Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ANALISA PANGAN

“VITAMIN”

Kelompok 3
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala berkat rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa senantiasa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Analisa Pangan.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari berbagai kendala. Namun, berkat
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga kendala
tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami mengucapkan
ungkapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
malakah ini yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, penulis berharap makalah tentang
vitamin ini dapat berguna bagi pembaca dan tentunya untuk kami sebagai penyusun dari
makalah ini sendiri.

Makassar, September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Vitamin......................................................................... 3
2.1.1   Fungsi Vitamin Secara Umum............................................ 3
2.1.2 Kadar Vitamin dalam makanan.......................................... 3
2.2 Jenis-jenis Vitamin.......................................................................... 4
2.3 Fungsi, sumber, dan Akibat Kekurangan Vitamin Tertentu........... 4
2.3.1 Vitamin A............................................................................ 4
2.3.2 Vitamin D............................................................................ 5
2.3.3 Vitamin E............................................................................ 6
2.3.4 Vitamin K............................................................................ 6
2.3.4 Vitamin C............................................................................ 9
2.3.4 Vitamin B............................................................................ 10
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 22
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 22
3.2 Saran............................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman dimana teknologi, informasi dan pendidikan
semakin maju, masalah mengenai jenis, fungsi, serta sumber dari mana vitamin itu diperoleh
semakin menjadi perhatian, namun masih banyak pula masyarakat awam yang belum
mengerti tentang pentingnya vitamin dan sering kali tidak memperhatikan pola makannya
setiap hari, bagi mereka yang penting makan. Mereka tak menyadari akan bahaya kekurangan
serta kelebihan dari vitamin itu. Vitamin sendiri adalah senyawa-senyawa organik tertentu
yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk memperlancar
proses metabolisme dalam sel, oleh karenanya vitamin penting untuk melangsungkan
pertumbuhan secara normal serta memelihara kesehatan.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan,
akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Oleh karena itu vitamin sangat berpengaruh pada kesehatan
seseorang. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan defisiensi atau hipovitaminosis, dan pada
kondisi yang parah dapat menyebabkan avitaminosis. Sebaliknya, vitamin juga tidak boleh
dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Tubuh bisa mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi dari
flora usus. Kebanyakan vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya
masih dapat disintesis oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat lambat sehingga
jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus
memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari dengan diet seimbang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian vitamin?
2. Apa saja pengelompokan atau jenis dari vitamin?
3. Apa saja fungsi, sumber, dan akibat kekurangan vitamin tertentu?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dari penulisan makalah
ini ialah :
3
1. Untuk mengetahui pengertian dari vitamin.
2. Untuk mengetahui pengelompokan atau jenis dari vitamin.
3. Untuk mengetahui fungsi, sumber, dan akibat kekurangan vitamin tertentu.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin


Vitamian adalah senyawa organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil namun sangat penting untuk memperlancar proses metabolisme di dalam tubuh
dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Pada umumnya vitamin tidak dapat
disintesis sendiri oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat disintesis oleh tubuh, namun
kecepatan pembentukannya sangat lambat sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar misalnya melalui
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai fungsi spesifik masing-
masing di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin mudah rusak karena
penyimpanan dan pengolahan. Sebagai komponen zat gizi vitamin adalah nutrisi yang sangat
penting diantaranya untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf.

2.1.1   Fungsi Vitamin Secara Umum


Secara umum, fungsi vitamin berhubungan erat dengan fungsi enzim, khususnya pada
kelompok vitamin B. enzim merupakan katalisator organik yang berperan dalam mengatur
dan menjalankan reaksi biokimia dalam tubuh. Enzim terdiri atas protein disebut apoenzim
yang dihasilkan sel. Apoenzim baru aktif ketika berkonjugasi dengan senyawa non protein
(koenzim). Koenzim dibuat didalam tubuh dan mengandung vitamin. Angka kecukupan
berbagai vitamin untuk berbagai kelompok umur dapat dilihat pada hasil widya karya pangan
dan gizi VII (2004).

2.1.2 Kadar Vitamin dalam makanan


Kadar vitamin dalam makanan tergantung pada jenis bahan makanan tersebut yang
besarnya bervariasi. Selain itu, kadar vitamin juga tergantung pada kerusakan selama
pemanenan bahan pangan dan proses pengolahan yang digunakan. Kehilangan vitamin dalam
bahan makanan dapat dicegah dengan berbagai cara diantaranya dengan menggunakan suhu
yang tidak terlalu tinggi, waktu memasak tidak terlalu lama, menggunakan air pemasak
sesedikit mungkin, panci harus ditutup pada saat memasak, dan sisa air perebus digunakan
untuk masakan lain.

5
2.2 Jenis-jenis Vitamin
Secara umum vitamin dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Vitamin larut dalam lemak yang terdiri dari vitamin A, D, E, dan K.
2. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Vitamin B seringkali disebut
vitamin B kompleks karena terdiri dari berbagai jenis vitamin B (Vitamin B 1, B2, B3,
B5, B6, B7, B9, dan B12).
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan
di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin
ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan
vitamin yang larut dalam air secara terus-menerus.

2.3 Fungsi, sumber, dan Akibat Kekurangan Vitamin Tertentu


Setiap jenis vitamin memiliki peran masing-masing di dalam tubuh dan kekurangan
vitamin jenis tertentu juga dapat menyebabkan masalah yang berbeda-beda, adapun untuk
mengatasinya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang
mengandung sumber vitamin tertentu. Untuk lebih jelasnya ialah sebagai berikut:

2.3.1 Vitamin A
Vitamin A, yang dikenal juga dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Vitamin A juga berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan serta diferensiasi sel. Selain itu, vitamin ini juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin A bersifat mudah rusak
oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber vitamin A dapat berasal dari bahan
pangan hewani seperti hati, kuning telur, susu, dan mentega. Karoten dapat ditemui pada
bahan pangan nabati seperti sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning, misalnya
papaya, tomat, labu, ubi jalar kuning, wortel, nanas, dan mangga.

