- Mukosa basah , tonsil T1- BAB cairbasah
Mukosa (-) , tonsil T1-
BAB I Objektif T1 T1 T1
STATUS Keadaan
Leher
umum
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Thorax Simetris, retraksi Simetris, retraksi Simetris, retraksi
PASIEN: Cor aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak
GCS E4V5M6
tampak E4V5M6
tampak E4V5M6
tampak
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7 oC oC oC
Palpasi : iktus cordis 1. Suhu: 37,4
Palpasi : iktus cordis 1. Suhu: 37,3
Palpasi : iktus cordis
2.
tidakDenyut
teraba nadi: 135 2.
tidakDenyut
teraba nadi: 141 2.
tidakDenyut
teraba nadi: 139
FOLLOW UP 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 99% 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 98% 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 98%
PASIEN 4. Frekuensi
normal 4. Frekuensi
normal 4. Frekuensi
normal
pernapasan:56
Auskultasi : Bunyi pernapasan:52
Auskultasi : Bunyi pernapasan:54
Auskultasi : Bunyi
x/menit
Jantung I-II intensitas x/menit
Jantung I-II intensitas x/menit
Jantung I-II intensitas
BCD BC: +89,72
normal, ml bising (-) BC
regular, : - 14,3
normal, ml
regular, bising (-) BC : +35,4
normal, ml
regular, bising (-)
D: 0,63cc/kgBB/jam D: 2,77 ml/KgBB/jam D: 2,85 ml/KgBB/jam
(oliguria)
Follow Up 21/02/2019(DPH-3) 22/02/2019(DPH-4) 23/02/2019 (DPH-5)
Pulmo
Subjektif Inspeksi
Badan : pengembangan
kuning, Inspeksi
demam (- Badan : pengembangan
kuning, demam (- Inspeksi
Badan : pengembangan
kuning berkurang,
),dinding
kejangdada kanan//dada
(-), BAB cair (-) ),dinding
kejangdada kanan//dada
(-), BAB dinding dada
cair (-) demam kanan//dada
(-), kejang (-),
kiri kiri kiri
BAB cair (-)
BAB I Objektif
Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus
raba kanan = kiri raba kanan = kiri raba kanan = kiri
STATUS Keadaan
umum
Membuka mata (+),
Perkusi
Membuka mata (+),
: sonor/sonor Perkusi
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
: sonor/sonor Perkusi
menangis kuat (+), gerak
: sonor/sonor
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
Abdomen Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
sejajar dengan dinding sejajar dengan dinding sejajar dengan dinding
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
dada dada dada
FOLLOW UP 3.
x/menit
Saturasi O2 : 99% 3.
x/menit
Saturasi O2 : 98% 3.
x/menit
Auskultasi : Bising usus (+) Auskultasi : Bising usus (+) Auskultasi : Bising usus (+)
Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN 4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
pernapasan:56
Palpasi pernapasan:52
: Supel, hepar dan Palpasi pernapasan:54
: Supel, hepar dan Palpasi : Supel, hepar dan
lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
tidak teraba
BCD BC: +89,72 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : - 14,3 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : +35,4 ml
membesar, nyeri (-), turgor
D: 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali cepat D: 2,77
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat D: 2,85
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat
(oliguria)
Follow Up 21/02/2019(DPH-3) 22/02/2019(DPH-4) 23/02/2019 (DPH-5)
Pulmo
Subjektif
GIT BAB
Badan (+) kuning,
Inspeksi : pengembangan
demam (- BAB
Badan (+) kuning,
Inspeksi : pengembangan
demam (- BAB (+) kuning
Inspeksi
Badan : pengembangan
berkurang,
NGT(-) NGT(-) Muntah (-)
),dinding
Muntah dada
kejang(-) kanan//dada
(-), BAB cair (-) ),dinding
Muntah dada
kejang(-) kanan//dada
(-), BAB cair (-) dinding
Residu
demam (-)dada kanan//dada
(-), kejang (-),
Residu
kiri (-) Residu
kiri (-) NGT
kiri (-)
BAB cair (-)
BAB I Hasil Lab
Objektif
Gambaran Darah Tepi (21
Palpasi
Februari 2019)
rabaEritrosit:
: fremitus
St. Hematologi
-
Palpasi : fremitus
Perdarahan (-)
Palpasi : fremitus
kanan =normokrom,
kiri -rabaHb 10,4 =
kanan g/dl
kiri raba kanan = kiri
STATUS Keadaan
umum
Membuka mata
normosit,
Perkusi
(+), sel
ovalosit,
: sonor/sonor
target, polikromasi,
menangis kuat
-Membuka
-Perkusi
(+), gerak
Ht 31%mata (+),
menangis kuat
: sonor/sonor
AT 286 ribu/ul
(+), gerak
Membuka mata (+),
Perkusi : sonor/sonor
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: eritroblas
Auskultasi
aktif Leukosit:
(+), sadar
suarabatas
tambahan
(-) (+/+),
: SDV
jumlah
normal,
penuh,dalam
(-/-) -suara
AE 3,06: juta/ul
-Auskultasi
-aktif MCV
(+), sadar
SDV (+/+),
102,0/um penuh,
MCH 34,2 pg (-/-)
tambahan
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
GCS E4V5M6 - E4V5M6
neutrofilia, metamielosit MCHC 33,5 ng/dl E4V5M6
Abdomen neutrofildinding
Inspeksi: (+), sel blast (-),
perut RDW 22,6
-Inspeksi: %
dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda Vital 1. IT Suhu: o o Suhu: 37,3oC
ratio 36,7
0:12 C -1. MPV Suhu: 9,637,4
fl C 1.
