Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PANGAN FUNGSIONAL

“Vitamin dan Mineral”

Oleh Kelompok 1:

Danang Kusuma Aji 1514618031

Lilia Putri Lila Pravanti 1514618037

Pipit Roziyah 1514618047

Safika Aisyah Wardiman 1514617055

Nurul Hafizah 5515160958

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI KULINER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah membantu memberikan sumbangan materi dan
pikirannya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
2.1 Pengertian Vitamin ........................................................ 3
2.2 Sejarah Vitamin ............................................................. 3
2.3 Vitamin Larut Air: Pengertian, Fungsi dan Sumber....... 3
2.4 Vitamin Larut Lemak: Pengertian, Fungsi, Sumber, AKG 5
2.5 Manfaat Fungsional Vitamin Larut Air............................ 11
2.6 Manfaat Fungsional Vitamin Larut Lemak..................... 13
2.7 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin................... 14
2.8 Pengertian Mineral......................................................... 16
2.9 Pengertian Mineral Makro.............................................. 16
2.10 Mineral Makro: Pengertian, Fungsi, dan AKG............... 16
2.11 Pengertian Mineral Mikro............................................... 18
2.12 Mineral Mikro: Pengertian, Sumber dan Fungsi............ 18
2.13 Manfaat Fungsional Mineral Makro................................ 20
2.14 Manfaat Fungsional Mineral Mikro................................. 21
2.15 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Mineral.................... 22
BAB III PENUTUP .............................................................................. 24
3.1 Kesimpulan..................................................................... 24
3.2 Saran ............................................................................. 24
3.3 Lampiran
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam


makanan dalam jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk
fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K (Dorland,
2006).
Vitamin merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam
bahan pangan. Vita berarti hidup, vitamin berupa penghidupan. Dengan
demikian vitamin merupakan zat organik yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup dan menjaga fungsi normal tubuh dan tidak dapat d ibentuk di dalam
tubuh. Dengan demikian vitamin merupakan zat gizi esensial. Vitamin
berfungsi untuk mengatur proses metabolisme, dan apabila kekurangan
vitamin akan menimbulkan penyakit defensiensi atau hipovitaminosis
Mineral adalah substansi inorganic sederhana yang tersebar luas di
alam. Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung
proses tumbuh dan berkembangnya tubuh dalam jumlah yang sedikit atau
kecil yang memiliki komposisi unsur murni serta garam sederhana yang
sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk. Berdasarkan jumlahnya,
mineral dibagi menjadi mineral utama (makro mineral) dan mineral kecil
(mikro molekul).
Kedua zat gizi ini sangat penting bagi tubuh sebab memiliki perannya
masing masing. Kebutuhan kedua zat gizi ini harus didapatkan dari makanan
karena tubuh tidak bisa memproduksi kedua zat gizi tersebut. Konsumsi
vitamin dan mineral harus didapatkan dalam jumlah yang cukup apabila ingin
mendapatkan manfaatnya sebab apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih
dapat menyebabkan keracunan bagi tubuh. Oleh karena itu dalam makalah
ini akan dijelaskan definisi serta fungsi dan akibat dari kekurangan dan
kelebihan dari vitamin dan mineral.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari vitamin?


2. Apa saja jenis-jenis dari vitamin?
3. Apa fungsi dari vitamin?
4. Apa manfaat fungsional dari mineral?
5. Apa akibat kelebihan vitamin?
6. Apa akibat kekurangan vitamin?
7. Apa definisi dari mineral?

1
8. Apa saja jenis-jenis dari mineral?
9. Apa fungsi dari mineral?
10. Apa maanfaat fungsional dari mineral?
11. Apa akibat kelebihan mineral?
12. Apa akibat kekurangan mineral?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi dari vitamin


2. Menjelaskan jenis-jenis dari vitamin
3. Menjelaskan fungsi dari vitamin
4. Menjelaskan manfaat fungsional vitamin
5. Menjelaskan akibat kelebihan vitamin
6. Menjelaskan akibat kekurangan vitamin
7. Menjelaskan definisi dari mineral
8. Menjelaskan jenis-jenis dari mineral
9. Menjelaskan fungsi dari mineral
10. Menjelaskan manfaat fungsional mineral
11. Menjelaskan akibat kelebihan mineral
12. Menjelaskan akibat kekurangan mineral

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin
Vitamin adalah sebuah zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia yang mempunyai fungsi untuk membantu pengaturan atau suatu
proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin, manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya
t\idak akan bisa melakukan suatu aktifitas hidup dan kekurangan vitamin bisa
mengakibatkan memperbesar sebuah peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

2.2 Sejarah Vitamin


Istilah vitamine pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funk
di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu
menyembuhkan penyakit beri-beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh sebab
itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa
jenis vitamine yang ternyata tidak mengandung amine. Oleh sebab itu, istilah
vitamine kemudian diubah menjadi vitamin (Almatsier, 2002).

2.3 Vitamin yang Larut dalam Air: Pengertian, Fungsi, dan Sumbernya
1) Vitamin B
Ada beberapa kelompok golongan didalam Vitamin B (B Komplek) dan secara
umum manfaat vitamin B mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah
metabolisme tubuh, terutama dalam hal pelepasan sebuah energi saat kita
melakukan suatu aktivitas. peranan Vitamin B di dalam tubuh sebagai suatu
senyawa koenzim yang bisa meningkatkan sebuah laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Selain itu beberapa jenis-jenis vitamin B ini
juga berperan dalam suatu pembentukan sel darah merah Sumber vitamin B yang
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Adapun jenis dan
kelompok golongan Vitamin B ialah sebagai berikut.

2) Vitamin B1
Nama lain Dari Vitamin B1 ialah Tiamin Hidroklorida –> salah satu jenis vitamin
ini mempunyai peranan penting dalam menjaga suatu kesehatan kulit dan
membantu suatu proses pembakaran karbohidrat menjadi energi, untuk membantu
suatu proses metabolisme protein dan lemak dan masih banyak lagi fungsi Vitamin
B1 lainnya.