6
Akibat kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan diantaranya :


1. Masalah pada penglihatan
2. Penyakit pada kulit : Kekurangan vitamin A pada tubuh kita dapat mengurangi
kemampuan sel – sel kelenjar untuk memproduksi mucus, akibatnya pada saat regenerasi,
kulit akan digantikan oleh sel – sel epitel yang bersisik dan kering yang menyebabkan
membran kulit menjadi kering sdan kasar. Hal ini dapat menyebabkan luka sukar sembuh
pada saat terjadi luka.
3. Penyakit pada pencernaan : Vitamin A cukup penting dalam menjaga dinding-dinding
usus agar tetap berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Jika kekurangan vitamin
A, maka penyerapan air diusus pun akan terganggu. Jika dibiarkan dapat menyebabkan
infeksi pada kandung kemih akibat kurangnya penyerapan air yang optimal diusus.
4. Menghambat pertumbuhan

2.3.2 Vitamin D
Vitamin D berbentuk Kristal putih yang memiliki sifat tidak larut di dalam air, tetapi
larut di dalam minyak dan zat-zat pelarut lemak. Vitamin ini tahan terhadap panas dan
oksidasi. Penyinaran ultraviolet mula-mula akan menimbulkan aktivitas vitamin D, tetapi bila
terlalu kuat dan terlalu lama terjadi perusakan dari zat-zat yang aktif tersebut. Vitamin D
dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar
matahari, maka konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat
sintesis di dalam tubuh. Saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet), sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D.
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang bisa ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian
tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.
Kekurangan vitamin D kemungkinan banyak terjadi didaerah yang tidak selalu
mendapat sinar matahari. Adapun kekurangan vitamin D dapat menyebabkan:
1. Riketsia pada anak-anak
2. Osteomalacia pada orang dewasa
3. Osteoporosis

7
Sebaliknya kelebihan vitamin D juga dapat menyebabkan keracunan. Beberapa tanda
keracunan vitamin D antara lain lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, gangguan
mental, munta-munta, dan pengeluaran urine berlebihan.

2.3.3 Vitamin E
Vitamin E atau disebut juga tokoferol, merupakan vitamin yang berperan dalam
menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel
darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari
polusi udara. Nilai kesehatan ini berkaitan erat dengan kerja vitamin E di dalam tubuh
sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E memiliki sifat kimia antara lain: tidak berbau
dan berwarna namun yang sintetik berwarna kuning muda hingga kecoklatan, larut dalam
lemak, namun tidak larut air, bertindak sebagai anti oksidan, dan mudah rusak oleh
pemanasan.

Beberapa fungsi vitamin E antara lain:


1. Sebagai antioksidan
2. Sintesis DNA
3. Merangsang reaksi kekebalan
4. Mencega penyakit jantung koroner
5. Mencegah keguguran dan sterilisasi
6. Mencegah gangguan menstruasi

Sumber Vitamin E

Minyak tumbuhan dan kacang-kacangan dapat digunakan sebagai sumber vitamin E


yang berasal dari bahan nabati. Tidak hanya dari bahan nabati pangan hewani berupa daging,
ikan, dan unggas juga dapat digunakan sebagai sumber vitamin E.

Kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengalami gangguan absorpsi
lemak dan gangguan pada transport lipida. Sementara akibat dari kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan hemolisis eritrosit dan sindroma neurologic yang berakibat pada tidak
normalnya fungsi sum-sum tulang belakang dan retina. Sebaliknya Kelebihan vitamin E juga
baik karena dapat menimbulkan keracunan.

2.3.4 Vitamin K
Vitamin K merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki sifat larut dalam lemak
sehingga tubuh bisa menyimpan vitamin tersebut dalam organ hati dan juga jaringan lemak.

8
Vitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-protein
pembekuan darah lainnya. Fungsi lain dari vitamin K ialah sebagai berikut:
1. Membantu Menurunkan Resiko Penyakit Jantung
Vitamin K terutama jenis vitamin K2 bisa bekerja untuk tubuh dengan mencegah
terjadinya pengerasan pembuluh darah yang bisa menyebabkan aneurisma. Pengerasan
pembuluh darah adalah salah satu resiko penyebab penyakit jantung terutama gagal
jantung dan jantung koroner. Vitamin K2 akan bekerja dengan cara melindungi lapisan
arteri dan jaringan tubuh lain agar tidak menampung kalsium. Kalsium hanya akan
diserap oleh tulang, sehingga jika berlebihan dalam pembuluh darah bisa menyebabkan
kerusakan fatal.
2. Menurunkan Resiko Berbagai Kanker
Jenis vitamin K1 dan K2 bisa bekerja untuk menurunkan resiko berbagai jenis kanker.
Vitamin K2 bisa membantu menurunkan jumlah sel kanker dalam tubuh dengan
memperlambat sel kanker dan mematikan sel kanker itu sendiri. Sebuah penelitian
menunjukkan jika jenis vitamin K2 bisa menurunkan resiko penyakit kanker paru-paru,
kanker prostat dan kanker darah (leukimia). Sedangkan vitamin K1 bisa menurunkan
resiko penyakit kanker hati. Secara umum vitamin K juga melindungi tubuh dari jenis
kanker usus besar, kanker mulut dan kanker nasofaring.
3. Mencegah dan Menurunkan Resiko Penyakit Osteoporosis
Vitamin ini akan membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik sehingga tulang
mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan.
4. Membantu Proses Pembekuan Darah
Vitamin K juga sangat penting untuk membantu proses pembekuan darah terutama dalam
proses prothrombium. Proses ini akan membantu mencegah pengerasan arteri akibat
kekurangan vitamin K. Proses pembekuan darah akan terjadi secara terus menerus dalam
tubuh dan melewati pembuluh darah. Proses ini juga akan membantu kalsium bisa
mengalir ke semua bagian tubuh kecuali hati. Bahkan dalam dunia medis vitamin K akan
bekerja untuk mencegah sindrom myelodyplastik yaitu sebuah sindrom kelainan darah.
5. Mengurangi Mual dan Muntah untuk Ibu Hamil
Vitamin K akan bekerja untuk mengurangi rasa tidak nyaman, membantu penyerapan
mineral untuk ibu hamil serta mencegah ibu hamil kekurangan nutrisi.
6. Melindungi Sistem Kekebalan Tubuh