sejajar dengan
Trombosit: jumlahdinding
-sejajarPDWdengan
56% dinding sejajar dengan dinding
2. dalam
Denyut nadi:
batas normal, -
135
2. Denyut nadi:
Retikulosit 12,96%
141 2. Denyut nadi: 139
dada dada dada
makrotrombosit, St. Infeksi
FOLLOW UP x/menit
clumping
Auskultasi
3. Simpulan:
Saturasi O
(-)
: Bising
:
usus (+)
99%
gambaran
2
x/menit
AL: 12,6
-Auskultasi
-3. Neutrofil:
Saturasi O
ribu/ul usus (+)
: Bising
2 : 98%
48,00%
x/menit
Auskultasi : Bising usus (+)
3. Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN darah tepi dengan
4. neutrofilia
Frekuensirelatif
Perkusi : Timpani
mengarah ke proses
-
4.
-Perkusi
Limfosit: 31,20%
Frekuensi
Monoait:
: Timpani
St. Metabolik
11,70% 4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
pernapasan:56
Palpasi : Supel, hepar dan
infeksi -Palpasi
pernapasan:52
: Supel,
Bilirubin total:hepar
8,64 dan
pernapasan:54
Palpasi : Supel, hepar dan
Saran:
x/menit CRP mg/dl
x/menit
lien tidak teraba -lien Bilirubintidakdirek: 0,85
teraba lien x/menit
tidak teraba
BCD BC: +89,72 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : -mg/dl
14,3 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : +35,4 ml
membesar, nyeri (-), turgor
- Bilirubin indirek: 7,79
D: 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali cepat D: 2,77
kulit ml/KgBB/jam
kembali
mg/dl cepat D: 2,85
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat
(oliguria)
Follow Up 21/02/2019(DPH-3) 22/02/2019(DPH-4) 23/02/2019 (DPH-5)
Ekstremitas
Pulmo Akral
Inspeksihangat, ADP teraba
: pengembangan Akral
Inspeksihangat, ADP teraba
: pengembangan Akral hangat,
Inspeksi ADP teraba
: pengembangan
Subjektif Badan kuning, demam (- Badan kuning, demam (- Badan kuning berkurang,
kuat, CRT < 2 detik kuat, CRT < 2 detik kuat, CRT < 2 detik
Asesment ),dinding
1. kejang dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), BAB cair (-) ),dinding
1. kejang dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), BAB low
cair (-) dinding
1.
demam dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), kejang (-), low
kiri high risk zone ec kiri risk zone ec suspek kiri risk zone ec suspek
suspek inkompatibilitas ABO BAB cair (-)
inkompatibilitas ABO
BAB I Objektif
Palpasi
2.
: fremitus
inkompatibilitas
Anemia
ABO
hemolitik ec
Palpasi : fremitusec
2. Anemia hemolitik Palpasi : fremitus
2. Anemia hemolitik ec
raba kanan = kiri rabasuspek
kanan = kiri rabasuspek
kanan = kiri
STATUS Keadaan
umum
Membuka
Perkusi
suspekmata (+),
: sonor/sonor
inkompatibilitas
menangis kuat (+), gerak
ABO
Membuka
Perkusi
mata (+), ABO
inkompatibilitas
: sonor/sonor
menangis kuat (+), gerak
Membuka
Perkusi
mata (+), ABO
inkompatibilitas
: sonor/sonor
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: Plan
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif
1. Cek (+), laboratorium
sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar
1. Ambil hasilpenuh,
GDT
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
Cek laboratorium bilirubin
suara tambahan (-/-)
bilirubin total, direk, total, direk, indirek
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
indirek
Abdomen Inspeksi: dinding oC perut Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda
Terapi Vital Suhu: 36,7
1. Rawat di HCU 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
Neonatus
sejajar denganruangdinding 1. Infus maintenance
sejajar dengan dinding Infus maintenance
sejajar dengan dengan
dinding
2. pemulihan
Denyut nadi: 135 2. dengan
Denyut nadi:4 141
D5 1/4NS 2. D5Denyut nadi: 139
1/4NS 4 ml/jam
dada dada dada
2. Cairan:
x/menitmaintenance ml/jam Diet x/menit
susu ASI 8 x 40-50 ml
FOLLOW UP dengan: Bising
Auskultasi
3. ml/jam
D5 1/4NS
Saturasi O2 : 99%
usus4 (+) 2.