3) Vitamin B2
Nama lain dari Vitamin B2 ialah Riboflavin. Fungsi dari vitamin B2 di dalam tubuh
yaitu mempunyai peranan penting dalam suatu metabolisme. Vitamin B2 mempunyai
peran sebagai komponen Koenzim Flavin Mononukleotida dan Flavin Adenine
Dinukleotida. Pada kedua enzim ini mempunyai peranan penting dalam sebuah

3
regenerasi energi bagi tubuh, dan oxsidasi asam lemak dan juga mempunyai
peranan dalam suatu pembentukan sel darah merah serta untuk menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.

4) Vitamin B3
Nama lain Vitamin B3 ialah Niasin. Vitamin B3 memiliki fungsi dan berperan
penting dalam suatu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein untuk
menghasilkan suatu energi. vitamin B3 mempunyai peran besar dalam menjaga
suatu kadar gula darah, tekanan darah tinggi dan penyembuhan migrain. selain itu
jenis vitamin ini juga ikut terlibat dalam suatu mentralisir racun/ keracunan tubuh.

5) Vitamin B5
Nama lain Vitamin B5 ialah sebuah asam pantotenat. Fungsi vitamin B5 yaitu
antara lain berperan dalam sebuah reaksi Enzim di dalam tubuh dan suatu reaksi
pemecahan nutrisi makanan. Selain itu fungsi lain dari vitamin ini ialah untuk sebagai
neurotransmiter antara sebuah sistem saraf pusat dan otak serta untuk membantu
memproduksi senyawa asam lemak dan hormon tubuh.

6) Vitamin B6
Nama lain Vitamin B6 ialah Piridoksin. Vitamin B6 ialah sebuah vitamin yang
esensial bagi suatu pertumbuhan tubuh, selain itu vitamin B6 memunyai fungsi
lainnya yaitu sebagai sintesis energi dan juga mempunyai peran dalam sebuah
metabolisme nutrisi serta untuk memproduksi antibodi sebagai sebuah sistem
pertahanan tubuh (imun).

7) Vitamin B12
Nama lain dari Vitamin B12 ialah Kobalamin –> Vitamin jenis yang satu ini
Khusus hanya ada pada hewan dan tidak ditemukan pada tanaman atau tumbuh-
tumbuhan. vitamin ini mempunyai fungsi dalam berperan dalam metabolisme energi
tubuh, dan ikut menjaga dan memelihara kesehatan sebuah sel saraf, serta ikut
berperan dalam sebuah pembentukan molekul DNA dan RNA.
Jenis makanan yang menghasilkan vitamin B12 terdapat pada Telur, hati, dan
daging yang merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12.

8) Vitamin C
Nama lain Vitamin C ialah asam askorbat. Manfaat vitamin C bagi kesehatan
tubuh kita banyak sekali. salah satunya yaitu mempunyai peran sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan suatu protein penting penyusun jaringan kulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong organ lain. Selain itu Vitamin C adalah
antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai suatu radikal bebas yang masuk
ke dalam tubuh kita sehingga meminimalisir risiko terjadinya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker Servik, kanker payudara dan berbagai jenis penyakit
degeneratif lainnya.

4
Selain itu, vitamin c juga mempunyai peran dalam menjaga kebugaran tubuh
dan untuk mencegah penuaan diri,vitamin c juga sangat baik dan ber manfaat untuk
kecantikan kulit dapat mencegah berbagai jenis penyakit dan infeksi.

2.4 Vitamin Larut dalam Lemak: Pengertian, Sumber, Fungsi dan Angka
Kecukupan Gizi

 Pengertian Vitamin Larut Lemak


Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang
semuanya adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam
jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang
larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut
dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut
dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.Yang
merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.

1. Vitamin A
 Pengertian:
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Vitamin A adalah
suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak.
Vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol.
Vitamin A merupakan jenis vitamin yang aktif dan terdapat dalam beberapa bentuk
(Almatsier, 2002):
Vitamin A alkohol (retinol)
Vitamin A aldehida (retinal)
Vitamin A asam (asam retinoat)
Vitamin A ester (ester retinil)
Satuan takaran untuk vitamin A yang digunakan adalah International Unit (UI)
atau Satuan Internasional (SI). Telah banyak disarankan agar satuan takaran itu
diganti dengan retinol equivalent (RE), karena satuan ini lebih tepat serta dapat
memberikan gambaran keadaan yang sesungguhnya, termasuk pertimbangan
masalah penyerapan karoten serta derajat konversinya menjadi vitamin A

 Sumber:
Sumber pangan yang kaya dengan vitamin A adalah susu, keju, butter, telur, hati
dan ikan seperti ikan sardin dan tuna. Sumber vitamin A yang terbaik adalah minyak
hati ikan hiu (Brody, 1999).
Vitamin A terdapat dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam
pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam
lemaknya) dan mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena
vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang

5
tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin
A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan (Almatsier, 2002).
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-
buahan yang berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang,
kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, papaya,
mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya
akan karoten (Almatsier, 2002).

 Fungsi:
Vitamin A memiliki beberapa fungsi yakni penting untuk pertumbuhan dan
pengembangan, untuk pemeliharaan sistem kekebalan tubuh (sistem imun) dan
indera penglihatan (visi) yang baik. Vitamin A sangat dibutuhkan oleh retina mata
dalam bentuk retinal, yang bergabung dengan protein membentuk suatu molekul
yang menyerap cahaya dan penglihatan tampilan warna. Vitamin A (seperti asam
retinoat) juga dalam peran penting sebagai hormon seperti faktor pertumbuhan
epitel dan sel-sel lain. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi seluruh tubuh,
seperti: Penglihatan, Gen transkripsi, Fungsi kekebalan tubuh, Perkembangan
embrio dan reproduksi, Metabolisme tulang, Hematopieses, Kulit dan kesehatan
selular serta Aktivitas antioksidan.