9
Vitamin K juga penting untuk melindungi sistem kekebalan tubuh, termasuk untuk
kesehatan pencernaan. Bahkan vitamin K bisa mencegah infeksi dan membantu
penyerapan nutrisi pada bakteri baik dalam tubuh.
7. Menurunkan Resiko Penyakit Diabetes
Secara umum vitamin K yang masuk ke dalam tubuh akan membantu proses pengaturan
darah dan gula darah. Bahkan vitamin K dapat membantu pankreas dalam melakukan
produksi insulin sehingga bisa mengendalikan kadar gula dalam darah.
8. Mencegah Penyakit Asma dan Pendarahan Internal pada Bayi
Vitamin K ini bisa membantu membawa oksigen yang cukup dalam darah sehingga
membantu proses pernafasan. Fungsi ini yang akan mengurangi resiko serangan asma
pada anak-anak.
9. Mengurangi Nyeri Haid
Wanita yang mendapatkan vitamin K yang cukup biasanya tidak akan merasakan nyeri
yang berlebihan. Vitamin K akan bekerja untuk proses pembekuan darah dan membuat
aliran darah dalam tubuh menjadi lebih baik. Kondisi ini bisa mengurangi rasa nyeri saat
haid.

Sumber Vitamin K
Bahan makanan sebagai sumber vitamin K bisa berasal dari produk nabati maupun
hewani, beberapa sumber vitamin K diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Basil Kering (1714.5 mcg/100 gram)
2. Kale (817 mcg/100 gram)
3. Daun Bawang (207 mcg/ 100 gram)
4. Brussel Sprout (140.3 mcg / 100 gram)
5. Bubuk Cabai (105.7 mcg/100 gram)
6. Mentimun (76.7 mcg/100 gram).
7. Kedelai (70.6 mcg / 100 gram)
8. Minyak Zaitun (60.2 mcg / 100 gram)
9. Kurma (59.5 mcg / 100 gram)
10. Asparagus (50.6 mcg / 100 gram)
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menyumpal sehingga bila terjadi
luka dapat menyebabkan pendarahan. Kekurangan vitamin tersebut dapat terjadi pada
seseorang yang mengalami gangguan absorbsi lemak dan mengonsumsi antibiotika. Selain itu
kekurangan vitamin K juga dapat menyebabkan masalah kesehatan tulang seperti

10
osteoporosis. Penyakit ini akan menyebabkan tulang menjadi rapuh karena tubuh tidak
mendapatkan asupan kalsium yang tepat. Serta dapat menyebabkan masalah pembekuan
darah yang bisa berefek pada meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes.

2.3.5 Vitamin C
Vitamin C yang disebut juga sebagai asam askorbik adalah Kristal putih yang mudah
larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut,
vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama jika
terkena panas. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam
larutan asam. Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah (khususnya leukosit),
korteks anak ginjal, kulit, dan tulang.

Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Pertama, fungsi vitamin
C mempunyai kaitan yang sangat penting dalam pembentukan kolagen. Karena vitamin
C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin yang merupakan
bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang
mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan,
matriks tulang, gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon. Dengan demikian maka fungsi
vitamin C dalam kehidupan sehari-hari berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang,
pendarahan di bawah kulit, dan pendarahan gusi.

Fungsi yang kedua ialah berperan dalam absorbsi dan metabolisme besi, vitamin
C mereduksi besi menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah
untuk diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit
dibebaskan oleh besi apabila diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat
empat kali lipat apabila terdapat vitamin C. Fungsi yang ketiga adalah mencegah infeksi,
Vitamin C berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Sumber Vitamin C

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam bahan pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, dan tomat. Vitamin C
juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.

11
Kekurangan Vitamin C dapat menyebabkan penyakit yang sering disebut skorbut.
Merupakan suatu pendarahan di sekeliling gusi dan tulang terasa nyeri bila disentuh. Bintik-
bintik pendarahan dapat terjadi dibawah kulit pada seluruh tubuh, gigi mudah tanggal, sendi
dapat membengkak, terasa lemah, serta kesembuhan yang lambat merupakan gejala-gejala
kekurangan vitamin C.

2.3.6 Vitamin B
Vitamin B terdiri dari 8 vitamin yang larut dalam air dan berperan penting dalam
metabolisme sel. Semua vitamin B larut dalam air sehingga ekskresi yang berlebihan harus
diganti dari asupan makanan. Vitamin B biasa disebut vitamin B kompleks karena terdiri dari
berbagai jenis. Berikut ini jenis-jenis vitamin B.

1. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 atau tiamin dikenal sebagai anti neuritik karena digunakan untuk
menormalkan kembali susunan syaraf. Sifat tiamin adalah larut dalam air, stabil dalam
keadaan kering, mudah rusak karena panas, tahan pada suhu beku, dan absorbsi dihambat
oleh alkohol. Fungsi tiamin didalam tubuh adalah sebagai koenzim dalam karboksilasi asam
piruvat dan asam ketoglutarat, serta terlibat dalam metabolisme lemak, protein, dan sintesis
asam nukleat.
Sumber-sumber tiamin adalah daging, jeroan atau organ hewan, unggas, ikan, kuning
telur, gandum, kacang-kacangan, serelia tumbuk, roti, dan sereal yang difortifikasi.
Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang
ditandai dengan sesak nafas, cepat lelah, anoreksia, gangguan pencernaan, kesemutan,
jantung berdebar-debar dan beri-beri kering yang ditandai dengan kelemahan otot, badan
kurus, gangguan saraf, dan kelumpuhan kaki.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 atau Riboflavin adalah salah satu jenis dari vitamin B yang larut dalam air
dan mudah diserap oleh tubuh. Seperti vitamin lainnya riboflavin juga berperan dalam
memelihara kesehatan tubuh dari dalam. Vitamin ini memiliki berbagai fungsi. Secara umum,
tubuh kita membutuhkannya untuk membantu tubuh membakar karbohidrat, protein, dan
lemak, menjaga kesehatan kulit, mata, dan sistem saraf, serta membantu pertumbuhan dan
produksi sel darah merah. Riboflavin memiliki sifat mudah rusak oleh paparan cahaya dan

12
bersifat stabil pada kondisi asam, namun kurang stabil pada pH netral dan dapat terdegradasi
pada pH alkali.

Fungsi Vitamin B2 Bagi Kesehatan Tubuh :


1. Melancarkan metabolisme : Riboflavin membantu proses metabolisme untuk
menciptakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas.
2. Membantu produksi sel darah merah : Sama halnya dengan vitamin B1, riboflavin
juga membantu pembentukan sel darah merah yang dapat mengoptimalkan peredaran
oksigen ke seluruh jaringan tubuh sehingga jumlah sel darah merah yang cukup ini bisa
menjamin kinerja organ di seluruh tubuh agar dapat bekerja sebagaimana mestinya.
3. Menjaga sistem pencernaan agar tetap sehat : Salah satu tanda akibat kekurangan
riboflavin ialah gangguan pencernaan. Disinilah vitamin B2 berperan dalam melindungi
membrane mukosa usus.
4. Menyembuhkan luka : Vitamin B2 dapat membantu memulihkan bekas luka dan memar
karena jenis vitamin ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh : Dengan rutin mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin B2 dapat membuat antibodi semakin kuat sehingga tubuh tidak
mudah terjangkit penyakit.

Sumber Vitamin B2

Vitamin B2 dapat diperoleh melalui sumber alami dari bahan makanan, baik itu
berupa buah, sayuran, dan berbagai macam kacang-kacangan. Sumber makanan yang
mengandung vitamin ini terbagi atas dua jenis, yaitu produk pangan berasal dari hewan
(hewani) dan tumbuhan (nabati). Adapun sumber makanan tersebut diantaranya sebagai
berikut:

1. Tomat : Kandungan vitamin B2 dalam 100 gram buah tomat adalah 0.49 mcg.
2. Bayam : Kandungan vitamin B2 dalam 100 gram bayam adalah 0.189 mcg. Setidaknya
ukuran tersebut sudah lebih dari cukup untuk tubuh jika dikonsumsi rutin dalam
keseharian. Selain vitamin B2, bayam juga merupakan sumber vitamin K yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk merawat kulit, mencegah dari penuaan dini dan menjadikan
kulit lebih halus.
3. Kacang kedelai : Kandungan vitamin B2 dalam 100 gram kacang kedelai adalah 0.76
mcg.
13
4. Susu : Vitamin B2 yang terkandung dalam susu sapi segar ini dapat membantu untuk
mempertajam daya penglihatan mata.
5. Telur : Kandungan vitamin B2 atau riboflavin dalam 100 gram telur adalah 0.5 mcg.
6. Jamur : Kandungan vitamin B2 pada 100 gram jamur adalah 0,31 mcg.
7. Hati : Kandungan vitamin B2 pada 100 gram hati yaitu 4,6 mcg. Hati dalam hal ini dapat
berupa hati ayam, sapi atau kambing. Walaupun bermanfaat dan mengandung vitamin B2
yang tinggi, namun tidak dianjurkan untuk terlalu sering mengkonsumsi hati daging ini
dalam keseharian karena mengandung kolesterol yang tinggi.
8. Kacang Almond : mengandung vitamin B2 sebanyak 1,01 mcg dalam takaran 100 gram.
9. Keju : Kandungan vitamin B2 pada keju sendiri dalam tiap 100 gramnya ialah 0,163 mcg
sampai 0,382 mcg tergantung jenis dari keju tersebut.
10. Ikan : Pada ikan juga terkandung banyak vitamin B2. Misalnya pada ikan kembung yang
memiliki kandungan vitamin B2 sebanyak 0,54 mcg dalam 100 gramnya. Lalu ikan
salmon mengandung vitamin B2 sebanyak 0,49 mcg tiap 100 gramnya dan ikan forel
yang mengandung vitamin B2 sebanyak 0,42 mcg dalam 100 gramnya.
11. Daging Bebek : Dalam 100 gram daging bebek terkandung 0.5 mg vitamin B2.
12. Asparagus : Kandungan vitamin B2 yang terdapat dalam 100 gram Asparagus ialah
0.141 mg.
Adapun kekurangan atau defisiensi vitamin B2 pada umumnya bisa dialami oleh
orang-orang yang mengidap diare dan demam yang berkepanjangan. Ketergantungan pada
minuman keras, luka bakar, kanker, dan penyakit pada hati serta usus juga dapat
menyebabkan kekurangan vitamin B2. Gejala dari defisiensi vitamin B2 adalah pemucatan
dan lecet pada ujung bibir pada bagian atas. Defisiensi ini juga berpotensi menyebabkan mata
gatal dan terasa panas, mata yang sensitif terhadap cahaya, sariawan, lidah perih, serta
pengelupasan dan gatal pada kulit hidung serta skrotum. Oleh karena itu dengan
mengkonsumsi produk pangan yang mengandung vitamin B2 dengan jumlah yang cukup
dapat mencegah berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan atau defisiensi vitamin
B2.

3. Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di
dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun juga dapat

14
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Untuk lebih jelasnya fungsi dari vitamin B3 ialah
sebagai berikut :

1. Berperan penting dalam metabolisme karbohidrat


2. Menjaga kesehatan kulit, kuku, dan rambut : Kesehatan kulit, rambut dan kuku sangat
tergantung pada sintesis RNA dan DNA. Dimana sintesis itu dibantu oleh vitamin B3.
Sehingga kuku pun bisa panjang teratur atau lebih cepat tumbuh, begitu juga rambut
tergantung dari konsumsi harian vitamin B3.
3. Mengurangi risiko jantung koroner : Vitamin B3 seperti fungsinya mampu
mengkonversi karbohidrat, lemak, protein menjadi tenaga. Dengan banyaknya tenaga
yang sudah dikonversi dari lemak tersebut mencegah adanya kolesterol berlebih pada
tubuh. Seseorang akan cenderung bergerak, berpikir, dan melakukan kegiatan lain jika
kelebihan tenaga. Secara tidak langsung inilah yang menyebabkan vitamin B3 mampu
menjadi pengurang resiko penyakit jantung koroner.
4. Mengurangi kolestrol : Niasin atau vitamin B3 ini mampu menurunkan kadar kolesterol
tubuh dan juga dibantu oleh zat isoflavon untuk mengurangi kolesterol tersebut. Makanan
lain yang bisa anda konsumsi untuk mengurangi kolesterol serta banyak mengandung
vitamin B3 adalah bawang putih, teh, anggur, apel, alpukat, blueberry dan ikan. Tentu
kolesterol ini tidaklah bisa turun seketika. Harus ada pembiasaan mengkonsumsi
makanan diatas agar kadar kolesterol tubuh bisa turun menjadi normal.
5. Mengobati penyakit Pellagra : Pellagra adalah penyakit musiman. Pellagra terjadi
dengan adanya tanda-tanda kelainan pada kulit, otak, dan saluran pencernaan. Gejala
yang umum terjadi adalah adanya kemerahan pada daerah kulit yang mirip dengan luka
bakar akibat paparan sinar matahari. Kemudian kulit akan berwarna kecoklatan. Dengan
pemberian niasin atau vitamin B3, maka penyakit pellagra dapat disembuhkan. Dosis
untuk seseorang yang terkena penyakit ini adalah 25 kali dosis harian normalnya dan
tambahan vitamin B jenis lain pada dosis tinggi juga. Pemberian niasin ini juga harus
dalam pengawasan dokter. Karena dosis tinggi ini jika tidak tepat malah menimbulkan
gangguan penyakit lain pada tubuh.

Sumber Vitamin B3
Niasin bisa ditemukan dengan mudah dari berbagai macam makanan, baik itu buah,
sayuran atau kacang-kacangan. Ada yang berasal dari produk hewani maupun nabati. Berikut
ini beberapa makanan yang dapat menjadi sumber vitamin B3:

15
1. Ikan Tuna : Ikan laut yang satu ini mengandung sekitar 18.7 mcg vitamin B3 dari 3 ons
ikan tuna. Angka normal kebutuhan gizi berupa vitamin B3 adalah 14 - 16 mcg. Dengan
demikian, secara otomatis tubuh akan memenuhi standar kebutuhan vitmain B3 hanya
dengan konsumsi 3 ons ikan tuna.
2. Asparagus : Kandungan gizi berupa niasin dalam 1 cangkir asparagus adalah 1.31 mcg.
3. Kacang-kacangan dan biji-bijian : Vitamin B3 juga bisa ditemukan dalam makanan
jenis kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang tanah, kacang almonds, biji mustard
dan masih banyak lagi. Dalam kacang tanah, per onsnya mengandung sebanyak 3.8 mcg
vitamin B3. Sedangkan kacang almond, per 3 onsnya menyimpan sekitar 0.95 mcg.
Untuk biji mustard, kurang lebih terdapat 0.9 mcg vitamin B3 dalam takaran satu sendok
makan.
4. Susu
5. Ikan Salmon : Mengandung vitamin B3 sebesar 7,56 mcg untuk setiap 4 onsnya. Atau
untuk takaran 3 ons mengandung vitamin B3 6 mcg.
6. Dada Ayam : Untuk dada ayam tanpa kulit dan dibakar setiap 150 gram mengandung
vitamin B3 sekitar 33 mcg. Sangat banyak untuk kebutuhan vitamin B3 sehari-hari.
7. Daging Rusa : Sebanyak 4 ons daging rusa mengandung vitamin B3 sebanyak 8,43 mcg.
8. Telur : terdapat dua bagian pada telur, yaitu bagian kuning telur dan putih telur. Untuk
bagian kuning telur mengandung vitamin B3 sebanyak 0,004 mcg sedangkan untuk
bagian putih telur mengandung 0,035 vitamin B3.
9. Buah Mangga : Untuk buah mangga dengan ukuran sedang mengandung vitamin B3
sebanyak 1,5 mcg.

