DISUSUN OLEH :
JURUSAN GIZI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Harapan saya semoga makalah tentang
Asam Amino Esensial dan Asam Amino Non Esensial dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. untuk kedapanya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saya sangat memerlukan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan ...
4. Manfaat .
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ...
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino, asam-asam amino terdiri atas
pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta
sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga
adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai
proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino. Asam amino juga mengalami katabolisme, yang terjadi dalam 2
tahapan yaitu : Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium.Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino
menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen.
Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan
melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah
menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur
sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 2
kategori yaitu:
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga harus ada di
dalam makanan yang kita makan.
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
2. Rumusan masalah
Asam Amino Esensial dan Asam Amino Non Esensial?
Sumber Pada Bahan Makanan asam amino esensial dan non esensial?
3. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kimia pangan mengenai
Asam Amino Esensial dan Non Esensial.
4. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian asam amino
Asam amino adalah suatu senyawa organik yang memiliki empat gugus, yaitu gugus
amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari
residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino
dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut
merupakan asam α-amino (Herly, 2008).
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah,
basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar (Herly, 2008).
Memiliki titik lebur lebih besar apabila dibandingkan senyawa karboksilat dan amina.
Memiiki momen dipol besar.
Bersifat elektrolit, kurang basa dibandingkan amina dan kurang asam dibanding
karboksilat
Bersifat amfoter, memiliki gugus asam dan gugus basa. Apabila asam amino
direaksikan dengan asam maka asam amino makan akan menjadi suatu anion, begitu
juga sebaliknya apabila direaksikan dengan basa maka akan menjadi kation.
Dalam larutan bisa membentuk ion zwitter, asam amino mempunyai gugus karboksil
(COOH) yang bersifat asam dan gugus amino (NH2) yang bersifat basa, maka
asam amino bisamengalami reaksi asam-basa intramolekul dan membentuk suatu ion
dipolar yang disebut ion zwitter.
A. Asam amino esensial (AAE) adalah jenis-jenis Asam Amino yang tidak dapat
disintesa sama sekali oleh tubuh atau yang disintesa dalam jumlah yang kurang
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan maksimum. Oleh karena itu, Asam amino
esensial harus dapat dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi (Wirahardikusumah,
1977).
Arginina (Arg, R)
Asam amino arginina memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi
dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi
manusia dan mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber utama arginina
adalah produk-produk peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan
telur. Dari produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
Histidina (His, H)
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein.
Bagimanusia histidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Rantai samping
imidazol dan nilai pKa yang relatif netral (yaitu 6,0) berarti bahwa perubahan sedikit saja
pada pH sel akan mengubah muatannya. Sifat ini menjadikan histidina sering menjadi bagian
dari gugus katalitik pada enzim maupun ligan koordinasi pada metaloprotein. Histidina
menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistemsaraf, dan karnosin,
suatu asam amino. Terdapat dua enantiomer histidina yaitu D-histidin dan L-histidin, namun
yang lebih dominan adalah L-histidin (atau S-histidin).
Fungsi asam amino esensial
Fenilalanin: Mendukung dalam meningkatkan daya memori dan juga membantu
untuk menjaga sistem saraf yang sehat
Isoleusin: Beufngsi dalam sintesis hemoglobin dan merupakan komponen utama dari
RBC (sel darah merah)
Histidin: Mendukung dalam produksi dan sintesis dari RBC (sel darah merah) dan
WBC (sel darah putih).
1. Histidine:
Jenis asam amino esensial yang pertama adalah histidine. Peran dan manfaat
asam amino yang satu ini adalah untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah,
dan perbaikan jaringan. Histidine juga berfungsi sebagai pelindung sel saraf.
2. Isoleucine:
Komponen ini berperan untuk mengatur kadar gula darah, serta pertumbuhan
dan perbaikan otot maupun tulang. Leucine juga penting untuk penyembuhan
luka dan produksi hormon pertumbuhan .
4. Lysine:
5. Methionine:
Asam amino esensial jenis methionine, berperan dalam kecantikan tubuh kita.
Sebab, komponen inilah yang menjaga kelenturan kulit serta rambut. Tidak
sampai di situ, methionine juga menjaga kuku tetap sehat.
6. Phenylalanine:
7. Threonine:
Threonine penting untuk kulit dan gigi yang sehat. Sebab, komponen ini
terkandung dalam enamel (lapisan terluar gigi), kolagen, dan elastin. Asam
amino esensial ini membantu menjalankan metabolisme lemak di dalam tubuh
dan berguna untuk orang yang mengalami gangguan kecemasan, gangguan
pencernaan, dan depresi ringan.