 AKG untuk Vitamin A


Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin A (Sumber: Widyakarya
Pangan dan Gizi, 2004)
Jenis Kelamin/kelompokUmur Vit A (RE)
0-6 bln 375
7-12 bln 400
Anak-anak 1-3 400
4-6 450
7-9 500
10-12 600
13-15 600
Laki-laki 16-18 600
19-29 600
30-49 600
50-64 600
60 + 600
10-12 600
13-15 600
Wanita 16-18 600
19-29 500
30-49 500
50-64 500
60 + 500
Hamil Trimeseter 1-3 + 300
Menyusui 6 bulan pertama + 350

6
6 bulan kedua + 350

2. Vitamin D
 Pengertian:
Vitamin D adalah sekelompok senyawa secosteroid yang larut dalam lemak.
Vitamin D berguna untuk meningkatkan penyerapan beberpa mineral dalam usus
seperti mineral kalsium, besi, magnesium fosfat dan seng. Beberapa senyawa yang
termasuk vitamin D yakni vitamin D1 atau fergokalsiferol (fergocalciferol), vitamin D2
atau ergokalsiferol (ergocalciferol), vitamin D3 atau kolekalsiferol (cholecalciferol),
vitamin D4 atau 22-dihdroergokalsiferol (22-dihidrocalciferol) dan vitamin D5 atau
sitokalsiferol (sitocalciferol).
Satuan yang digunakan untuk mengukur jumlah vitamin D adalah IU. Satu IU vitamin
D sama dengan 0,025 mcg Kristal murni vitamin D. International Unit (IU) identik
dengan USP unit (Winarno, 1997).

 Sumber:
Vitamin D di daerah tropik diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Di daerah nontropik sumber utama vitamin D adalah dari makanan (Almatsier,
2002).
Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol,
yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI
bukan merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin tersedianya vitamin
D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu dan mentega (Almatsier,
2002).

 Fungsi:
Peran fisiologis utama vitamin D dalam pemeliharaan konsentrasi plasma
kalsium. Vitamin D merupakan pengatur utama dari penyerapan kalsium. Vitamin D
merupakan juga meningkatkan penyerapan fosfor untuk kekuatan tulang dan gigi,
mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon.

 AKG Vitamin D
Kategori Umur Kebutuhan vitamin D (μg/hari)
Inggris AS/Kanada FAO
0–6 Bulan 8.5 5 5
Bayi/balita 7–12 Bulan 7 5 5
1–3 Tahun 7 5 5
4–10 Tahun - 5 5
10–50 Tahun - 5 5
Pria 51–70 Tahun 10 10 10
>70 Tahun 10 15 15
10–50 Tahun - 5 5
51–70 Tahun 10 10 10
Wanita >70 Tahun 10 15 15
Hmil 10 5 5

7
Menyusui 10 5 5
FAO, Food and Agriculture, Organization; WHO, World Health
Organization.
Sumber:: Department of Health, 1991; Institute of Medicine, 1997;
FAO/WHO, 2001.

3. Vitamin E
 Pengertian:
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilitas pada tikus, semula zat ini dinamakan zat antisterilitas dan
kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari
minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal dari bahasa Yunani
dari kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang menyebabkan. Istilah
vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif
secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E sendiri dalam tubuhnya,
sehingga harus memperolehnya dari makanan nabati (Almatsier, 2002).

 Sumber:
Sumber utama vitamin E yang baik adalah minyak tumbuh-tumbuhan, seperti
jagung dan minyak kacang tanah. Lemak hewani seperti butter dan lemak babi,
mengandung vitamin E dalam jumlah yang lebih sedikit. Kandungan bentuk vitamin
E yang paling penting (α-tocopherol), dalam berbagai bahan makanan, sebagai
berikut: minyak jagung mengandung sekitar 16 mg of α-tocopherol per 100 g;
minyak bunga matahari 50 mg/100 g; minyak benih gandum 120 mg/100 g; ikan,
telur dan sapi 0.5 hingga 2.0 mg/100 g (Brody, 1999).
Dalam tumbuhan α-tocopherol berada pada chloroplasts, sementara bentuk lain
tocopherol (β-, γ-, dan δ-tocopherol) terdapat pada sel tumbuhan yang lain.
Tocotrienols, yang juga memiliki akitvitas vitamin E, tidak ditemukan pada bagian
hijau tanaman, tetapi pada kulit padi dan benih biji-bijian (Brody, 1999).
Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran dan
buah- buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan
dan kacang- kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas (Almatsier,
2002).

 Fungsi:
Fungsi utama vitamin E adalah antioksidan dalam pencegahan oksidasi
komponen sel (contohnya, asam lemak tidak jenuh ganda) oleh molekul oksigen dan
radikal bebas (Lippincott Biochemistry).
Dengan menerima oksigen, vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi
terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan. Dalam jaringan, vitamin E menekan
terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh, dengan demikian membantu
mempertahankan fungsi membran sel.

8
 AKG Vitamin E
Rincian konsumsi vitamin E yang direkomendasikan

KONSUMEN UMUR mg/hari


bayi 0-6 bulan 4
7-12 bulan 5

anak-anak 1-3 tahun 6


4-8 tahun 7
9-13 tahun 11

dewasa 14 tahu ke atas 15


Sumber: IOM US National Academy of Sciences
Satu IU vitamin E = 0,67 mg bentuk alami = 0,45 bentuk sintesis.

4. Vitamin K
 Pengertian:
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan parah
pada ayam percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah
diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau tepung ikan yang
telah busuk. Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin
koagulation. Dengan bantuan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun
1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K (dari
koagulation). Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri dari
filokinon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang terdapat
dalam minyak ikan dan daging.

 Sumber:
Bayam, selada, brokoli, dan kubis/kol adalah sumber baik vitamin K. Tamanan ini
dapat mengandung hingga 8.0 mg vitamin/kg-nya (Brody, 1999). Sumber utama
vitamin K adalah hati, sayur, daun berwarna hijau, buncis, kacang polong, kol dan
brokoli. Semakin hijau daun semakin tinggi vitamin K. Bahan makanan lain yang
mengandung vitamin K dalam jumlah kecil yaitu susu,daging, telur, serealia buah-
buahan dan sayuran.