x/menit
Diet susu: ASI
Auskultasi 8 x 40-50
Bising
3. mlSaturasi O2 : 98%
usus (+) Auskultasi : Bising usus (+)
3. Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN 3. Diet ASI 5 x 25-30 ml
4. Frekuensi
4. Fototerapi
Perkusi : Timpani2x24 jam
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
(mulai 20 Febrari 2019
pernapasan:56 pernapasan:52 pernapasan:54
Palpasi : Supel, hepar dan Palpasi : Supel, hepar dan Palpasi : Supel, hepar dan
17.30 WIB)
lien x/menit tidak teraba lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
tidak teraba
Monitoring
BCD 1.
BC: KUVS/3ml
+89,72
membesar, jam (-), turgor
nyeri 1.
BC : -KUVS/Si02
nyeri/ 8(-),
14,3 ml
membesar, jamturgor 1.
BC KUVS ml
: +35,4
membesar, /Si02
nyeri/ 8
(-),jam
turgor
2. BCD/8 jam 2. BCD/8 jam 2. BCD/8 jam
D:
3. 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali
Status cepat jam
hidrasi/8 D:
3. 2,77
kulit ml/KgBB/jam
kembali
Saturasi cepat
hidrasi/8 jam D: 2,85
kulit
3. ml/KgBB/jam
kembali
Saturasi cepat
hidrasi/ 8jam
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
Subjektif Badan kuning berkurang, Badan kuning berkurang, Badan kuning berkurang,
demam (-), kejang (-), demam (-), kejang (-), demam (-), kejang (-),
BAB cair (-) BAB cair (-) BAB cair (-)
BAB I Objektif
STATUS Keadaan
umum
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: aktif (+), sadar penuh, aktif (+), sadar penuh, aktif (+), sadar penuh,
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
Tanda Vital 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,1oC 1. Suhu: 37,4oC
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
2. Denyut nadi: 143 2. Denyut nadi: 144 2. Denyut nadi: 135
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
x/menit x/menit x/menit
FOLLOW UP x/menit
3. Saturasi O2 : 99%
3. Saturasi O2 : 99%
x/menit
3. Saturasi O2 : 98%
3. Saturasi O2 : 98%
x/menit
3. Saturasi O2 : 98%
3. Saturasi O2 : 98%
PASIEN 4. Frekuensi
4. Frekuensi
pernapasan:56
4. Frekuensi
4. Frekuensi
pernapasan:55
4. Frekuensi
4. Frekuensi
pernapasan:54
pernapasan:56 pernapasan:52 pernapasan:54
x/menit x/menit x/menit
x/menit x/menit x/menit
BCD BC: +39,56 ml BC : +14,73 ml BC : +35,8 ml
BCD BC: +89,72 ml BC : - 14,3 ml BC : +35,4 ml
D: 2,66cc/kgBB/jam D: 2,79 ml/KgBB/jam D: 2,95 ml/KgBB/jam
D: 0,63cc/kgBB/jam D: 2,77 ml/KgBB/jam D: 2,85 ml/KgBB/jam
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
Kulit
Subjektif Ikterikkuning,
Badan di area demam
wajah, (- Ikterikkuning,
Badan di area demam
wajah, (- Ikterikkuning
Badan di areaberkurang,
wajah,
),meluas
kejanghingga
(-), BABke
cair (-) ),meluas
kejanghingga
(-), BABke
cair (-) meluas (-),
demam hingga ke(-),
kejang badan
badan dan extremitas badan dan extremitas dan cair
BAB extremitas
(-) (derajat
BAB I Objektif (derajat KramerIII-IV, , (derajat Kramer III-IV, , Kramer III-IV, petekie (-
STATUS Keadaan
umum
petekie (-),
Membuka
sianosis (-)
menangis
ekimosis
mata (+), (-), Membuka
kuat (+), gerak
petekie (-), ekimosis
mata (+), (-), Membuka
sianosis (-)
menangis
), ekimosismata
menangis
(+),
kuat (+), gerak
PASIEN: Kepala
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
aktif (+), sadar penuh,
Mesocephal,
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
normocephal = LK 36 cm normocephal = LK 36 cm normocephal = LK 36 cm
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
(0 SD < LK < +2 SD skala (0 SD < LK < +2 SD skala (0 SD < LK < +2 SD skala
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
nellhaus), UUB datar nellhaus), UUB datar nellhaus), UUB datar
FOLLOW UP Mata 3.