Adapun akibat dari kekurangan niasin dapat menyebabkan turunnya metabolisme.


Niasin berperan memecah karbohidrat menjadi glukosa yang akan digunakan menjadi energi,
maka kekurangan vitamin B3 dalam keadaan normal akan membuat seseorang lemas.
Sedangkan saat seseorang mengalami kekurangan vitamin B3 cukup banyak dan parah akan
berakibat penyakit pellagra yang ditandai dengan gejala seperti dermatitis, diare, demensia,
serta kulit berlesi pada leher bagian bawah, hiperpigmentasi, radang mulut dan lidah,
penebalan kulit (epidermis), adanya gangguan, delirium, amnesia dan kematian jika tidak
ditangani dengan segera oleh medis. Kemudian gangguan mental bisa juga dialami oleh
mereka yang mengalami defisiensi vitamin B3 ini. Seperti gelisah, depresi, apatis, kehilangan
konsentrasi, mudah lupa, adalah beberapa penyakit mental yang menyerang mereka yang
kekurangan vitamin B3.

16
Gejalanya yang pertama kali muncul bagi mereka yang kekurangan asupan vitamin
B3 adalah kurangnya nafsu makan. Ini bisa dibedakan menjadi gejala yang ringan dan gejala
yang berat. Gejala seperti lidah kering berlapis, pusing, gula darah rendah, hingga sakit
kepala atau migrain merupakan gejala ringan. Sedangkan untuk gejala berat mengakibatkan
kelainan psikologis seperti pelupa, kegugupan sampai pellagra dan neurasthenia.

4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Vitamin B5 atau asam pantotenat merupakan Kristal putih yang larut dalam air. Asam
pantotenat berperan sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai reaksi
metabolisme sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, termasuk sintesis dan pemecahan asam
lemak. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipid
dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Sumber Vitamin B5

Asam pantotenat terdapat didalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan.


Sumber paling baik adalah hati, ginjal, ikan, unggas, serelia utuh, dan kacang-kacangan.
Sumber lain yang juga mengandung vitamin B5 ialah:

1. Jamur : Jamur shiitake memiliki tingkat tertinggi asam pantotenat dengan porsi 100
gram menyediakan 3,59 mg atau 36% dari nilai harian dari vitamin ini. Varietas lain dari
jamur yang merupakan sumber vitamin B5 ialah jamur putih (34% nilai harian),
portabella panggang (15% nilai harian),  jamur tiram (11% nilai harian) dan chanterelle
(6% nilai harian) dalam porsi 1 cangkir.
2. Telur : Sebuah telur yang dimasak memberikan 0.7 mg atau 7% nilai harian vitamin B5.
Sementara, cara yang baik mengkonsumsi telur untuk meningkatkan asupan vitamin B5
ialah dengan mengkonsumsi telur rebus untuk sarapan.
3. Daging sapi : Merupakan sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B5.
Sepotong bahu sapi yang dimasak mengandung 2,93 mg atau 29% nilai harian asam
pantotenat. Bagian lain yang mengandung vitamin B5 ialah tulang rusuk sapi (12% nilai
harian).

Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Adapun gejala kekurangannya ialah rasa
tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, munta-munta, diare yang
timbul sekali-sekali, rasa lelah, dan susah tidur.

17
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Piridoksin berperan sebagai koenzim dalam metabolism
protein. Sifat-sifat piridoksin antara lain tahan panas dalam keadaan asam dan tidak tahan
cahaya. Piridoksin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Vitamin ini berperan sebagai
salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui
jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga
berperan dalam metabolism nutrisi dan produksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak
terdapat di dalam beras, jagung, gandum, telur, tempe, kacang-kacangan, ayam, dan ikan.

Kekurangan piridoksin dapat terjadi karena gangguan absorbsi, kecanduan alkohol,


obat-obatan, anemia, dermatitis, gangguan berat sistem saraf pusat, dan dementia lemah.
Kelebihan piridoksin lebih dari 25 mg per hari selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun
dapat menyebabkan kerusakan saraf, kesemutan, dan hilangnya rasa pada tangan serta kaki.

6. Vitamin B7 (Biotin)
Biotin yang juga dikenal dengan nama vitamin H adalah jenis vitamin larut air yang
memiliki peranan penting bagi metabolisme asam amino dan lemak. Sebagai molekul
pembantu, biotin juga berguna dalam pembuatan glukosa dan asam lemak. Biotin juga
dikenal dengan nama vitamin B7 memiliki sifat yang cukup stabil di berbagai kondisi
lingkungan seperti panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen. Adapun fungsi dari vitamin
B7 ialah sebagai berikut :

1. Memiliki peranan Penting dalam  metabolisme karbohidrat, mineral, lemak dan protein.
2. Membantu pertumbuhan sel.
3. Diperlukan untuk menjaga kelenjar keringat agar tetap sehat sehat.
4. Memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kulit, kuku, dan rambut.
5. Meningkatkan kesehatan sumsum tulang, serta sel-sel darah dan jaringan saraf.
6. Membantu dalam pembentukan asam lemak
7. Penting dalam pelepasan energi makanan

Vitamin ini juga mudah didapatkan dalam makanan sehari-hari baik dalam sayur-
sayuran, buah-buahan maupun lauk pauk yang bisa menjadi sumber vitamin tersebut.