 Fungsi:
Fungsi vitamin K antara lain memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku
darah. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu
mengontrol aliran darah. Vitamin K juga berperan penting dalam pembentukan
tulang dan pemeliharaan ginjal.

 AKG Vitamin K:
Kebutuhan vitamin K setiap hari:

9
Kategori Umur Kebutuhan Vitamin K berdasarkan
Amerika Serikat/ FAO 2001 (μg/hari)
Kanada 2001 (μg/hari)
bayi/balita 0–6 bulan 2 5
7–12 bulan 2.5 10
1–3 tahun 30 15
4–16 tahun 55 20
7–8 tahun 55 25
Pria 9–10 tahun 60 25
11–13 tahun 60 35–55
14–18 tahun 75 35–55
>19 tahun 120 65
Wanita 9–10 tahun 60 25
11–13 tahun 60 35–55
14–18 tahun 75 35–55
>19 tahun 90 55
Hamil 90 55
Menyusui 90 55
FAO, Food and Agriculture Organization; WHO, World Health Organization.
Sumber: Institute of Medicine, 2001; FAO/WHO, 2001.

2.5 Manfaat Fungsional Vitamin Larut Air

Gizi Manfaat Fungsional Sumber

10
Tiamin Bagian dari enzim yang Ditemukan di semua makanan
(vitamin B1) dibutuhkan untuk bergizi dalam jumlah sedang:
metabolisme energi; penting daging babi, makanan gandum
untuk fungsi saraf atau roti dan sereal yang
diperkaya, kacang-kacangan,
kacang-kacangan dan biji-bijian.

Riboflavin Bagian dari enzim yang Susu dan produk susu; sayuran
(vitamin B2) dibutuhkan untuk berdaun hijau; makanan dari biji-
metabolisme energi; penting bijian utuh, roti dan sereal yang
untuk penglihatan normal dan diperkaya
kesehatan kulit

Niacin Bagian dari enzim yang Daging, unggas, ikan, makanan


(vitamin B3) dibutuhkan untuk biji-bijian, roti dan sereal yang
metabolisme energi; penting diperkaya, sayuran (terutama
untuk sistem saraf, sistem jamur, asparagus, dan sayuran
pencernaan, dan kesehatan berdaun hijau), selai kacang
kulit

Asam Bagian dari enzim yang Tersebar luas dalam makanan


pantotenat dibutuhkan untuk energi
metabolisme

Biotin Bagian dari enzim yang Tersebar luas dalam makanan;


dibutuhkan untuk juga diproduksi di saluran usus
metabolisme energi oleh bakteri

Pyridoxine Bagian dari enzim yang Daging, ikan, unggas, sayuran,


(vitamin B6) dibutuhkan untuk buah-buahan
metabolisme protein;
membantu pembuatan sel

11
darah merah

Asam folat Bagian dari enzim yang Sayuran dan kacang-kacangan


dibutuhkan untuk membuat berdaun hijau, biji-bijian, jus
DNA dan sel-sel baru, jeruk, dan hati; sekarang
terutama sel darah merah ditambahkan ke sebagian besar
biji-bijian olahan

Cobalamin Bagian dari enzim yang Daging, unggas, ikan, makanan


(vitamin dibutuhkan untuk membuat laut, telur, susu dan produk
B12) sel-sel baru; penting untuk susu; tidak ditemukan dalam
fungsi saraf makanan nabati

Asam Antioksidan; bagian dari ditemukan pada buah-buahan


askorbat enzim yang dibutuhkan untuk dan sayuran, terutama buah
(vitamin C) metabolisme protein; penting jeruk, sayuran dalam keluarga
untuk kesehatan sistem kubis, blewah, stroberi, paprika,
kekebalan; membantu tomat, kentang, selada, pepaya,
penyerapan zat besi Hanya mangga, buah Kiwi

2.6 Manfaat Fungsional Vitamin Larut Lemak


 

Gizi Fungsi Sumber

Vitamin A (dan Diperlukan untuk Vitamin A dari sumber


prekursornya *, penglihatan, kesehatan kulit hewani (retinol): susu yang
beta-karoten) dan selaput lendir, diperkaya, keju, krim,

12
* Prekursor pertumbuhan tulang dan mentega, margarin yang
diubah oleh gigi, kesehatan sistem diperkaya, telur, hati
tubuh menjadi kekebalan tubuh
vitamin. Beta-karoten (dari sumber
nabati) : Sayuran berdaun
hijau tua; buah-buahan
oranye tua (aprikot, blewah)
dan sayuran (wortel, labu
musim dingin, ubi jalar, labu)

Vitamin D Dibutuhkan untuk Kuning telur, hati, ikan


penyerapantepat kalsium berlemak, susu yang
yang; disimpan dalam tulang diperkaya, margarin yang
diperkaya. Saat terkena sinar
matahari, kulit bisa membuat
vitamin D.

Vitamin E Antioksidan; melindungi Minyak tumbuhan tak jenuh


dinding sel ganda (kedelai, jagung, biji
kapas, safflower); sayuran
berdaun hijau; bibit gandum;
produk gandum utuh; hati;
kuning telur; kacang-
kacangan dan biji-bijian

Vitamin K Dibutuhkan untuk Sayuran berdaun hijau


pembekuan darah yang seperti kangkung, collard
tepat greens, dan bayam; sayuran
hijau seperti brokoli, kubis
Brussel, dan asparagus; juga
diproduksi di usus saluran
oleh bakteri

2.7 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Konsumsi Vitamin


 Kelebihan Vitamin Larut Air

13
 Vitamin B2: Terlalu banyak mengonsumsi vitamin B yang satu ini maka
hal yang paling umum terjadi adalah air seni berwarna kuning.
Meskipun tidak berbahaya, namun kelebihan riboflavin dalamdosis
tinggi dapat menyebabkan diare.
 Vitamin B3:
Niacin dapat menyebabkan kemerahan pada kulit, sakit kepala, diare, 
mulas hingga mual dan muntah. Jika kelebihan vitamin ini sudah parah
maka dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur.
 Vitamin C: Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C
secara berlebihan dan didukung
oleh penggunaan suplemen vitamin C maka dapat menyebabkan peny
erapan vitamin B12 di dalam tubuh gagal terjadi.