x/menit
Konjungtiva
Saturasianemis
O : 99%
2
(-/-), 3.
x/menit
Konjungtiva
Saturasianemis (-/-),
O : 98%
2
x/menit
Konjungtiva
3. Saturasianemis
O : 98%
2
(-/-),
PASIEN sklera
4.
cekung
ikterik (+/+), mata
Frekuensi
(-/-), air mata
sklera
4. ikterik (+/+), mata
Frekuensi
cekung (-/-), air mata
sklera
4. ikterik (+/+), mata
Frekuensi
cekung (-/-), air mata
pernapasan:56 pernapasan:52 pernapasan:54
(+/+)x/menit (+/+)x/menit (+/+)x/menit
BCD
Hidung BC: +89,72
Nafas mlhidung (-),
cuping BC : - 14,3
Nafas ml hidung (-),
cuping BC : +35,4
Nafas ml hidung (-),
cuping
D: 0,63cc/kgBB/jam
sekret (-) D: 2,77 (-)
sekret ml/KgBB/jam D: 2,85(-)
sekret ml/KgBB/jam
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
Telinga
Subjektif Sekretkuning,
Badan (-),tidak nyeri (-
demam Sekretkuning,
Badan (-),tidakdemam
nyeri (- Sekretkuning
Badan (-),tidak nyeri
berkurang,
),tekan,
kejangnormotia
(-), BAB cair (-) ),tekan
kejang (-), BAB cair (-) tekan (-), kejang (-),
demam
Mulut Mukosa basah , tonsil T1- Mukosa basah , tonsil T1- BAB cairbasah
Mukosa (-) , tonsil T1-
BAB I Objektif T1 T1 T1
STATUS Keadaan
Leher
umum
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Membuka
Pembesaran
menangis
mata
KGB(+),
(-)
kuat (+),(-)gerak
Thorax Simetris, retraksi Simetris, retraksi Simetris, retraksi
PASIEN: Cor aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak aktif (+), :sadar
Inspeksi iktus penuh,
cordis tak
GCS E4V5M6
tampak E4V5M6
tampak E4V5M6
tampak
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7 oC oC oC
Palpasi : iktus cordis 1. Suhu: 37,4
Palpasi : iktus cordis 1. Suhu: 37,3
Palpasi : iktus cordis
2.
tidakDenyut
teraba nadi: 135 2.
tidakDenyut
teraba nadi: 141 2.
tidakDenyut
teraba nadi: 139
FOLLOW UP 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 99% 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 98% 3.
x/menit : batas
Perkusi
Saturasi
jantung dalamO2batas
: 98%
PASIEN 4. Frekuensi
normal 4. Frekuensi
normal 4. Frekuensi
normal
pernapasan:56
Auskultasi : Bunyi pernapasan:52
Auskultasi : Bunyi pernapasan:54
Auskultasi : Bunyi
x/menit
Jantung I-II intensitas x/menit
Jantung I-II intensitas x/menit
Jantung I-II intensitas
BCD BC: +89,72
normal, ml bising (-) BC
regular, : - 14,3
normal, ml
regular, bising (-) BC : +35,4
normal, ml
regular, bising (-)
D: 0,63cc/kgBB/jam D: 2,77 ml/KgBB/jam D: 2,85 ml/KgBB/jam
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
Pulmo
Subjektif Inspeksi
Badan : pengembangan
kuning, Inspeksi
demam (- Badan : pengembangan
kuning, demam (- Inspeksi
Badan : pengembangan
kuning berkurang,
),dinding
kejangdada kanan//dada
(-), BAB cair (-) ),dinding
kejangdada kanan//dada
(-), BAB dinding dada
cair (-) demam kanan//dada
(-), kejang (-),
kiri kiri kiri
BAB cair (-)
BAB I Objektif
Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus
raba kanan = kiri raba kanan = kiri raba kanan = kiri
STATUS Keadaan
umum
Membuka mata (+),
Perkusi
Membuka mata (+),
: sonor/sonor Perkusi
menangis kuat (+), gerak
Membuka mata (+),
: sonor/sonor Perkusi
menangis kuat (+), gerak
: sonor/sonor
menangis kuat (+), gerak
PASIEN: Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
Abdomen Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda Vital 1. Suhu: 36,7oC 1. Suhu: 37,4oC 1. Suhu: 37,3oC
sejajar dengan dinding sejajar dengan dinding sejajar dengan dinding
2. Denyut nadi: 135 2. Denyut nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
dada dada dada
FOLLOW UP 3.