18
Sumber-sumber dari vitamin tersebut diantaranya ragi, kuning telur, kedelai, kacang-
kacangan, sereal, ikan salmon, pisang, semangka, susu dan olahannya ( keju/mentega/dsb ),
dan gandum.

Seperti vitamin lainnya, kekurangan Vitamin B7 dapat mengakibatkan beberapa


gangguan antara lain terjadinya anemia, infeksi kulit, Sering mengantuk, kulit kering dan
bersisik, sering mengalami kelelahan, warna kulit menjadi keabu-abuan, rambut rontok,
halusinasi, kolesterol tingggi, kehilangan nafsu makan, depresi, nyeri otot, mual dan muntah
serta terjadinya peradangan pada lidah.

7. Vitamin B9 (Asam Folat)


Vitamin B9 atau asam folat adalah bentuk vitamin B kompleks yang memiliki sifat
mudah larut dalam air. Zat ini diperlukan dalam pembangunan tubuh karena bersifat
multifungsi, mulai dari memproduksi DNA hingga membentuk sel darah merah. Keberadaan
nutrisi ini sudah sejak lama diketahui penting sebagai pemelihara kesehatan bagi semua usia,
mulai dari bayi di dalam kandungan hingga orang dewasa.

Fungsi Asam Folat bagi kesehatan tubuh

Beberapa keuntungan yang diperoleh tubuh jika asam folat tercukupi antara lain:

1. Proses pembentukan sel-sel tubuh dan sel pembawa kode genetik berjalan dengan
baik.
Asam folat berkolaborasi dengan vitamin B12 dan vitamin C untuk membantu tubuh
dalam memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru.  Senyawa  protein ini
akan membantu pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA, membangun fondasi
dasar tubuh yang membawa informasi genetik seseorang. Selain memproduksi DNA, asam
folat juga berperan dalam memperbaiki DNA dan RNA. Asam folat juga berperan dalam
membantu pembelahan dan pertumbuhan sel dengan cepat.
2. Menghindari Anemia
Salah satu fungsi asam folat adalah membentuk sel darah merah. Tanpa asam folat yang
cukup, maka produksi sel darah merah akan selalu di bawah normal sehingga mudah
mengidap anemia.
3. Mencegah bayi terlahir cacat

19
Pembentukan saraf pusat sudah dilakukan sejak awal manusia dibentuk dalam
kandungan. Asam folat sangat berpengaruh untuk mencegah terjadinya kecacatan pada otak
(anensefali) ataupun gangguan susunan saraf pusat. Nutrisi ini juga  berperan penting dalam
pembentukan, perbaikan, dan fungsi DNA dan fondasi sel-sel tubuh yang akan memengaruhi
pertumbuhan plasenta dan perkembangan janin. Jadi, ibu hamil  membutuhkan lebih banyak
asupan asam folat untuk menghindari bayi terlahir dalam keadaan cacat.

Sumber Vitamin B9
Beberapa makanan kaya asam folat yang mudah didapatkan di sekitar kita antara lain:
1. Alpukat : Kandungan gizi berupa asam folat dalam secangkir buah alpukat adalah
sebanyak 90 mcg (22% memenuhi asupan gizi asam folat tubuh perharinya).
2. Jagung : Sekitar 76 mcg asam folat terkandung dalam satu cangkir jagung yang diolah
dengan cara dimasak atau direbus.
3. Seledri : Daun seledri mengandung asam folat sebanyak 34 mcg atau setara dengan 8%
kebutuhan vitamin B9 harian per satu cangkirnya.
4. Kacang hijau : Salah satu sumber vitamin B9 yang berasal dari produk nabati adalah
kacang hijau. Terdapat sebanyak 101 mcg vitamin B9 setiap takaran 1 cangkir kacang
hijau.

Adapun akibat yang dapat timbul jika kekurangan asam folat ialah sebagai berikut:
1. Anensefali, asam folat identik dengan kehamilan dan perkembangan janin. Pada masa
kehamilan, jika asupan asam folat kurang dari normal dapat mengakibatkan anensefali
pada bayi yang baru lahir, yaitu kelainan otak bawaan yang mengakibatkan kegagalan
menutupnya tabung saraf bagian atas sehingga tidak terbentuknya sebagian besar
tengkorak dan otak pada janin. Biasanya bayi yang terlahir dalam kelainan otak bawaan
jenis ini meninggal pada saat lahir atau hanya bertahan dalam beberapa hari.
2. Spina Bifida, akibat selanjutnya yang dapat terjadi pada bayi adalah jika pada masa
kehamilan, ibu hamil kurang mengonsumsi asam folat sehingga terjadi defisiensi asam
folat dalam tubuh sang ibu hamil maka berakibat terjadinya spina bifida atau sumbing
tulang belakang. Hal ini dikarenakan pertumbuhan bayi kurang sempurna dan bisa
mengakibatkan cacat fisik maupun cacat mental pada bayi yang lahir tersebut.
3. Anemia, kekurangan persediaan asam folat dalam tubuh sama artinya dengan
berkurangnya pasokan bahan pembuat sel darah terutama sel darah merah atau eritrosit.
Hal ini mengakibatkan meningkatknya potensi anemia.

20
4. Diare, tanpa adanya asam folat yang mencukupi dalam tubuh maka sistem pencernaan
pun mengalami gangguan. Kemampuan usus dalam menyerap sari dan cairan menjadi
tidak optimal. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah seperti diare.
5. Gangguan Kesehatan Mulut, kekurangan asam folat mampu membuat organ mulut
menjadi lebih rentan terhadap luka. Hal ini bisa memicu timbulnya sariawan maupun luka
pada bagian lidah yang umumnya mampu mengganggu seseorang dalam mengonsumsi
makanan secara sempurna seperti kondisi normal.