 Kelebihan Vitamin Larut Lemak


 Vitamin A: Disebabkan vitamin A larut lemak dan disimpan terutama di hati,
bila rutin dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan gejala
keracunan, termasuk kerusakan hati, abnormalitas tulang, dan sakit tulang
nyeri sendi, alopecia, sakit kepala, muntah.
 Vitamin D: Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang
dianjurkan, selama beberapa bulan, bisa menyebabkan keracunan, yang
mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah.
 Vitamin E: secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Namun
akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya kelebihan vitamin A.
Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 miligram
sehari (60-75 kali kecukupan).
 Vitamin K: Kalaupun jarang terjadi, biasanya tentukarena asupan suplemen
vitamin K ini berlebihan. Gejalanya bisa terjadi seperti, mual,muntah, anemia,
diare, dan ruam kulit. 

 Kekurangan Vitamin Larut Air:


 Bila kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan sariawan di mulut maupun
perut, kulitcenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan
tanggal, menyebabkan
rawan perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi)
 Masalah yang timbul jika kekurangan vitamin B12 adalah kekurangan zat besi
dalam darah yang berakibat pada anemia.
 Kekurangan B3: Karena vitamin ini mencagah penyakit plagera, maka jika
kekurangan penderitanya akan terserang plagera. Penyakit lain yang mungkin
timbul adalah demensia, anemia, pendarahan pada gusi dan usus serta diare.

 Kekurangan Vitamin Larut Lemak

14
 Vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita Kurang Energi Protein
(KEP), penyakit hati, alfa, beta- lipoproteinemia, atau gangguan
absorpsi karena kekurangan asam empedu.
 Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan
riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan
pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis.
 Kekurangan vitamin E pada manusia dapat menyebabkan hemolisis eritrosit,
yang dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain
adalah sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada
sumsum tulang belakang dan retina.
 Kekurangan vitamin K dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa
yang mengalami sindrom malabsorpsi lemak, seperti cystic fibrosis.
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan penyakit perdarahan bayi baru
lahir, seperti perdarahan di bawah kulit atau tempat lainnya di tubuh (Brody,
1999).

2.8 Pengertian Mineral


Mineral adalah substansi inorganik sederhana yang tersebar luas di alam.
Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung proses
tumbuh dan berkembangnya tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil yang
memiliki komposisi unsure murni serta garam sederhana yang sangat kompleks
dengan beberapa jenis bentuk. Berdasarkan jumlahnya, mineral dibagi menjadi
mineral utama (makro mineral) dan mineral kecil (mikro molekul).
2.9 Pengertian Mineral Makro
Mineral makro yaitu apabila mineral dalam tubuh memiliki jumlah lebih dari 5
gram (setara dengan 1 sdt). Mineral mikro yaitu apabila mineral dalam tubuh
memiliki jumlah kurang dari 5 gram dan hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
kecil.

15
2.10 Mineral Makro: Pengertian, Sumber, Fungsi dan Angka Kecukupan Gizi
1. Chloride
Klorida dibutuhkan agar menjaga keseimbangan cairan (elektrolit, asam-
basa, lambung, dan tekanan osmodik). Sumber makanan zat ini terdapat
pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan garam meja. Jumlah terbesar
terdapat pada garam meja, kecap, dan makanan olahan. Sedangkan pada
susu, roti, dan sayur biasanya mengandung klorida dalam jumlah kecil.
Kebutuhan :
Usia 19-50 tahun: 2,3 gram
Usia 51-70 tahun: 2 gram
Usia lebih dari 70 tahun: 1,8 gram.

2. Kalium
Fungsi utama zat kalium antaranya untuk kontraksi otot, trassmisi impuls
syaraf, pertumbuhan yang cepat, distribusi cairan, tekanan osmotic,
keseimbangan asam-basa, memelihara keseimbangan cairan elektrolit,
berperan dalam metaboisme energy, sintesis glikogen dan protein, serta
untuk pertumbuhan sel. Sumber makanannya bervariasi, yaitu makanan laut,
pisang, persik, kacang tanah, jeruk, kentang, kacnag dan polong, sayuran
hijau, susu dan produk olahannya, terutama pada makanan yang mentah/
segar.
Kebutuhan:
(orang dewasa): 2000 mg

3. Kalsium
Kalsium memiliki peranan penting untuk kesehatan tulang dan gigi,
membantu ototo untuk kontraksi maupun relaksasi, fungsi saraf, pembekuan
darah, pengaturan tekanan darah serta kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Sumber makanan umum yang mengandung kalsium antaranya susu dan
produk olahannya, ikan, tahu, dan susu kedelai, sayuran hijau (brokoli, sawi)
serta beberapa jenis kacang-kacangan.
Kebutuhan
Usia dewasa:
1000 mg
Laki-laki dengan usia lebih dari 70 tahun atau perempuan dengan usia lebih
dari 50 tahun : 1200 mg.

4. Fosfor
Fosfor memiliki fungsi utama dalam pembentukan tulang dan gigi bersama
dengan kalsium, pertumbuhan dan perbaikan sel, membantu metabolism
tenaga, absorpsii dan transport zat gizi. Sumber zat ini dapat ditemukan pada
telur, ikan, padi-padian, daging, unggas, keju, susu dan produk olahannya.
Kebutuhan (dewasa):
700 mg

16
5. Magnesium
Magnesium diperlukan untuk tubuh dalam membuat protein, kontraksi
otot, sambungan transmisi saraf, kesehatan sistem kekebalan tubuh,
metabolism dan respirasi sel, proses pembekuan darah, serta membantu
proses sintesis berbagai macam zat gizi. Sumber makanan zat gizi ini
antaranya dari sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, makanan laut,
kokoa, padi-padian utuh, serealia, biji-bijian,daging, susu, dan hasil
olahannya.
Kebutuhan magnesium laki-laki leih besar dibandingkan dengan
kebutuhan magnesium perempuan.
Laki-Laki:
Usia 19-30 tahun: 400 mg
Usia lebih dari 30 tahun: 420 mg
Perempuan:
Usia 19-30 tahun: 310 mg
Usia lebih dari 30 tahun: 320 mg.