8. Tryptophan:
9. Valine:
Valine penting agar kita dapat fokus dalam berpikir. Selain itu, komponen ini
juga memiliki peran penting dalam koordinasi otot, dan emosi.
Aspartic acid asam amino analognya karena terbentuk melalui esensial asam
aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya. asparat yaitu,
Asam aspartat bersifat asam, dan dapat alpukat,
digolongkan sebagan asam karboksilat. asparagus, biji
kecambah, tiram,
daging, dan sosis.
Glutamic acid Asam glutamat termasuk asam amino yang Sumber asam
bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam amino non
aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang esensial asam
rendah, yang menandakan ia sangat mudah glutamate yaitu,
menangkap elektron (bersifat asam menurut daging, rumput
Lewis). laut, tomat, keju,
jamur, dan the
hijau.
Asam aspartat (Asp, D)
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin
merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu
gugus hidroksilnya. Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam
karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial. Fungsinya diketahui sebagai
pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya
tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat
dalamglukoneogenesis.
Asam glutamat (Glu, E)
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan
asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat
mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi
sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial. Saat pertama kali diketemukan
pada tahun 1970, asam glutamat dan beberapa asam amino lainnya dianggap sebagai
neurotoksin, ketika senyawa diberikan sebagai asupan melalui mulut kepada
model hewan yang belum dewasa. Degenerasi neuronakut ditemukan pada area yang tidak
terlindungi oleh sawar darah otak, terutama pada areanukleus arsuat pada hipotalamus.
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Sifat ini
dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal
sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin
atau micin), sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai
penyedap masakan.
Sistin: Berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi tubuh terhadap radiasi dan
polusi.
Asparagin: Membantu dalam formasi purin dan pirimidin guna sintesis DNA.
•Asam Aspartat
Manfaat asam aspartat adalah sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot.
Aspartat juga berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.Membantu perubahan
karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia
berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA / DNA. Membantu
mengubah karbohidrat menjadi energy, membangun daya tahan tubuh melalui
immunoglobulin dan antibodi, meredakan tingkat amonia dalam darah setelah latihan.
•Asam glutamat
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Asam glutamate data
bermanfaat untuk Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Sifat ini
dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam turunan dari asam glutamat, yang dikenal
sebagai mononatrium glutamat (dikenal juga sebagai monosodium glutamat, MSG, vetsin
atau micin), sangat dikenal dalam dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai
penyedap masakan.
•Asparagin
Asparagin diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan dalam
transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam sintesis amonia. Asparagin yang datang
dari luar (dari rebung asparagus misalnya), bersifat sebagai pengurai asparagin yang
diproduksi tubuh. Hasil uraiannya menjadi asam aspartat dan ammoniak.
Sifat seperti ini adalah sifat asparaginase, suatu enzim yang aktif melawan tumor / kanker.
Semantara itu sel kanker memanfaatkan asparagin sebagai makanannya. Karena adanya
penguraian, akibatnya sel kanker berhenti tumbuh, atau kehilangan kapasitas untuk
mensintesis asparagin. Akhirnya sel kanker akan mati cepat atau lambat. Manfaat lain dari
asparagin adalah memperlancar keluarnya air seni atau bersifat diuretic. Karena sifat ini,
semua zat buangan dari dalam tubuh dapat ikut hanyut keluar melalui air seni. Karena
diuretic dan proses pengeluaran tersebut terjadi pada ginjal, maka otomatis asparagin juga
dapat merawat ginjal dan sekaligus mencegah timbulnya gangguan ginjal.Andaikan zat
buangan terus menumpuk di ginjal, bukan tidak mungkin akan mengganggu organ lain dalam
tubuh.
Glisin
Glisin sebagai salah satu asam amino non esensial, banyak digunakan untuk detoksifikasi
senyawa racun dari tubuh dan bermanfaat untuk menunda penurunan fungsi otak. Glisin
diperlukan sebagai bahan pembentuk senyawa antioksidan glutation, yang akan mengikat
senyawa toksik supaya larut air dan bisa dibuang dari tubuh.
•Glutamin
Glutamin bermanfaat untuk mencegah kerusakan mukosa dan memperbaiki kebocoran
usus (leaky gut). Glutamin bekerja sebagai sumber metabolis untuk sel-sel sistem pertahanan
tubuh (neutrofil, timosit, limfosit, makrofagus),sel-sel usus, otak, hati, ginjal, bahkan rambut,
dan yang terutama, sel otot anda (dalam sintesa protein). Ketika masuk ke dalam tubuh dan
mengalir ke otak, glutamin akan dikonversi menjadi asam glutamik. Asam ini penting untuk
fungsi otak dan meningkatkan jumlah GABA(gamma-aminobutyric acid), yang dibutuhkan
untuk fungsi kerja otak dan aktivitas mental.