8. Vitamin B12 (Sianokobalamin)


Vitamin B12 atau sianokobalamin adalah jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin
B12 bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan seperti ikan, kerang-kerangan, daging,
telur, dan produk olahan dari susu. Vitamin ini terikat pada protein dalam makanan. Asam
dalam perut akan melepaskan vitamin B12 dari protein pada saat pencernaan. Lalu vitamin
B12 akan bergabung dengan zat lainnya agar bisa diserap dengan baik oleh usus ke aliran
darah.

Berikut ini beberapa fungsi utama dari vitamin B12 bagi tubuh:
1. Menghasilkan sel darah merah.
2. Menjaga kesehatan sistem saraf.
3. Melepaskan energi dari makanan yang dikonsumsi.
4. Memproses asam folat.
5. Membantu dalam proses sintesis DNA.

Persediaan vitamin B12 disimpan di dalam organ hati cukup untuk kebutuhan
beberapa tahun. Oleh karena itu, tingkat vitamin B12 yang rendah jarang sekali terjadi.
Penurunan tingkat vitamin B12 umumnya terjadi pada orang tua, penderita HIV, dan
vegetarian (sebagian besar asupan makanan vitamin B12 adalah produk hewani).

Manfaat Vitamin B12 bagi Kesehatan

Pada dasarnya vitamin B12 memiliki fungsi untuk menjaga sistem syaraf dalam tubuh
dan membantu proses metabolisme. Namun vitamin B12 juga memiliki peran yang sangat
kompleks untuk mendukung kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat vitamin
B12 untuk tubuh :

21
1. Vitamin B12 memiliki peran penting untuk merubah karbohidrat dari makanan menjadi
sumber glukosa dimana glukosa ini adalah sumber energi utama di dalam tubuh sehingga
tubuh selalu merasa mendapatkan energi dari makanan.
2. Vitamin B12 juga berperan untuk meningkatkan fungsi sistem syaraf sehingga otak tidak
mudah tertekan, mengurangi gejala depresi dan mencegah penyusutan volume otak.
3. Vitamin B12 memiliki peran besar dalam menurunkan kolesterol, menjaga tekanan darah
dan melindungi tubuh dari gejala stroke dan serangan jantung karena vitamin b12 mampu
mencegah terjadinya penumpukan koleserol jahat (LDL) dalam tubuh..
4. Jumlah vitamin B12 yang cukup dalam tubuh dapat menjaga kesehatan rambut, kuku dan
kulit. Hal ini disebabkan vitamin B12 dapat membantu proses regenerasi sel kulit baru
menjadi lebih baik sehingga kulit akan terlihat lebih sehat. Selain itu vitamin B12 juga
berperan untuk mendukung proses pergantian sel dan sistem sel reproduksi.

Gejala Kekurangan Vitamin B12

Vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air sehingga tubuh tidak bisa
memproduksinya sendiri. Kita harus menjaga asupan makanan yang mengandung vitamin
B12. Gejala kekurangan vitamin B12 dapat dijumpai dengan beberapa tanda berikut ini.

 Tubuh menjadi lebih mudah lelah, lesu dan emosi yang tidak stabil.
 Biasanya penderita akan mengalami penurunan nafsu makan yang cukup drastis
 Munculnya gangguan syaraf yang ditandai dengan kesemutan, mati rasa dan kebas pada
kaki dan tangan.
 Beberapa bisa mengalami perasaan yang tertekan, depresi, bingung, dan ingatan yang
buruk.
 Bila kekurangan vitamin B12 tidak segera diobati maka dapat menyebabkan anemia
parah.
 Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi pada anak-anak dengan tanda-tanda pertumbuhan
yang lambat dan anak terlihat lebih lemah.

Sumber Makanan Yang Mengandung Vitamin B12

Berikut ini beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin B12 diantaranya :

22
1. Ikan Haring (13,11 mcg/100 gram)
2. Ikan Tuna (10,3 mcg/100 gram)
3. Kepiting (9,3 mcg/100 mg)
4. Ikan Sarden (8,72 mcg/100 gram)
5. Caviar (5,54 mcg / 100 gram)
6. Ikan Salmon (3,12 mcg / 100 gram)
7. Daging Sapi (3,75 mcg/ 200 gram)
8. Daging Kambing (2,55 mcg/100 gram)
9. Ikan Kod (1,23 mcg/100 gram)
10. Telur (0, 92 mcg / 100 gram)
11. Daging Ayam (0,34 mcg/100 gram)

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamian adalah senyawa organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat kecil dan umumnya tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Oleh karena
itu, harus didatangkan dari suplemen atau makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Vitamin
dalam jumlah yang kecil sangat esensial untuk memperlancar proses metabolisme dalam
tubuh untuk melangsungkan pertumbuhan secara normal. Kekurangan vitamin dapat
menyebabkan defisiensi atau hipovitaminosis bahkan avitaminosis. Namun, juga tidak boleh
dikonsumsi secara berlebihan. Secara umum vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) dan vitamin yang larut
dalam air (Vitamin B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan yang penting.

3.2 Saran
Sebagai manusia yang sadar akan pentingnya salah satu komponen gizi yaitu vitamin,
hendaknya kita menjaga keseimbangan vitamin di dalam tubuh agar fungsi tubuh dapat
berjalan dengan normal dan terhindar dari berbagai jenis penyakit. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menjaga pola makan yang cukup dengan diet seimbang.

24

Anda mungkin juga menyukai