6. Sulfur
Sulfur berperan pada sintesis kolagen, pembentukan vitamin B,
metabolism enzim dan energi, serta pembekuan darah. Karena mineral ini
ditemukan pada molekul protein, maka sumber makanannya sebagai bagian
dari protein, seperti daging, unggas, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
Kebutuhan:
Tidak ada anjuran khusus.

7. Natrium
Natrium berfungsi dalam pemeliharaan kadar cairan sel, kontraksi otot,
keseimbangan asam-basa, permeabilitas sel, fungsi otot, serta transmisi
impuls syaraf. Makanan yang mengandung zat ini cukup bervariasi, antaranya
makanan laut, keju, susu, kecap, garam dapur, serta makanan awetan
dengan teknik penggaraman.
Kebutuhan (orang dewasa) :
500 mg.
2.11 Pengertian Mineral Mikro
Mineral merupakan zat gizi mikro (micronutrient) dalam tubuh yang bersama-
sama dengan vitamin berfungsi dalam proses metabolisme unsur gizi makro
(karbohidrat, protein dan lemak). Mineral bersifat esensial karena merupakan unsur
anorganik yang memiliki fungsi fisiologis yang tidak dapat dikonversikan dari zat gizi
lain sehingga harus selalu tersedia dalam makanan yang dikonsumsi.
Mineral mikro diperlukan tubuh < 100 mg/hari dan menyusun tubuh < 0.05% berat
badan total.

17
2.12 Mineral Mikro: Pengertian, Sumber, dan Fungsi
1. Zat Besi (Fe)
Zat besi menyusun tubuh sekitar 2-4 gram, yaitu berada dalam bentuk
hemoglobin dalam sel darah merah (60-65%), myoglobin dalam otot (5- 10%), enzim
(2-5%), transferin dalam aliran darah (0,1%), serta dalam bentuk feritin dan
hemosiderin (20% dan 10%) sebagai cadangan.

 Sumber:
Adapun di dalam makanan zat besi berada dalam bentuk besi hem dan besi non-
hem. Besi hem terutama berasal dari hemoglobin dan mioglobin dan banyak
ditemukan pada daging, ikan, dan unggas. Besi non-hem banyak terdapat pada
tumbuhan (buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji- bijian) serta pada
telur, susu dan produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, es krim dan sebagainya,

 Fungsi Fe
Zat besi merupakan bahan pembentuk hemoglobin (Hb), yaitu protein yang
bertugas mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu, sebagai komponen
penyusun mioglobin, zat besi membantu menjaga agar oksigen selalu tersedia untuk
keperluan kontraksi otot. Zat besi juga berperan dalam membantu tugas protein
untuk transfer elektron dalam penggunaan energi pada sel-sel, yaitu sebagai bagian
proses metabolisme.

2. Seng
Pada umumnya seng berada dalam bentuk ion Zn 2+. Seng menyusun tubuh
orang dewasa sebanyak 1,5 – 2,5 g, dan ditemukan pada hampir semua organ dan
jaringan tubuh, terutama otot, tulang, hati, ginjal, dan kulit. Tidak seperti besi, seng di
dalam jaringan tidak bisa diambil meski kadar dalam darah rendah, untuk itu seng
harus dipenuhi dari makanan.

 Fungsi Seng
Seng merupakan bagian dari banyak jenis enzim (minimal 70 enzim), di
antaranya karboksipeptidase, karbonik-anhidrase. Seng juga berperan dalam fungsi
imunitas, yaitu sebagai penyusun enzim Superokside dismutase (SOD). Seng besar
perannya dalam fungsi kerja hormon insulin dalam pankreas, yaitu jika seng dalam
darah rendah maka respons insulin juga menjadi menurun, hal ini akan menjadikan
sistem metabolisme glukosa menjadi terganggu.
Dalam fungsi pertumbuhan sel atau jaringan, seng berperan membantu
penyusunan bahan genetik DNA dan RNA, penyusun sperma, pertumbuhan janin
yang normal, serta berperan dalam fungsi hormon thyroid.

 Sumber Seng
Seng banyak ditemukan pada makanan sumber protein karena seng berikatan
dengan asam amino, peptida, dan asam nukleat. Sumber utama yaitu daging,

18
kerang, unggas, hati. Pada pangan nabati seng banyak terdapat pada kacang-
kacangan dan produk biji-bijian kulit penuh.

3. Yodium
Umumnya yodium tubuh berada dalam bentuk Iodida (I 2), menyusun tubuh
kurang lebih 15-20 mg. Kandungan yodium tubuh sangat bervariasi antar individu,
tergantung wilayah tempat tinggal kandungan yodium tanah, air dan tanaman
sebagai sumber pangan yang dikonsumsi. Yodium terutama terkonsentrasi pada
kelenjar tiroid (70-80%) yang berfungsi untuk pembentukan hormon T 3-
triiodothyronin dan T4-tetra Iodothyronine (tiroksin).

 Fungsi Yodium
Dengan hormon-hormon tiroid, yodium berfungsi dalam mengatur suhu tubuh,
laju pelepasan e (energi) selama metabolisme basal, laju penggunaan oksigen oleh
sel, pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf, serta pertumbuhan linier.
Kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok, yaitu pembesaran kelenjar
tiroid. Hal ini akan mengakibatkan stimulasi TSH menjadi berlebihan karena tidak
direspons oleh kelenjar tiroid akibat defisiensi yodium. Gondok bisa juga terjadi
akibat konsumsi zat goitrogen yang berlebihan seperti kubis, brokoli, toge, singkong.
Pada tahap lanjut, defisiensi yodium dapat mengakibatkan kretinisme, yaitu
hambatan pertumbuhan fisik dan mental, serta gangguan pendengaran dan bisu.