•Prolin
Prolin bukan merupakan asam amino esensial bagi manusia. Sebagai bahan dasar
glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang penting
untuk menjaga kecantikan kulit.Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot
jantung.
•Serin
Serin penting dalam metabolisme dan berpartisipasi dalam biosintesis purin dan pirimidin.
Serin adalah perkursor glisin dansistein, dan tryptophan pada bakteri. Itu juga merupakan
perkusor untuk berbagai metabolit lain, termasuk sphingolipids dan folat, yang merupakan
penyumbang utama satu-karbon fragmen dalam biosintesis.Serin memainkan peran penting
dalam fungsi katalis beberapa enzim. Telah terbukti di lokasi aktif chymotrypsin, tripsin, dan
enzim lainnya.
•Sistein
Sistein berpartisipasi dalam pembentukan hidrogen sulfida, asam piruvat dan amonia,
pembentukan asam glutamat, dan pembentukanurin. Mengambil bagian dalam detoksifikasi
halogenasi hidrokarbonaromatik.Sistein yang merupakan asam amino yang mengandung
sulfur, diperlukan tubuh untuk pembentukan sel darah putih yang berfungsi sebagai salah satu
fungsi imun.Asam amino ini termasuk tidak esensial, karena di dalam tubuh diproduksi dari
metionin. Namun, menjadi esensial bila tubuh membutuhkannya dalam jumlah lebih besar,
misalnya pada mereka yang baru menjalani operasi.
•Tirosin
Bagi manusia, tirosin merupakan prekursor hormon tiroksin dan triiodotironin yang
dibentuk di kelenjar tiroid, pigmen kulit melanin, dan dopamin, norepinefrin dan epinefrin.
Tirosin tidak bersifat esensial bagi manusia. Oleh enzim tirosin hidroksilase, tirosin diubah
menjadi DOPA yang merupakan bagian dari manajemen terhadap penyakit Parkinson.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yng memiliki gugus fungsional
karboksilat(-COOH)dan amina(biasanya NH2).Dalam biokimia seringkali pengertiannya
dipersempit :keduanya terikat pada satu atom karbon (C)yang sama (disebut atom C
alfa).Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah
satu fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat penting dalam organisme.Semua
jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan
remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam
amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen
toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur
glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan
dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga harus ada
di dalam makanan yang kita makan. Macam-macam asam amino esensial:
Alanine,Asparagine,Aspartate,Cysteine,Glutamat,Glutamine,Glycyne,Proline,Syerine,Tyrosy
ne.
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain. Macam-macam
asam amino non-esensial: Arginine, Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine,
Phenylalanine, Threonine, Tyrptophan, Valine. Dalam tubuh mahluk hidup,masing-masing
asam amino mengalami biosintesis,dengan proses yang berbeda-beda,tergantung pada jenis
asam aminonya.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Harli, M., 2008. Asam amino esensial. http://www.supamas.com . Diakses pada 23
Maret 2013.
2. Odeyeye E.I. & E.O. Alfolabi. 2004. Amino acid composition of three different types of
land Snails consumed in Nigeria. J. Food Chem., 85: 535-539.
3. Sari,M.I. 2007. Struktur Protein. Karya Ilmiah. Universitas Sumatera Utara
4. Selcuk, A., O. Ozden, & N. Erkan. 2010. Effect of frying, grilling, and steaming on
amino acid composition of marine fishes. J. Med. Food., 13(6): 1524-1531
5. Wirahardikusumah, Muhamad. 1977. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat.
Bandung: ITB.
6. Rosebrough, N.J., Farr, L.A and Randall, R.J (1951), Protein measurement , The Journal
of Biological Chemitry, page 265-275.
7. Tim penyusun, penuntun praktikum biokimia (KI3161) Struktur dan Fungsi
Biomolekul, Institut Teknologi Bandung, 2014. Page 1-10
8. D.W.Martin,Jr. and P.A.Mayes and V.W.Rodwell.BIOKIMIA (Review of
Biochemistry).Terjemahan Penerbit Buku Kedokteran E.G.
9. Harold Hart, Organic Chemistry a Short Course, Sixth Edition, Michigan State
University, 1983, Houghton Mifflin Co.
10. Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, Organic Chemistry, Third Edition,
University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002,
Massachuset, USA.
11. Suharsono.1988,Biokimia Jilid 1.UGM PRESS.Jogjakarta
12. Suyitno,2009. METABOLISME NITROGEN. Materi disampaikan pada pendampingan
Tim Olimpiade Biologi SMAN 7 Purworejo,