x/menit
Saturasi O2 : 99% 3.
x/menit
Saturasi O2 : 98% 3.
x/menit
Auskultasi : Bising usus (+) Auskultasi : Bising usus (+) Auskultasi : Bising usus (+)
Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN 4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
pernapasan:56
Palpasi pernapasan:52
: Supel, hepar dan Palpasi pernapasan:54
: Supel, hepar dan Palpasi : Supel, hepar dan
lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
tidak teraba
BCD BC: +89,72 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : - 14,3 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : +35,4 ml
membesar, nyeri (-), turgor
D: 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali cepat D: 2,77
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat D: 2,85
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
GIT
Pulmo BAB (+) : pengembangan
Inspeksi BAB (+) : pengembangan
Inspeksi BAB (+) : pengembangan
Inspeksi
Subjektif NGT(-) kuning, demam (-
Badan NGT(-) kuning, demam (-
Badan Muntahkuning
Badan (-) berkurang,
),dinding
Muntah dada
kejang(-) kanan//dada
(-), BAB cair (-) ),dinding
Muntah dada
kejang(-) kanan//dada
(-), BAB cair (-) dinding
Residu
demam (-)dada kanan//dada
(-), kejang (-),
Residu (-) Residu (-) NGT (-)
kiri kiri kiri
BAB cair (-)
BAB I Hasil Lab
Objektif
Gambaran Darah Tepi (21
Palpasi 2019) : fremitus
Februari
rabaEritrosit:
St. Hematologi
Palpasi
- Perdarahan : fremitus
(-) Palpasi : fremitus
kanan =normokrom,
kiri -raba Hb 10,2=g/dl
kanan kiri raba kanan = kiri
STATUS Keadaan
umum
Membuka
Perkusi
mata
normosit, (+), sel
ovalosit,
: sonor/sonor
target, polikromasi,
menangis
Membuka
- Ht 31%mata (+),
Perkusi
- : sonor/sonor
AT 330 ribu/ul
Membuka mata (+),
Perkusi : sonor/sonor
eritroblas (-) (+), gerak
kuat menangis
- kuat
AE 3,03 juta/ul(+), gerak menangis kuat (+), gerak
PASIEN:
Auskultasi : SDV (+/+),
Leukosit: jumlah dalam
aktif (+), sadar penuh,
suarabatas normal,(-/-)
tambahan
Auskultasi : SDV (+/+),
-
-
suara
MCV 102,1/um
aktif (+), sadar penuh,
MCH 33,5 pg (-/-)
tambahan
Auskultasi : SDV (+/+),
aktif (+), sadar penuh,
suara tambahan (-/-)
GCS E4V5M6 metamielosit
neutrofilia, MCHC 32,8 g/dl
- E4V5M6 E4V5M6
neutrofil (+), sel blast (-),
- RDW 20,7 %
Abdomen Inspeksi: dinding perut
Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda Vital 1. ITSuhu: 0:12 oC
ratio 36,7 1.
- Suhu:
MPV 11,0 fl oC
37,4 1. Suhu: 37,3oC
sejajar dengan
Trombosit: jumlahdinding
sejajar
- PDWdengan
62% dinding sejajar dengan dinding
2. dalam
Denyut batas normal, 135
nadi: 2. Denyut
St. Infeksi nadi: 141 2. Denyut nadi: 139
dadamakrotrombosit, dada
- AL: 11,8 ribu/ul dada
FOLLOW UP x/menit
clumping
Auskultasi
3. Simpulan:
Saturasi O
(-)
: Bising
gambaran
2 : 99% 3.-
x/menit
Neutrofil:
-Auskultasi
usus (+) 37,30%
: Bising
Limfosit 43,80%
Saturasi O2 : 98%
usus (+)
x/menit
Auskultasi : Bising usus (+)
3. Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN darah tepi dengan
4. neutrofilia
Frekuensirelatif
Perkusi : Timpani
mengarah ke proses
4.
