PENDAHULUAN
penampilan, dan perubahan sikap terhadap seks dan lawan jenis (Depkes RI,
2000). Perubahan tersebut dapat menimbulkan keraguan dan rasa tidak nyaman,
yang banyak dihadapi oleh para remaja salah satunya adalah persoalan kesehatan
sehat yang bukan saja berarti bebas dari penyakit atau kecacatan namun lebih dari
pada itu sehat termasuk secara mental dan social berkaitan dengan sistem, fungsi
perhatian tidak saja di Indonesia tetapi juga secara internasional karena hasil dari
berbagai penelitian terlihat bahwa para remaja makin melakukan hal – hal yang
tidak mendukung konsep sehat tersebut diatas. Fenomena yang ada di SMP
perubahan fisik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh yayasan mitra inti pada siswa-siswi
SMP se Jakarta tahun 2012, mengatakan bahwa sebanyak 45% siswa SMP tidak
1
2
sebuah penelitian lain mengatakan anak perempuan yang lebih cepat dewasa
mengalami lebih banyak depresi dan kecemasan serta memiliki rasa percaya diri
yang kurang bahkan lebih rendah dibandingkan teman sebayanya. (R.L Arkinson
2007). Pada anak laki-laki, pada saat seharusnya berkembang mereka akan sangat
gelisah jika penisnya tetap kecil dan khawatir apakah organ tersebut mampu
wawancara dengan sejumlah siswa-siswi berusia 13-15 tahun yang terdiri dari 10
orang siswa putra dan 10 orang siswi putri, pada tanggal 2 oktober 2015,
membesar dan sebanyak 4 orang mengatakan malu ketika mulai tumbuh rambut di
ketiak, sedangkan sebanyak 5 orang siswa putranya merasa minder ketika mulai
tumbuh kumis dan sebanyak 5 orang malu ketika suara mereka mulai membesar.
jumlah kasus sesungguhnya jauh lebih banyak dari kasus yang tampak. Jika di
pengetahuan para remaja itu sendiri tentang perilaku – perilaku di masa pubertas
yang harus mereka miliki sangatlah rendah. Berbagai informasi yang mereka
peroleh kebanyakan bukan berasal dari mereka yang memang ahli dibidangnya
namun justru dari sumber informasi yang kadang – kadang malah menyesatkan.
tuanya sendiri; yang seharusnya dapat membantu para remaja tersebut. Kondisi
pemberitaan atau pesan yang bersifat menonjolkan seks atau dalam bahasa inggris
disebut “sexually explicit massage (SEM)”. Yang dapat mengilhami para remaja
untuk mencoba meniru isi pesan yang mereka terima. Dalam kondisi masyarakat
yang demikian, pihak yang sering menjadi korban adalah para remaja putri karena
sering tidak berdaya untuk menerima rayuan dan paksaan untuk melakukan
hubungan seks diluar nikah. Dampak yang lebih jauh lagi adalah para remaja
kemudian tidak tahu tindakan apa yang harus mereka lakukan jika kemudian
mekanisme untuk membantu remaja agar mereka mengetahui berbagai aspek yang
tersebut tentu saja tidak dimaksudkan agar para remaja mencoba melakukan
hubungan hal –hal negative seperti melakukan hubungan seks namun justru agar
mereka memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab. Peran perawat
pada masa pubertas agar remaja dapat memanfaatkan waktu remajanya yang
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, anak usia
kondisi ini dapat dijadikan bekal untuk mengembangkan potensi diri sebagai
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi diri sendiri agar
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk
Dari hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan ilmu pengetahuan