 Sumber Yodium
Pangan sumber yodium saat ini terutama berasal dari garam beryodium, yaitu
garam biasa yang telah difortifikasi (diberi tambahan) oleh yodium. Kurang lebih
setengah sendok teh atau 2 gram garam beryodium telah dapat memenuhi anjuran
konsumsi yodium orang dewasa. Di samping itu, yodium banyak terdapat pada
pangan laut (ikan laut: 300-3000 g I/kg, ikan darat: 20-40 g I/kg, dan produk
unggas.

2.13 Manfaat Fungsional Mineral Makro


 
Mineral Manfaat Fungsional Sumber

Sodium Dibutuhkan untuk keseimbangan Garam meja, kecap; dalam


cairan, transmisi saraf, dan kontraksi jumlah besar dalam makanan
otot olahan; sedikit susu, roti,
sayuran, dan daging yang
belum diolah

19
Klorida Dibutuhkan untuk keseimbangan Garam meja, kecap; dalam
cairan yang tepat, asam lambung jumlah besar dalam makanan
olahan; sedikit susu, daging,
roti, dan sayuran

Kalium Dibutuhkan untuk keseimbangan Daging, susu, buah dan sayuran


cairan yang tepat, transmisi saraf, dan segar, biji-bijian, kacang-
kontraksi otot kacangan

Kalsiu Penting untuk kesehatan tulang dan Susu dan produk susu; ikan
m gigi; membantu otot rileks dan kaleng dengan tulang (salmon,
berkontraksi; penting dalam fungsi sarden); tahu yang diperkaya
saraf, pembekuan darah, pengaturan dan susu kedelai yang
tekanan darah, kesehatan sistem diperkaya; sayuran hijau
kekebalan. (brokoli, sawi); polong-polongan

2.14 Manfaat Fungsional Mineral Mikro


 
Mineral Manfaat Fungsional Sumber

Besi Bagian dari molekul (hemoglobin) Jeroan; daging merah; ikan;


yang terdapat di dalam sel darah unggas; kerang (terutama
merah yang membawa oksigen ke kerang); kuning telur;
dalam tubuh; dibutuhkan untuk kacang-kacangan; buah
metabolisme energi. kering; sayuran hijau gelap;
roti dan sereal yang
diperkaya zat besi; dan

20
sereal yang diperkaya

Zinc. Bagian dari banyak enzim; Daging, ikan, unggas, biji-


dibutuhkan untuk pembuatan protein bijian beragi, sayuran
dan materi genetik; memiliki fungsi
dalam persepsi rasa, penyembuhan
luka, perkembangan janin normal,
produksi sperma, pertumbuhan
normal dan pematangan seksual,
kesehatan sistem kekebalan tubuh

Yodium Ditemukan dalam hormon tiroid, yang Makanan laut, makanan


membantu mengatur pertumbuhan, yang ditanam di tanah yang
perkembangan , dan metabolisme kaya yodium, garam
beryodium, roti, produk susu.

Selenium Antioksidan Daging, makanan laut, biji-


bijian.

Tembaga. Bagian dari banyak enzim; Kacang-kacangan, kacang-


dibutuhkan untuk metabolisme zat kacangan dan biji-bijian, biji-
besi bijian, jeroan, air minum

Mangan Bagian dari banyak enzim Tersebar luas dalam


makanan, terutama
makanan nabati

Fluorida Terlibat dalam pembentukan tulang Minum air (baik berfluoride


dan gigi; membantu mencegah atau mengandung fluorida
kerusakan gigi alami), ikan, dan
kebanyakan teh.

Chromium Bekerja erat dengan insulin untuk Makanan tidak dimurnikan,


mengatur kadar gula darah (glukosa) terutama hati, ragi bir, biji-
bijian, kacang-kacangan,
keju

Molibdenu Bagian dari beberapa enzim Legum; roti dan biji-bijian;


m sayuran hijau; sayuran
berdaun hijau; susu; hati

2.15 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Mineral

21
 Kelebihan Mineral Makro
 Kalsium : menyebabkan batu ginjal dan gangguan ginjal, konstipasi.
 Fosfor : dapat menarik kalsium dari tubuh dan diekskresi sehingga
menimbulkan kejang.
 Natrium : menyebabkan terjadinya keracunan, edema dan hipertensi
 Sulfur : menghambat pertumbuhan badan.
 Kalium : gagal jantung, dan gangguan fungsi ginjal.

● Kelebihan Mineral Mikro


 Zat Besi : menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat
besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena
tubuh sudah bisa mengontrol sendiri.
 Zinc/Seng : muntah, diare, kelelahan, anemia, gangguna reproduksi dan
keracunan.

 Kekurangan Mineral Makro


 Kalsium : menyebabkan pengeroposan tulang, pertumbuhan tulang kurang
maksimal pada usia pertumbuhan atau remaja
 Kalium : gangguan jantung, kontraksi otot terganggu, dan pernafasan
terganggu
 Magnesium : menyebabkan gangguan absorpsi, gagal jantung, lemah,
kejang, halusinasi.
 Natrium : menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat
terjadi pada kondisi diare, muntah dan keringat yang berlebihan.
 Klorin : rambut cepat memutih, kekuatan gigi berkurang, gangguan
pencernaan dan lesu.