- Monosit: 8,80%
Frekuensi
St. Metabolik
Perkusi : Timpani
- Bilirubin total: 11,94
4. Frekuensi
Perkusi : Timpani
pernapasan:56
infeksi
Palpasi : Supel, hepar dan pernapasan:52
mg/dl
Palpasi : Supel, hepar dan pernapasan:54
Palpasi : Supel, hepar dan
Saran: CRP - Bilirubin direk: 0,80
lien x/menit
tidak teraba lien x/menit
mg/dltidak teraba lien x/menit
tidak teraba
BCD BC: +89,72 ml - : -Bilirubin indirek: 11,14
membesar, nyeri (-), turgor BC 14,3 ml
membesar, nyeri (-), turgor BC : +35,4 ml
membesar, nyeri (-), turgor
mg/dl
D: 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali cepat D: 2,77
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat D: 2,85
kulit ml/KgBB/jam
kembali cepat
(oliguria)
Follow Up
Follow Up 24/02/2019(DPH-6)
21/02/2019(DPH-3) 25/02/2019(DPH-7)
22/02/2019(DPH-4) 26/02/2019 (DPH-8)
23/02/2019 (DPH-5)
Ekstremitas
Ekstremitas
Pulmo Akral
Inspeksi hangat,
hangat, ADP
ADPteraba
: pengembangan Akral
Akral
Inspeksi hangat,
hangat, ADP
ADPteraba
: pengembangan Akral
Akral
Inspeksihangat,
hangat, ADP
ADPteraba
: pengembangan
Subjektif Badan kuning, demam (- Badan kuning, demam (- Badan kuning berkurang,
kuat, CRT
teraba kuat,< 2 CRT
detik< 2 kuat, CRT
teraba < 2 detik
kuat, CRT < 2 kuat,
teraba CRT
kuat,< 2 detik
CRT < 2
Asesment ),dinding
1. kejang
detik dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), BAB cair (-) ),dinding
1. kejang
detik dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), BAB low
cair (-) dinding
1.
demam
detik dada kanan//dada
Hiperbilirubinemia
(-), kejang (-), low
Asesment 1. high risk zone ec
kiri Hiperbilirubinemia 1. risk zone ec suspek
kiri Hiperbilirubinemia kiri risk
1. zone ec suspek
Hiperbilirubinemia
suspek inkompatibilitas BAB cair (-)
risk zone ecABO inkompatibilitas
low risk zone ecABO
BAB I Objektif
2.
low
Palpasi
suspek
Anemia
risk zone ec
: fremitus
inkompatibilitas
hemolitik
ABO
ec
Palpasi
low
: fremitusec
2. Anemia hemolitik
suspek
suspek
Palpasi
2. : fremitusec
Anemia hemolitik
suspek
rabainkompatibilitas
kanan = kiri rabainkompatibilitas
kanan = kiri rabasuspek
kanan = kiri
inkompatibilitas ABO
STATUS Keadaan
umum
Membuka
2.
suspekmata (+),
ABO
Perkusi : sonor/sonor
inkompatibilitas
menangis
Anemia kuat
hemolitik
ABO
(+), gerakec
Membuka
PerkusiABO
menangis
2. Anemia
mata (+), ABO
inkompatibilitas
: sonor/sonor
kuat (+), gerak
hemolitik ec
Membuka
2.
menangis
suspek
mata (+), ABO
inkompatibilitas
Anemia :hemolitik
Perkusi sonor/sonor
kuat (+), gerak
ec
PASIEN: Plan
Auskultasi
1.
suspek
aktifCek
: SDV
(+), laboratorium
sadar penuh,
suarainkompatibilitas
tambahan (-/-)
(+/+), Auskultasi
suspek
aktifAmbil
1.
: SDV
(+), sadar
(+/+),
hasilpenuh,
suarainkompatibilitas
GDT
tambahan (-/-)
Auskultasi
aktif (+),
: SDV (+/+),ABO
inkompatibilitas
sadar
Cek laboratorium
suara tambahan (-/-)
penuh,
bilirubin
bilirubin total, direk, total, direk, indirek
GCS E4V5M6
ABO E4V5M6
ABO E4V5M6
indirek
Abdomen Inspeksi: dinding oC perut Inspeksi: dinding perut Inspeksi: dinding perut
Tanda
Terapi Vital
Plan Suhu:
1. Rawat 36,7
di HCU
1. Konsul hemato 1. Cek
1. Suhu: 37,4oC
laboratorium 1. Coomb’s
1.
oC
Suhu: 37,3test
Neonatus
sejajar denganruangdinding 1. Infus maintenance
sejajar dengan dinding Infus maintenance
sejajar dengan dengan
dinding
2. pemulihan
Denyut nadi: 135 DL2
2. dengan bilirubin
Denyut total,141
nadi: 2. D5(Prodia)
Denyut
D5 1/4NS 4 1/4NS 4 ml/jam 139
nadi:
dada dadadirek, indirek dada
2. Cairan:
x/menitmaintenance ml/jam Diet x/menit
susu ASI 8 x 40-50 ml
FOLLOW UP Terapi
dengan: Bising
Auskultasi
3. ml/jam
D5 1/4NS
Saturasi O2 : 99%
4 (+)
usus 2.
x/menit
Diet susu: ASI
Auskultasi 8 x 40-50
Bising
3. mlSaturasi O2 : 98%
usus (+) Auskultasi : Bising usus (+)
3. Saturasi O2 : 98%
normal normal normal
PASIEN 3. Diet ASI
1. ASI58x
4. Frekuensi
4. Fototerapi
Perkusi
x 25-30
40-50ml
: Timpani2x24 jam
ml Diet Frekuensi
4. ASI 8x 40-50 ml
Perkusi : Timpani
Diet Frekuensi
4. ASI 8x 40-50 ml
Perkusi : Timpani
Fototerapi 1x24 jam
(mulai 20 Febrari 2019
pernapasan:56 pernapasan:52 pernapasan:54
mulai
Palpasi : Supel, hepar dan Palpasi : Supel, hepar dan Palpasi : 11.00
Supel,hari
heparini dan
17.30 WIB)
lien x/menit
tidak teraba lien x/menit tidak teraba lien x/menittidak teraba
Monitoring 1.
1. KUVS/3
KUVS/3ml jam
jam 1. : -KUVS/Si02 / 8jam
jam 1. KUVSml /Si02/ /88jam
jam
Monitoring
BCD BC: +89,72
membesar, nyeri (-), turgor 1.
BC KUVS/Si02
membesar,14,3 mlnyeri/ 8(-), turgor 1.
BC KUVS
: +35,4
membesar, /Si02
nyeri (-), turgor
2.
2. BCD/8 jam
BCD/8 jam 2.
2. BCD/8
BCD/8 jamjam 2. BCD/8
2. BCD/8jam jam
D: 0,63cc/kgBB/jam
kulit kembali
3. Status cepat
hidrasi/8jam
Status hidrasi/8 D: 2,77
kulit
jam 3. Saturasi ml/KgBB/jam
kembali cepat
Saturasi hidrasi/8hidrasi/8 D: 2,85
kulit ml/KgBB/jam
Saturasicepat
kembali
jam 3. Saturasi hidrasi/hidrasi/
8jam
(oliguria) jam 8jam
Follow Up 27/02/2019(DPH-9)
Subjektif Badan kuning berkurang, sudah semakin samar, demam (-), kejang (-),
BAB cair (-)
BAB I Objektif
Keadaan Membuka mata (+), menangis kuat (+), gerak aktif (+), sadar penuh,
STATUS umum
PASIEN BB
D: 1,97 cc/kgBB/jam
3400 gram
Kulit Ikterik di area wajah, meluas hingga ke badan (derajat Kramer III,
petekie (-), ekimosis (-), sianosis (-)
Kepala Mesocephal, normocephal = LK 36 cm (0 SD < LK < +2 SD skala
nellhaus), UUB datar
Follow Up 27/02/2019(DPH-9)
Mata
Subjektif Konjungtiva
Badan kuninganemis (-/-),sudah
berkurang, sklerasemakin
ikterik (+/+),
samar,mata cekung
demam (-/-), air
(-), kejang (-),
mata (+/+)
BAB cair (-)
BAB I Objektif
Hidung Nafas cuping hidung (-), sekret (-)
Keadaan Membuka matanyeri
(+), menangis kuat (+), gerak aktif (+), sadar penuh,
STATUS Telinga
umum
Mulut
Sekret (-),tidak tekan, normotia
Mukosa basah , tonsil T1-T1
PASIEN: GCS
Leher E4V5M6 KGB (-)
Pembesaran
Tanda
ThoraxVital 1. 37,4oC (-)
Suhu:retraksi
Simetris,
Cor 2. Denyut
Inspeksi nadi:
: iktus 143tak
cordis x/menit
tampak
3. Saturasi: O
Palpasi 2 : 99%
iktus cordis tidak teraba
4. Frekuensi
Perkusi pernapasan:56
: batas x/menit
jantung dalam batas normal
FOLLOW UP BCD BC: +101,16: Bunyi
Auskultasi ml Jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-)
PASIEN Pulmo
BB
D: 1,97 cc/kgBB/jam
Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan//dada kiri
3400 gram
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Kulit Ikterik di area wajah, meluas hingga ke badan (derajat Kramer III,
Perkusi : sonor/sonor
petekie (-), ekimosis (-), sianosis (-)
Auskultasi : SDV (+/+), suara tambahan (-/-)
Kepala Mesocephal, normocephal = LK 36 cm (0 SD < LK < +2 SD skala
nellhaus), UUB datar
Follow Up 27/02/2019(DPH-9)
Abdomen
Subjektif Inspeksi: dinding
Badan kuning perut sejajar
berkurang, sudahdengan
semakindinding dada (-), kejang (-),
samar, demam
Auskultasi
BAB cair (-) : Bising usus (+) normal
BAB I Objektif
Plan 1. Cek laboratorium bilirubin total, direk, indirek besok post
Keadaan Membuka mata (+), menangis kuat (+), gerak aktif (+), sadar penuh,
fototerapi
STATUS umum 2. BLPL
PASIEN: GCS
Terapi E4V5M6
Tanda Vital 1. Suhu: 8xoC40-50 ml
37,4
Diet ASI
Monitoring 2.