● Kekurangan Mineral Mikro


 Zat besi : menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila
terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan
perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir
kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.
 Seng/Zinc : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka melambat,
berkurangnya indra pembau dan perasa, tubuh kerdil dan anemia.
 Yodium : menyebabkan penyakit gondok.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dibalik suatu definisi vitamin sebagai zat yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah yang kecil, vitamin memiliki peran yang sangat besar dalam
melakukan fungsi metabolik. Vitamin dibagi menjadi dua kelas, yaitu vitamin
larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak. Masing-masing sifat tersebut
memiliki karakteristik tersendiri dalam tubuh. Vitamin larut dalam lemak yang
menjadi pokok bahasan makalah kami memiliki banyak sekali fungsi yang
sangat penting dalam proses metabolism tubuh. Karena sifatnya yang tidak
mudah dikeluarkan melalui urin dan keringat, maka vitamin larut lemak sangat
sedikit yang dikeluarkan dari tubuh. Jenis vitamin ini disimpan tetap di dalam
lemak dan hati sebagai cadangan, ketika nanti dibutuhkan
Mineral adalah substansi inorganic sederhana yang tersebar luas di
alam. Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung
proses tumbuh dan berkembangnya tubuh dalam jumlah yang sedikit atau
kecil yang memiliki komposisi unsur murni serta garam sederhana yang
sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk. Berdasarkan jumlahnya,
mineral dibagi menjadi mineral utama (makro mineral) dan mineral kecil
(mikro molekul). Konsumsi vitamin dan mineral harus didapatkan dalam
jumlah yang cukup apabila ingin mendapatkan manfaatnya sebab apabila
dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan keracunan bagi tubuh.

3.2 Saran
Agar terhindar dari kekurangan vitamin dan mineral maupun kelebihan
vitamin dan mineral, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengetahui berapa
kebutuhan vitamin dan mineral harian seseorang. Hal tersebut juga
menghindari kerugian yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin dan
mineral maupun kelebihan vitamin dan mineral.

3.3 Lampiran
1. Giesta: Biasanya kita harus memenuhi asupan fosfor berapa banyak dalam
sehari?
Jawaban:
Untuk orang dewasa, serta ibu hamil dan menyusui adalah 700 mg per hari.
Untuk bayi berkisar antara 100 – 250 mg per hari.
Anak usia 1-9 tahun membutuhkan 500 mg per hari,
Anak dan remaja usia 10-18 tahun membutuhkan sekitar 1200 mg per hari.

2. Indah: Apakah diperbolehkan mengkonsumsi vitamin dengan jenis yang


berbeda dalam satu hari?

23
Jawaban: Boleh, karena tubuh memang membutuhkan berbagai macam vitamin.
Bisa diperoleh dengan memakan berbagai jenis makanan yang bergizi dan sehat
secara teratur. Yang penting pengkonsumsiannya sesuai dengan kebutuhan
harian tubuh kita alias tidak berlebihan.

3. Defi: Apakah semua jenis ikan bervitamin? Jika ada yang tidak bervitamin,
bisa disebutkan ikan apa?
Jawaban:
Setiap jenis ikan mempunyai kandungan vitamin dan juga mineral yang berbeda
beda. Baik ikan laut maupun ikan air tawar. jadi, tidak ada ikan yang tidak
mempunyai kandungan vitamin.

4. Rana: Keracunan yang disebabkan kelebihan vitamin apakah dampaknya


sama dengan kalau kita keracunan makanan biasa?
Jawaban:
Keracunan vitamin gejalanya sama seperti keracunan makanan biasa. Beberapa
contoh keracunan zat yang gizi / vitamin yang yaitu:
 Zat Besi
Kelebihan bisa menyebabkan sakit perut, muntah terus menerus, napas
cepat, dan koma.
Batas asupan zat besi sekitar 20mg unsur besi per kilogram berat badan.
 Vit C
Mengalami gejala seperti muntah, mulas, sakit kepala, insomnia.
Batas asupan vit c 2000mg
 Vit A
Mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala,
pusing.

5. Yuni: Kenapa mengkonsumsi vitamin C berpengaruh dengan vitamin B12?


Apa hubungan vitamin C dan B12?
Jawaban:
Meskipun vitamin C dapat menyerang bentuk vitamin B12 tertentu dalam
kondisi laboratorium, tidak ada bukti hingga saat ini bahwa Vitamin C memainkan
peran biologis: sejauh ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan efek negatif dari
vitamin C dosis tinggi pada penyerapan atau pemanfaatan B12.
Di sisi lain, terdapat bukti kuat bahwa vitamin C dapat menghancurkan B12
yang diisolasi secara kimiawi di laboratorium. Ini mungkin relevan untuk suplemen
multivitamin, terutama jika tersedia sebagai larutan cair.
Bahkan ketika mengonsumsi vitamin C dan B12 dosis tinggi pada saat yang
sama, interaksi secara teoritis dapat terjadi. Terutama ketika ada kekurangan faktor
intrinsik dan difusi pasif yang bertanggung jawab atas asupan B12 utama, karena
B12 tidak terikat dan dengan demikian menjadi lebih rentan. Namun, penelitian
masih belum ada yang dengan jelas membuktikan hal ini dan beberapa penelitian
bahkan melaporkan bahwa vitamin C malah meningkatkan penyerapan B12. 

24
Sejauh ini, hampir tidak ada alasan untuk berasumsi bahwa terdapat interaksi
negatif dari relevansi yang terjadi antara vitamin C dan B12. Namun, jika ingin
menghindari risiko, saat mengonsumsi lebih dari 500 mcg vitamin C, kita harus
memberi jarak empat jam saat mengonsumsi kedua vitamin tersebut.

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Frost DV et al L. Differential stability of various analogs of cobalamin to


vitamin C. Science. 1952 Aug 1;116(3005):119-21.
2. Herbert V, Jacob E. Destruction of Vitamin B12 by Ascorbic Acid. JAMA.
1974;230(2):241-242.
3. Maher LK, Escott-Stump S. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. 11th
ed. USA: Elsevier, 2004.
4. Minerals: Their Function and Sources. University of Michigan.
5. Vitamins. In: Kleinman RE, editor. Pediatric Nutrition Handbook. 5th ed. Elk
Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics, 2004.
6. Vitamins: Their Function and Sources. Healthlink BC.

Artikel
7. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=)
%2C5&q=pengertian+mineral+adalah&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DpzLTowdrhugJ diakses pada 15 No

26

Anda mungkin juga menyukai