1. Denyut nadi:
KUVS/3 jam 143 x/menit
3.
2. Saturasi
BCD/8 jamO2 : 99%
4.
3. Frekuensi pernapasan:56
Status hidrasi/8 jam x/menit
FOLLOW UP
PASIEN
Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2
standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi
atau lebih dari persentil 90 (Sukadi A, 2010). Kadar bilirubin serum orang
normal umumnya kurang lebih 0,8 mg % (17mmol/l), akan tetapi kira-kira 5%
orang normal memiliki kadar yang lebih tinggi (1 – 3 mg/ dl).
Hiperbilirubinemia secara klinis kondisi ini ditandai oleh adanya ikterus, baik
yang disebabkan oleh faktor fisiologik maupun non-fisiologik (Wong et al.
2007).
Ikterus fisiologik umumnya terjadi pada bayi baru lahir dengan
kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu pertama >2 mg/dL.
Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI, kadar bilirubin puncak
akan mencapai kadar yang lebih tinggi (7-14 mg/dL) dan
penurunan terjadi lebih lambat, bisa terjadi selama 2-4 minggu,
Ikterus bahkan dapat mencapai 6 minggu (Sukadi A, 2010).
fisiologik Umumnya fenomena ikterus ini ringan dan dapat membaik tanpa
pengobatan. Ikterus fisiologik tidak disebabkan oleh faktor
tunggal tetapi kombinasi dari berbagai faktor yang berhubungan
dengan maturitas fisiologik bayi baru lahir (Sukadi A, 2010).
Ikterus yang terjadi sebelum usia 24 jam
Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan
fototerapi; peningkatan kadar bilirubin total serum >0,5
mg/dL/jam
Ikterus non- Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasar pada setiap bayi
(muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang
fisiologik cepat, apnea, takipnea, atau suhu yang tidak stabil)
Ikterus yang bertahan setelah delapan hari pada bayi cukup bulan
atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan (Martin & Cloherty,
2004).
hiperbilirubinemia fisiologik
inkompabilitas golongan darah ABO dan Rhesus
breast milk jaundice
Etiologi ikterus Infeksi
bayi dari ibu penyandang diabetes melitus
polisitemia/hiperviskositas.
rasa kantuk
tidak kuat menghisap ASI/susu formula
Muntah
Gambaran Opistotonus
Tatalaksana:
Fototerapi
Grafik 1. Panduan fototerapi bayi usia kehamilan >=35 minggu (Sukadi A, 2010)
Tatalaksana: Pada hiperbilirubinemia yang disebabkan oleh inkompatibilitas
golongan darah ibu dan bayi, pemberian IVIG dapat menu-runkan
Intravena kemungkinan dilakukannya transfusi tukar. Dosis IVIG yang
immunoglobul diberikan adalah 0.5-1 gr/kg (Sana Ullah et al., 2016).
in (IVIG)
Transfusi pengganti digunakan untuk mengatasi anemia akibat
eritrosit yang rentan terhadap antibodi erirtosit maternal;
menghilangkan eritrosit yang tersensitisasi; mengeluarkan
bilirubin serum; serta meningkatkan albumin yang masih bebas
bilirubin dan meningkatkan keterikatannya dangan bilirubin
Tatalaksana: (Stevry et al., 2013).
Transfusi Transfusi pengganti atau transfusi tukar dilakukan jika terjadi
anemia parah dengan nilai hemoglobin <10 mg/dL saat lahir) dan
pengganti atau hiperbilirubinemia berat dengan nilai serum bilirubin total
>350 mikro mol/L dalam 48 jam pertama kehidupan atau
hiperbilirubinemia yang meningkat secara pesat dengan
peningkatan >10 mikromol/L/jam (Murray & Roberts, 2007).
Transfusi tukar segera perlu dilakukan jika muncul gejala
ensefalopati akut (hipertoni, arching, retrocollis, opistotonus, high
pitch cry, demam) atau bila kadar bilirubin total ≥ 5 mg/dl di atas
garis patokan (lihat grafik 2) (Sukadi A, 2010).
Tatalaksana:
Transfusi
pengganti
pengganti
Gambar 3. Algoritma
diagnostik anemia pada
neonatus (Yulidar H et al.,
2010)
menstabilisasikan kondisi pasien